Banyak sekali ayat-ayat dalam Al Quran yang memiliki banyak keutamaan. Diantaranya adalah ayat seribu dinar. Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar, perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq. Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayatnya yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rizki. Bunyi ayat ini adalah:
و من يتق الله يجعل له مخرجا . و يرزقه من حيث لا يحتسب . و من يتوكل علي الله فهو حسبه . هن الله بالغ امره . قد جعل الله لكل شئ قدرا .
Artinya:
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”
Menurut Ibnu Katsir, Maksud ayat “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga” adalah barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya niscaya Dia akan member rizki dari arah yang tidak pernah terbesit dalam hatinya.
Dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari kakeknya, Abdullah bin Abbas, dia berkata: “Rasulullah bersabda:
“barang siapa banya beristighfar (memohon ampunan), maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia karuniai rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Hadits diatas sekaligus menjadi penguat tafsir ayat Seribu Dinar. Disebutkan lagi dalam hadits:
Dari Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban, dia berkata: “Rasulullah bersabda: “sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan dari rizki karena dosa yang dilakukannnya, dan tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali do’a, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan.” (H. R. An Nasa’i. Ibnu Majah)
Kemudian dijelaskan lagi dalam hadits mengenai ayat selanjutnya yaitu “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya”bahwa
Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwa dia memberitahunya, pada suatu hari dia pernah naik (membonceng) kendaraan dibelakanng Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda kepadanya:
“jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, Niscaya engkau akan mendapatkanNya dihadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika umat ini bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan memberikan manfaat kepadamu melainkan dengan sesuatu yang ditetapkan Allah bagimu. Dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu melainkan dengan apa yang ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat, dan telah kering pula (tinta) lembaran-lembaran ini.”
Daroi beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsinya, dapat kita simpulkan bahwa ayat mengandung beberapa penjelasan dan keutamaan ayat seribu dinar yaitu :
Maksudnya bertakwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Menjalankan perintah Allah juga harus dilandasi dengan hati ikhlas serta dilakukan sesuai syari’at Islam dengan aliran madzhab yang dianutnya pula. Melakukan ibadah sunnah seperti shalat fardhu juga termasuk dalam hal bertakwa karena melakukan hal yang disenangi oleh Allah. Sementara menjauhi laranganNya adalah menjaga diri dari segala hal yang dilarang Allah. Menjaga diri ini juga terhadap sesuatu hal yang mendekati dosa. Termasuk menjauhkan diri dari barang maupun perbuatan haram.
Maksudnya adalah, bagi orang yang benar-benar bertakwa seperti dijelaskan diatas, Allah akan memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi. Jadi tingkatkanlah ketakwaan kita niscaya setiap permasalahan dalam hidup kita akan diberikan jalan keluar. Hadits Nabi yang menguatkan ayat ini yaitu dengan banyak beristighfar. Istighfar dapat mengurangi dosa dan hal hal yang menghapus amal ibadah juga sebagai cara seseorang untuk bertaubat. Jika telah bertaubat, maka jalan selanjutnya adalah takwa. Jika kita telah mencapai takwa itu, maka akan kita perolehlah yang dimaksud ayat ini.
Kata utama sekali lagi adalah Takwa. Maksud yang tidak disangka-sangka adalah melalui jalan yang tidak terpikirkan sama sekali oleh orang yang bertakwa itu. Maka, permasalahan mengenai Rizki akan dituntaskan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa itu sendiri. Dalam hidupnya tidak akan kekurangan Rizki karena Allah mencukupinya.
Sebagaimana yang dijelaskan nabi dari hadits diatas. Secara logika, perbuatan dosa bukanlah perbuatan yang dilakukan orang yang bertakwa. Maka dari itu, sesuai hadits diatas, dosa dapat menghalangi kita dari rizki.
Sesuai dengan hadits diatas bahwa seseorang tidak akan sanggup mencelakakan kita kecuali telah ditetapkan oleh Allah kita akan diceakakan orang. Ini sebgai bukti Bahwa Allah lah yang menetapkan segalanya. Termasuk rizki dan pertolongan untuk segala masalah yang kita hadapi. Maka, pesan nabi adalah untuk selalu menjaga ketakwaan kita kepada Allah dengan kata “jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, Niscaya engkau akan mendapatkanNya dihadapanm”
Demikian beberapa keutamaan ayat seribu Dinar dan hikmah serta pelajaran yang dapat diambil. Perlu diingat bahwa rizki bukanlah sebatas tentang harta. Dijelaskan dalam tafsir Al Misbah karya M Quraisy Syihab bahwasanya rizki tidak hanya berbentuk materi, melainkan kepuasan hati juga kekayaan yang tidak pernah habis. M Quraisy Syihab juga menjelaskan tentang rizki pasif yaitu rizki berupa materi yang didapat sejumlah beberapa rupiah, tapi sebagian besarnya untuk biaya pengobatan. Beliau juga menegaskan bahwa Rizki bukan hanya melulu soal materi, tetapi juga Spiritual yang dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa.
Untuk itu, marilah tingkatkan ketakwaan kita untuk mendapat ridho Allah sehingga dibukalah jalan rizki kita dan dimudahkanlah segala masalah yang kita hadapi. Wallahu a’lam.
Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dengan islam
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…