Larangan

15 Larangan di Hari Idul Adha dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Dear sobat pembaca semua.. semoga selalu berada dalam lindungan dan rahmat Allah. Jumpa lagi dengan penulis ya sobat, seperti biasa penulis akan membagikan wawasan mengenai hal hal keseharian dan dihubungkan dengan hukum serta pandangannya dalam islam. Wawasan islami tentunya sangat bermanfaat untuk sobat tak hanya di dunia saja namun juga di akherat. Sebab itu sobat semua jangan sampai lelah membaca informasi terbaru mengenai dunia islam di website dalamislam.com ini. Setuju ya sobat?

Nah sobat, dalam islam tentunya ada hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, tentu sobat juga mengetahui dan selalu senang ketika hari itu tiba ya sobat? pada hari raya idul fitri ialah hari dimana sekaligus diadakan penyembelihan qurban sesuai tata cara qurban idul adha dimana hal itu berawal dari kisah Nabi Ibrahim yang telah banyak dijelaskan dalam Al Qur’an.

Hari raya idul adha tentu bukan hari yang biasa ya sobat, sebab itu dilarang berqurban dengan uang haram,hari itu adalah hari yang istimewa dimana terdapat amalan kebaikan dan larangan di dalamnya. Tentu umat muslim wajib menjalankan ibadah dan menjauhi larangannya. Apa saja sobat? yuk simak detailnya dalam uraian berikut, 15 Larangan di Hari Idul Adha.

1. Berpuasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang puasa pada dua hari: hari Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa tidak boleh dilakukan di hari raya idul adha ya sobat, puasa apa saja, baik itu puasa hutang atau nazar dsb, puasa wajib dilakukan di hari lain, jika ada yang melakukan tandanya ia berbuat dosa sebagaimana larangan di bulan dzulhijjah.

2. Tidak Shalat Idul Adha tanpa Halangan yang Jelas

Kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha….(HR. Bukhari dan Muslim). Bagi yang dengan sengaja tidak shalat idul adha karena alasan yang tidak jelas misal tidak karena wanita yang halangan atau tidak karena sakit baginya juga perbuatan dosa karena tidak menjalankan amalan di hari raya idul adha .

3. Tidak Mandi Sebelum Shalat Idul Adha

Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih). Tentu shalat idul adha harus dilakukan dalam keadaan bersih dan diawali dengan cara mandi dalam islam ya sobat, jika tidak melakukannya selain karena halangan misal sakit maka ia mendapat dosa .

4. Meremehkan Sunnah

Sunah ketika Idul Fitri ada tiga: berjalan menuju lapangan, makan sebelum keluar (menuju lapangan), dan mandi. (Ahkamul Idain karya al-faryabi dan sanadnya dishahihkan al-Albani). Sunnahnya ialah jalan kaki menuju lokasi shalat idul adha jika memang mampu, jika mampu namun meremehkan sunnah maka juga perbuatan dosa.

5. Tidak Menampilkan Diri yang Terbaik

Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani). Wajib untuk menggunakan seua yang terbaik yang dimiliki ya sobat.

6. Memakai Baju Sekedarnya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah yang beliau gunakan ketika hari raya dan hari Jumat.” (HR. Ibn Khuzaimah dan kitab shahihnya). Shalat idul adha tentu sudah selayaknya menggunakan pakaian yang terbaik, jika sengaja berpenampilan sekedarnya padahal ia mampu maka ia berdosa. Tentunya sebelum shalat wajib menyiapkan baju terbaik dulu ya sobat, sebab shalat idul adha langsung menghadap dan dinilai Allah serta menunjukkan rasa pengagungan pada Allah.

7. Riya

Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i). Namun pakaian yang digunakanuntuk mengagungkan Allah, bukan untuk riya atau pamer ya sobat.

8. Makan Sebelum Shalat Idul Adha

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu. (HR. At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani). Jangan makan terlebih dahulu ya sobat, hendaknya makan setelah pulang dari shalat idul adha.

9. Bermalasan Ketika Pergi Shalat Idul Adha

Bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani). Tentu sunnah Rasul adlaah jalan kaki ketika berangkat dan pulang shalat idul adha bagi yang mampu, jika namun sengaja bermalasan dengan menggunakan kendaraan maka ia juga berdosa.

