bahagia Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bahagia Mon, 08 Feb 2021 15:41:25 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png bahagia Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bahagia 32 32 7 Kunci Bahagia Menurut Ali Bin Abi Thalib https://dalamislam.com/info-islami/kunci-bahagia-menurut-ali-bin-abi-thalib Mon, 08 Feb 2021 15:40:07 +0000 https://dalamislam.com/?p=9064 Seluruh umat manusia pasti ingin selama hidup di dunia merasakan bahagia. Tetapi Allah SWT telah mengatur kehidupan kita dengan sangat baik. Dimana suatu keadaan kita berada di titik kesedihan, dan dimana juga kita berada di titik bahagia. Segala sesuatu sudah ada porsinya masing-masing. Namun banyak sebagian dari kita yang mendefinisikan kebahagiaan hanya sebatas harta dan […]

The post 7 Kunci Bahagia Menurut Ali Bin Abi Thalib appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Seluruh umat manusia pasti ingin selama hidup di dunia merasakan bahagia. Tetapi Allah SWT telah mengatur kehidupan kita dengan sangat baik. Dimana suatu keadaan kita berada di titik kesedihan, dan dimana juga kita berada di titik bahagia.

Segala sesuatu sudah ada porsinya masing-masing. Namun banyak sebagian dari kita yang mendefinisikan kebahagiaan hanya sebatas harta dan segala kekayaan. Banyak dari kita jika ingin hidup bahagia, kita diharuskan untuk sukses, mempunyai banyak uang, bisa membeli segalanya yang kita inginkan, dan segalanya yang bersifat duniawi saja.

Akan tetapi pada dasarnya, kita tidaklah mendefinisikan kebahagiaan hanya dalam versi manusia saja, tetapi kita seharusnya bisa melihat suatu kebahagiaan dari sudut pandang yang berbeda, yang tidak dapat ditunjukkan dan dilihat oleh mata.

Sahabat Rasulullah SAW, sekaligus menantu Rasullullah SAW, Ali Bin Abi Thalib RA memberikan beberapa kunci untuk meraih kebahagiaan, yaitu:

1. Jangan Membenci Siapapun Sekalipun ada yang Menyalahi Hakmu

Sebaiknya kita memberi maaf kepada orang yang berbuat salah kepada kita. Karena memendam rasa benci pada orang lain sangatlah tidak baik. Jangan sesekali menyempitkan hati kita dan tidak ingin memberikan maaf pada orang lain.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda, “pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan hari Kamis, lalu orang-orang yang tidak berbuat syirik diampuni dosa-dosanya, kecuali orang yang memiliki rasa kebencian terhadap saudaranya. Lalu dikatakan, “tangguhkanlah kedua orang ini hingga kembali islah.”

2. Tersenyumlah Walau Hati sedang Menangis

Tersenyum adalah dapat dijadikan shadaqah. Dan tersenyum adalah bentuk suatu ibadah. Bahkan jika hati sedang manangis, maka kita dianjurkan untuk tersenyum hingga orang lain tidak melihat kesedihan kita.

Dari Abu Dzar RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Senyummu dihadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”

3. Jangan Bersedih Berlebihan Walau Masalahmu Memuncak

Bersedih secara berlebihan bukan cara yang baik untuk menyelesaikan suatu masalah. Allah SWT berfirman:

لٙا تٙحْزٙنْ إِنّٙ اللّٰهٙ مٙعٙنٙا

“Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At Taubah:40).

Dari ayat di atas sudah cukup jelas. Jika kita mengalami kesedihan, janganlah khawatir karena kita memiliki Allah SWT sebagai sandaran di setiap kita memiliki masalah. Dan kita hendaklah berdoa kepada Allah untuk meminta pertolonganNya.

4. Hiduplah dalam Kesederhanaan Meskipun Serba Ada

Kita dianjurkan untuk hidup dalam kesederhanaan tidak dalam bermegah-megahan walaupun kita memiliki segalanya. Rasulullah SAW telah memberikan contoh kepada kita sebagai umatnya untuk hidup sederhana walaupun kita memiliki harta yang melimpah.

Jika kita selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan, maka kita akan merasa nikmat dan berkah hidup kita.

