Info Islami

Adab Bercermin dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dalam Islam, bercermin merujuk pada berhias. Adapun yang dimaksud dengan bercermin adalah melihat muka atau diri sendiri dalam cermin.

Bercermin tidaklah dilarang dalam Islam namun perlu memerhatikan beberapa adab agar terhindar dari bisikan setan.

Adab bercermin mencakup hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika becermin.

Adab becermin atau adab berhias dalam Islam di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Berdoa

Dalam Islam, setiap kita melakukan sesuatu harus diawali dengan doa. Begitu juga dengan becermin.

Saat becermin sebaiknya kita tidak lupa untuk berdoa kepada Allah sesuai dengan tuntunan Islam.

Salah satu doa becermin yang dimaksud adalah doa yang bersumber dari hadits berikut.

اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ

“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula-lah akhlakku.” (HR. Ahmad)

2. Bersyukur

Adab becermin berikutnya adalah mensyukuri apa yang dimiliki. Dengan becermin, kita dapat melihat apa yang tampak di cermin.

Melalui bayangan dalam cermin kita dapat melihat bahwa Allah telah menciptakan kita dalam kondisi yang terbaik.

Allah berfirman dalam surat At Tiin ayat 4,

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin : 4)

Yang dimaksud dengan “manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan adalah kondisi fisik manusia yang sempurna dan seimbang dan sesuai dengan letak anggota badan.

Dengan kondisi manusia yang sebaik-baiknya hendaknya menggugah rasa syukur kita kepada Allah atas apa yang diberikan.

3. Tidak berlebihan

Becermin hendaknya dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan. Dalam arti, becermin hampir setiap detik karena khawatir riasan menjadi berantakan dan lain-lain.

Hal ini harus dihindari agar orang lain yang ada di sekitar juga tidak merasa risih atau terganggu dengan kegiatan becermin atau berhias yang dilakukan.

4. Becermin sebentar saja

Becermin sebaiknya dilakukan tidak terlalu lama karena dapat menimbulkan perasaan tertekan dan cemas yang berlebihan karena memikirkan segala kekurangan yang ada.

Selain itu, becermin yang dilakukan terlalu lama dapat membuat kita menjadi lupa untuk bersyukur atas apa yang Allah berikan.

5. Jangan sombong dan membanggakan diri

Kondisi fisik yang sempurna dan seimbang yang telah Allah berikan hendaknya tidak menjadikan kita sombong dan membanggakan diri sendiri seolah-olah kita lah yang paling cantik atau ganteng.

Sifat sombong dalam Islam sangat dilarang dan merupakan sifat yang sangat dibenci Allah. Dalam QS. Luqman ayat 18 Allah berfirman,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman : 18)

6. Tetap rendah hati

Daripada bersikap sombong dan membanggakan diri, becermin hendaknya membuat kita bersikap tetap rendah hati atau tawadhu.

Keutamaan rendah hati dalam Islam atau tawadhu dalam Islam dapat menghindarkan kita berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain seperti merundung orang lain dan lain sebagainya.

Dari Iyadh bin Himar radhiallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh, Allah mewahyukan kepadaku agar kalian tawadhu’ (rendah hati), sampai seseorang tidak membanggakan diri kepada orang lain dan seseorang tidak sewenang-wenang kepada orang lain.” (HR. Muslim)

7. Bersikap sabar

Adakalanya, karena sesuatu hal kondisi fisik yang kita miliki menjadi tidak lagi sempurna seperti dulu.

Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan atau memang sejak lahir telah diciptakan demikian.

Ketika dihadapkan pada kekurangan atau ketidaksempurnaan fisik seperti ini, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah bersikap sabar.

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan lalu ia bersyukur, maka yang demikian itu lebih baik baginya. Dan ketika ia tertimpa kesusahan lalu ia bersabar, maka yang demikian itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Salah satu keutamaan sikap sabar dalam Islam ketika becermin adalah kita dapat mengambil hikmah dari apa yang kita terima dari Allah SWT.

8. Tidak berkecil hati

Manusia adalah tempatnya segala kekurangan termasuk dari segi fisik. Karena itu ketika kita dihadapkan pada kekurangan yang dimiliki hendaknya hal tersebut tidak menjadikan kita berkecil hati.

Tetap bersukur dan bersabar merupakan jalan terbaik yang dapat dilakukan.

Dengan demikian, ketika becermin sebaiknya kita mengindahkan adab becermin dalam Islam agar terhindar dari bisikan setan yang dapat memalingkan kita dari rasa syukur kepada Allah.

Share
Published by
Ambar Aruming Tyas

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago