Masalah hidup Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/masalah-hidup Wed, 17 Feb 2021 16:48:54 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png Masalah hidup Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/masalah-hidup 32 32 Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-untuk-mewujudkan-hajat-dan-mengatasi-berbagai-masalah Wed, 17 Feb 2021 16:48:13 +0000 https://dalamislam.com/?p=9321 Jika kita memiliki hajat, memiliki masalah dengan keluarga, kita ingin mendapatkan rezeki, kita memiliki dosa yang belum bisa ditinggal, memiliki masalah yang belum bisa kita selesaikan, kita memiliki utang yang belum bisa dilunasi, atau kita memiliki masalah dengan ibadah yang kita lakukan dan apa pun masalahnya, baik itu masalah lahir batin, masalah dunia dan akhirat, […]

The post Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Jika kita memiliki hajat, memiliki masalah dengan keluarga, kita ingin mendapatkan rezeki, kita memiliki dosa yang belum bisa ditinggal, memiliki masalah yang belum bisa kita selesaikan, kita memiliki utang yang belum bisa dilunasi, atau kita memiliki masalah dengan ibadah yang kita lakukan dan apa pun masalahnya, baik itu masalah lahir batin, masalah dunia dan akhirat, besar ataupun kecil masalah yang kita miliki, ada suatu amalan saat kita akan tidur, doa atau amalan ini sangat luar biasa. Dan di antara kita pasti sudah hafal doa tersebut.

Dirikan shalat dua rakaat saat kita akan tidur. Kita bisa anggap itu sebagai shalat Hajat atau shalat sunnah apa saja. Kemudian, lanjutkan dengan shalat Witir. Dan Jika ingin menunda shalat Witir di sepertiga malam terakhir itu tidak menjadi masalah. Sebelum kita membaca doa ini, kita bayangkan dalam pikiran kita, apa hajat kita? Jodoh, was-was, penyakit, utang, atau apa pun itu, bayangkan saja.

Hadirkan dalam pikiran kita, “Hajat dan masalah saya begini….” Rasakan masalahnya, kemudian kita harus meyakini bahwa Allah adalah Rabb Yang Maha Mampu menyelesaikan masalah-masalah kita serta dapat mengabulkan hajat kita.

Kemudian kita ucapkan, Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil. Saat membacanya, kita harus benar-benar yakin bahwa Hasbiyallaah artinya Allah adalah segala-galanya bagi kita. Bagi kita Allah itu segala-galanya dan Allah ialah sebaik-baik yang mewakili urusan kita.

Ini semua juga tergantung dengan keyakinan yang kita miliki. Semakin tinggi kita merasa yakin, maka semakin cepat masalah kita selesai dan terwujudnya hajat. Allah akan mendatangkan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya dan sungguh dahsyat Allah dalam memproses pengabulan hajat-hajat kita.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 173-174:

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, ‘Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil (cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung).’ Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Ali Imran: 173-174)

Sepanjang hari baik di pagi hari, siang, sore, malam, dan di mana pun kita berada, jangan pernah berhenti untuk beristighfar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang rutin dan rajin membawa istighfar, akan Allah mudahkan segala urusannya. Akan Allah angkat segala kesusahannya. Dan didatangkan rezeki dari tempat yang ia tidak sangka-sangka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Dengan memperbanyak istighfar dan amalan ini rutin dilakukan, maka insya Allah segala hajat atau keinginan kita akan terwujud. Mulai malam ini, sebelum tidur kita dirikan shalat 2 rakaat, kemudian berbaring, setelah itu kita membaca, “Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil.”

Dengan penuh keyakinan besok atau pun lusa kita akan mendapatkan kabar gembira dengan selesainya semua masalah yang kita miliki serta terkabulnya hajat atau keinginan-keinginan kita.

