Dalam pembahasan kali ini, maka akan diceritakan sedikit kisah Abu Bakar Shiddiq RA. yang mempunyai seorang hamba sahaya yang senantiasa memberikan makanan kepadanya.
Suatu ketika hamba sahayanya itu membawa makanan dan Abu Bakar Shiddiq r.a. memakan satu suap dari makanan itu. Hamba sahaya itu lalu berkata,
“Biasanya tuan selalu bertanya tentang sumber makanan yang saya bawa, tetapi mengapa hari ini tuan tidak berbuat demikian?”
Abu Bakar RA. lalu menjawab,
“ Saya sangat lapar sehingga saya lupa bertanya. Terangkanlah kepada saya darimana kamu memperoleh makanan ini?”
Hamba sahayanya lalu menjawab, “Pada zaman jahiliyyah, sebelum saya memeluk Islam, Saya pernah menjadi seorang peramal. Suatu ketika saya bertemu dengan satu kaum di sebuah kabilah, kemudian saya membaca mantra kepada mereka. Mereka berjanji kepada saya akan memberikan sesuatu sebagai imbalan jasa saya kepada mereka.
Hari ini saya lewat di perkampungan mereka. Mereka berkata, “Di sini sedang dilakukan upacara pernikahan,kemudian mereka memberi makanan ini kepada saya,”
Mendengar cerita dari hamba sahayanya itu, Abu Bakar r.a. berkata, “Hampir saja kamu membinasakanku.” Setelah itu dia berusaha memuntahkan makanan itu dengan memasukkan jari tangan ke dalam kerongkongannya. Baca juga Larangan Menonton Film Horor dalam Islam
Tetapi disebabkan perasaan yang sangat lapar yang beliau derita sebelumnya, maka makanan itupun tidak dapat dikeluarkan.
Ada orang yang memberitahu beliau bahwa makanan itu dapat dimuntahkan dengan cara meminum air sebanyak-banyaknya. Baca juga Larangan Foto Bertiga dalam Islam
Maka beliau meminta air di gelas yang besar, kemudian beliau meminum air sebanyak-banyaknya, sehingga makanan itu sudah berhasil dimuntahkan kembali.
Seseorang yang memperhatikan Abu bakar berkata, “Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada engkau. Engkau telah bersusah-payah disebabkan sesuap makanan.”
Dan Abu Bakar r.a. menjawab, “Apabila untuk memuntahkan makanan itu harus saya tebus dengan jiwa, maka pasti saya akan melakukannya. Dan saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram, maka api (neraka) lebih baik baginya.” Saya takut ada bagian dari badan saya yang disuburkan oleh makanan itu.” (Kanzul Ummal). Baca juga Hukum Menelan Makanan Ketika Shalat
Sebenarnya dalam hal ini sudah jelas terdapat di Dalam QS Al-A’raf : 3 , Allah SWT memerintahkan,”Makan dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan…”.
Maka makan berlebihan hingga muntah adalah tindakan yang menyalahi aturan Allah sehingga akibatnya bukan saja menimbulkan ketidaknyamanan pada pelaku dan orang di sekitarnya, juga mendatangkan dosa sebagai akibat maksiat (pembangkangan) terhadap Allah. Maka Hukumnya adalah haram.
Jadi kita sebagai umat muslim janganlah terlalu berlebihan dalam makan. Karena yang berlebihan sesungguhnya tidak baik. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa orang sangat suka jika ia makan. Baca juga Bahaya Tertawa Berlebihan dalam Islam
Apalagi jika makanan tersebut sangat ia sukai, maka ia akan terus nambah dan nambah.
Dan itulah yang disebut berlebihan. Jika kita sudah banyak mengonsumsi makanan tentu kita akan merasa kenyang, dan makanan tersebut malah tidak habis. Baca juga Hukum Makan Makanan Sisa Orang Lain dalam Islam
Dan itu akan membuat makanan tersebut mubazir, bahkan terbuang. Semoga dalam hal tersebut kita bukanlah termasuk manusia yang berlebihan. Aamiin Allahuma Aamiin.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…