Di era sekarang ini, tidak sedikit suami yang memliki perangai buruk seperti sering membentak istrinya dan selalu menunjukan sifat marah dalam Islam dengan berbagai alasan dan bahkan hanya karena masalah yang sepele. Karena masalah yang mungkin dihadapi suami, istri menjadi pelampiasan kemarahan dari suami dan akhirnya mendapat perkataan yang kurang baik atau dibentak oleh suami. Hal yang demikian tentunya sangat berlawanan dengan apa yang sudah disampaikan Rasulullah SAW, “Sebaik-baik kalian, (yaitu) yang paling baik untuk istrinya serta saya yaitu orang yang paling baik diantara kalian pada istriku. [HR. Tirmidzi].
Islam merupakan agama yang sangat memuliakan istri seperti yang sudah dilakukan Rasulullah SAW pada para istri-Nya. Oleh karena itu, agama Islam sangat tidak menyukai sikap suami yang membentak istrinya. Hal yang perlu diketahui para suami jika mungkin jasa jasa yang sudah dilakukan istri memangtidak bisa dinilai dengan materi. Akan tetapi, beban istri seperti mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan anak sekaligus mengurus suami dan semua pekerjaan rumah tangga sebenarnya tidak dapat tergantikan oleh apapun juga.
Perasaan wanita yang sangat lembut dan penuh kasih sayang tentunya akan merasa sakit hati dan patah hati dalam Islam dengan bentakan yang diberikan oleh suami. Untuk itu, setiap suami harusnya berpikir ulang untuk berbicara dengan keras pada istri.
Hal yang mungkin terjadi apabila suami sering membentak dirinya hanyalah hati yang merasa terluka tidak hanya di hati namun juga bisa menyebar ke seluruh tubuhnya sehingga semakin lama akan membuat sangat istri merubah sikapnya menjadi benci, penuh dendam dan hilang perasaan cinta yang dulunya tulus, kini terganti dengan perasaan benci pada suaminya.
Hal tersebut tentunya sudah sangat berlawanan dengan apa yang sudah disampaikan Rasulullah SAW, “Sebaik-baik kalian, (adalah) yang paling baik untuk istrinya dan aku adalah orang yang paling baik diantara kalian pada istriku.” [HR. Tirmidzi].
Semua laki laki yang sudah menjadi seorang suami harusnya melakukan perenungan dan berpikir ulang mengenai semua hal yang sudah dilakukan oleh istri dan juga memikirkan hukum menyakiti hati wanita dalam Islam, apakah bisa tergantikan dengan materi, bentakan dan berbagai kata yang menyakiti hati. Sebagai seorang suami yang bijaksana, maka sudah seharusnya memeluk istri dan menyayanginya sekaligus selalu bertutur kata yang lembut sehingga bisa menyejukan hati istri.
Jangan pernah anda sebagai suami untuk membentak istri apalagi hal tersebut dilakukan berkali kali sebab kepedihan tersebut akan terlihat di mata istri dan menghancurkan hatinya.
Kita sebagai umat Rasulullah SAW seharusnya selalu bisa meneladani Rasulullah dalam bersikap khususnya dalam hal memperlakukan istri istri Nabi Muhammad SAW, sebab jika tidak, maka anda sebagai laki laki tidak bisa dibilang sebagai umat Rasulullah SAW.
Dari sekian banyak doa, salah satu doa yang mustajabah merupakan doa isteri untuk suaminya. Namun, istri juga tidak mungkin akan mendoakan suami jika perlakuan yang ia dapatkan setiap hari hanyalah perkataan kasar dan juga bentakan dari suami. Doa yang dipanjatkan istri sangatlah berguna untuk meningkatkan kesuksesan anda sebagai suami, kebahagiaan dan juga rezeki yang sangat berlimpah.
Seorang wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan berada dekat dengan hati serta untuk dicintai. Membentak dan segala perilaku kasar yang diberikan suami hanya bisa berujung pada perceraian.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”[HR. Muslim].
Sebenarnya, wanita merupakan makhluk yang kuat dan sanggup untuk menahan berbagai derita apapun juga hanya demi mendukung suami dan juga keluarganya. Akan tetapi, hanya karena suami yang selalu membentak istri, maka dalam sekejap akan sirna segala kekuatan yang dimiliki wanita dan tidak bisa merasakan hidup bahagia dalam Islam.
Bentakan yang diberikan suami hanya akan membuat hati dan perasaannya terluka sekaligus menghancurkan segala jiwa dan raganya. Inilah yang membuat wanita jadi mudah jatuh sakit bahkan bisa berujung depresi sebab sudah nyaris habis seluruh kekuatan tubuhnya hilang hanya karena bentakan yang diberikan suami.