The post Amalan Untuk Mewujudkan Hajat dan Mengatasi Berbagai Masalah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Curhat dalam Islam, Perlu atau tidak? https://dalamislam.com/info-islami/curhat-dalam-islam-perlu-atau-tidak Thu, 11 Feb 2021 05:49:15 +0000 https://dalamislam.com/?p=9195 Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa curhat atau curahan hati itu tidak perlu dilakukan karena privasi seseorang. Ada juga yang beranggapan bahwa curhat itu hanya membuang waktu dan tidak menyelesaikan masalah. Mengutarakan suatu gundahan hati atau problematika kepada seseorang yang kita kenal baik secara kepribadian dan agamanya merupakan salah satu perbuatan yang baik, hal ini […]

The post Curhat dalam Islam, Perlu atau tidak? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa curhat atau curahan hati itu tidak perlu dilakukan karena privasi seseorang. Ada juga yang beranggapan bahwa curhat itu hanya membuang waktu dan tidak menyelesaikan masalah.

Mengutarakan suatu gundahan hati atau problematika kepada seseorang yang kita kenal baik secara kepribadian dan agamanya merupakan salah satu perbuatan yang baik, hal ini telah dicontohkan oleh nabi kita Muhammad SAW ketika menerima wahyu.

Surat Al Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi Muhammad pulang dan menemui istrinya yaitu Khadijah dan berkata “selimuti, selimutilah aku”.

Kemudian Khadijah pun menyelimuti Rasulullah sampai perasaan takut yang dialami beliau pun mereda. Kemudian Rasulullah memberitahukan kepada Khadijah apa yang terjadi ketika penurunan wahyu dan berkata “Aku takut kejadian itu membahayakan diriku” maka Khadijah pun berkata (meredamkan ketakutan apa yang dirasakan Rasulullah) “Sungguh tidak, sesungguhnya Allah tidak akan membuatmu sengsara selamanya, karena engkau selalu menyambung silaturahmi.”

Khadijah pun mengajak Rasulullah kepada Waraqah bin Naufal (anak dari paman Khadijah). Beliau merupakan seseorang yang pandai agama Nasrani dan Khadijah pun berkata kepadanya: “Wahai anak paman, dengarkanlah apa yang terjadi dengan anak saudaramu.” Kemudian Waraqah bin Naufal berkata: “Apa yang terjadi denganmu wahai anak dari saudaraku?” Maka Rasulullah pun menceritakan apa yang terjadi kepada dirinya dan ketika telah selesai Rasulullah menceritakan kejadian yang terjadi, Waraqah pun menasihatinya. “Ini adalah tanda kenabian yang diturunkan kepada Nabi Musa, aduhai diriku seorang pemuda dan diriku masih hidup ketika kaummu mengeluarkanmu dari Tanak kelahiranmu.” (HR Al-Bukhari)

Dari apa yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dalam kisahnya ketika menerima wahyu, maka kita dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu:

  • Jika seseorang mengalami suatu masalah atau sesuatu yang penting maka janganlah ia sembunyikan, alangkah baiknya jika kita memberi tau kepada orang yang telah kita percayai untuk meminta nasihat dalam suatu urusan. Karena jika kita dapat memberitahu kepada orang lain dapat memberikan ketenangan untuk diri kita dan penghibur dari suatu masalah yang kita alami
  • Mintalah nasihat kepada seseorang yang terpercaya kepribadiannya dan agamanya

Curhat atau curahan hati adalah dimana seseorang ingin menceritakan sesuatu kepada orang lain yang dianggap dekat dan terpercaya, dan biasanya masalah yang diceritakan adalah masalah personal baik itu tentang pekerjaan, keluarga, masa depan dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mencari solusi atau nasihat-nasihat baik yang dapat menyelesaikan suatu masalah yang kita hadapi.

Setiap orang memiliki masalah masing-masing. Ada yang terbiasa bercerita kepada orang-orang yang dianggap baik dan ada juga yang tidak mau untuk membagi cerita kepada orang lain.

Perlu kita ketahui bahwa manfaat untuk membagi cerita atau curhat kepada orang lain sangatlah berpengaruh kepada kesehatan secara keseluruhan. Seperti mengurangi beban hidup, ketika kita curhat mengeluarkan isi hati dan perasaan emosional yang kita alami itu akan membantu kita untuk menjadi lebih baik. Percaya diri terhadap suatu masalah yang kita alami

