Anak

4 Kejahatan Orang Tua Kepada Anak Wajib Tahu

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Rasulullah SAW adalah manusia paling sempurna akhlaqnya dan patut ditiru. Rasulullah SAW sangat penyayang terhadap anak-anak, baik terhadap anak – anak beliau sendiri ataupun anak orang lain.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa suatu ketika Rasulullah SAW. mencium Hasan bin Ali dan didekatnya ada Al-Aqra’ bin Hayis At-Tamimi sedang duduk. Ia kemudian berkata, “Aku memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka.” Rasulullah saw. segera memandang kepadanya dan berkata, “Man laa yarham laa yurham, barangsiapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.” (HR. Bukhari di Kitab Adab, hadits nomor 5538).

Baca juga tentang Hukum Mendoakan Orang Tua yang Non MuslimHak Orang Tua Terhadap Anak Perempuannya yang Sudah MenikahHukum Orang Tua Melarang Anaknya Menikah Dalam Islam, dan Hukum Menafkahi Orang Tua Setelah Menikah

Ketika Rasulullah SAW menunaikan shalat pun, Beliau tidak melarang anak – anak tersebut bermain disekitarnya. Diceritakan pleh Abi Qatadah dimana

“Suatu ketika Rasulullah SAW. mendatangi kami bersama Umamah binti Abil Ash –anak Zainab, putri Rasulullah SAW.—Beliau meletakkannya di atas bahunya. Beliau kemudian shalat dan ketika rukuk, Beliau meletakkannya dan saat bangkit dari sujud, Beliau mengangkat kembali.” (HR. Muslim dalam Kitab Masajid wa Mawadhi’ush Shalah, hadits nomor 840).

Usamah bin Zaid saat masih kecil punya kenangan berharga ketika dalam pangkuan Rasulullah SAW.

“Rasulullah SAW. pernah mengambil dan mendudukkanku di atas pahanya, dan meletakkan Hasan di atas pahanya yang lain, kemudian memeluk kami berdua, dan berkata, ‘Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena sesungguhnya aku mengasihi keduanya.’” (HR. Bukhari dalam Kitab Adab, hadits nomor 5544).

Namun sekarang ini, banyak sekali orang yang melakukan kejahatan kepada anak. Sekalipun orang tuanya sendiri. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menyayangi anak-anak, tidak peduli berasal dari keluarga dan negara mana. Apa saja bentuk kejahatan terhadap anak yang tanpa sadari banyak dilakukan oleh orang dewasa? Simak selengkapnya dibawah ini.

Baca juga tentang Menikah Tanpa Izin dengan Orangtua Dalam IslamKeutamaan Berbakti Kepada Orang tua dalam Islam, Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak yang Sudah MenikahHukum Mengganggu Rumah Tangga Orang Dalam Islam, dan Cara Menghadapi Orang Tua yang Egois Menurut Islam

  1. Menghina dan memaki Anak

Menghina dan memaki anak adalah bentuk kejahatan pertama dan seringkali orang dewasa dan orang tua lakukan. Niatnya mungkin ingin sang anak berubah, namun sering kali menghina dan memaki malah mebuat kepercayaan diri sang anak turun.

Seorang lelaki pernah datang kepada Umar bin Khattab seraya mengadukan kedurhakaan anaknya. Umar lalu memanggil putra orang tua itu dan menghardiknya atas kedurhakaannya. Tidak lama kemudan anak itu berkata,

“Wahai Amirul Mukminin, bukankah sang anak memiliki hak atas orang tuanya?”

“Betul,” jawab Umar.

“Apakah hak sang anak?”

“Memilih calon ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang baik, dan mengajarkannya Al-Qur’an,” jawab Umar.

“Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ayahku tidak melakukan satu pun dari apa yang engkau sebutkan. Adapun ibuku, ia adalah wanita berkulit hitam bekas hamba sahaya orang majusi; ia menamakanku Ju’lan (kumbang), dan tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an,” kata anak itu.

Umar segera memandang orang tua itu dan berkata kepadanya, “Engkau datang untuk mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu.”

2. Tidak Adil dalam memberikan Kasih Sayang

Tanpa disadari banyak orang tua yang kadang pilih kasih dan lebih menyayangi anak yang satu dibandingkan yang lain. Penyebabnya mungkin anak yang lain tidak lebih cerdas, cantik atau ganteng, dan lain sebagainya. Melakukan hal ini merupakan salah satu bentuk kejahatan orang tua kepada anak.

