Memasuki dan menjalankan bulan Ramadhan tentunya bukan hanya menjalankan ibadah puasa. Ibadah-ibadah dan aktivitas lain pun tetap dilakukan bahkan ditambah untuk menjadikan bulan ramadhan ini sebagai bulan yang spesial. Ibadah puasa sebagaimana fungsi agama, diorientasikan untuk bisa mejaga hawa nafsu dan mengamaliahkan ibadah semaksimal mungkin dengan pahala yang dilipatgandakan. Sifat marah dalam islam dan sifat sombong dalam islam adalah hal yang dihindari karena dekat dengan emosi/hawa nafsu, serta perilaku berlebih-lebihan. Untuk itu saat ramadhan hal ini dikendalikan.
Ada istilah yang juga sering kali di dengar saat bulan Ramadhan, yaitu ngabuburit. Pada kebanyakan orang istilah ngabuburit sering kali melekat kepada kegiatan menghabiskan waktu untuk menunggu waktu berbuka puasa. Aktivitas menunggu dan menghabiskan waktu ini bergantung kepada masing-masing orang. Mulai dari memasak untuk berbuka puasa, bermain petasan, jalan-jalan, atau tadarusan. Namun, apakah tradisi ngabuburit ini sesuai dengan ajaran islam dan bagaimanakah aktivitas yang tepat untuk bisa memanfaatkan waktu menunggu beduk buka puasa? Untuk itu perlu kita mengetahui yang tepat sesuai ajaran islam.
Ngabuburit berasal dari bahasa sunda. Burit berati sore yang menjelang malam. Menurut kamus bahasa sunda, ngabuburit (yang berimbuhan nga-, dan pengulangan kata burit) bermakna melakukan aktivitas atau menghabiskan waktu sore menjelang malam, sehingga waktu tidak terasa sudah sampai pada malam hari.
Pada perkembangannya pula, istilah ngabuburit di sunda di gunakan untuk anak-anak yang masih belajar berpuasa agar tidak merasa lapar dan bosan menunggu puasa, sehingga diberikanlah aktivitas untuk mengalihkan lapar dan haus mereka. Aktivitas mengaji bersama ustad atu guru ngaji di masjid/musholla adalah aktivitas yang digunakan anak-anak sembari menunggu berbuka puasa. Tidak hanya itu, dalam konteks anak-anak, bermain juga bisa menjadi aktivitas ngabuburit seperti bermain congklak, ular tangga, monopoli, atau permainan tradisional lainnya. Anak-anak di masa moderen ini bisa jadi bermain gadget, browsing, atau melakukan aktivitas di media sosial.
Di zaman sekarang dan masyarakat moderen perkotaan, ngabuburit tidak hanya dilekatkan pada anak-anak saja. Istilah ngabuburit digunakan pada istilah umum di segala usia dan segala kalangan. Masyarakat perkotaan yang memiliki uang banyak biasanya ngabuburit dengan jalan-jalan di mall atau belanja untuk kebutuhan lebaran. Para remaja sering kali menggunakan waktu ngabuburitnya untuk bertemu teman-teman sambil menunggu buka puasa bersama. Istilah ngabuburit yang awalnya hanya mengaji di masjid atau musholla kini meluas menjadi lebih variatif.
Ngabuburit merupakan salah satu aktivitas menunggu dan membunuh waktu yang varian kegiatannya tergantung kepada masing-masing orang. Dalam ajaran islam waktu adalah hal yang sangat berharga. Untuk itu perlu kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana prinsip dasar islam mengenai penggunaan waktu dan aktivitas yang benar, termasuk dalam bulan Ramadhan.
Allah dalam beberapa firmannya sering kali menggunakan istilah waktu untuk menunjukkan betapa pentingnya waktu tersebut. Dalam QS Adh-Dhuha Allah bersumpah dengan istilah Demi Waktu Dhuha dan Demi Waktu Malam saat sunyi. Dalam hal ini waktu menjadi suatu yang sangat penting, berharga, dan perlu diperhatikan oleh manusia.
Ibnu Abbas RA meriwayatkan sebuah hadist mengenai waktu, beliau berkata: Rosulullah SAW Bersabda: ”dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
Waktu luang adalah salah satu kenikmatan yang bisa jadi mencelakakan. Orang-orang sering kali mengatakan bahwa waktu ibarat perisai/pedang. Kita bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari perisai namun ketika salah menggunakannya maka perisai mampu menghunus pemiliknya sendiri atauorang lain.
Menunggu waktu buka puasa dengan ngabuburit tentunya perlu diperhatikan. Ngabuburit bisa menjadi suatu yang bermanfaat namun bisa juga membawakan kesia-siaan. Untuk itu, penggunaan waktu dalam ajaran islam sangat penting untuk dikelola, diperhatikan, dan tidak disia-siakan termasuk dalam ngabuburit. Waktu ngabuburit perlu diperhatikan agar memiliki nilai yang berharga.
