Kurban yang dilakukan dengan menyembelih hewan ternak bukanlah perkara yang tidak memiliki tujuan. Dalam Islam, setiap perintah agama tentu memiliki tujuan dan manfaat yang sangat besar bagi pelakunya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tujuan berkurban dalam Islam yang perlu diketahui:
Salah satu tujuan utama dan yang terpenting dalam kurban adalah bukti rasa syukur pada Allah SWT. Dengan membagikan daging kepada sesama, maka kita telah menunjukkan rasa syukur kita karena diberi kelebihan dibandingkan orang lain.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (QS. Al Kautsar: 1-3).
Baca juga:
Tujuan lain dari berkurban dalam Islam tentu adalah agar mendapatkan pahala. Sebagaimana kita ketahui, pahala inilah yang akan menjadi bekal kita di akhirat nanti. Dengan berharap pahala dari Allah SWT, maka kita berkurban.
Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi)
Rasul sangat tidak menyukai orang yang diberi kelapangan namun tidak ingin melakukan kurban. Orang yang benar-benar memahami Islam tentu akan berkurban. Beliau sangat mengecam mereka yang mampu namun menahan hartanya dalam kurban seperti ini. Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Baca juga:
Dengan membagikan daging kurban kepada yang tidak mampu tentu kita telah membantu sesama. Mereka yang belum tentu bisa makan enak, kini bisa makan enak berkat kurban yang telah kita lakukan. Meskipun sedikit, namun yang diterima akan sangat membantu dan menyenangkan mereka. Allah berfirman,
وَٱلْبُدْنَ جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
” Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (Q.S. Al Hajj:36)
Setiap tetesan darah hewan kurban akan menjadi ridho Allah bagi yang berkurban. Maka dari itu, untuk mendapatkan ridho-Nya, berkurbanlah dengan penuh keiklasan. Allah berfirman,
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al Hajj:37)
Baca juga:
Tak hanya mendapatkan pahala dan ridho Allah, berkurban juga akan mendapatkan ampunan atas segala dosa yang telah kita lakukan di masa lalu. Hal ini telah dijelaskan Rasul dalam sebuah riwayat,
“Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu” (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)
Beberapa riwayat menjelaskan bahwa hewan kurban yang disembelih akan menjadi penolong bagi kita di akhirat nanti. Ia akan membawa kebaikan bagi kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu.”(HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Baca juga:
Dengan berbagi pada orang-orang di sekitar kita, maka kita akan menguatkan tali silaturahmi. Kita akan menjadi pribadi yang jauh lebih peduli dan peka pada orang di sekitar kita. Dengan berbagi nikmat, maka tali persaudaraan pun akan semakin kuat.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu karena nikmat Allah, menjadilah kamu orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. [Ali Imrân/3:103]
Itulah 8 tujuan berkurban dalam Islam yang perlu diketahui. Semoga kita mampu mencapai tujuan tersebut dalam kurban yang telah dan akan kita lakukan. Aamiin.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…