The post Curhat dalam Islam, Perlu atau tidak? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kapan Datangnya Pertolongan Allah? https://dalamislam.com/info-islami/kapan-datangnya-pertolongan-allah Mon, 08 Feb 2021 08:11:40 +0000 https://dalamislam.com/?p=9029 Wabah Covid-19 sudah satu tahun menyerang Indonesia, tetapi masih belum menemukan titik terang kapan akan berakhir. Kekhawatiran yang membayangi setiap manusia kian menumpuk. Roda perekonomian melemah, PHK terjadi di mana-mana, banyak perusahaan mengalami defisit. Belum lagi tingkat kekerasan dalam rumah tangga meninggi, serta anak-anak yang putus sekolah. Rasanya kita sedang berjalan menuju ambang kehancuran. Seluruh […]

The post Kapan Datangnya Pertolongan Allah? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Wabah Covid-19 sudah satu tahun menyerang Indonesia, tetapi masih belum menemukan titik terang kapan akan berakhir. Kekhawatiran yang membayangi setiap manusia kian menumpuk.

Roda perekonomian melemah, PHK terjadi di mana-mana, banyak perusahaan mengalami defisit. Belum lagi tingkat kekerasan dalam rumah tangga meninggi, serta anak-anak yang putus sekolah. Rasanya kita sedang berjalan menuju ambang kehancuran.

Seluruh aspek dalam sendi-sendi kehidupan menjerit. Tenaga medis berguguran, rumah sakit kepayahan menangani pasien yang membludak. Di sisi lain, banyak mimpi-mimpi yang kandas.

Seorang lulusan baru menjadi kesulitan mencari kerja, anak sekolah terbebani dengan pembelajaran daring, para pekerja terancam mengalami PHK. Masa depan tampak begitu gelap, tidak terjangkau.

Situasi ini kembali mengingatkan kita tentang sebuah kisah penuh hikmah di masa lampau. Ketika para sahabat mendapat cobaan teramat besar menjelang perang Ahzab. Mereka terkepung dalam keadaan mencekam. Sebagaimana tertuang di dalam firman-Nya:

(Yaitu) ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (kalian) dan hati kalian naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Dan di situlah diuji orang-orang mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat. Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata, “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.” (Al-Ahzab: 10-12).

Kemudian diriwayatkan dalam hadis shahih dari Khabbab ibnul Art, “Kami berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak meminta pertolongan buat kami, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kami?”

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian ada seseorang dari mereka yang diletakkan pada ubun-ubunnya sebuah gergaji, lalu ia, dibelah dengan gergaji itu sampai kepada kedua telapak kakinya, tetapi hal itu tidak: memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang antara daging dan tulangnya disisir dengan sisir besi, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari agamanya. Demi Allah, sesungguhnya Allah pasti akan menyempurnakan agama ini hingga seorang pengendara berjalan dari San’a ke Hadramaut tanpa merasa takut kecuali kepada Allah dan serigala yang mengancam ternak kambingnya, tetapi kalian ini adalah kaum yang tergesa-gesa.

Begitulah. Sesungguhnya kemenangan dan kemalangan Allah bergiliran di antara manusia. Malapetaka yang menimpa umat manusia telah terjadi berkali-kali. Itulah yang dinamakan takdir. Sebagai seorang muslim, kita perlu senantiasa tawakal dan sabar. Kesedihan yang kita alami hari ini, bisa jadi akan menjadi senyuman di masa mendatang.

Satu ayat ini kiranya bisa menjadi penguat hati. Bahwasanya, cobaan ada untuk menguji keimanan kita. Barang siapa yang sanggup bertahan dan istiqomah, maka niscaya baginya surga.

“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqarah: 214)

Lantas, apa yang membuat kita begitu takut? Bukankah pertolongan Allah adalah nyata adanya? Memang benar, sebagian hal di dunia ini dapat kita kendalikan. Namun, lebih banyak lagi yang berada di luar kuasa kita. Oleh karena itu, kadang kita hanya butuh memasrahkan diri kepada Sang Pencipta.

The post Kapan Datangnya Pertolongan Allah? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT https://dalamislam.com/info-islami/cara-mendekatkan-diri-kepada-allah-swt Fri, 05 Feb 2021 23:56:38 +0000 https://dalamislam.com/?p=8975 Hati yang sedih dan sering marah. Ada pun hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Apa penyebabnya? Kemungkinan besar penyebabnya adalah hubungan vertikal atau hubungan antara manusia dan Allah itu kurang dekat. Untuk jiwa-jiwa yang sedang sedih, bahagia atau pun biasa-biasa saja, ingatlah: “Cukuplah Allah sebagai penolong kami. Dan Allah sebaik-baiknya pelindung.”  (Ali-Imran: 173) Maka […]

The post 5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hati yang sedih dan sering marah. Ada pun hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Apa penyebabnya?

