Hafsah merupakan anak Umar Bin Khattab. Beliau adalah janda Khunais bin Huzafah yang gugur dalam perang uhud. Namun, kisah dan sikapnya Hafsah telah menjadi teladan bagi para kaum muslim. Dimana ketika menghadapi masalah, hafsah memberikan keputusan terbaik. Selain itu Hafsah juga berbakti kepada orang tuanya. Dan Hafsah juga salah satu istri dari Rasulullah pada masa itu.
Melalui sekilas kisahnya, Hafsah juga merupakan salah satu anak yang memiliki keutaman. Keutamaan yang dimaksud disini mengenai Hafsah semasa hidup dengan sikap perilaku baik yang menjadikan Hafsah termasuk dalam sejarah islam. Sementara untuk keutamaan hafsah binti umar adalah sebagai berikut :
1. Kuat dan Teguh Pendirian
Hafsah adalah putri dari Al-Faruq. Umar bin khattab. Hafsah memiliki usia yang tidak jauh berbeda dengan Aisyah yang kemudian setelah suaminya meninggal dijadikan itri oleh Rasulullah.
Hafsah lahir dan dalam didikan yang keras dari sang Ayah menjadikan seorang wanita yang kuat dan teguh pendirian. Hafsah menyukai keilmuan dan sastra, bahkan pada masa itu ketika masih jarang wanita yang bisa membaca dan menulis. Hafsah menjadi salah seorang wanita yang memiliki kemampuan baca tulis.
Baca juga :
2. Penjaga Al-Qur’an
Istri Rasulullah yang diamanahi untuk menjaga Al-Qur’an yang biasa and abaca, Hafsah adalah seorang wanita yang masih muda, berparas cantik, bertakwa, dan disegani. Ketika Rasulullah wafat dan kekhalifaan dipegang oleh Abu Bakar as Shiddiq, Hafshah-lah yang dipercaya di antara Ummahatul Mukminin, termasuk Aisyah, untuk menjaga mushaf Al-Qur’an yang pertama.
Kisah mengenai hafsah binti umar adalah suatu hari suami hafsah wafat di perang uhud. Padahal hafsah masih berumur 18 tahun. Alangkah sedihnya Umar melihat putri kesayangannya menaggung penderitaan sebagai janda dalam usia semuda itu. Kemudian umar mencarikan suami, berakhirlah Hafsah pun menikah dengan Rasulullah.
3. Wanita Penghafal Al-Qur’an dan Hadist Terkemuka
Keutamaan hafsah binti umar berikutnya adalah selama siang malam rajin melaksanakan Ibadah. Beliau juga tampil sebagai wanita penghafal Al-Qur’an dan hadists yang terkemuka. Kecerdasannya membuat Hafsah mampu menghafal banyak hadist. Dia menjadi tempat bertanya para sahabat setelah Rasulullah saw wafat.
Hafsah juga adalah wanita yang disebut jibril sebagai Shawwamah dan Qawwamah( wanita yang rajin shaum dan Shalat) dan ia juga dikatakan sebagai istri Rasulullah di surga.
4. Bersemangat Tinggi dan Berwatak Tegas
Hafshah mewarisi watak bapaknya (Umar bin khatab) yakni bersemangat tinggi dan berwatak tegas. Maka ketika mengetahui watak tersebut. Kala itu, umar berpikir bahwa yang bisa membimbing hafsah adalah Abu Bakar as siddiq. Namun, dari abu bakar umar tidak mendapat jawaban. Sehingga Umar menghadap Rasulullah, dan Rasulullah pun menikahi Hafsah.
Baca juga :
5. Hafsah Dibela oleh Malaikat Jibril
Rasulullah pernah bermaksud untuk menceraikan Hafsah, namun Malaikat jibril mengatakan kepada
Jangan kamu ceraikan dia, sesungguhnya dia adalah wanita yang gemar berpuasa dan menunaikan shalat malam dan sesungguhnya dia adalah istrimu di surga”.
Hafsah juga dikenal semasa hidupnya taat dan rajin dalam beribadah. Turunnya malaikat Jibril untuk memberikan pesan kepada Nabi agar tidak menceraikan Hafsha. Sehingga sebelum masa iddahnya selesai Nabi mendatangi Hafsah dan memohon tujuk kembali. Berdasarkan petunjuk dan perintah Allah Hafsah adalah istri di dunia maupun di surga.
6. Ketegaran Hafsha Menghadapi Cobaan
Ketika perang uhud terjadi, dikisahkan bahwa suami dari Hafsah meninggal dalam perperangan tersebut. Mendengar kabar tersebut hafsah dengan sabar dan tulus menerima cobaan dan dengan meninggalnya suaminya tersebut. Menjadikan Hafsah sebagai seorang janda muda.
Ketegaran Hafsah sendiri tidak diperlihatkan, karena hafsah senantiasa ibadah dan tetap berada pada prinsip yang telah beliau pelajari di Al-Qur’an yang dibentengi rasa malu, dan Hafsah juga terjaga oleh tunduk patuh terhadap Rabbul Izzati.
7. Memiliki Kedudukan Tinggi di Hati Rasulullah
Keutamaan hafsah binti umar selanjutnya adalah, pada masa Rasulullah, Hafsah memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam hari Rasulullah, bahkan beliau juga termasuk sebagai salah satu seorang istri Nabi yang istimewa diantara istri Nabi yang lainnya. Bahkan Aisyah RA pernah mengakui hal tersebut. Aisyah berkata,
“Hafshah adalah termasuk salah satu seorang istri Nabu SAW yang nyaris setara denganku”.
Dari perkataan Aisyah membuktikan bahwa Hafshah benar-benar istri Nabi yang memiliki kedudukan tinggi. Selain itu Hafshah juga dianggap oleh Allah merupakan istri Nabi di dunia dan di Akhirat. Sehingga ketika Nabi memutuskan untuk bercerai Allah mengirim jibril untuk membuat Nabi bersedia rujuk dengan Hafsha. Hafsha sendiri merasa bahwa Nabi adalah cinta sejatinya dan tidak bisa hidup tanpa Nabi.
Hafsah sebelum dinikahi nabi, pernah menikah dengan salah seorang sahabat yang bernama Khunais bin Khudzafah bin Qais AS-Sahmi Al-Quraisy dan pernah berhijrah dua kali serta ikut dalam perang badar dan peran uhud. Namun, setelah itu Khunais wafat karena sakit yang dialaminya saat perang Uhud. Dan Khunais meninggalkan seorang Istri, yaitu Hafshah yang saat itu masih berusia 18 tahun.
Baca juga :
Umar yang mengetahui hal tersebut merasa gelisah dengan keadaan putri kesayangannya. Apalagi putrinya menjanda pada keadaan masih muda. Umar pun merasakan kesedihan dengan wafatnya sang menantu yang merupakan seorang muhajir dan mujahid. Umar selalu merasakan kesedihan setiap kali masuk rumah melihat putrinya berduka. Setelah berpikir matang dan panjang, Umar berencana untuk mencarikan suami untuk putrinya agar Hafsha kembali Bahagia.
Akhirnya pilihan umar jatuh pada Abu Bakar as siddiq, orang yang paling dicintai Rasulullah. Karena Abu bakar dengan kelembutannya bisa membimbing Hafsah. Namun, ternyata Abu bakar tidak memberikan jawaban apa pun. Kemudian, Umar melangkahkan kakinya kerumah utsman bin affan yang saat itu sedang berduka karena istrinya.
Umar pun menceritakan perihal putrinya kepada Utsman dan menawari Utsman agar mau menikahi putrinya, tetapi Utsman menjawab “Aku belum ingin menikah saat ini”. Semkain bertambahlah kesedihan umar atas penolakan Utsman tersebut.
Umar pun menghadap Rasulullah dan mengadukan sikap Abu Bakar dan utsman tadi, Tersenyumlah Rasulullah saw sambil berkata “ Hafsah akan dinikahi oleh orang yang lebih baik dari Abu bakar dan Utsman, sedangkan Utsman akan menikahi wanita yang lebih baik daripada Hafsah”
Wajah Umar bin Khattab berseri karena kemuliaan yang tidak pernah terlntas dalam angan-angannta. Hilanglah segala kesusahan hatinya, maka dengan segera Umar menyampaikan kabar gembira itu kepada setiap orang yang dicintainya, sedangkan Abu Bakar adalah yang pertama kali ditemui.
Kesimpulannya
Hafsah merupakan putri dari Umar bin Khatab. Hafsah sendiri memiliki 7 keutamaan. Sementara untuk kisah cinta dengan Rasulullah, Hafsah diakui oleh Malaikat jibril berdasarkan firman Allah bahwa Hafsah adalah istri di dunia dan Surga. Selama hidupnya Hafsah mengisi hidupnya sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah, rajin Shaum dan shalat.
Kisah Hafsah yang semakin membuktikan keutamaan hafsah binti umar adalah ketika Rasulullah menceraikan Hafsah. Dan Allah mengutus malaikat agar menyampaikan kepada Nabi bahwa segera rujuklah dengan Hafsah. Nabi pun Rujuk dengan Hafsah. Hafsah juga merupakan istri nabi yang memiliki kedudukan hampir setara dengan Aisyah istri Nabi lainnya. Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada salah kata
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…