Hukum Islam

Beginilah Hukum Berdzikir Memakai Jari

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sebagian dari kita ada yang berdzikir dengan menggunakan tasbih dan ada juga yang menggunakan jari. Fungsi tasbih dalam Islam, utamanya untuk berdzikir, sama dengan dengan jari yakni menghitung jumlah bacaan dzikir.  Namun, ternyata hukum berdzikir memakai jari sangat disunnahkan atau dianjurkan dalam Islam karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini dikarenakan setiap jari yang digunakan untuk berdzikir akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad, hasan oleh Syuaib Al-Arnauth)

Kemudian, dari Yusairah seorang wanita Muhajirah, dia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada kami : “Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilala illallah), dan bertaqdis (mensucikan Allah), dan himpunkanlah (hitunglah) dengan ujung jari jemari kalian karena  itu semua akan ditanya dan diajak bicara, janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat Allah.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).

Dijelaskan oleh Al Hafidz Ibn Hajar, beliau mengatakan,

“Makna kata ‘al-aqd (menghitung) yang disebutkan pada hadits di atas adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang Arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’alam.” (Nataij Al Afkar fi Takhrij Ahadits Al Adzkar).

Dua cara berdzikir dengan jari

Kemudian Ibnu Alan menjelaskan bahwa ada dua cara al-aqd atau menghitung dengan tangan yaitu menghitung dengan ruas jari atau al-aqd bil mafasil dan menghitung dengan jari atau al-aqd ashabi’. Beliau mengatakan,

“Al-aqd bil mafasil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol pada setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu per satu.”     

Dalam suatu riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada istri-istrinya dan kaum wanita dari kalangan sahabatnya untuk berdzikir dengan ruas jari.

“Hitunglah (dzikir) itu dengan ruas-ruas jari karena sesungguhnya (ruas-ruas jari) itu akan ditanya dan akan dijadikan dapat berbicara (pada hari kiamat).” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi, dihasankan oleh an-Nawawi dan al-Hafizh, al-Albani dalam Silsilah Dho’ifah)

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah berdzikir dengan memakai jari harus menggunakan tangan kanan? Sebagian ulama menganjurkan ketika kita melakukan dzikir dengan jari-jari maka yang digunakan adalah tangan kanan. Hal ini didasarkan pada perkataan Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdzikir dengan tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi, dishahihkan al-Albani dalam shahih Abu Dawud).  

Atas dasar itulah, sebagian ulama menganjurkan untuk berdzikir dengan jari tangan kanan. Hal ini dikarenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerap menggunakan anggota badan bagian kanan untuk melakukan hal yang baik.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari).  

Dzikir adalah hal yang sangat baik dan mengerjakannya dengan menggunakan tangan kanan akan jauh lebih baik lagi.

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum berdzikir memakai jari. Artikel lainnya yang dapat dibaca di antaranya adalah keutamaan berdzikir, keutamaan dzikir setelah shalat, bacaan doa dan dzikir setelah shalat, keutamaan dzikir pagi dan petang, keutamaan dzikir pagi dalam Islam, dzikir harian Nabi Muhammad SAWamalan dzikir di bulan ramadhan,  dzikir pembuka rezeki, dan bacaan dzikir untuk siang hari. Semoga bermanfaat.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam di Kota Cirebon

Masuknya Islam ke Kota Cirebon, seperti banyak wilayah di Nusantara, dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah…

4 days ago

Islam di Jepang

Di Jepang, Islam adalah salah satu agama minoritas, dengan jumlah umat Muslim yang relatif kecil…

4 days ago

Islam Di Negara Nauru

Nauru adalah sebuah negara kepulauan di Pasifik Tengah yang memiliki populasi kecil dan mayoritas penduduknya…

4 days ago

Islam Di Negara Nauru

Nauru adalah sebuah negara kepulauan di Pasifik Tengah yang memiliki populasi kecil dan mayoritas penduduknya…

4 days ago

Perbedaan Kafir Harbi dan Dzimmi

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ قُلْ  لِّلَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  سَتُغْلَبُوْنَ  وَتُحْشَرُوْنَ  اِلٰى  جَهَنَّمَ   ۗ وَبِئْسَ  الْمِهَا دُ “Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, Kamu…

3 months ago

4 Contoh Syariat Islam yang di Terapkan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Syariat Islam adalah hukum yang terdapat dalam ajaran islam untuk mengatur kehidupan manusia. Hal ini…

3 months ago