Haji adalah salah satu rukun islam yang kelima dan wajib dilakukan bagi mereka yang sudah mampu. Terdapat beberapa jenis-jenis haji yang perlu diketahui. Dalam melaksanakan ibadah haji terdapat rukun-rukun yang wajib kita lakukan. Bagi siapapun setiap umat jamaah wajib melaksanakan rukun haji.
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” [Al-Bayyinah/98: 5]
Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.”
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
اَلْحَجُّ عَرَفَةُ
“Haji adalah wukuf di ‘Arafah.”
Berdasarkan sabda beliau kepada ‘Urwah pada hadits tadi:
“Barangsiapa yang mengikuti shalat kami (di Muzdalifah), lalu bermalam bersama kami hingga kami berangkat, dan sebelum itu dia benar-benar telah wukuf di ‘Arafah pada malam atau siang hari, maka hajinya telah sempurna dan ia telah menghilangkan kotorannya.”
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“…Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [Al-Hajj/22: 29]
Berdasarkan sa’inya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sabda beliau:
اِسْعَوْا، إنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيَ
“Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.”
Ihram adalah menetapkan niat untuk mengerjakan ibadah haji. Dengan memakai pakaian ihram dan di mulai dari suatu tempat dengan waktu yang telah ditentukan yang disebut dengan miqat.
Pada saat dimulai sampai berakhirnya haji, ada beberapa hal tertentu yang halal kemudian menjadi haram jika dilakukan selama jamaah haji dalam keadaan ihram. Apa saja? Berikut ulasan selengkapnya:
Mengutip jurnal Pelaksanaan Haji Melalui Penerapan Formal dalam Peraturan Haji di Indonesia oleh Andi Intan Cahyani, ada tiga macam larangan haji yang perlu diperhatikan, yaitu larangan khusus bagi kaum laki-laki, larangan khusus bagi kaum perempuan, dan larangan bagi laki-laki maupun perempuan.
Larangan haji tersebut diantaranya:
Larangan bagi kaum Laki-laki:
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ada seseorang yang berkata pada Rasulullah SAW:
“Wahai Rasulullah, bagaimanakah pakaian yang seharusnya dikenakan oleh orang yang sedang berihram (haji atau umrah)?”
Rasulullah kemudian bersabda:
“Tidak boleh mengenakan kemeja, sorban, celana panjang kopiah dan sepatu, kecuali bagi yang tidak mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu. Hendaknya dia potong sepatunya tersebut hingga di bawah kedua mata kakinya. Hendaknya dia tidak memakai pakaian yang diberi za’faran dan wars (sejenis wewangian).” (HR. Bukhari no. 1542).
Larangan bagi kaum wanita:
Seperti hadits dibawah ini yang menjelaskan:
وَلاَ تَنْتَقِبِ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلاَ تَلْبَسِ الْقُفَّازَيْنِ
“Hendaknya wanita yang sedang berihram tidak mengenakan cadar dan sarung tangan.” (HR. Bukhari no. 1838).
Sementara Itu, Larangan yang Berlaku Bagi Laki-laki Maupun Perempuan, yaitu:
Hal-hal diatas penting untuk kamu ketahui, karena ada denda yang akan dikenakan jika jamaah melanggar larangan yang telah ditetapkan. Denda yang diberlakukan bergantung pada larangan apa yang dilanggar.
Misalnya, jika melanggar larangan mencukur rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai pakaian biasa bagi laki-laki, menutup muka, serta memakai sarung tangan bagi perempuan.
Sanksi untuk setiap pelanggaran tersebut berupa membayar denda sesuai pilihan:
Saat melaksanakan rangkaian utama ibadah haji/umrah, jamaah wajib mengenakan pakaian ihram. Bagi jamaah laki-laki, ketentuan pakaian ihram adalah:
Sementara, bagi jamaah perempuan, ketentuan pakaian ihramnya adalah mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua tangan, dari pergelangan tangan hingga ujung jari. Ada makna di balik perintah berpakaian ihram. Ketahui pula apa saja perbedaan haji dan umroh agar kita dapat beribadah dengan baik.
Menggunakan dua helai kain ihram (bagi laki-laki) menggambarkan bahwa kita melepas pakaian sehari-hari, semua atribut yang digunakan dan berserah. Ihram menunjukkan adanya kesamaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Saat berpakaian ihram, jamaah juga diminta untuk menahan diri dan emosinya. Ada sejumlah larangan yang perlu kamu ketahui saat berihram.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…