Seperti yang kita semua ketahui jika manusia tidak bisa lepas dari membuat kesalahan dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menyakiti hati orang lain. Namun, untuk kita umat muslim, sudah seharusnya kita untuk menyadari semua perbuatan dan kesalahan tersebut dan berusaha dengan keras untuk menjauhi perbuatan dosa tersebut. Mengapa demikian?, sebab ada balasan yang akan diterima apabila seseorang sudah menyakit hati orang lain yang akan diberikan Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [surat Al-ahzab ayat 58].
Dalam ayat diatas, Allah SWT sudah menjelaskan tentang keburukan dari dosa dan juga balasan yang akan diterima saat menyakiti orang mukmin dan Allah SWT sudah mengancamnya dengan hukuman yang sangat keras yaitu memikul kebohongan dan juga dosa secara nyata. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini akan kami ulas secara tuntas mengenai apa saja hukum menyakiti hati orang lain dalam Islam yang harus diwaspadai.
Balasan bagi orang yang suka menyakiti hati orang lain adalah Allah SWT sendiri yang akan membuka aib orang tersebut. Mungkin kita tidak pernah menyadari jika Allah SWT sebenarnya sudah menutup aib kita. Allah SWT sudah menutup aib yang kita miliki dengan sangat rapat hingga nanti di hari perhitungan. Namun, karena sudah berdosa dengan cara menyakiti hati orang lain, maka hukum karma dalam Islam akan berlaku yakni Allah SWT membuka aib orang tersebut karena sudah menyakiti saudaranya.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” [QS. Al A’raaf : 41]
Balasan yang akan diterima seseorang yang menyakiti hati orang lain tidak hanya bisa dirasakan saat di akhirat saja, akan tetapi juga akan diterima saat masih hidup di dunia.
“Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“. [QS Asy Syura: 42].
Balasan menyakiti hati orang lain dengan cara melontarkan caci maki juga akan mendapat balasan saat di neraka nanti. Sebab, perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain memang sudah selayaknya memperoleh balasan di neraka jahanam.
“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” [HR Muslim].
Seorang zalim yang sering menyakiti hati orang lain juga akan mendapat balasan berupa tidur dengan alas tikar yang terbuat dari api neraka sekaligus memakai selimut yang terbuat dari api neraka.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” [QS. Al A’raaf 7: 41]
Tidak hanya mendapat balasan di dunia maupun akhirat, namun sering menyakiti hati seseorang juga akan mendapat balasan yang diberikan langsung oleh Allah SWT sebab Allah sangat benci dengan perbuatan semacam itu terutama jika dilakukan antar sesama muslim.
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” [QS : Al A’raaf 7 : 44]
Allah SWT juga bersabda jika umat muslim harus menjauhi sikap saling menyakiti hati, mencari kesalahan orang lain dan juga menggunjing. Allah menggambarkan jika seseorang yang menyakiti hati orang lain, maka diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadist Termizi No. 1827 Abwabu Birri wa Shillah].
Setiap amal sebenarnya akan membuahkan pahala, akan tetapi jika amal yang dilakukan oleh seseorang yang suka menyakiti hati orang lain, maka hal tersebut tidaklah lagi berguna. Semua amal yang sudah dilakukan hanya menjadi hal yang sia sia belaka dan tidak membuahkan pahala.
Balasan berikutnya adalah semua amalan sholat yang sudah dilakukan tidak akan membuahkan pahala apapun juga sehebat atau serajin apapun ia melakukan sholat dan ini termasuk dalam hal hal yang menghapus amal ibadah.
Rasulullah SAW bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”
Seseorang yang sudah menyakiti hati orang lain apalagi ditambah fitnah dalah Islam yang dilakukan dengan cara membuka aib orang tersebut, maka Allah SWT juga akan mencari sekaligus terus mengincar kekurangan orang yang berbuat lalim tersebut yang kemudian akan diungkapkan juga meski orang tersebut berada di rumahnya.
Menyakiti hati orang lain juga akan berbuah balasan yang juga sangat kejam sebab merupakan salah satu dosa besar dalam Islam yakni tidak akan mungkin bisa masuk ke dalam surga. Ini terjadi karena orang tersebut sudah berbuat hal yang tidak menyenangkan sehingga mengganggu kenyamanan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.
Menyakiti hati orang lain yang merupakan salah satu perbuatan dosa juga tentunya akan membuahkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah dilakukan. Balasan ini juga akan diberikan langsung oleh Allah SWT pada orang yang membuat hal tersebut.
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ [QS. Asy-Syuura’ 39-43].”
Seseorang yang sangat senang menyakiti hati sesamanya meskipun orang tersebut sudah melakukan ibadah wajib, maka sesuai dengan apa yang sudah tertulis dalam Al Quran, maka orang tersebut akan menjadi salah satu orang yang bangkrut pada hari kiamat dalam Islam nanti. Hal ini bisa terjadi sebab Allah SWT tidak akan pernah bisa tertipu dengan seseorang yang sangat ahli dalam beribadah namun memiliki sikap yang sangat buruk.
“Itulah orang yang bangkrut di hari kiamat, yaitu oang yang rajin beribadah tetapi dia tidak memiliki akhlak yang baik. Dia merampas hak orang lain dan menyakiti mereka” [HR. Muslim no 6522, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya].
Perbuatan menyakiti hati orang lain yang merupakan dosa tak terampuni ini tentunya juga merupakan perbuatan dosa sehingga orang tersebut sudah bisa dipastikan akan menanggung dosa. Orang tersebut sudah menjadi orang yang sangat merugi, sebab tanpa sadar ia sudah melakukan hal buruk tersebut.
Seseorang yang selalu menyakiti hati orang lain juga akan memiliki beban berupa dosa dan fitnah dalam Islam yang bisa terjadi karena perbuatan yang sudah dilakukannya sendiri.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [QS Al Ahzab : 58]
Laknat yang dipanjatkan oleh seseorang yang tersakiti yang ditujukan pada seseorang yang sudah menyakiti hatinya, maka doa orang teraniaya dalam Islam dan laknat tersebut akan dikabulkan dan akan dirasakan pelaku tersebut semasa ia masih hidup di dunia.
Seseorang yang seringkali berbuat buruk seperti menyakiti hati orang lain, maka akan mendapat balasan berupa terhalang dari petunjuk atau hidayah taufik. Allah SWT tidak akan memberi petunjuk mengenai segala hal yang baik pada orang tersebut.
Orang yang selalu menyakiti hati orang lain juga akan mendapat balasan berupa tidak mempunyai penolong, teman dekat bahkan pemberi syafaat dan ini sudah menjadi firman Allah SWT secara langsung.
Sudah sepantasnya bagi kita sesama umat muslim untuk selalu menjaga hubungan dengan sangat baik dan menjauhi sikap saling menyakiti hati orang lain. Sebab, perbuatan demikian tidak akan memberi keuntungan apapun juga namun hanya membuahkan dosa dan keburukan yang akan diterima baik di dunia maupun akhirat.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…