“Demi Massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan saling menasihati dalam kebenaran serta saling menasehati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr:1-3)
Di ayat Al-Quran surat Al-Ashr di atas dijelaskan bahwa manusia yang tidak bisa menggunakan waktu dengan baik, maka mereka dalam kerugian. Orang-orang yang tidak merugi adalah mereka yang melakukan amal shaleh sedang dalam kebaikan dan kebenaran. Menasihati dalam kebenaran dan kesabaran artinya bukan hanya sekedar berbicara namun juga melakukan suatu hal yang bisa memberikan inspirasi kebaikan pada orang lain.
Di masyarakat hari ini sering kali orang-orang melaksanakan buka puasa bersama dan waktu menunggunya digunakan untuk hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul, bergibah atau gossip, dan pembicaraan yang bisa jadi sangat jauh dari kebermaknaan dan memiliki hikmah. Atau bisa jadi melakukan jalan-jalan di mall, tempat-tempat permbelanjaan atau hanya sekedar tidur panjang yang tidak berhenti-henti saat di rumah.
Islam menyuruh umatnya untuk memperhatikan waktunya, digunakan untuk sesuatu yang bersifat amal shalih dan amar ma’ruf nahi munkar. Sesuatu tersebut adalah hal yang produktif dan bukan kesia-siaan. Ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beribadah kepada Allah salah satunya adalah bersikap seadanya dalam ibadah dan tidak menjalankan secara produktif dalam waktu-waktu kehidupannya.
Amal shalih dalam islam bukan hanya bersifat ibadah ritual seperti shalat, puasa, atau berzikir. Amal shalih dalam islam bisa bersifat sosial yang artinya memberikan kemanfaatan untuk orang lain, membantu sesama, atau memberikan apa yang kita miliki untuk kemsalahatan ummat. Adanya waktu yang prosuktif bukan diukur dari seberapa lama kita bekerja, melainkan dari apa yang bisa kita hasilkan.
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik” (QS : Al-Ahqaf : 20)
Manusia yang melalaikan rezeki, kehidupan dunia hanya dengan bersenang-senang saja maka Allah akan memintai pertanggungjawabannya dan mereka yang lalai akan mendapatkan balasan yang pedih dari Allah SWT. Untuk itu ketika aktivitas yang kita lakukan dalam menunggu buka puasa, terutama dilakukan di bulan Ramadhan janganlah terjebak hanya ke dalam aktivitas yang melalaikan kita pada akhirat, bersenang-senang semata tanpa ada ikatan dan dasar agama di dalamnya.
Berjalan-jalan, merasakan kebahagiaan dunia atau menghabiskan waktu saat menunggu berbuka dengan suatu yang menyenangkan hati tentunya bukan-lah suatu yang salah jika memang tidak terus menerus dilakukan atau menjadi tujuan satu-satunya. Hal tersebut harus didasari oleh pertimbangan rasional.
Puasa Ramadhan menurut islam adalah kesempatan yang langka untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda, apunan, dan rahmat Allah yang tiada duanya. Untuk itu memasuki bulan ramadhan umat islam harus melakukan persiapan puasa ramadhan menurut islam agar siap menjalankannya.
Aktivitas ngabuburit hendaknya senantiasa dihubungkan dengan aktivitas ramadhan unutk mendapatkan target tersebut. Ngabuburit yang tanpa makna dan kesia-siaan hanya akan membunuh pahala ramadhan kita yang belum tentu akan terulang lagi kesempatannya di tahun depan.
Jika melihat dari penjelasan di atas, ngabuburit bukanlah suatu yang dilarang dalam islam atau diharamkan walaupun budaya atau istilah di atas tidak dikenal sebelumnya di masa Rasulullah SAW. Ngabuburit di dalam islam tentunya tidak boleh melanggar prinsip dasar penggunaan waktu atau aktivitas dalam islam dan semangat beribadah maksimal di bulan Ramadhan.
Untuk itu, berikut adalah alternatif kegiatan yang bisa kita lakukan untuk ngabuburit di bulan Ramadhan, agar ramadhan lebih berkah dan tidak terbuang dengan kesia-siaan.
Tadarus Al-Quran menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat dan berlipatganda pahala saat di bulan Ramadhan. Tadarus pula menjadi salah satu cara agar hati tenang dalam islam. Dalam sebuah hadist, mengkaji ayat di bulan ramadhan pahalanya dilipatgandakan dibanding bulan biasa.
Manfaat baca Al-Quran setiap hari adalah kita bisa lebih dekat dengan ajaran islam yang secara umum disampaikan dalam kitab tersebut. Para muslim bisa ngabuburit sekaligus menghabiskan tadarus Al-Qurannya. Namun, lebih bermakna lagi jika sesekali sambil membaca arti atau terjemahannya karena ada banyak isi mengenai keajaiban al-quran di dunia yang bisa jadi belum kita pahami.
Tidak perlu sampai pada level penafsiran, umat muslim bisa mengambil hikmahnya atau membacanya dari penafsiran ulama tafsir yang ada. Membaca terjemah al-quran bisa menambah khazanah islam sebagai petunjuk hidup kita dan hal tersebut merupakan fungsi al-quran bagi umat manusia.