Nu’man bin Basyir bercerita, “Ayahku menginfakkan sebagian hartanya untukku. Ibuku –’Amrah binti Rawahah—kemudian berkata, ‘Saya tidak suka engkau melakukan hal itu sehinggi menemui Rasulullah.’ Ayahku kemudian berangkat menemui Rasulullah SAW sebagai saksi atas sedekah yang diberikan kepadaku.

Rasulullah SAW berkata kepadanya, ‘Apakah engkau melakukan hal ini kepada seluruh anak-anakmu?’ Ia berkata, ‘Tidak.’ Rasulullah SAW. berkata, ‘Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anakmu.’ Ayahku kemudian kembali dan menarik lagi sedekah itu.” (HR. Muslim dalam Kitab Al-Hibaat, hadits nomor 3055).

Perbuatan ini juga dianggap sebagai salah satu perbuatan zalim orang tua kepada anak.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Rahimallahu waalidan a’aana waladahu ‘ala birrihi, semoga Allah mengasihi orang tua yang membantu anaknya di atas kebaikan.” (HR. Ibnu Hibban)

3. Mendoakan Keburukan Bagi Anak

Diriwayatkan Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,  Rasulullah SAWpernah bersabda, “Tsalatsatu da’awaatin mustajaabaatun: da’watu al-muzhluumi, da’watu al-musaafiri, da’watu waalidin ‘ala walidihi;

Ada tiga doa yang dikabulkan: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa (keburukan) orang tua atas anaknya.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadits nomor 1828)

Doa adalah bentuk permintaan terindah yang bisa kita lakukan kepada Allah SWT, bukti kita membutuhkan pertolongan Allah SWT. Namun apa jadinya apabila orang tua mendoakan hal buruk menimpa anaknya, padahal sejatinya doa orang tua adalah doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Ini merupakan bentuk kejahatan lisan orang tua kepada anaknya.

4. Tidak Membekali Anak dengan Pendidikan

Ada syair Arab yang berbunyi, “Anak yatim itu bukanlah anak yang telah ditinggal orang tuanya dan meninggalkan anak-anaknya dalam keadaan hina. Sesungguhnya anak yatim itu adalah yang tidak dapat dekat dengan ibunya yang selalu menghindar darinya, atau ayah yang selalu sibuk dan tidak ada waktu bagi anaknya.”

Kejahatan yang keempat adalah dimana kita tidak membekali anak dengan pendidikan islam maupun pengetahuan dan sosial padahal kita mampu. Membekali anak dengan pendidikan merupakan bentuk perhatian orang tua yang paling tertinggi. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak membekali anak-anaknya pendidikan, niscaya telah melakukan kejahatan tingkat tinggi terhadap anaknya.

Baca juga tentang Hukum Menelantarkan Anak dalam IslamHukum Menitipkan Anak dalam IslamHukum Merayakan Ulang Tahun Anak Dalam Islam, dan Hukum Menikahi anak dibawah umur dalam Islam.

Perintah untuk memberikan pendidikan kepada anak diberikan langsung oleh Allah SWT. Dalam firmannya:

“Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Jika ayah-ibu menelantarkan anak demi kesibukan dunianya, keduanya telah melanggar perintah Allah di surat Thaha ayat 132. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

Rasulullah SAW. bersabda, “Ajarilah anak-anakmu shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila tidak melaksanakan shalat) pada usaia sepuluh tahun.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Shalah, hadits nomor 372).

Sebaik – baik pemberian dari orang tua adalah memberikan sang anak pendidikan yang layak dia dapatkan. Begitu hadits dari Ayyub bin Musa yang berasal dari ayahnya dan ayahnya mendapat dari kakeknya bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Maa nahala waalidun waladan min nahlin afdhala min adabin hasanin,

Tak ada yang lebih utama yang diberikan orang tua kepada anaknya melebihi adab yang baik.” (HR. Tirmidzi dalam Kitab Birr wash Shilah, hadits nomor 1875. Tirmidzi berkata, “Ini hadits mursal.”)

Hubungan orang tua dan anak haruslah terikat dan tertaungi ilmu-ilmu keagamaan serta emosional yang penuh rahmat Allah SWT. Jangan sampai kita tidak menyadari bahwa kita telah melakukan kejahatan – kejahatan kepada anak yang ternyata akan memberatkan amal kita di hari perhitungan nanti.

Semoga artikel tentang kejahatan orang tua kepada anak ini mampu diterapkan dalam rumah tangga agar bisa menghasilkan keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah, dan berada di dalam rahmat dan lindunganNya.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago