Riba adalah menetapkan tambahan atau bunga dalam jumlah tertentu yang telah disepakati bersama yang biasanya berlaku dalam urusan pinjam meminjam uang. Riba sudah menjadi hal yang sangat umum, mudah ditemui dimana saja dan dilakukan oleh siapa saja. Dari hal yang sepele hingga hal yang besar banyak diantaranya mengandung riba. Riba yang paling mudah dijumpai ialah adanya bunga tambahan yang harus dibayarkan ketika membayar pinjaman.
Sering kita menemui di berbagai lembaga tentang kemudahan untuk bertransaksi dan mendapat pinjaman dengan syarat akan mengembalikan uang yang dipinjam tepat waktu beserta uang atau bunga tambahan yang telah ditetapkan, jika ada keterlambatan atau kekurangan pun akan dikenakan denda yang dibebankan pada peminjam. Bagaimana pandangan mengenai hal tersebut menurut islam? apakah termasuk dosa besar dalam islam? Untuk memahaminya lebih dalam, yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut tentang bahaya riba dalam islam.
1. Haram Hukumnya
Riba adalah perbuatan yang haram, riba yang umum misalnya yang terdapat dalam pinjaman walaupun dimaksudkan untuk menambah rezeki tetap saja tidak boleh untuk dilakukan. Hal yang sudah biasa terjadi dalam masyarakat ini merupakan sesuatu yang berbahaya dan merusak masa depan baik bagi pelaku riba maupun orang yang membantunya.
“Dan riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah dan apa yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah maka yang berbuat demikian itulah orang orang yang melipatgandakan pahalanya”. (QS Ar Ruum : 39). Banyak cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an yang halal, da riba tidak termasuk di dalamnya.
2. Mendapat Siksa yang Pedih
“Disebabkan mereka memakan riba padahal sesungguhnya mereka telah dilarag daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk mereka itu siksa neraka yang pedih”. (QS An Nisa : 161). Sesuatu yang dilarang Allah tetapi tetap dilakukan maka hukumnya tidak lain adalah mendapat siksa yang pedih di akherat apalagi jika dilakukan oleh seseorang yang sudah memahami akan larangan tersebut. Rasa iman dalam islam seharusnya bisa mencegah seseorang dari riba sehingga terhindar dari siksa pedih di akherat yang tentu buka urusan ringan tetapi merupakan siksa yang kekal.
3. Dilarang Allah
Riba memang akan menghasilkan keuntungan secara duniawi karena mendapat uang lebih dari uang yang sebelumnya diberikan atau dipinjamkan, tetapi hal tersebut dilarang Allah karena bukan cermin dari orang yang beriman, apapun yang dihasilkan dari riba barang yang hara karena dilarang oleh Allah. dunia menurut islam memang penuh dengan ujian, termasuk adanya perbuatan riba untuk menguji tingkat keimanan manusia. “Hai orang orang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS Ali imran : 130).
4. Sejalan dengan Syetan
“Orang orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila”. (QS Al Baqarah : 275). Syetan selalu mengarahan manusia untuk melakukan segala sesuatu yang dilarang Alah, begitu pula dengan riba, orang yang melakukan riba sama saja seperti menjalani hidup yang sejalan dengan syetan karena kerakusan yang dimilikinya. sifat rakus juga nantinya akan menimbulkan kesombongan dalam islam yang berbahaya.
5. Kekal di Dalam Neraka
“Maka orang itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menghalalkan sedekah”. (QS Al Baqarah : 276). Sebagaimana yang kita ketahu bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan kehidupan yang abadi adalah kehidupan di akherat. begitu pula yang berhubungan dengan kehidupan di neraka, orang yang melakukan riba sepanjang hidupnya memiliki urusan dan harta yang tidak berkah, nantinya ia akan menjadi penghuni neraka yang kekal jika ia tidak menghentikan kebiasaan dosa besar tersebut.
6. Membinasakan Umat Manusia
“Hindarilah tujuh hal yang membinasakan,…..memakan riba….”. (HR Muslim). cuplikan dari hadist tersebut berisi tentang tujuh hal yang membinasakan manusia, diantaranya tujuh hal tersebut ialah memakan riba, yakni seseorang yang memiliki pekerjaan dalam kesehariannya berupa urusan yang berhubungan dengan riba, ia akan binasa karena perbuatan dosa yang dilakukannya sendiri. apapun yang dilarang Allah memang akan tetap menimbulkan kerugian.
7. Semua yang Berperan Turut Berdosa
“Rasulullah melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan dengan riba, juru tulis transaksi riba, dua orang saksinya, semuanya sama saja”. (HR Imam Muslim). orang yang berdosa karena dilakukannya riba bukan hanya yang memiliki modal utama atau yang melakukan secara langsung, tetapi juga orang orang yang berperan di dalamnya. Misalnya ialah dalam suatu lembaga keuangan yang bekerja dengan sistem riba, maka setiap karyawan yang bekerja di dalamnya juga turut menanggung dosanya.
