Setiap umat Islam di dunia ini wajib hukumnya mempelajari ilmu pengetahuan dan hukum Islam. Sebab setiap gerak gerik kita di dunia ini selalu diawasi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bila ingin mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, istiqomah dalam Islam adalah kuncinya.
Begitu luas dasar ilmu yang perlu kita ketahui, salah satunya mengenai rukun iman. Simaklah firman Allah di bawah ini.
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-nisa [4] : 136)
Iman kepada hari kiamat merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam bahwa harus yakin akan adanya hari kiamat yang pasti terjadi. Kiamat menurut Islam memiliki beberapa fase yang perlu kita ketahui. Berikut ini penjelasannya.
Yaumul Qiyamah
Hari kiamat diawali dengan tiupan sangkakala yang pertama oleh Malaikat Izrafil. Yang kemudian alam semesta dan kehidupan makhluk hancur secara bersamaan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml [27] : 87)
Yaumul Ba’as
Tiupan sangkakala yang kedua ini menandakan sebagai hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Setiap manusia pada hari itu dibangkitkan dalam keadaan wajah sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.
Mereka yang mendapatkan manfaat beriman kepada Allah swt akan dihiasi dengan wajah yang berseri. Sedangkan mereka yang banyak bermaksiat akan mendapatkan wajah yang hitam kelam akibat amal buruknya.
Firman Allah Ta’ala,
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (QS. Yasin [36] : 51)
Yaumul Masyar/Yaumul Hsyr
Setelah manusia dibangkitkan kemudian mereka dikumpulkan di Padang Masyar. Pada hari berkumpul itu, seluruh manusia akan diadili dengan seadil-adilnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Dari Shohabat Sahl bin Sa’ad As Sa’idi ra, Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِىِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ
Artinya:
“Akan dibangkitkan, dikumpulkan semua manusia di atas bumi yang putih, seperti kapas yang jernih. Tidak ada tanda (identitas) bagi seseorang”. (Hadits Riwayat Al Imãm Al Bukhõry no: 6521 dan Al Imãm Muslim no: 2790)
Yaumul Hisab
Dalam hidupnya, manusia mengerjakan macam-macam amal shaleh dan amal buruk yang semuanya akan diperhitungkan pada hari perhitungan. Hari perhitungan ini juga berlaku bagi makhluk lainnya, seperti binatang, jin dan lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
(إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (26
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah [88] : 25 – 26)
Yaumul Jaza’
Hari pembalasan atas apa yang telah diperhitungkan dari amal baik dan buruk makhluk-Nya. Jika amal baiknya lebih besar daripada amal buruknya, maka insya Allah surgalah tempatnya kembali. Namun, bila amal buruknya lebih besar daripada amal baiknya, maka sesungguhnya nerakalah seburuk-buruk tempat kembali.
Allah Ta’ala berfirman,
الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al Mu’min [40] : 17)
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah [99] : 7-8).
Itulah ulasan mengenai fase fase hari kiamat yang dapat Anda ketahui. Semoga dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiin insya Allah.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…