Kemungkinan besar penyebabnya adalah hubungan vertikal atau hubungan antara manusia dan Allah itu kurang dekat. Untuk jiwa-jiwa yang sedang sedih, bahagia atau pun biasa-biasa saja, ingatlah:

“Cukuplah Allah sebagai penolong kami. Dan Allah sebaik-baiknya pelindung.”  (Ali-Imran: 173)

Maka agar hati kita tenang, kita harus memperbaiki hubungan vertikal kita. Dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Ada beberapa cara untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti:

1. Mengucapkan Basmalah

Selalu mengucapkan basmalah di setiap kegiatan. Jangan lupa untuk menyebut nama Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَ

“Semua perkara baik yang tidak dimulai dengan bacaan, Bismillahirrahmaanirrahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka).” (HR Abu Daud)

Ketika melakukan berbagai aktivitas maka sudah seharusnya kita harus meluruskan niat dan ucapan basmalah, lalu lakukanlah usaha sebaik yang kita bisa, InsyaAllah, Allah akan membantu dalam memperoleh hasilnya.

2. Jangan Bersedih

Tetaplah kuat dan jangan bersedih hati, ketika kita sedang mendapatkan sebuah ujian. Karena Allah akan selalu memberikan sebuah hikmah dari apa yang terjadi pada diri kita. Serta Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kapasitas kemampuan kita.

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali-Imran: 139)

Maka kita harus selalu sabar. Sabar yaitu ketika sedang merasakan kegetiran hati namun kita memilih untuk mengendalikan perasaan.

3. Curhat Kepada Allah

Ketika sedang galau, kita kadang akan sibuk cari teman yang bisa menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah kita. Tapi cobalah membiasakan diri untuk curhat kepada Allah, membicarakan seluruh keluh kesahmu. Karena Allah selalu ada dan siap kapan pun itu.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”  (Al-Baqarah: 186)

4. Bersyukur

Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Bersyukur tidak cukup dengan hanya mengucapkan hamdalah. Namun, harus benar-benar yakin bahwa apa yang kita punya itu hanyalah sebuah amanah dari Allah. Pun kita harus menjaga dan mempergunakan amanah tersebut dalam hal Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7)

5. Sholat dan Berdoa

Percayalah, bahwa Allah SWT itu dekat, sedekat urat leher kita sendiri. Kalau kita membutuhkan pertolongan-Nya. Maka mintalah, dengan cara menunaikan sholat lalu berdoa.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Al-Qaf: 16)

The post 5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah https://dalamislam.com/info-islami/cara-menghadapi-kesulitan-hidup Thu, 04 Feb 2021 12:09:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=8925 Semua manusia menginginkan kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Namun, kebahagiaan yang dialami oleh setiap manusia pasti akan berganti menjadi situasi yang tidak diinginkan, yaitu masa-masa sulit. Karena kita hidup di dunia yang fana. Allah SWT menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan termasuk kebahagiaan juga, maka Allah juga menciptakan kesulitan yang biasanya membuat manusia merasa sedih ketika dalam […]

The post 6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Semua manusia menginginkan kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Namun, kebahagiaan yang dialami oleh setiap manusia pasti akan berganti menjadi situasi yang tidak diinginkan, yaitu masa-masa sulit. Karena kita hidup di dunia yang fana.

Allah SWT menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan termasuk kebahagiaan juga, maka Allah juga menciptakan kesulitan yang biasanya membuat manusia merasa sedih ketika dalam kondisi kesulitan. Dan hampir setiap manusia tidak menginginkan kesulitan.

Namun kesulitan dapat membuat manusia lebih bisa menghargai orang lain, menghargai waktu, serta belajar untuk lebih baik lagi. Dalam firman-Nya Q.S. Al-Mulk ayat 2:

اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ‏

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Ayat tersebut memberitahukan bahwa Allah SWT menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia mana manusia yang paling baik amalnya.

