Setiap manusia pasti mengharapkan pernikahan dalam hidupnya. Ingin memiliki pasangan dan anak-anak yang lucu. Hal ini sangat wajar, sebab sudah fitrah manusia untuk diciptakan saling berpasangan. Selain itu menikah juga merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Allah Ta’ala dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam Al-Quran dijelaskan:
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”. (An Nisa: 1)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa, karena puasa itu merupakan tameng.”
Walaupun menikah itu menyenangkan, namun bukan berarti menjalani pernikahan itu mudah. Menikah berarti menyatukan dua pikiran yang berbeda. Seseorang yang awalnya tidak pernah hidup dengan Anda tiba-tiba harus tinggal bersama setiap hari. Pastinya semua hal itu bisa memunculkan konflik. Dan konflik dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat wajar. Namun demikian, setiap konflik yang datang harus segera diatasi. Apabila ada masalah kecil dan dibiarkan saja, maka lama-kelamaan itu bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Nah, berikut ini cara-cara mengatasi masalah rumah tangga secara islam:
Cara mengatasi masalah rumah tangga yang pertama pastinya Anda harus berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah. Apapun masalahnya, kembalikan pada syariat agama. Ini akan membantu Anda menyelesaikan segala perkara dengan cara terbaik.
Setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga tidak harus diselesaikan lewat pertengkaran. Anda bisa mencoba menyelesaikannya lewat kasih sayang. Misalnya mengajak pasangan bercanda, memasakkan makanan lezat, atau jalan-jalan ke taman dan sebagainya. Layaknya api yang dipadamkan dengan air, cara ini terbilang sangat efektif loh. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya. Jadi Anda pun juga harus meneladaninya.
Allah ta’ala berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)
Ketika ada masalah di rumah tangga, misalnya istri Anda marah karena sebab tertentu maka janganlah Anda ikutan marah. Tindakan tersebut akan membuat masalah semakin membuncah. Sebaliknya, kewajiban suami terhadap istri dalam Islam adalah memberikan nasehat yang baik kepada istri tentang peran wanita dalam Islam, fungsi ibu rumah tangga dalam Islam dan kewajiban wanita setelah menikah. Mintalah ia duduk di samping Anda, lalu peluk dia. Kemudian ucapkanlah perkataan yang lembut, sebuah nasehat yang bisa membimbingnya ke jalan yang benar.
Allah Ta’ala Berfirman:
“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka nasehatilah maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di termpat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatir ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan niscaya Allah memberi taufik kepada suami isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (An Nisa’ :34-35).
Untuk menyelesaikan suatu masalah tentunya Anda harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Setelah tahu sebabnya, maka fokuslah pada inti masalah. Kemudian Anda bisa saling bermusyawarah untuk menemukan jalan keluar yang adil.
Sikap egois pastinya ada dalam diri setiap manusia. Yakni perasaan tidak mau mengakui kesalahan dan merasa paling benar. Namun sebagai seseorang yang beriman dan bertakwa, hendaknya Anda menjauhi sikap egois. Terlebih lagi jika sudah berumah tangga. Sikap egois bisa menjadi pemicu pertengkaran secara terus-menerus. Istri tidak mau mengalah, suami tidak mau mengalah. Dua-duanya sama-sama keras kepala. Lalu bagaimana masalah tersebut bisa diselesaikan?
Setelah menikah sebaiknya jangan ada rahasia diantara pasangan. Cobalah Anda bersikap terbuka. Segala masalah dan unek-unek di hati Anda akan lebih untuk diceritakan. Jangan memendam masalah sendirian ataupun menyembunyikan sesuatu. Itu akan menjadi pemicu kesalahpahaman dan yang berimbas pada hancurnya rumah tangga.
Masalah tidak akan terselesaikan bila diatasi dengan cara kekanak-kanakan. Misalnya diam selama berhari-hari, saling ngambek, mogok makan dan sejenisnya. Sebagai orang tua sudah seharusnya Anda bersikap dewasa. Setiap ada masalah maka selesaikan dengan pikiran tenang dan dingin. Berdiskusi secara baik-baik, tidak perlu saling membentak. Selain itu Anda juga harus menanamkan sikap tanggung jawab dalam diri sendiri.