Untuk merefresh dan menunggu waktu kita mencoba untuk menamatkan koleksi buku kita yang belum selesai untuk dibaca. Buku yang dibaca bisa bertema apapun yang memiliki manfaat atau lebih bagus lagi jika bertema agama, karena akan sangat bisa untuk coba diterapkan saat ramadhan ini. Misalnya saja kita mendalami membaca tips puasa ramadhan ala Rasulullah. Membaca buku bermanfaat saat membuka puasa tidak akan menjadi aktivitas yang membosankan jika bacaan yang dibaca adalah sesuai dengan minat kita.
Di zaman sekarang ini media sosial dan gadget seperti makanan sehari-hari yang tidak pernah bisa dilepaskan dari pemiliknya. Tentunya pengguna sosial media bisa menggunakan gadget dan media nya untuk sesuatu yang bermanfaat sambil ngabuburit di bulan ramadhan. Misalnya saja, mengupload gambar atau foto yang meginspirasi, mengajak kebaikan, atau mengajak untuk melakukan sesuatu bermanfaat. Bisa juga anda menggunakan media sosial untuk mempublish pengetahuan yang anda dapat, pengalaman menjalankan puasa ramadhan dan fadhilahnya, pengalaman mendapatkan keistimewaan ramadhan, pengalaman menyiapkan berbuka, atau sekedar share kata-kata berhikmah.
Jika digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, tentunya aktifitas di media sosial bisa bernilai kebaikan dan pahala.
Tidak ada salahnya jika sesekali anda ngabuburit untuk menyiapkan buka puasa bukan hanya untuk keluarga namun untuk masyarakat atau orang-orang membutuhkan, yang tidak mampu untuk menikmati buka puasa yang lebih nikmat dari sebelumnya. Aktifitas anda di dapur menjadi lebih bermakna karena berorientasi untuk menolong dan membagi rezeki untuk sesama.
Jika anda suka berkomunikasi, suka membagi pengalaman, dan memiliki banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat, sesekali sambil ngabuburit anda bisa membagikannya pada anak-anak tidak mampu di yayasan dhuafa misalnya. Sambil menunggu berbuka bersama anda bisa melakukan hal bermanfaat bersama mereka yang kurang beruntung. Ngabuburit jadi lebih berarti karena dilakukan bersama anak-anak yatim, yang membutuhkan anda.
Jika anda ingin berbelanja dan membutuhkan untuk berbelanja sambil berjalan-jalan, tentunya jangan sampai anda menghabiskan waktu hanya sekedar untuk melihat-lihat suatu hal yang tidak penting atau anda butuhkan. Rencanakan dan catatlah apa yang anda butuhkan baru pergi berbelanja. Ngabuburit dengan belanja bukan suatu hal yang direkomendasikan. Namun, jika memang dibutuhkan dan alasan yang rasional, maka hal ini bisa dilakukan. Anda bisa juga sambil berjalan-jalan sambil mengucapkan lafadz dzikir mengingat Allah. Ada banyak keutamaan berdzikir, walaupun anda lakukan sambil beraktifitas. Anda bisa lebih tenang dan terus menerus mengingat Allah SWT, baik asmanya ataupun hukum-hukumnya. Apalagi ada banyak sekali manfaat asmaul husna jika kita sebut dalam dzikir.
Jika di hari-hari biasa anda jarang mengikuti kajian islam, di ramadhan ini mungkin saat yang tepat untuk bisa mengikutinya. Banyak sekali jadwal kajian islam di masjid-masjid atau komunitas-komunitas islam yang diselenggarakan di bulan Ramadhan. Ngabuburit seperti ini tentunya sangat bermanfaat dan bisa menambah ilmu islam yang dibutuhkan bukan hanya ramadhan saja, namun selama seumur hidup kita.
Buka puasa bersama teman-teman, kolega, keluarga, atau saudara adalah aktifitas yang sering kali dilakukan saat ramadhan, sekaligus sebagai moment nostalgia atau mengeratkan kembali hubungan pertemanan atau persaudaraan. Untuk itu, daripada menunggu berbuka puasa bersama teman digunakan hanya untuk bernostalgia dan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, maka bisa digunakan untuk acara sharing hal-hal bermanfaat yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi dan usia yang hadir. Misalnya saja sharing karir dan profesi, pengalaman-pengalaman hidup, atau membagi ilmu sesuai dengan keahlian masing-masing. Pergaulan dalam islam mengajarkan untuk banyak memberikan manfaat bukan saling membicarakan keburukan, apalagi menyebar fitnah. Fitnah dalam islam adalah suatu kedosaan besar, seperti memakan bangkai saudara sendiri.
Aktivitas ngabuburit lain bisa anda lakukan, selagi hal tersebut tidak membunuh waktu dan mampu memberikan manfaat yang besar. Jadikan Ramadhan kita lebih bermakna dengan ngabuburit yang lebih produktif.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…