Maka dari itu, sudah sewajarnya jika kita akan menghadapi berbagai kesulitan karena hal itu merupakan ujian dari Allah SWT dan perlu diingat bahwa ujian tersebut bukan untuk membebani kita tetapi untuk mengangkat derajat kita di hadapan-Nya.

Pepatah mengatakan, “Mampu berbahagia di masa senang itu biasa, tapi mampu bahagia di masa yang sulit itu luar biasa.”

Maka supaya kita bisa menyikapi kesulitan-kesulitan yang dialami, kita harus tahu bagaimana caranya menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup. Diantaranya, ada 6 cara yang harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Berpikir Positif

Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” Arti dari peribahasa ini tidak hanya mengenai sifat seorang anak yang tidak jauh berbeda dengan orang tuanya.

Tetapi peribahasa ini juga bisa berarti, orang yang berpikiran positif maka dia akan melakukan hal-hal yang baik pula. Begitu pun sebaliknya, jika orang berpikiran negatif maka perbuatan yang dilakukannya juga cenderung buruk.

Senantiasa optimis juga perlu dilakukan. Pemikiran optimis akan melahirkan kegiatan yang optimis-produktif.

2. Berdamai dengan Nasib

Nasib dalam bahasa Arab sering dipahami sebagai takdir, baik itu takdir baik ataupun takdir buruk. Yang disebut nasib itu tidak hanya datang tanpa sebab, tetapi ada hubungan kausalitasnya. Dan sebagian dari nasib itu adalah akibat dari apa yang manusia lakukan.

Oleh sebab itu, jika mendapatkan nasib yang beruntung dan membahagiakan atau mendapatkan nasib yang buruk dan menyengsarakan, seyogyanya melakukan introspeksi diri.

Pada akhirnya, seseorang akan menerima nasib dari apa yang ditanamnya dan perjuangkan. Kebahagiaan akan didapatkan ketika melalui proses panjang untuk meraih kebahagiaan tersebut. Dan kesulitan akan didapat karena semua itu merupakan cermin diri yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Selalu Menabur Kebaikan

Apabila di waktu sedang bahagia kita selalu membantu orang lain. Maka ketika dalam keadaan sulit akan ada orang-orang yang menolong kita. Sehingga, ketika dalam keadaan sulit kita tidak akan lama terjepit di masa yang sulit.

4. Jangan Mengeluh

Seberat apa pun masalah yang sedang dihadapi, jangan sampai menggerutu apalagi sampai putus asa. Selama kita yakin bahwa semua ini mampu untuk diatasi. Ingatlah bahwa mengeluh itu hanya akan merugikan diri sendiri.

5. Hilangkan Kata ‘Tapi’

Hidup tentunya ingin menjadi lebih baik lagi. Ketika seseorang selalu berkata ‘tapi’ ketika diberi nasihat atu apa pun. Maka itu hanya sibuk mencari-cari alasan sehingga hidup tidak menjadi lebih baik lagi.

6. Sabar

Seperti dalam sebuah cerita, duka akan membawa cerita yang indah. Di sinilah kita  harus bersabar lagi saat kita mengira kesabaran sudah pada ujungnya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)

The post 6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Cara Membuat Hati Tenang Dalam Menghadapi Masalah dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/cara-membuat-hati-tenang-dalam-menghadapi-masalah Tue, 13 Aug 2019 07:26:30 +0000 https://dalamislam.com/?p=7641 Tidak ada satu mahluk pun yang tidak mendapatkan masalah dalam hidupnya, terutama manusia. Bahkan seorang nabi sekalipun memiliki masalah yang akan mendatanginya. Namun dalam Islam, masalah bukanlah sebuah beban yang akan menyusahkan bahkan menjatuhkan diri seorang hamba, melainkan sebagai sebuah tangga untuk meningkatkan keimanan pada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, kita juga harus mampu membuat […]

The post 8 Cara Membuat Hati Tenang Dalam Menghadapi Masalah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tidak ada satu mahluk pun yang tidak mendapatkan masalah dalam hidupnya, terutama manusia. Bahkan seorang nabi sekalipun memiliki masalah yang akan mendatanginya.

