Berbicara mengenai media sosial tentu saja sudah tidak asing lagi di telinga kita ya sobat. Kehidupan manusia di jaman modern seperti sekarang ini, tidak bisa lepas dari media sosial. Namun jika berlebihan juga tidak baik ya sobat. Selain mata kita akan rusak, kita juga merugi karena waktu tersita untuk hal – hal yang kurang bermanfaat.
Bagaimana baik buruknya media sosial juga pasti sudah anda ketahui kan sobat? Baiknya yakni memudahkan anda dalam berkomunikasi tanpa mengenal jarak dan waktu. Untuk buruknya sendiri sampai saat ini sangat memprihatinkan sobat, banyak sekali informasi palsu alias hoax bahasa kerennya.
Hal ini akan menjerumuskan anda ke dalam dosa jika anda ikut serta menyebar luaskan atau pun sekedar mengobrolkan dengan orang lain (gosip). Untuk itu anda harus mengetahui bagaimana cara menghindari ghibah agar tidak terjerumus dalam perbuatan dosa.
Berikut ini sabda Rasulullah Saw :
“Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Mereka (para shahabah) menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah saw melanjutkan: Engkau menyebut (membicarakan) saudaramu tentang sesuatu yang ia benci. Shahabah bertanya: Bagaimana jika yang ku bicarakan itu memang benar adanya? Rasulullah menjawab: Jika yang kamu ceritakan itu memang benar, maka kamu telah melakukan ghibah. Akan tetapi jika yang kamu ceritakan itu tidak benar, maka kamu telah berbohong.” (H.R. Muslim)
Pandangan Islam tentang Media Sosial
Pada artikel kali ini saya bermaksud ingin membagikan sedikit informasi yang saya ketahui mengenai media sosial menurut islam. Jika anda ingin mengetahuinya lebih lanjut dan lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama – sama penjelasan di bawah ini sebagai berikut :
Mirisnya penggunaan media sosial sekarang ini banyak yang menyimpang dan digunakan untuk menebar fitnah justru tidak akan membawa manfaat. Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keburukan orang lain sebagai modal awal menjatuhkan rivalnya untuk mendapatkan kekuasaan dan untuk keuntungan pribadi atau pun kelompoknya. Terdapat ayat yang menjelaskan mengenai hal ini :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat ayat 12)
Jika informasi yang disebar luaskan di media sosial termasuk atau pun terindikasi sebagai fitnah belaka, maka anda yang ikut serta membuat atau pun menyebarkan bisa dikategorikan sebagai orang yang keji sobat. Dalam ayat Al – Qur’ an dijelaskan bahwasannya :
“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al – Baqarah : 191)
Media sosial menurut islam diperbolehkan sobat, dengan catatan mengetahui bagaimana batasan – batasannya, wajib santun, mengetahui etika dan bijak dalam bermedia sosial. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa diambil dalam pandangan Islam :
Silaturahmi merupakan aktivitas yang dianjurkan oleh agama Islam. hukum silaturahmi menurut islam sendiri adalah wajib. Anda bisa bayangkan bukan sebelum adanya media sosial untuk menjalin silaturahmi jarak jauh itu rasanya sangat sulit? Dengan adanya kemajuan teknologi, aktivitas silaturahmi bisa tetap terjalin meskipun anda terpisahkan jarak yang jauh dengan orang tua, keluarga, saudara, dan teman.
“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga.” (HR Bukhari dan HR. Muslim dari Abu Ayyub al-Anshari)
Jika anda mempunyai hobi menulis asalkan itu dengan tujuan yang positif untuk menebar manfaat bagi kehidupan umat, tentu saja dianjurkan dalam Islam. Karena Allah memerintahkan kepada hamba – Nya untuk berilmu dan bisa bermanfaat bagi sesama. Ingat manusia diciptakan oleh Allah Swt sebagai makhluk sosial yang sudah menjadi kewajiban untuk membantu orang lain bahkan bisa bermanfaat.
Selain anda menulis untuk menyalurkan hobi, namun disisi lain anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang lumayan banyak jika anda memang mau menekuni dunia menulis tersebut. Peluang seperti ini bisa anda manfaatkan untuk mencari rejeki sekaligus membagikan manfaat.
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. Al – Isra : 7)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, ath – Thabrani, ad – Daruqutni)
Dalam berbisnis, dalam Islam juga sudah mengajarkan untuk berperilaku jujur sebagai wadah pencari rejeki. Begitu pula dengan media social bisa dimanfaatkan untuk wadah transaksi bisnis seperti jualan online sehingga memudahkan anda mencari rejeki dijalan Allah Swt. Anda bisa meneladani bagaimana cara berdagang rasulullah agar mendapatkan keberkahan dalam kehidupan anda ya sobat.
Zaman seperti sekarang ini yang merubah drastis perilaku masyarakat untuk mendapatkan segala hal dengan mudah tanpa harus repot – repot datang langsung ke toko atau pun tempat lainnya. Perilaku semacam ini memang sangat berpeluang digunakan sebagai ladang bisnis online. Lihat saja banyak orang yang berlomba – lomba berjualan online karena memang hasilnya cukup menjajikan. Hal positif seperti inilah yang bisa dijadikan sebagai contoh untuk menjunjung tinggi syariat Islam.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali gengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. An Nisa : 29)
Media sosial sangat cocok digunakan sebagai media dakwah atau pun menyampaikan ajaran Islam. Jadi ilmu yang anda punyai bisa dilihat dan dibaca oleh semua orang yang berada di seluruh penjuru dunia. Untuk berjuang di jalan Allah terasa lebih mudah dengan tulisan – tulisan yang kita buat.
Yang terpenting tulisan tersebut mudah dimengerti dan disertai dengan sumber – sumber seperti ayat atau pun hadits sebagai pelengkap. ciri ciri dakwah yang baik memang wajib disertakan sumber – sumber sebagai dasar untuk menyakinkan seseorang bahwa apa yang kita informasikan adalah benar adanya sesuai dengan ajaran agama Islam.
Dengan mengajak dan menyerukan informasi berbentuk tulidan melalui media social termasuk salah satu ibadah yang baik dan akan mendapatkan pahala dari Allah Swt. Ini artinya media social membawa manfaat baik ya sobat.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Fushshilat : 33)
“Katakanlah: “Inilah jalanku (agamaku). Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata (ilmu dan keyakinan). Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf : 108)
Jika anda menggunakan media sosial untuk mencari informasi yang bermanfaat, pastinya akan sangat membantu anda untuk menambah wawasan, seperti halnya untk mendalami ilmu agama yang anda punya. Tidak perlu buku bertumpuk – tumpuk anda sudah bisa mendapatkan semua informasi yang anda inginkan.
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah : 11)
Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai media sosial menurut islam yang sudah diulas di atas secara detail dan dikemas dengan baik diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi sehingga layak dijadikan sebagai sumber referensi.
Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai media sosial menurut islam. Semoga bisa bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini. Sampai jumpa di artikel lainnya.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…