Membentak istri tentunya akan membuat hatinya menjadi sakit dan sedih. Namun perlu disadari jika hal tersebut juga akan berdampak pada anak. Dengan perasaan hati yang sakit, tentunya istri sebagai ibu tidak akan maksimal merawat anak anaknya dan akhirnya berdampak buruk pada anak. Akhirnya, dengan bentakan yang anda berikan juga berdampak buruk dengan perkembangan anak anda sendiri.
Seorang suami yang selalu membentak dan merendahkan istrinya, tidak termasuk kedalam orang yang pindah keyakina Islam, namun adalah orang yang masih menganut sisa dari keyakinan jahiliyah dan pembodohan di dalam pikiran mereka.
Berikut ini terdapat dalil – dalil yang memerintahkan pria untuk selalu memuliakan wanita bahkan sang istri, antara lain:
An-Nisa’: 19
“Dan pergaulilah istrimu-istrimu dengan baik. Lalu, jika kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin engkau tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
Al-Ahzaab: 84
“Orang-orang yang menyakiti mu’min laki-laki dan mu’min perempuan tanpa perbuatan yang mereka lakukan, Maka sesungguhnya mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata.”
Maisarah bin Ali
“Barang siapa menggembirakan hati istrinya, maka seakan-akan ia menangis takut kepada Allah. Barang siapa menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya masuk neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah akan memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Saat suami memegang telapak tangan istri, maka bergugurlah dosa-dosa suami istri itu lewat sela-sela jari mereka.”
Ibnu Umar dari Nabi SAW bahwa baginda bersabda, “Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam yang memimpin manusia adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam mengurusi ahli keluarganya. Ia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan bertanggung jawab alas keluarganya. Seorang hamba adalah pemimpin dalam mengurus harta tuannya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Seorang laki-laki itu adalah pemimpin dalam mengurusi harta ayahnya, ia bertanggung jawab atas peliharaannya. Jadi setiap kamu sekalian adalah pemimpin dan setiap kamu harus bertanggung jawab alas yang dipimpinnya.” [Muttafaq ‘alaih ].
Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barangsiapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.“
Diceritakan dan Nabi SAW bahwa baginda bersabda yang bermaksud: “Tidak ada seseorang yang menjumpai Allah swt dengan membawa dosa yang lebih besar daripada seorang suami yang tidak sanggup mendidik keluarganya.”
Rasulullah S.A.W bersabda, yang artinya:
“Pertama kali perkara yang dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak mengajarkan kepada kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke neraka. (Al Hadits).
Suami merupakan imam untuk keluarganya dan sudah menjadi kewajiban suami pada istri dalam Islam untuk menafkahi dan menjaga keluarganya.“dan pergaulilah istri-istrimu dengan baik dan apabila kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah.karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu. Padahal Allah menjadikan kepadanya kebaikan yang banyak. [Qs.an-nisa:19].
Dalam ayat diatas menjelaskan jika Allah SWT sudah memberi perintah untuk para suami agar lebih mengerti bagaimana cara meningkatkan kesabaran dalam Islam. Dalam sebuah hadits juga sudah dijelaskan jika barangsiapa yang bisa menggembirakan hati istri, maka ini diibaratkan ia menangis karena takut pada Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT juga akan mengharamkan tubuhnya untuk masuk ke dalam api neraka. Saat suami istri saling memperhatikan, maka sesungguhnya Allah SWT juga akan memperhatikan mereka dengan penuh rahmat. Saat suami memegang tangan istri, maka gugur segala dosa suami istri melalui sela sela jari mereka dan adapun hukum dari suami yang membentak dan menyakiti hati istri adalah haram.
“orang-orang yang menyakiti hati mukmin laki-laki dan menyakiti mukmin perempuan tanpa perbuatan yg mereka lakukan.maka sesungguhnya mereka telah menanggung kebohongan dan dosa yang nyata. [Qs.al-ahzab:84].
Perbuatan suami yang senang membentak dan menyakiti istri, maka hanya bisa menutup rizki suami dan ini berlaku sebaliknya dan menjadi ciri ciri suami durhaka terhadap istri. Jika suami membahagiakan hati istri, maka pintu rizki akan semakin lebar. Bentakan yang diberikan suami sudah pasti akan menyakiti hatinya dan akan menutup rizki suami khususnya bagi suami yang juga selalu menyalahkan semua tindakan istri.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…