Namun dalam Islam, masalah bukanlah sebuah beban yang akan menyusahkan bahkan menjatuhkan diri seorang hamba, melainkan sebagai sebuah tangga untuk meningkatkan keimanan pada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, kita juga harus mampu membuat hati tetap tenang dalam menghadapi masalah agar tidak timbul masalah lainnya. Berikut ini adalah beberapa cara membuat hati tenang dalam menghadapi masalah:

1. Istighfar

Dalam menghadapi masalah apapun hendaknya kita selalu mengingat setiap kesalahan dan dosa yang kita buat. Mungkin masalah yang muncul dikarenakan kesalahan yang telah kita perbuat sebelumnya. Maka dari itu, perbanyak memohon ampun dengan mengucapkan istighfar. Rasul bersabda,

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”  (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

Baca juga:

Dengan memperbanyak istighfar, maka hati akan menjadi lebih tenang sehingga masalah pun lebih mudah dipecahkan.

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [al-Ahzâb/33:41-42]

2. Tawakal

Tidak ada daya dan upaya selain hanya Allah yang mampu. Maka dari itu, kita semua harus tawakal berserah diri pada Allah dalam menghadapi setiap masalah. Allah berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3).

3. Sholat

Tidak ada hal yang lebih baik lagi dilakukan untuk menenangkan hati kecuali dengan beribadah. Salah satunya adalah dengan sholat. Allah telah berjanji akan menolong hambaNya yang sedang dalam masalah jika mereka bersabar DNA sholat.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Baca juga:

Dalam buku La Tahan, Aid Al Warni mengatakan bahwa ketika Rasulullah dilanda ketakutan atau kecemasan, maka ia akan selalu sholat. Beliau pernah berkata pada Bilal bahwa ketenangannya ada dalam sholat.

4. Berdoa

Setelah sholat, cara lain yang paling tepat untuk menenangkan hati saat ada masalah adalah dengan memperbanyak doa. Doa adalah senjata seorang mukmin dalam menghadapi setiap masalah. Rasul pun selalu meminta pertolongan lewat doa-doanya.

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.” (HR. Thabrani)

“Ya Allah tenangkanlah hatiku dan jadikanlah aku orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.” (HR. Al-Bukhari)

Baca juga:

5. Membaca Al Qur’an

Al Qur’an adalah kitab suci yang akan selalu menenangkan hati jika dibaca dengan baik.

Syaikhul Islam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Zadul Ma’ad mengatakan:

“Al-Qur`an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani, demikian pula penyakit dunia dan akhirat. Dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya”.

6. Bersyukur

Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang naik tingkat keimanannya tanpa mendapatkan ujian. Maka dari itu, percayalah bahwa setiap orang memiliki ujian yang berbeda-beda. Syukurilah kondisi saat ini karena ada banyak orang di luar sana yang memiliki masalah jauh lebih sulit dan berat.

Mungkin Anda memiliki masalah, namun Anda masih bisa makan, minum, berjalan. Tentu ada orang yang tidak lagi bisa menikmati kenikmatan tersebut lagi, entah karena sakit atau usia. Maka perbanyaklah bersyukur pada Allah SWT.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ

“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).

Imam Abu Jarir Ath-Thabari, menafsirkan dalil ini dengan sebuah riwayat dari Qatadah, “Ghafur artinya Allah Maha Pengampun terhadap dosa, dan Syakur artinya Maha Pembalas Kebaikan sehingga Allah lipat-gandakan ganjarannya” (Tafsir Ath Thabari, 21/531).

Baca juga:

7. Sedekah

Sedekah mampu membuat hati menjadi lebih tenang. Dengan sedekah, kita juga akan membuka jalan lebih lebar dari solusi yang ada untuk menyelesaikan masalah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5).

8. Silaturahmi

Ternyata silaturahmi juga mampu membuat hati menjadi lebih tenang. Hal ini dikarenakan kita akan silaturahmi akan memudahkan jalan rejeki kita termasuk kemudahan dalam menyelesaikan masalah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa senang untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka jalinlah tali silaturrahim (hubungan antar kerabat).” (HR. Bukhari no. 5986 dan Muslim no. 2557)

Itulah beberapa cara menenangkan hati dalam menghadapi masalah. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Aamiin.

The post 8 Cara Membuat Hati Tenang Dalam Menghadapi Masalah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>