Setelah seorang laki-laki dan perempuan telah sah menjadi suami istri, maka keduanya akan menjalani kehidupan bersama. Kebersamaan mereka setiap hari dan bahkan setiap waktunya akan menimbulkan sikap keterbukaan di antara keduanya. Sehingga hampir tidak ada yang bisa ditutupi oleh suami maupun istri.
Dalam suatu hadits dikatakan bahwa setiap apapun yang hendak dilakukan sang istri, maka ia wajib meminta ijin kepada suaminya.
“Janganlah seorang istri menginfakkan suatu (harta dari dalam rumah suaminya melainkan dengan seizinnya.” Beliau kemudian ditanya, “Tidak pula makanan, wahai Rasullah? “Beliau menjawab, “Itu adalah hata kami yang paling utama,”
(HR Ahmad dan Tirmidzi)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda,
“Hak kalian (para suami, –pen.) atas mereka (para istri, -pen.) adalah mereka tidak memasukkan seorang pun—yang tidak kalian sukai—ke rumah kalian. Jika mereka melakukannya,pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menimbulkan bekas.”
(HR. Muslim no. 1218)
Walaupun sikap keterbukaan antara suami dan istri begitu penting. Namun, ada beberapa hal yang boleh disembunyikan istri dari suami menurut Islam. Apakah itu? Simaklah ulasannya berikut ini.
1. Menyembunyikan Amalan Shaleh
Setiap amal shaleh yang kita kerjakan memang sebaiknya disembunyikan. Cukuplah diri kita dan Allah saja yang mengetahuinya. Tidak perlu diceritakan pada orang lain atau mempostingnya dalam sosial media agar orang lain mengetahuinya. Mengapa?
Baca juga :
Mengumbar amal shaleh diri kita dikhawatirkan akan menimbulkan sifat riya terhadap diri sendiri dan hasad pada orang lain. Yang imbasnya akan membawa pada perilaku yang negatif.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
إِن تُبْدُواْ الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لُّكُمْ
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu”
(QS. Al Baqarah: 271)
Menyembunyikan amalan shaleh kita terhadap sepengetahuan suami juga diperbolehkan. Namun, apabila seorang istri ingin melaksanakan puasa sunnah, hendaklah ia meminta izin pada suaminya terlebih dahulu.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
لَا يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ
“Tidak halal bagi istri berpuasa (sunnah, –pen.) dalam keadaan suaminya ada di rumah, kecuali dengan izin sang suami.”
(Hadits shahih, riwayat al-Bukhari 7/39, Muslim dengan syarah an-Nawawi 7/115 dan lain-lain)
2. Menyembunyikan Beberapa Aib
Hal yang boleh disembunyikan istri dari suami menurut Islam selanjutnya ialah aib seorang istri. Beberapa aib seorang istri sebaiknya tetap disembunyikan dari suaminya, sebab bila diutarakan dikhawatirkan dapat menyebabkan kerenggangan dalam rumah tangga mereka. Berikut ini dalil tentang hukum menutup aib orang lain.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat.
Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.”
(HR. Tirmidzi)
3. Menyembunyikan Kemaksiatan
Seorang istri hendaknya menyembunyikan kemaksiatan yang terjadi antara dirinya dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana yang tertuang dalam dalil di bawah ini.
Baca juga :
Dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ : يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
“Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun (orang yang melakukan al-mujaaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutup oleh Allah tersebut.”
(Shahih. HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah 3 hal yang boleh disembunyikan istri dari suami menurut Islam. Semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca sekalian agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.
Aamiin, insya Allah.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…