Shalat

Keutamaan Bersujud Kepada Allah

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pernah tidak kita mencoba untuk merenungkan, apa saja kira-kira yang akan terbongkar saat nanti di hari Kiamat? Jika kita memiliki suatu rahasia kemudian terbongkar di hadapan manusia, pastinya kita akan merasa malu.

Apalagi jika manusia tersebut ialah seseorang yang memiliki jabatan dan pangkat yang tinggi, sehingga sangat terhormat, atau seseorang yang dekat dengan kita dan kita sayangi; seperti orang tua, suami, istri, atau bahkan anak kita, pastinya kita juga akan merasa malu. Padahal kita mengetahui bahwa seluruh manusia tidak akan pernah terlepas dari salah dan dosa.

Lalu bagaimana jika semua rahasia yang kita punya terbongkar di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Ada para Rasul, para malaikat, serta miliaran manusia. Bahkan yang lebih luar biasa adalah Allah akan bertanya kepada kita di hadapan seluruh makhluk Allah Ta’ala. Jawaban apa yang bisa kita berikan nanti?

“Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS. al-Qalam: 42-43)

Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala muncul dan menghadapi makhluk-makhluk-Nya yang akan dihisab, orang yang selama di dunia menikmati sujudnya kepada Allah, maka dengan mudahnya mereka akan bersujud ketika melihat Allah. Tetapi di sisi lain, ada sekelompok orang yang tidak bisa bersujud ketika diperintahkan untuk bersujud. Lalu apa yang menyebabkan tidak bisa?

Mereka merasa malu hingga mereka tidak berani untuk mengangkat pandangannya. Yang mereka lakukan hanya melihat ke bawah saja. Selain mereka merasa malu, mereka juga merasa sangat hina dan sangat menyesal.

Meskipun, ketika mereka selama di dunia sangat berharap untuk dapat melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi, ketika Allah menghadap kepada semua makhluk-Nya, kelompok ini tidak bisa melihat-Nya. Apa sebabnya sehingga mereka merasa menyesal dan hina yang luar biasa?

Allah telah menjelaskan, “… Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS. al-Qalam: 43)

Padahal mereka dalam keadaan baik, sehat dan tidak memiliki sebuah masalah. Tetapi sangat disayangkan, ketika diajak dan diperintahkan untuk bersujud, mereka malah tidak mau dan menolaknya. Bukankah seharusnya mereka dapat menikmati sujudnya dan menggunakan sujudnya itu sebaik mungkin?

Jika kita bisa duduk dengan nyaman sampai berjam-jam lamanya saat menonton TV, bahkan hanya sekedar untuk menonton sinetron ataupun berita, kita tidak pernah merasa bosan, tapi kenapa di antara kita masih sangat banyak yang shalatnya tergesa-gesa?

Seolah-olah kita merasa bosan untuk menghadap Allah ketika shalat. Tidak sedikit orang yang ketika menurunkan kepalanya untuk bersujud, belum juga menyentuh sajadahnya, tapi sudah bangun lagi. Seolah-olah takut wajahnya kotor. Padahal, Allah sangat menunggu seorang hamba yang membisikkan doa saat bersujud. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Keadaan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah saat dia sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim)

Dalam shalat, gerakan yang paling agung adalah ketika kita bersujud. Karena posisi itu yang paling dekat dengan Allah Ta’ala. Dan Rasul berkata, perbanyaklah doa!

Pada saat bersujud, kita bersedia untuk merendahkan wajah kita yang mulia, yang sering dilihat bahkan menjadi perhatian oleh banyak orang, kita juga selalu menjaga kebersihannya. Sedangkan kita ikhlas untuk merendahkan dan menghinakan diri karena Allah. Meskipun belum tentu tempat sujud kita bersih, tapi kita merasa itu tidak ada artinya karena kita sudah ikhlas dan ingin menikmati lezatnya bersujud.

Berdoalah, “Ya Allah, persoalan saya yang Engkau ketahui, yang sudah saya sembunyikan dari manusia, hanya Engkaulah Yang Maha Melihat, maafkanlah ya Allah, jangan sampai rahasia-rahasia itu terbongkar di hari Kiamat.”

Mintalah pada Allah agar menutupi rahasia-rahasia kita saat bersujud. Jika kita bisa merasakan nikmatnya sujud, hati kita pun akan terasa tenang. Jika dibandingkan dengan kekayaan dan kemuliaan duniawi, maka akan jauh lebih nikmat saat kita bersujud karena Allah. Jangan sampai nanti saat kita menghadap Allah, lalu kita diperintahkan untuk bersujud, tapi kita tidak bisa bersujud.

Semoga Allah membuka hati kita agar dapat merasakan betapa nikmatnya bersujud. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago