Larangan

5 Larangan Foto Bertiga Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kini kita dapat berfoto-foto ria hanya dengan menggunakan telepon pintar. Berfoto-foto pun padat dilakukan di mana saja. Kalau zaman dulu, kita harus datang ke studio foto untuk foto bersama, baik keluarga atau teman-teman.

Namun, di era modern seperti sekarang, masih banyak sekali orang yang percaya bahwa foto bertiga dapat mendatangkan musibah. Bagaimana dengan foto keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak tunggal? Apakah salah satu dari mereka akan terkena musibah sebagaimana yang dipercaya oleh masyarakat selama ini?

Terkait dengan mitos-mitos seperti dilarang untuk foto bertiga karena akan mendatangkan musibah dan lain sebagainya, Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi adalah atas kehendak Allah SWT dan bukan yang lain karena Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Dalam surat Al-Thagabun ayat 11 Allah SWT berfirman yang artinya,

“Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Thagabun : 11).

Dari Yahya bin Ya’mar bahwasannya Aisyah radliallahu ‘anhuma mengabarkan kepadanya, ia pernah bertanya Rasulullah SAW tentang tha’un (penyakit pes, lepra), Nabi bersabda,

“Itu adalah siksa yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Dan tidaklah seorang hamba di suatu negeri yang terkena penyakit tha’un dan ia tinggal di sana, ia tidak mengungsi dari negeri itu dengan sabar dan mengharap pahala di sisi Allah, ia sadar bahwa tak akan menimpanya selain yang telah digariskan-Nya baginya, selain baginya pahala seperti pahala syahid”. (HR. Bukhari).

Musibah yang datang kepada seseorang setelah berfoto bertiga dengan teman-temannya jelas merupakan ketetapan Allah SWT dan bukan karena mitos. Semua kejadian di muka bumi, baik itu musibah ataupun hal lainnya merupakan takdir yang memang telah tertulis sebelum manusia diciptakan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 22 yang artinya,

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi ini dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sessungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid : 22).

Dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda,

“Allah mengutus malaikat pada setiap Rahim, kemudian malaikat tersebut mengatakan, “Ya Rabbi, ataukah sebatas segumpal mani?, Ya Rabbi, ataukah sebatas segumpal darah?, Ya Rabbi, ataukah sebatas segumpal daging?,” dan jika Allah berkehendak memutuskan penciptaannya, malaikat mengatakan, “Ya Rabbi, ataukah laki-laki ataukah perempuan?, sengsarakah atau bahagiakah?, seberapa rezekinya, kapan ajalnya?,” lantas ditulis, demikian pula dalam perut ibunya.” (HR. Bukhari).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa larangan foto bertiga hanyalah mitos sehingga kaum muslimin selayaknya tidak wajib mempercayai mitos. Alasannya adalah :

  1. Mitos bukan ajaran Islam melainkan hanya kepercayaan turun temurun.
  2. Kalaupun seseorang tersebut pada akhirnya mengalami musibah, itu semata karena takdir sebagaimana yang telah dijelaskan dalam dalil-dalil di atas.
  3. Mempercayai mitos mengarah pada dosa syirik yang merupakan salah satu dosa paling berat dalam Islam.
  4. Berfoto dilarang jika dilakukan dengan orang yang bukan muhrim.
  5. Berapapun jumlah orang yang ikut berfoto tidak masalah asalkan tidak mengumbar aurat.

Demikianlah ulasan singkat tentang larangan foto bertiga dalam Islam. Artikel lainnya yang dapat dibaca dan berkaitan dengan larangan foto bertiga dalam Islam di antaranya adalah syirik dalam Islam,  fotografi dalam Islam, hukum memajang foto di dalam rumah menurut Islam, bahaya foto selfie dalam Islam, hukum berfoto berdua dengan yang bukan muhrim, hukum berfoto di masjid menurut Islam, hukum selfie dalam Islam, media sosial menurut Islam, keutamaan menutup aurat bagi wanita, dan azab tidak menutup aurat dalam Islam.

Semoga bermanfaat.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam di Kota Cirebon

Masuknya Islam ke Kota Cirebon, seperti banyak wilayah di Nusantara, dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah…

3 hours ago

Islam di Jepang

Di Jepang, Islam adalah salah satu agama minoritas, dengan jumlah umat Muslim yang relatif kecil…

4 hours ago

Islam Di Negara Nauru

Nauru adalah sebuah negara kepulauan di Pasifik Tengah yang memiliki populasi kecil dan mayoritas penduduknya…

4 hours ago

Islam Di Negara Nauru

Nauru adalah sebuah negara kepulauan di Pasifik Tengah yang memiliki populasi kecil dan mayoritas penduduknya…

4 hours ago

Perbedaan Kafir Harbi dan Dzimmi

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ قُلْ  لِّلَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  سَتُغْلَبُوْنَ  وَتُحْشَرُوْنَ  اِلٰى  جَهَنَّمَ   ۗ وَبِئْسَ  الْمِهَا دُ “Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, Kamu…

3 months ago

4 Contoh Syariat Islam yang di Terapkan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Syariat Islam adalah hukum yang terdapat dalam ajaran islam untuk mengatur kehidupan manusia. Hal ini…

3 months ago