Dalam Islam, berbagai aturan hidup telah ditetapkan sesuai dengan syariat Islam sehingga setiap umat Islam haruslah berpegang teguh pada apa yang telah ditinggalkan oleh Rasulullah.
Salah satunya adalah mengucapkan salam ketika akan masuk ke dalam rumah. Hal ini sendiri telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an.
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An Nur: 61).
Allah SWT berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah-rumah yang bukan rumah kalian sebelum kalian meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.” (QS. An-Nur: 27)
Baca juga:
Rasulullah bersabda, “Jika seorang masuk rumahnya dan menyebut nama Allah ketika memasukinya dan ketika makan maka syaithon akan berkata, “Kalian (para syaithon) tidak akan dapat menginap dan makan”.
Namun jika seseorang masuk rumahnya dan tidak menyebut nama Allah ketika memasukinya maka syaithon pun berucap, “Kalian (para syaithon) dapat menginap (di rumah tersebut)”. Apabila seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan maka syaithon pun berkata, “Kalian (para syaithon) dapat menginap dan makan (di rumah tersebut)”
Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padanya,
يَا بُنَىَّ إِذَا دَخَلْتَ عَلَى أَهْلِكَ فَسَلِّمْ يَكُونُ بَرَكَةً عَلَيْكَ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِكَ
“Wahai anakku, jika engkau memasuki rumah dan menemui keluargamu, ucapkanlah salam biar datang berkah padamu dan juga pada keluargamu.”
Ibnu Hajar juga menyatakan bahwa :
“Memulai mengucapkan salam menunjukkan akhlaq yang mulia, tawadhu’ (rendah diri), tidak merendahkan orang lain, juga akan timbul kesatuan dan rasa cinta sesama muslim.” (Fathul Bari, 1/46)
Namun bagaimana hukumnya jika rumah yang akan dimasuki itu tidak ada penghuninya atau orang di dalamnya? Atau akan memasuki rumah sendiri sedangkan tidak ada orang di dalamnya? Maka tidak diwajibkan untuk mengucapkan salam. Namun disunnahkan saja untuk mengucapkan salam dengan bentuk lain.
Baca juga:
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
إذا دخل البيت غير المسكون، فليقل: السلام علينا، وعلى عباد الله الصالحين
“Jika seseorang masuk rumah yang tidak didiami, maka ucapkanlah “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/ 1055. Sanad hadits ini hasansebagaimana dikatakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Al Fath, 11: 17).
Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Al Adzkar berkata, “Disunnahkan bila seseorang memasuki rumah sendiri untuk mengucapkan salam meskipun tidak ada penghuninya. Yaitu ucapkanlah “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin”. Begitu pula ketika memasuki masjid, rumah orang lain yang kosong, disunnahkan pula mengucapkan salam yang salam “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin. Assalamu ‘alaikum ahlal bait wa rahmatullah wa barakatuh”. (Al Adzkar, hal. 468-469).
Dari Sa’id bin Jabir, dalam kitab Bustan al-‘Arifin, “Jika kamu masuk rumahmu, maka ucapkan salam kepada penghuninya sebab mereka berhak atas salammu. Jika kamu masuk rumah, sementara tidak ada seseorang pun di dalamnya, maka ucapkanlah “Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahi ssolihin.”
Baca juga:
Meskipun tidak ada orang di dalam rumah, namun disunnahkan untuk memberi salam.
Syaikh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq Hafizhahullah mengatakan,
“Barangsiapa yang mengucapkan salam ketika masuk ke rumahnya maka dia berada dalam jaminan Allah Ta’ala yaitu menjadi orang yang dibawah jaminan Allah. Terdapat dalam Sunan Abu Dawud dari shahabat Abu Umamah Al Bahili Rodhiyallahu ‘anhu dari Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
“Ada tiga kelompok orang yang berada dalam jaminan Allah ‘Azza wa Jalla [1] orang yabg berangkat perang untuk berjihad di jalan Allah maka dia berada dalam jaminan Allah hingga Dia mewafatkannya dan memasukkannya ke surga atau dia pulang membawa pahala dan ghonimah,
[2] orang yang pergi menuju mesjid maka dia berada dalam jaminan Allah hingga Dia mewafatkannya dan memasukkannya ke surga atau dia kembali dengan membawa pahala dan ghonimah, [3] orang yang masuk ke rumahnya dengan mengucapkan salam maka dia pun berada dalam jaminan Allah ‘Azza wa Jalla”
Dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkannya pula (8/648/5886) dan dihasankan sanadnya oleh al-Hafidz dalam al-Fath (11/20).
“Aku (al-Albani) katakan : maka dalam atsar ini terdapat syari’at untuk mengucapkan salam bagi siapa saja yang memasuki sebuah rumah yang di dalamnya tidak ada orangnya. Dan ini termasuk dalam menyebarkan salam yang diperintahkan dalam sebagian hadits shohih. Dan sebagaimana dhohir firman Alloh ta’ala :
فَإِذَادَخَلْتُمْ بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ
“Jika engkau memasuki rumah-rumah, maka ucapkanlah salam kepada diri-diri kalian” [QS an-Nur: 61]
Baca juga:
Itulah hukum mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah yang tidak ada penghuninya. Sungguh mengucapkan salam sebelum masuk rumah adalah hal yang sederhana namun mempunyai banyak keutamaan. Sebagaimana sabda Rasulullah,
Nabi Muhammad saw. bersabda :
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لاَ تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتىَّ تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُوْا,اَلاَ اَدُّلُكُمْ عَلَى شَيْئٍ اِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ اَفْشُواالسَّلاَمَ بَيْنَكُمْ تَحَابُوْا (رواه حمد ومسلم وابواود والترمذى وابن ماجه)
Demi Dzat (Allah) yang diriku berada di tanganNya, kamu sekalian tidak akan masuk sorga sehingga kalian beriman, kalian belum beriman (dengan sempurna) sehingga kalian saling sayang menyayangi. Apakah kalian tidak suka jika aku tunjukkan sesuatu, yang apabila kalian laksanakan sesuatu itu kalian akan saling sayang menyayangi, sebarkan (ucapkan) salam diantara kalian, kalian akan saling sayang menyayangi. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi dan Ibnu Majah)
Rasulullah bersabda :
اَيُّهَاالنَّاسُ اَفْشُوْاالسَّلاَمَ وَاَطْعِمُواالطَّعَامَ وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوْاالْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ (رواه الترمذى)
“Wahai manusia, sebar luaskan salam, berikanlah makanan dan shalatlah kalian pada waktu malam sewaktu manusia sedang ridur. Niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat (HR. Turmudzi)
Adapun doa masuk rumah yang sebaiknya juga diucapkan adalah sebagai berikut.
“Bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa”
Artinya :
“Dengan nama Allah kami masuk rumah, dengan nama Allah aku keluar rumah, serta kepada-Nya aku berserah diri.”
Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…