Masalah tidak akan selesai jika Anda dan pasangan sama-sama keras kepala dan tidak mau meminta maaf duluan. Cobalah bersikap saling memaafkan. Toh, manusia tidak ada yang lepas dari kesalahan. Memaafkan tidak berarti menjatuhkan harga diri. Memaafkan itu lebih disenangi oleh Allah Ta’ala. Dan orang-orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain maka baginya balasan yang indah di sisi Allah Ta’ala.
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Baqarah : 263)
Daripada menguatkan pendapat pribadi, lebih baik Anda mencoba bermusyawarah untuk mendapatkan keputusan yang adil dan mufakat. Bermusyawarah ini sangat penting. Sebab dengan saling menukar pikiran maka proses pemecahan masalah akan jadi lebih mudah.
Perintah musyawarah juga dijelaskan dalam Al-Quran:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q.S. Ali Imran: 159)
Menghadapi masalah juga tidak boleh selalu menuruti emosi. Seseorang yang bisa mengontrol amarahnya lebih disukai oleh Allah Ta’ala. Orang-orang yang sabar biasanya lebih banyak teman, bawaanya berwibawa dan orang yang tidak suka marah juga dijanjikan surga oleh Allah Ta’ala.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah k akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.” (HR.Ahmad, Dawud, Tirmidzi, dan Ibu Majah)
“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR. At-Thabrani)
Komunikasi yang lancar perlu dijaga untuk menghindari ataupun mengatasi masalah rumah tangga. Dengan berkomunikasi maka salah paham bisa dihindari. Perkara apapun itu, besar kecil sebaiknya selalu dikomunikasikan dengan pasangan.
Untuk mengatasi masalah rumah tangga juga diperlukan sikap saling percaya. Apabila kepercayaan sudah hilang maka apapun yang dilakukan pasangan pasti dianggap salah. Sebisa mungkin hindari sikap suudzon atau prasangka buruk karena itu bisa menyesatkan hati.
Allah Ta’ala berfirman “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain.” (Al-Hujurat: 12)
Masalah yang datang di kehidupan keluarga wajib diselesaikan. Setelah itu, Anda harus bisa mengambil pelajaran dari masalah tersebut. Sehingga bisa dihindari agar tidak terulang kembali.
Perbedaan pendapat dalam rumah tangga adalah sesuatu yang biasa. Tidak mungkin juga Anda menyamakan pendapat Anda dengan pasangan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah mencari jalan tengah dan berusaha menerima perbedaan tersebut.
Masalah yang datang di kehidupan, entah itu masalah rumah tangga ataupun lainnya hendaknya tidak dipandang terlalu serius. Yang ada malah Anda jadi stress. Pahamilah bahwa hidup cuma sementara. Apabila ditimpa musibah maka kembalikan pada Allah ta’ala. Anda juga tidak perlu membeci orang lain (sekalipun dia memang salah) secara berlebihan.
Kunci untuk mengatasi masalah rumah tangga secara islam berikutnya adalah menerapkan sabar dan ikhlas. Kedua sikap ini memang tidak mudah. Tapi jika Anda mampu bersabar atas perkara yang menimpa maka kelak Allah akan mendatangkan kebahagiaan dan pahala.
Cara terakhir adalah bersikap jujur. Ketika ada masalah jangan malah berbohong hanya demi menghindari amarah pasangan. Lebih baik berkata jujur. Jujur itu adalah sifat yang disukai oleh Allah Ta’ala dan bisa mempermudah penyelesaian masalah.
Demikianlah beberapa cara mengatasi masalah rumah tangga dalam islam. Semoga info ini bisa bermanfaat bagi Anda dan kita semua. Sehingga bisa menjadikan pernikahan jadi lebih damai, bahagia dalam Islam, keluarga sakinah dalam Islam, keluarga harmonis menurut Islam, keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…