5. Jangan Memutus Doa untuk Sesama Saudara Mukmin

Nabi SAW pernah bersabda:

“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang dikabulkan. Pada kepalanya ada malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat itu akan berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'”

Jadi janganlah kita memutus tali silaturahmi pada sesama saudara mukmin kita. Karena dengan kita saling menjaga tali silaturahmi maka kita akan diberikan umur yang panjang.

6. Berbuat Kebaikan Meskipun Banyak Musibah

Walaupun kita sedang dilanda banyak musibah, maka janganlah putus untuk berbuat baik pada sesama manusia. Karena sejatinya manusia itu hidup berdampingan satu dengan yang lainnya, dan supaya kehidupan kita berjalan dengan harmonis.

7. Memperbanyak Memberi Walau dalam Keadaan Susah

Dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami menyatakan, Nabi SAW pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol. Jawab Beliau, “Sedekah dari orang yang serba kekurangan,” (HR. An-Nasa’i).

Memberi sesuatu yang kita punya kepada seseorang walaupun kita sendiri juga dalam keadaan susah, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Karena kita akan merasa bahagia ketika kita memberi pada sesama.

Jadi itulah 7 kunci kebahagiaan menurut sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib. Jika itu semua kita lakukan, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan tiada tara, serta kedamaian dalam hidup kita. Dan kita juga akan memperoleh pahala di sisiNya.

The post 7 Kunci Bahagia Menurut Ali Bin Abi Thalib appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Qonaah Sebagai Kunci Kebahagiaan yang Sebenarnya https://dalamislam.com/akhlaq/qonaah-sebagai-kunci-kebahagiaan-yang-sebenarnya Thu, 04 Feb 2021 10:53:51 +0000 https://dalamislam.com/?p=8917 Islam sebagai agama Rahmatan lil alamiin, telah menjawab dan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dialami oleh manusia. Islam sangat memperhatikan segala aspek kehidupan umatnya. Bahkan islam tidak lupa pula memberikan solusi kebahagiaan dalam menjalankan roda kehidupan. Sebagai manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Dimana manusia dibekali dengan […]

The post Qonaah Sebagai Kunci Kebahagiaan yang Sebenarnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam sebagai agama Rahmatan lil alamiin, telah menjawab dan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dialami oleh manusia.

Islam sangat memperhatikan segala aspek kehidupan umatnya. Bahkan islam tidak lupa pula memberikan solusi kebahagiaan dalam menjalankan roda kehidupan. Sebagai manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya.

Dimana manusia dibekali dengan akal pikiran dan nafsu, yang tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya. Hewan mempunyai nafsu tetapi tidak mempunyai akal. Malaikat mempunyai akal tetapi tidak mempunyai nafsu. Sedangkan manusia mempunyai kedua-duanya.

Dengan nafsu yang ada pada diri manusia, selain menjadi anugerah dari Allah SWT, nafsu juga bisa menjadi ujian bagi manusia itu sendiri. Nafsu tidak pernah merasa puas atas apa yang telah didapatkan, tetapi nafsu selalu meminta lebih dari apa yang telah didapatkan.

Seorang yang dikuasai dan dikendalikan oleh hawa nafsu mereka tak pernah merasa cukup terhadap rezeki yang diberikan. Sehingga banyak yang berlomba-lomba mengejar harta dan tahta dalam kehidupan. Berharap mendapatkan kebahagiaan, namun pada akhirnya mendapatkan sebuah kesengsaraan atau kesusahan.

Melihat manusia yang tidak pernah puas, maka di dalam islam di ajarkan mengenai sifat qonaah. Qonaah jika kita tinjau dari pengertiannya, qonaah berarti rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Seorang yang qonaah, meraka akan rela menerima segala ketetapan yang telah diberikan oleh Allah SWT, mereka akan merasa cukup dengan rezeki yang diberikan. Dan tak akan pernah menjadi orang yang serakah dan tamak terhadap rezeki yang didapatkan.

Tapi perlu kita garis bawahi bahwasanya orang yang qonaah bukanlah bermalas-malasan. Tetapi orang yang qonaah dia selalu bekerja keras, tetapi seberapapun rezeki yang dia dapatkan dari usahanya, dia akan selalu menerimanya dengan lapang dada, dan penuh dengan rasa syukur.

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang masuk islam dan rezekinya cukup dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya” (HR. Muslim).

