Shalat

Tata Cara Shalat Hajat yang Harus Diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Salah satu dari macam-macam shalat sunnah yang disyariatkan untuk dikerjakan oleh setiap muslim adalah shalat hajat.

Yang dimaksud dengan shalat hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai hajat dan diperkenankan hajatnya oleh Tuhan.

Shalat hajat dikerjakan dua raka’at sampai dengan 12 raka’at, dengan tiap-tiap dua raka’at satu salam, kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya.

Shalat hajat sebaiknya dilakukan semalam sampai tujuh malam tergantung pada penting, urgensi, dan sulitnya hajat yang diinginkan. Insya Allah hajat akan terkabul.

Adapun tata cara shalat hajat adalah sebagai berikut.

1. Niat

Berdiri tegak menghadap kiblat sambil membaca niat shalat hajat sebagai berikut.

Ushalli sunnatal haajati rak’ataini lillahi ta’aala.

Artinya, “Aku niat shalat sunnat hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala”.

2. Takbiratul ihram

Mengangkat kedua belah tangan sambil membaca takbiratul ihram. Setelah itu kedua tangan disedekapkan pada dada kemudian membaca do’a iftitah.

3. Membaca Al Fatihah dan surat-surat lainnya

Membaca Surat Al Fatihah dan disambung dengan membaca surat yang disukai. Lebih utama membaca surat al-Kafirun.

4. Ruku’

Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”, kemudian ruku’ sambil membaca tasbih berikut sebanyak tiga kali.

“Subhaana rabbiyal’adzhiimi wabihamdihi”.

Artinya, “Mahasuci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya”.

5. I’tidal

Setelah ruku’ terus bangkit tegak dengan mengangkat kedua belah tangan setentang telinga seraya membaca :

“Sami’allaahu liman hamidah.”

Artinya, Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Kemudian dilanjutkan dengan membaca :

“Rabbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul ardli wamil-u maa syi’ta min syai’in ba’du.”

Artinya, “Ya Allah Tuhan kami, bagimu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”

6. Sujud

Setelah I’tidal kemudian sujud seraya membaca “Allahu Akbar” dan setelah sujud membaca tasbih berikut sebanyak tiga kali.

“Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdihi.”

Artinya, “Maha Suci Tuhan serta memujilah aku kepada-Nya.”

7. Duduk di antara dua sujud

Setelah sujud kemudian duduk serta membaca “Allahu Akbar” dan setelah duduk membaca :

“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fuannii.”

Artinya, Ya Allah, amunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan cukupkanlah segala kekuangan dan angkatlah erajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku.

8. Sujud

Setelah itu, sujud kedua dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya.

9. Takbiratul ihram

Berdiri tegak untuk raka’at kedua sambil membaca takbir, membaca al Fatihah dan ayat kursi, ruku’, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan tasyahud awal dan tasyahud akhir.

10. Duduk tawaruk

Kemudian duduk untuk membaca tasyahud awal dan tasyahud akhir dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki.

“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahish shaalihiin. Asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahima wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahim wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa ‘aali sayyidinaa Ibraahim fil ‘aala miina innaka hamiidum majiid”.

Artinya, “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad aalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta, Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia.”

11. Salam

Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca salam sebagai berikut.

“Assalamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”

Artinya, “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.

12. Membaca istighfar

Setelah selesai shalat hajat dianjurkan membaca istighfar yang merupakan salah satu kalimat thayyibah sebanyak 100 kali. Adapun bacaan istighfar yang dimaksud adalah sebagai berikut.

“Astaghfirullaahal ‘azhiima.”

Artinya, “Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Besar/Agung.”

Atau, bacaan istighfar yang lebih lengkap adalah sebagai berikut.

“Astaghfirullaaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaihi.”

Artinya, “Aku memohon ampunan kepada Allah Tuhanku dari dosa-dosa dan aku bertaubat kepada-Mu.”

13. Membaca shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Setelah itu membaca shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 100 kali, yakni membaca :

“Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammadin shalaatar ridla wardla ‘an ash-haabihir ridlaa arridlaa.”

Artinya, “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah sahabat-sahabat sekalian.”

14. Membaca doa hajat

Setelah itu, membaca doa sebagai berikut.

“Laa ilaaha illallaahul hakiimul kariim, subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim, alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. As-aluka muujibaati rahmatika wa-‘azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzanban, illaa ghafartahu, walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan illaa hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamar raahimiina.”

Artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Pemurah. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara ‘arasy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang.”

HR. Turmudzi dan Ibnu Abi Aufa

15. Memohon apa yang menjadi hajat

Kemudian memohon apa yang menjadi hajat sambil bersujud kepada Allah, dan memperbanyak bacaan sebagai berikut.

“Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazh zahaalimiin.”

Artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya.”

Wallahu ‘alam.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago