Dear sobat pembaca semua.. dalam keseharian, tentu sobat pernah mengalami bersin, entah itu ketika kondisi biasa atau ketka sedang sakit misalnya sakit flu, nah sobat, bersin ini ternyata memilki manfaat untuk kesehatan, sehingga dianjurkan untuk mengucap hamdalah setelah selesai bersin sebagai keutamaan bersyukur, mungkn sobat sudah pernah mendengar sebelumnya atau mungkin sudah terbiasa melakukannya.
Nah sobat, tentunya sebagai umat islam kita harus mencari tahu lebih dalam lagi bagaimana huumnya sehingga ketika melakukannya memiliki panduan yang jelas dan menjadi jalan pahala yang berkah. Kali ini penu;is juga menjelaskannya secara detail untuk sobat semua tentunya disertai dengan hadist sebagai fungsi hadist dalam islam dan sumber syariat yang berhubungan.
Hukum Mengucap Hamdalah ketika Bersin
Nah sobat, sekarang tentu sobat sudah paham bagaimana adab adab atau aturan ketika bersin menurut islam yang diantaranya ada mengucap hamdalah, sekarang kita pelajari lebih lanut berdasarkan sumber dalil tersebut bagaimana hukumnya dalam islam, apakah diwajibkan atau sebagai ibadah sunnah saja, simak uraiannya sampai selesai ya sobat.
Hukum ini tentu bisa menjadi kesimpulan ya sobat, untuk menguatkannya, berikut penulis sertakan detail berdasarkan hadist dan firman Allah.
1. Hendaknya orang yang bersin untuk merendahkan suaranya dan tidak secara sengaja mengeraskan suara bersinnya. Hal tersebut berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu:
“Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” [HR. Ahmad II/439, al-Hakim IV/264, Abu Dawud no. 5029, at-Tirmidzi no. 2746. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/355 no. 2205]
2. Hendaknya bagi orang yang bersin menahan diri untuk tidak menolehkan leher (menekukkan leher) ke kanan atau ke kiri ketika sedang bersin karena hal tersebut dapat membahayakannya. Seandainya lehernya menoleh (menekuk ke kanan atau ke kiri) itu dimaksudkan untuk menjaga agar tidak mengenai teman duduk di sampingnya, hal itu tidak menjamin bahwa lehernya tidak cedera. Telah terjadi pada beberapa orang ketika bersin memalingkan wajahnya dengan tujuan untuk menjaga agar teman duduknya tidak terkena terlebih ketika melakukan keutamaan menjenguk orang sakit, namun berakibat kepalanya kaku dalam posisi menoleh.
3. Dianjurkan kepada orang yang bersin untuk mengucapkan alhamdulillaah sesudah ia selesai bersin. Dan tidak disyari’atkan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya untuk serta merta mengucapkan pujian kepada Allah (menjawabnya) ketika mendengar orang yang bersin. Telah ada ungkapan pujian yang disyari’atkan bagi orang yang bersin sebagaimana yang tertuang dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu:
“Segala puji bagi Allah” [HR. Al-Bukhari no. 6223, at-Tirmidzi no. 2747] “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.” [HR. Al-Bukhari di dalam al-Adaabul Mufrad no. 394, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 224, Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.259. Lihat Shahihul Jami’ no. 686]
“Segala puji bagi Allah atas segala hal” [HR. Ahmad I/120,122, at-Tirmidzi no. 2738, ad-Darimi II/283, al-Hakim IV/66. Lihat Shahih at-Tirmidzi II/354 no. 2202] “Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh ke-berkahan sebagaimana yang dicintai dan diridhai oleh Rabb kami.” [HR. Abu Dawud no. 773, al-Hakim III/232. Lihat Shahih Sunan Abi Dawud I/147 no. 700]
4. Wajib bagi setiap orang yang mendengar orang bersin (dan mengucapkan alhamdulillah) untuk melakukan tasymit kepadanya sebagai keutamaan membuat orang lain bahagia, yaitu dengan mengucapkan,
“Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu.” Apabila tidak mendengarnya mengucapkan al-hamdulillah, maka janganlah mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, dan tidak perlu mengingatkannya untuk mengucapkan hamdallah (ucapan alhamdulillaah).
5. Bila ada orang kafir bersin lalu dia memuji Allah, boleh berkata kepadanya:
“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.” Hal ini berdasarkan hadits Abu Musa al-‘Asy’ari Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Orang-orang Yahudi berpura-pura bersin di ha-dapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berharap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudi mengatakan kepada mereka,
yarhamukumullah (semoga Allah memberikan rahmat bagi kalian), namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengucapkan yahdikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” [HR. Ahmad IV/400, al-Bukhari dalam al-Adaabul Mufrad II/392 no. 940, Abu Dawud no. 5058, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 232, at-Tirmidzi no. 2739, al-Hakim IV/268. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi II/354 no. 2201]
6. Apabila orang yang bersin itu menambah jumlah bersinnya lebih dari tiga kali, maka tidak perlu dijawab dengan ucapan yarhamukallah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, maka bagi yang duduk di dekatnya (setelah mendengarkan ucapan alhamdulillaah) menjawabnya dengan ucapan yarhamukallah, apabila dia bersin lebih dari tiga kali berarti ia sedang terkena flu dan jangan engkau beri jawaban yarhamukallah setelah tiga kali bersin.” [HR. Abu Dawud no. 5035 dan Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 251. Lihat Shahiihul Jami’ no. 684]
Dan jangan mendo’akan orang yang bersin lebih dari tiga kali serta jangan pula mengucapkan kepadanya do’a: “Semoga Allah memberikan kesembuhan dan menjagamu.” Karena seandainya hal tersebut disyari’atkan maka tentulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkannya.
7. Apabila ada orang yang bersin sedangkan imam sedang berkhutbah (Jum’at), maka ia harus mengucapkan alhamdulillah (dengan merendahkan suara) dan tidak wajib untuk dijawab yarhamu-kallah karena diam dikala khutbah Jum’at adalah wajib hukumnya.
8. Barangsiapa yang bersin sedangkan ia dalam keadaan tidak dibolehkan untuk berdzikir (memuji Allah), misalnya sedang berada di WC, apabila ia khilaf menyebutkan alhamdulillah, maka tidak wajib bagi kita yang mendengarkannya untuk menjawab yarhamukallah. Hal ini karena berdzikir di WC terlarang. [Lihat kitab Adaabut Tatsaa-ub wal ‘Uthas oleh ar-Rumaih]
“Jika salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hendaklah kalian mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, namun jika tidak, maka janganlah mengucapkan tasymit baginya.” [HR. Muslim no. 2992]
Jadi sekarang sudah jelas ya sobat, bagaimana hukum membaca hamdalah setelah bersin, setelah mengetahui keutamaannya, tentu sekarang saatnya untuk dibiasakan mulai dari sekarang ya sobat, sehingga segala yang terjadi pada kehidupan kta mendatangkan keberkahan dan menjadi jalan untuk lebih banyak bersyukur kepada Allah.
Sebagai info tambahan nih sobat, Sebab Setelah Bersin Disunnahkan Membaca Hamdalah, sebab bersin itu sendiri memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut.
Secara kesehatan bersin merupakan keluarnya udara dengan keras yang disertai hentakan dari lubang hidung dan mulut. Sehingga orang yang mengalami bersin sejumlah partikel seperti debu, kutu atau mikroba akan keluar melaui hidung atau mulut dimana mikroba ini masuk melalui organ pernapasan.
Pada saat bersin maka fungsi syaraf yang saling berkaitan antara hidung dan mulut menyebabkan seketika itu juga mata akan terpejam. Sadarkah sobat? Nah, hal ini akan melindungi saluran kapiler dan air mata agar tidak terkontaminasi oleh partikel bakteri yang sangat kecil dari membaran hidung dan organ mulut.
Begitu juga halnya jantung akan berhenti berdenyut namun setelah bersin jantung akan kembali normal. Pernakah sobat berpikir sejauh ini? Ini merupakan suatu kenikmatan yang patut disyukuri? Karena yang keluar tersebut adalah kotoran. Dan kotoran merupakan bibit penyakit yang mesti dikeluarkan. Maka dari itu setiap muslim diharuskan saat bersin mengucapkan Alhamdulillah sebagai rasa syukur kepada Allah subhanahu wa’atala.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat pembaca semua.. Jangan lupa baca aca artikel lainnya di dalamislam.com ya sobat agar selalu update wawasan islami dan tidak kuper. Terima kasih.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…