Menanamkan sifat qonaah pada diri kita memanglah tidak mudah, terutama di zaman yang sekarang. Yang dimana banyak orang yang telah berlomba-lomba merebut tahta dan harta. Sehingga berbagai macam cara dilakukan tak lagi memperdulikan label halal maupun haram.
Kita terlalu sibuk mengejar harta dan tahta, padahal tujuan akhir kita adalah bahagia.

Sebenarnya tanpa harta yang melimpah, dan tahta yang tinggi. Kita pun masih bisa mendapatkan suatu kebahagiaan. Dalam menghitung kebahagiaan bukan lah harta atau tahta yang menjadi tolak ukurnya, namun seberapa syukur kita terhadap rezeki yang diberikan.

Allah SWT, berfirman dalam Al-qur’an, “Dan, tidak ada satupun binatang melata di bumi melainkan Allah yang memberikan rezekinya. Dan, dia mengetahui tempat berdiamnya binatang itu, dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata” (QS. Hud [11]: 6)

Seseorang yang selalu serakah dan tamak akan harta dan tahta maka dia tidak akan pernah merasakan suatu kebahagiaan dalam dirinya. Karena dia akan diperbudak oleh harta dan tahta yang mereka miliki.

Bagi kita yang merindukan sebuah kebahagiaan maka kita cukup terapkan sifat qonaah dalam diri kita. Karena dengan qonaah kita akan merasakan kebahagian yang sebenarnya.

Orang miskin adalah orang yang tak pernah puas terhadap harta yang diperolehnya dan tak pernah mensyukuri apa yang Allah berikan kepadanya. Sedangkan orang kaya sebenarnya adalah orang-orang yang qonaah terhadap apa yang Allah berikan kepadanya. Intinya qonaah akan membawa sebuah kebahagiaan yang hakiki.

Bukan harta dan tahta yang menjadi jaminan kebahagiaan, tetapi sifat
qonaah yang menjadi kuncinya.

The post Qonaah Sebagai Kunci Kebahagiaan yang Sebenarnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Keutamaan Membuat Orang Lain Bahagia Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/keutamaan-membuat-orang-lain-bahagia-dalam-islam Fri, 06 Jul 2018 03:38:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=3786 Bahagia, apa sebenarnya yang terlintas di benak anda saat mendengar kata bahagia? Yah, tentunya setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang apa dan bagaimana itu bahagia. Pada dasarnya, bahagia adalah kumpulan dari perasaan senang, tenang, nyaman dan indah yang lahir dari hati dan pikiran. Sebagai makhluk perasa, bahagia bisa menjadi hal yang sangat berpengaruh dalah menentukan kondisi dan […]

The post 7 Keutamaan Membuat Orang Lain Bahagia Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bahagia, apa sebenarnya yang terlintas di benak anda saat mendengar kata bahagia? Yah, tentunya setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang apa dan bagaimana itu bahagia. Pada dasarnya, bahagia adalah kumpulan dari perasaan senang, tenang, nyaman dan indah yang lahir dari hati dan pikiran.

Sebagai makhluk perasa, bahagia bisa menjadi hal yang sangat berpengaruh dalah menentukan kondisi dan keadaan seorang manusia. Tak heran bila semua orang ingin bahagia seolah-olah kebahagiaan merupakan tujuan dari hidup mereka.

Dalam islam pun bahagia/kebahagiaan menjadi elemen terpenting yang patut untuk diraih dan dipertahankan oleh setiap insan, tak hanya di dunia semata melainkan juga di kehidupan selanjutnya (akhirat). Sebenarnya ada banyak tuntunan yang bisa dilakukan agar kebahagiaan senantiasa berpihak pada kita, salah satunya adalah berpikir positif. Namun, tentu saja hal itu berlaku untuk diri sendiri saja.

Sementara dalam islam, salah satu cara meningkatkan iman dan takwa adalah kita juga dianjurkan untuk senantiasa berbagi kebahagiaan pada orang lain. Mengapa? karena terdapat 7 keutamaan membuat orang lain bahagia dalam islam. Apa sajakah itu? Simak ulasannya sebagai berikut:

1. Disukai oleh Allah SWT.

Adakah yang lebih pantas dan patut diinginkan/didambakan oleh setiap manusia selain mendapatkan kecintaan dan keridhoan dari sang maha pencipta, Allah swt.? Tentunya dalam mendapatkan kecintaan dan keridhoan Allah swt serta mewujudkan fungsi Iman kepada Allah swt, kita sebagai umat muslim dan muslimah harus melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Tak hanya itu, kita juga sepatutnya melakukan hal-hal yang terpuji baik menurut pandangan Allah swt. maupun pandangan hamba-hamba-Nya yang lain. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah dengan membahagiakan orang lain.

