Di bulan suci yang sangat ditunggu, setiap umat muslim ayalnya sibuk mempersiapkan diri. Menyambut bulan ramadhan tentu saja kita senantiasa bersiap-siap dan menyediakan segala macam keperluan yang akan kita gunakan. Dari menjaga tubuh, sampai pemilihan porsi ibadah yang tepat. Tujuannya adalah agar saat kita menjalani puasa, kita akan bersungguh sungguh dan setiap kegiatannya menjadi manfaat.
Namun nampaknya, dari semua itu, tidak hanya manusia saja yang sibuk. Para penghuni dunia langit pun sama sibuknya. Suka cita datangnya bulan ramadhan juga dirasakan oleh para malaikat-malaikat Allah. Di bulan ramadhan, Allah memerintahkan para malaikat dengan banyak hal. Disini, kita akan sedikit belajar bersama perihal tugas para malaikat di bulan ramadhan.
Suasana Surga Menyambut Bulan Ramadhan
Sesungguhnya suasana surga itu, diberi wangi-wangian yang harum dan dihias dari tahun ke tahun tatkala menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pada waktu malam pertama bulan suci Ramadhan, akan muncul angin yang berhembus dari bawah Arsy yang disebut dengan hembusan angin al-Mutsirah.
Hembusan itu mengakibatkan daun-daunan dari pepohonan rindang di surga bergoyang, saling bersentuhan satu sama lain dan bergerak, sehingga timbullah suatu rangkaian dengungan suara-suara yang indah dan sangat merdu. Suara yang belum pernah sama sekali didengar oleh makhluk jenis apapun sebelumnya, sehingga hal tersebut menarik perhatian para bidadari-bidadari surga.
Baca juga :
Para bidadari tersebut kemudian berandai-andai. Lalu mereka akan bertanya kepada Malaikat Ridwan sang penjaga surga.
“Wahai Malaikat Ridwan, malam apakah ini?” tanya mereka.
“Allakuma Labbaik, Malam ini adalah malam pertama bulan ramadhan,” Jawab malaikat ridwan kepada para bidadari-bidadari itu.
Mendengar hal tersebut, Para bidadari itu berdo’a kepada Allah,
“Ya Allah! Berikanlah kepada kami suami-suami dari hamba-Mu (yang rajin beramal baik) pada bulan ini!”
Dan tidak ada seorang pun yang melakukan puasa di Bulan suci Ramadhan (dan diterima puasanya) kecuali Allah akan mengawinkannya dengan para bidadari-bidadari tersebut, kelak ketika berada di tanah surga.
Kemudian terdengar seruan Allah. Allah SWT berfirman :
“Wahai Malaikat Ridwan (Malaikat Menjaga Surga)! Bukalah pintu-pintu surga untuk umat Muhammad yang berpuasa pada bulan ini. Wahai Malaikat Malik (Malaikat penjaga neraka)! Tutuplah pintu-pintu neraka bagi mereka yang berpuasa bulan ini.
Wahai Malaikat Jibril! Turunlah ke bumi, kemudian ikatlah setan-setan yang jahat dengan rantai-rantai dan singkirkan mereka ke dasar lautan yang paling dalam, sehingga mereka tidak boleh merosakkan (mengganggu) puasa umat Muhammad, kekasih-Ku!”
Itulah kenapa pada hari-hari penuh berkah di bulan ramadhan, merupakan waktu yang paling tepat untuk beribadah karena segala hal sebangsa setan dibelenggu. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadist :
“Jika di bulan ramadhan, maka dibukakan pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu pyula semua setan.”
(HR. Bukhari)
Baca juga :
Hal yang Dilakukan Para Malaikat di Hari Pertama Ramadhan
Pada malam pertama bulan ramadhan, Allah SWT membebaskan dan mengampuni hambanya karena puasa yang dijalankannya. Ampunan tersebut diberikan kepada hambaNya yang terbentur dengan 3 (tiga) perkara. Tiga perkara tersebut adalah :
Kemudian Allah SWT akan memerintahkan para malaikat yang termasuk golongan Kiramal Katibin (para malaikat yang bertugas sebagai pencatat amalan manusia) untuk mencatat segala macam amalan kebaikan dari tiga kumpulan orang-orang tersebut dan kemudian menggandakannya (berlipat-lipat), dan memerintahkan para malaikat untuk membiarkan (tidak mencatat) amal keburukannya, bahkan Allah SWT juga menghapuskan perhitungan atas dosa-dosa mereka yang terdahulu.