8. Mendapat Azab Berat
“Lelaki yang di pinggir sungai melempar batu ke mulutnya hingga berdarah dan kembali seperti semula. Aku (Rasulullah) bertanya, apa ini? salah seorang lelaki yang bersamaku menjawab, yang engkau lihat dalam sungai darah itu adalah pemakan riba”. (HR Imam Al Bukhari). Hadist tersebut ialah sebuah kisah mimpi yang dialami oleh Rasulullah tentang seseorang yang disiksa di akherat, ternyata orang tersebut ialah pemakan riba hingga di akherat ia mendapat penyiksaan yang berat dan dilakukan secara terus menerus.
9. Dosa Lebih Besar Dari Zina
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui bahwa di dalamnya adalah hasil riba, dosanya itu lebih besar dari melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali”. (HR Ahmad). Sering kita memandang buruk terhadap seseorang yang melakukan perbuatan zina, padahal ternyata riba yang sering disepelekan memiliki kadar dosa yang jauh lebih besar dari zina. Tentu azabnya juga akan lebih berat, di dunia maupun di akherat.
10. Kufur Bagi yang Menghalalkan
“Sekali kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”. (QS Al Muthaffifin : 14). Riba membuat siapapun yang melakukannya menjadi seseorang yang memiliki hati yang keras dan menjadi orang yang kufur. Hal tersebut akan membuat orang tersebut melakukan perbuatan perbuatan yang tercela lebih banyak lagi.
11. Menimbulkan Sifat Tamak
Jelas bahwa riba memang memberikan keuntungan yang besar bagi pihak yang memiliki modal, hal tersebut akan menimbulkan sifat tamak karena orang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi. Sifat tamak tersebut nantinya akan menimbulkan sifat buruk lain seperti sifat kikir, sifat sombong, dan menggunakan harta hasil riba tersebut untuk segala kenikmatan duniawi.
12. Menyusahkan Orang Lain
Jelas bahwa riba akan menyusahan orang lain karena menambah beban, misalnya ialah riba yang berhubungan dengan pinjaman uang, tentu orang yang meminjam berada dalam kondisi susah dan membutuhkan pertolongan berupa pinjaman uang, tetapi keadaan tersebut justru menjadi sarana untuk menambah beban yang dialami.
13. Menularkan Keburukan
Riba menularkan keburukan karena semua yang terlibat ikut menanggung dosanya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa semua yang terlibat seperti saksi, pencatat, dan lain lain yang berhubungan walaupun memiliki peran yang kecil, tetap saja terkena dosa sehingga riba akan menularkan keburukan kepada sekitarnya.
14. Hartanya Tidak Berkah
“Daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka”. (HR At Tirmidzi). Jika ada seseorang yang bekerja dengan sistem riba, maka jika harta tersebut diberikan kepada keluarga atau orang terdekatnya, maka harta tersebut tidak menimbulkan keberkahan, justru orang yang diberi tersebut akan ikut menanggung dosa atau siksa di akherat.
15. Tidak Mendapat Pahala Jika Diamalkan
Amalan berupa sedekah atau memberi bantuan kepada seseorang yang membutuhkan yang hartanya didapatkan dari riba maka tidak akan diterima oleh Allah, Allah tidak menerima amal perbuatan yang berasal dari harta walaupun amalan tersebut dilakukan dengan keinginan dan niat yang baik. sehingg amal perbuatannya sia sia.
16. Tidak Memiliki Iman
Iman artinya ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan niat karena ibadah. Orang yang melakukan riba berarti tidak memiliki iman di hatinya karena melanggar perintah Allah. Riba ialah perbuatan dosa yang memiliki banyak pintu keburukan seperti pada hadist berikut “Riba itu ada 73 pintu dosa yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri”. (HR Al Hakim).
17. Doa Tidak Dikabulkan
“Makanan dan minumannya berasal dari yang haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan oleh yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan Allah?” (HR Muslim). orang yang melakukan riba artinya memiliki berbagai barang dari sesuatu yang haram. Hal tersebut akan berpengaruh dalam kesehariannya yakni ketika ia memohon sesuatu dan berdoa, doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah.
Sebagai umat muslim, sudah selayaknya kita menghindari segala perbuatan yang dilarang oleh agama termasuk perbuatan riba, sekarang anda sudah mengerti dengan jelas bukan, apa saja bahaya riba dalam islam? Jangan lupa untuk menghindarinya agar terhindar dari dosa. Demikian artikel kali ini, semoga menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda. terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…