Seperti dituturkan dalam Hadis riwayat Ibnu Abbas RA yang menyatakan bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ.

Artinya: “sesungguhnya amal yang paling disukai Allah SWT setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain.”

2. Diampuni Dosanya

Sama halnya dengan keutamaan dzikir pagi dalam islam, keutamaan membuat orang lain bahagia dalam islam yang lain adalah mendapatkan pengampunan dosa dari Allah swt. Hal ini terdapat dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah yang berbunyi:

رُوِيَ، مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah Ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.”

3. Berumur Panjang

Orang yang senantiasa membuat orang di sekitarnya bahagia tentunya memiliki tali silaturahmi yang erat pada sesamanya. Menjaga tali silaturahmi termasuk hal terpuji yang sangat dimuliakan oleh Allah swt. Bahkan dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang senantiasa menyambung tali silaturahmi akan dikaruniai baginya umur yang panjang. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Al-Imaam Al-Bukhaariy rahimahullah yang berkata :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي يَعْقُوبَ الْكِرْمَانِيُّ، حَدَّثَنَا حَسَّانُ، حَدَّثَنَا يُونُسُ، قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ الزُّهْرِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ”

Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Ya’quub Al-Kirmaaniy[1] : Telah menceritakan kepada kami Hassaan[2] : Telah menceritakan kepada kami Yuunus[3] : Telah berkata Muhammad – ia adalah Az-Zuhriy[4] – , dari Anas bin Maalik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallambersabda : “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” [Shahiih Al-Bukhaariy no. 2067].

Selain itu anda juga harus memahami hukum memutuskan tali silahturahmi menurut islam serta hukum menyakiti hati orang lain dalam islam.

4. Diberi Kemudahan Hidup

Keutamaan orang membuat orang lain bahagia dan mengangkat kesulitan orang lain akan diberi kemudahan hidup dan senantiasa mendapat pertolongan dari Allah swt. Hal itu disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

Artinya : “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).”

5. Mendapatkan Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Jika anda membuat orang lain bahagia tentu saja hal itu akan memberikan efek positif pada diri anda sendiri, salah satunya adalah ketenangan hati. Hati yang tenang akan melahirkan perilaku-perilaku terpuji yang tentunya bisa menganugerahkan anda kebahagiaan tak hanya di dunia saja tapi juga di akhirat.

6. Mendapat Pahala

Orang yang membuat orang lain bahagia tentunya akan mendapat pahala dari Allah swt. karena telah melakukan perbuatan terpuji kepada sesama. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa membuat orang lain bahagia merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah swt.

7. Diringankan Beban Pikirannya

Memberikan kebahagiaan kepada orang lain bisa meringankan beban yang ada di pikiran anda. Hal itu dikarenakan oleh energi positif yang lahir dari hati saat menyenangkan orang lan akan ikut mempengaruhi pikiran anda sehingga beban yang ada di dalam pikiran anda akan menjadi lebih ringan dari sebelumnya.

Itulah 7 keutamaan membuat orang lain bahagia dalam islam yang perlu anda ketahui. Semoga bermanfaat.

 

 

 

The post 7 Keutamaan Membuat Orang Lain Bahagia Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin https://dalamislam.com/info-islami/tips-hidup-bahagia-dalam-islam Wed, 14 Mar 2018 03:15:59 +0000 https://dalamislam.com/?p=2963 Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah bersabda “Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya […]

The post 13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah bersabda

“Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.” (H.R. Abu Yahya).

Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam? Berikut adalah beberapa tips hidup bahagia menurut Islam:

1. Selalu bersyukur

Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih bahagia jika kita banyak bersyukur. Sebagaimana firman Allah:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7)

2. Selalu melihat ke bawah

Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

3. Sering bersedekah

Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah SWT:

نْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245)

Baca juga:

4. Berbaik sangka kepada Allah

Ada banyak keutamaan berbaik sangka kepada Allah, salah satunya adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi saw. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah saw. bersabda:

Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah saw.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda,

Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”).

5. Bersikap ikhlas

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا۟ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ سَيُؤْتِينَا ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَرَسُولُهُۥٓ إِنَّآ إِلَى ٱللَّهِ رَٰغِبُونَ

Artinya :”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:

“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( Q.S. At Taubah: 59)

6. Selalu menjalankan ibadah

Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridho Allah.

وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلْكِتَٰبِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُصْلِحِينَ

Artinya :” Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al A’raaf: 170)

7. Taubat

Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya :” Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:

“Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( Q.S. Al An’aam: 54)

Baca juga:

8. Rajin puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR Ahmad No 4036)

9. Menjadi pendengar yang baik

Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita.

ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya :” yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18)

10. Mendapat pasangan yang shaleh/shelahah

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)

Baca juga:

11. Mencari harta di jalan halal

Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak. Ia tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah bersabda:

Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian,

Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”( HR. Bukhari Muslim)

12. Bersahabat dengan orang shaleh

Rasulullah bersabda:

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.)

13. Menyayangi mahluk hidup lainnya

Rasulullah bersabda:

“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (Bukhori, Muslim).

Itulah beberapa cara bahagia menurut Islam yang dapat Anda jadikan sebagai referensi dalam kehidupan Anda. Semoga bermanfaat.

The post 13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keluarga Bahagia Menurut Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/keluarga-bahagia-menurut-islam Wed, 04 Jan 2017 06:35:59 +0000 http://dalamislam.com/?p=1273 Keluarga adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Setiap orang pasti mendambakan memiliki keluarga bahagia dan harmonis. Namun yang jadi pertanyaan, bilamanakah keluarga dikatakan bahagia? Apakah mereka yang memiliki banyak harta? Mempunyai suami tampan? Istri cantik rupawan? Ataukah yang dikaruniai banyak anak? Ketika ada orang yang menikah, Rasulullah SAW selalu membaca doa “barokallahulaka, wa baroka’alaika, wajama’a bainakuma […]

The post Keluarga Bahagia Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keluarga adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Setiap orang pasti mendambakan memiliki keluarga bahagia dan harmonis. Namun yang jadi pertanyaan, bilamanakah keluarga dikatakan bahagia? Apakah mereka yang memiliki banyak harta? Mempunyai suami tampan? Istri cantik rupawan? Ataukah yang dikaruniai banyak anak?

Ketika ada orang yang menikah, Rasulullah SAW selalu membaca doa “barokallahulaka, wa baroka’alaika, wajama’a bainakuma fii khoir” yang artinya “Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.”  Dari doa tersebut, kita bisa melihat bahwa Rasul tidak mengatakan supaya suatu keluarga jadi kaya-raya, melainkan agar diberkahi Allah SWT. Maksudnya berkah adalah hidupnya selalu dikarunia Tuhan, rezekinya tercukupi dan bisa membawa kebaikan.

(Baca juga: Tips Keluarga Bahagia dalam Islam dan Keluarga Dalam Islam: Pengertian dan Perannya)

Keluarga Bahagia Dalam Prespektif Islam

Tidak ada orang yang menginginkan kegagalan dalam kehidupan berumah tangga. Setiap orang pasti berlomba-lomba untuk mencapai keharmonisan di keluarganya. Sebab keluarga adalah kunci utama kebahagiaan seseorang. Keluarga bisa menjadi surga namun bisa juga menjadi neraka dunia.

Tahukah kamu, kebahagian keluarga tidak hanya bergantung pada materiil. Keluarga bahagia menurut islam adalah sebuah keluarga yang berjalan sesuai dengan akidah dan syariat agama, sehingga tercapai kehidupan yang barokah, sakinah, mawaddah, warahmah. Nah, dibawah ini beberapa tanda keluarga bahagia menurut islam:

  1. Istri yang shalehah

Laki-laki mana sih yang tidak ingin mendapatkan pasangan yang shalehah? Pastinya seorang wanita yang shalehah adalah idaman setiap lelaki. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dunia adalah harta dan sebaik-baiknya harta adalah wanita yang shalehah.” Dari hadist tersebut, telah jelas bahwa kedudukan wanita shalehah lebih mulia dibandingkan harta di dunia.

Seorang istri shalehah mampu menciptakan surga dalam kehidupan keluarganya. Ia patuh kepada suaminya, penyabar, taat kepada perintah Allah SWT, mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama, senantiasa menjaga melindungi diri dari perbuatan maksiat, dan tidak mengumbar aib suaminya. Sungguh, suami manapun pasti akan jatuh cinta dengan istri yang shalehah. Oleh karena itu, apabila hendak mencari istri, carilah yang baik akhlaknya sebelum melihat rupa, harta, dan kedudukan wanita tersebut.

Baca juga: Cara Membahagiakan Istri Tercinta Menurut Islam dan Kriteria Calon Istri yang Baik Menurut Islam)

  1. Anak-anak yang berakhlakul karimah

Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang salehah, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri.”

Selain memiliki istri shalehah, kriteria kebahagiaan keluarga juga diukur dari sifat sang anak. Bayangkan saja anda mempunyai anak yang bandel dan nakal, pasti ketenangan keluarga juga akan terusik. Sebaliknya, seorang anak yang dididik sesuai agama semenjak kecil,maka ia akan tumbuh menjadi generasi rabbani nan qurani. Akhlaknya pun akan baik. Kelak anak tersebut bisa menjadi kebanggaan orang tua di dunia, dan mereka juga merupakan penolong ayah ibunya di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

(Baca juga: Cara Mendidik Anak yang Baik Menurut Islam dan Pendidikan Anak Dalam Islam)

  1. Keluarga yang barokah

Ciri ketiga keluarga bahagia menurut islam adalah keluarga yang barokah. Ingat, kebahagian bukan diukur dari harta yang melimpah ruah. Tetapi bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang ada menjadi lebih berkah. Antara suami dan istri haruslah saling bahu-membahu. Tidak apa-apa walaupun kita tak kaya, yang penting harta kita diperoleh dengan cara yang halal. Kemudian jangan lupa untuk bersedekah dan senantiasa bersyukur. Dengan demikian, jiwa kita akan lebih tentram dan kebahagian bisa diperoleh.

Di samping harta, umur dan waktu kita juga seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Hidup di dunia memang menyenangkan, tapi jangan melupakan kehidupan di akhirat karena disitulah kita akan kekal selama-lamanya.

  1. Keluarga sakinah (Penuh Ketenangan)

Sakinah memiliki arti ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan keamanan. Untuk mencapai keluarga sakinah yaitu keluarga yang penuh kedamaian, pasangan suami istri harus bisa menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip keimanan, saling menyayangi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan saling melengkapi.

(Baca juga: Keluarga Sakinah Dalam Islam dan Keluarga Harmonis Menurut Islam)

  1. Keluarga mawaddah (Saling Mencintai)

Secara bahasa, mawaddah didefinisikan sebagai  rasa cinta. Keluarga yang mawaddah berarti keluarga yang kehidupannya diliputi dengan cinta dan penuh harapan. Apabila suami-istri bisa saling mencintai, maka insyaAllah rumah tangganya akan terasa lebih indah, harmonis, dan langgeng. (Baca juga: Kewajiban Suami terhadap Istri dalam Islam dan Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam)

Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚإِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Ar-Rum: 21)

  1. Keluarga yang rahmah (Saling Menyayangi dan dirahmati Allah SWT)

Wa Rahmah merupakan kelanjutan dari mawaddah (cinta), dimana Wa berarti “dan”, Rahmah berarti “rahmat atau karunia atau anugerah Allah SWT”. Rahmah juga bisa didefinisakan sebagai kasih sayang.

Kebahagiaan keluarga akan semakin lengkap bilamana seorang suami memberikan kasih sayang kepada istrinya, menghargai, tidak membentak-bentak, dan menafkahi secara ikhlas. Begitupun dengan seorang istri, ia juga harus memberikan cinta tulus kepada suami dan anak-anaknya. Serta tak melupakan menjalankan perintah agama dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW agar kelak kehidupan rumah tangga memperoleh rahmat dari Allah SWT.

Baca juga: Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah Menurut Islam dan Kehidupan Setelah Menikah Menurut Islam)

Itulah beberapa ciri keluarga bahagia menurut islam. Semoga kita bisa membangun bahtera rumah tangga yang berprinsip pada islam, dengan tetap menjalankan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman sehingga didapatkan kebahagiaan yang hakiki. (Baca juga: Hidup Bahagia Menurut Islam: Penjelasan dan Dalil-nya dan Tips Hidup Bahagia Menurut Islam)

The post Keluarga Bahagia Menurut Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>