Hal Yang Dilakukan Malaikat tatkala Malam Lailatul Qadr
Dan apabila tiba pada malam yang ditetapkan oleh Allah SWT sebagai Malam Lailatul Qadr, Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibrail dan rombongan besar malaikat untuk terbang dan turun ke bumi.
Maka atas kehendakNya, Jibril turun dengan membawa panji (bendera) berwarna hijau yang kemudian akan diletakkan di puncak Ka’abah. Jibril akan mempunyai 100 sayap di punggungnya. Dua di antaranya tidak pernah dipergunakan (untuk terbang) kecuali pada Malam Lailatul Qadar. Bentangan dua sayap itu meliputi arah timur dan barat.
Kemudian Malaikat Jibril memerintahkan para rombongan malaikat yang mengikutinya untuk mengunjungi umat Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wa sallam. Malaikat-malaikat itu akan mengucapkan salam kepada setiap orang yang sedang beribadah kepada Allah. Mereka akan duduk, berdiri maupun berbaring, di dekat umat Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang melakukan salat, berzikir, dan berbagai macam ibadah lainnya pada malam Lailatul Qadr tersebut.
Para malaikat-malaikat itu kemudian akan berjabat tangan dengan umat Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dan mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan mereka hingga waktu terbitnya fajar. Ketika fajar telah mencuat di ufuk timur, Jibril kemudian akan menyeru kepada para malaikat yang tengah menunggui kaum muslimin,
Baca juga :
“Wahai para malaikat, kembali, Ayo kita kembali!!”
Namun para malaikat itu enggan untuk beranjak pergi dan meninggalkan kaum muslimin yang sedang melakukan ibadah kepada Allah SWT. Karena mereka merasakan gejolak kekaguman dan kenyamanan berada diantara para umat Rasulullah. Yang senantiasa beribadah kepada Allah. Terlepas dari kelemahan, keterbatasan, setiap dosa dan kelalaian yang mereka perbuat.
Mendengar gema seruan Malaikat Jibril untuk kembali ke langit, Mereka keemudian bertanya,
“Wahai Jibril! Apa yang akan diberikan Allah untuk memenuhi do’a orang-orang yang beriman dari umat Nabi Muhammad ini?”
Disela seruannya, Malaikat Jibril akan menjawab,
“Sesungguhnya Allah melihat kepada mereka dengan pandangan penuh kasih sayang, memaafkan dan mengampuni mereka, kecuali empat golongan manusia.”
Para Malaikat-malaikat tersebut kemudian bertanya lagi,
“Siapakah empat golongan tersebut?”
Jibril menjawab,
“Mereka adalah orang yang meminum khamr orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, orang yang memutuskan tali silaturahim dan kaum musyahin (Orang yang bertengkar atau saling bermusuhan).”
Mereka yang merasa cukup puas dengan penjelasan dari Malaikat Jibril kemudian kembali naik ke langit. Pulang ke tempat mereka masing-masing.
…
Itulah kesibukan dan tugas para malaikat di bulan ramadhan. Mereka menunggui orang-orang muslim yang beribadah dan senantiasa mengamini setiap doa agar Allah mengabulkannya.
Itulah kenapa, keutamaan beribadah tatkala bulan ramadhan merupakan nikmat yang luar biasa. Tentu saja setelah melihat sedikit tugas para malaikat di bulan ramadhan pastinya akan membuat kita semakin bersyukur dan memberikan semangat dalam beribadah di bulan ramadhan tersebut.
Semoga kajian diatas dapat menjadi pengingat dan ilmu yang baik untuk kita semua. Insya Allah.
Hamsa,
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…