Shalat wajib terdiri dari shalat lima waktu yang wajib hukumnya dilaksanakan oleh semua umat Islam. Namun, tidak semua orang mampu melaksanakannya dengan baik. Bahkan masih ada yang meninggalkan kewajiban ini, padahal dosa meninggalkan shalat 5 waktu dan azabnya begitu berat, serta sudah jelas disebutkan dalam rukun Islam yang salah satunya adalah Shalat.
Bulan ramadhan pun tiba, semua umat Islam melaksanakan ibadah puasa karena wajib hukumnya. Beberapa orang beranggapan bahwa ibadah shalat dan puasa ini adalah ibadah tersendiri yang tidak berkaitan. Padahal kedua ibadah ini saling berkaitan. Lalu, bagaimana hukum puasa tanpa shalat wajib? Mari simak penjelasan dalamislam.com berikut ini.
Pertanyaan mengenai hukum puasa tanpa shalat ini pernah didapat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin –rahimahullah. Kemudian beliau menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima Allah Ta’ala karena sesungguhnya orang tersebut termasuk golongan kafir dan murtad. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” [QS. At Taubah (9) : 11]
Baca juga:
Namun, sebelumnya perlu diketahui alasan mengapa orang tersebut meninggalkan shalat untuk menentukan apakah dia masih termasuk golongan Islam atau murtad. Sebagaimana Hasan Bin Ahmad al-Kaf dalam Taqriratus Sadidah fi Masail Mufidah menjelaskan:
Hal ini dikarenakan batasan atau pembeda antasa muslim dan kafir adalah shalat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 82)
Baca juga:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)
Bahkan meninggalkan satu shalat saja dapat menghapus amalannya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594)
Baca juga:
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa hukum puasa tanpa shalat wajib begitu pula hukum puasa ramadhan tetapi tidak shalat adalah tidak bernilai apapun dihadapan Allah dan amalan puasanya tidak bermanfaat pada hari kiamat nanti. Sehingga, hanya mendapat rasa lapar dan haus tanpa pahala mulia dari puasa yang dijalankan tersebut.
Namun, apabila kita sering meninggalkan shalat kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh dan ikhlas karena Allah dan menyesalinya maka Allah akan mengampuninya. Kemudian tunaikanlah shalat lalu puasa, dan jangan meninggalkannya lagi karena azab Allah teramat pedih bagi yang meninggalkan shalat. Na’udzubillahi mindzalik.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…