10. Tidak Meyambut dengan Sukacita

Imam Ibnul Qoyim mengatakan: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Idul Fitri dan menyegerahkan shalat Idul Adha. Sementara Ibnu Umar -orang yang sangat antusias mengikuti sunah- tidak keluar menuju lapangan sampai matahari terbit. Beliau melantunkan takbir sejak dari rumah sampai tiba di lapangan. (Zadul Ma’ad, 1:425). Siapa yang tidak senang dengan hari raya tentu bukan umat islam yang beriman ya sobat.

11. Berbuat Maksiat atau Peperangan

Dari Said bin Jubair, beliau mengatakan: Kami bersama Ibnu Umar, tiba-tiba dia terkena ujung tombak di bagian telapak kakinya. Maka aku pun turun dari kendaraan dan banyak orang menjenguknya. Ada orang yang bertanya: Bolehkah kami tau, siapa yang melukaimu? Ibnu Umar menunjuk orang itu: Kamu yang melukaiku. Karena kamu membawa senjata di hari yang tidak boleh membawa senjata…(HR. Bukhari).

Jika ada seseorang yang dengan sengaja merusak ahri raya idul adha yang merupakan kebahagiaan umat muslim misalnya dengan melakukan teror atau peperangan, maka baginya dosa besar sebab mengganggu ketenangan dan kebahagiaan banyak orang serta menimbulkan rasa khawatir dan kesedihan yang mendalam. Azabnya berat ya sobat, yakni sama dengan kafir dan masuk neraka.

12. Tidak Berhijab Bagi Wanita

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tentu wanita ahrus berhijab di hari apa saja termasuk di hari raya odul adha ya sobat, jika ada wanita yang tidak memakai hijab atau bahkan memakai pakaian yang terbuka dan menampakkan aurat maka dosanya yang dimiliki pada hari itu lebih dari hari biasa jika ia terbiasa melakukannya sebab tidak mengahargai hari raya.

13. Menampakkan Aurat

Janganlah kalian melarang para wanita untuk ke masjid. Dan hendaknya mereka keluar dalam keadaan tafilaat.” (HR. Ahmad, Abu daud dan dishahihkan al-Albani). Bagi laki laki dan perempuan wajib menutup aurat ya sobat, baik itu ketika menjalankan shalat idul adha atau selama seharian ebraktifitas sebagi wujud mengagungkan hari besar islam.

14. Tidak Menjalani Cara Shalat Idul Adha dengan Benar

Dari Aisyah radliallahu ‘anha, bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir ketika Idul Fitri dan Idul Adha, di rakaat pertama: 7 kali takbir dan lima kalli takbir di rakaat kedua, selain takbir rukuk di masing-masing rakaat. (HR. Abu daud dan Ibn Majah dan dishahihkan al-Albani). Shalat idul adha tentu sudah ada aturannya yang jelas ya sobat,

Dalam melakukannya semua umat muslim wajib untuk mengikutinya, jika ada yang dengan sengaja tidak menjalankans esuai syariat islam, baik itu yang menjadi imam maupun makmum maka baginya dosa besar ya sobat dimana shalat adalah salah satu ibadah yang langsung menuju dan dinilai oleh Allah.

15. Lalai dalam Bersyukur dan Tidak Memuji Asma Allah

Ibnul Qoyim mengatakan: Disebutkan dari Ibn Mas’ud bahwa beliau menajelaskan: (di setiap sela-sela takbir, dianjurkan) membaca hamdalah, memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Zadul Maad, 1/425). Di hari raya idul adha tentu kita sering mendengar adanya takbir dan ujian berkumandang di mushalla atau di masjib ya sobat,

Nah sobat, hal itu termasuk ucapan syukur kebahagiaan dan ungkapan memuji asma Allah, jika ada yang tidak melakukannya atau mungkin meremehkan perbuatan tersebut maka berbuat dosa ya sobat, sebab tidak mengagungkan dan tidak menghargai hari besar Allah dimana seharusnya seluruh umat muslim mengisinya dengan sukacita kerukunan dan kebersamaan.

Demikian yang dapat disampaikan penulis kepada sobat sobat pembaca semua, semoga menjadi wawasan bermanfaat dan pengetahuan islami yang berkah serta dapat menjadi bahan motivasi agar larangan tersebut tidak dilakukan dalam rutinitas sehari hari sobat. Terima kasih. Wassalamualaikum wr wb.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago