Pendidikan Anak Dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu tujuan pernikahan dalam islam selain membangun rumah tangga yang sakinah adalah mendapatkan keturunan yang baik. Anak adalah anugerah dari Allah SWT dan merupakan amanat yang diberikan kepada orangtua. Setiap anak yang lahir ke dunia adalah dalam keadaan suci dan bersih sehingga orangtualah yang berkewajiban memberi pendidikan dan menanamkan karakter pada sang anak.

Pepatah mengatakan bahwa anak yang lahir ibarat kertas putih dan orangtua serta keluargalah yang menuliskan atau menggambarkan seperti apa karakter anak yang akan dibentuk. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama bagi anak dimana anak belajar untuk mengetahui dan melakukan segala sesuatu dengan bimbingan orangtua serta keluarganya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW

Tidaklah seorang bayi yg dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yg menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik. Lalu seseorang bertanya kepada beliau: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika bayi itu meninggal sebelum itu?Maka beliau bersabda: Allah lebih tahu dgn apa yg mereka kerjakan. (HR Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut maka jelaslah bahwa anak berhak mendapat pendidikan terutama pendidikan islam sejak usia dini. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.

Definisi dan Perkembangan Anak

Anak diartikan sebagai individu yang belum mencapai masa pubertas atau masa kematangan dan ia bergantung kepada orang lain. Anak juga diartikan sebagai hasil hubungan atau persetubuhan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dilahirkan baik berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan baik yang diperoleh dari hasil pernikahan resmi (baca fiqih pernikahanrukun nikah dan syarat-syarat pernikahan) , nikah sirri maupun diluar nikah (baca hukum hamil diluar nikah dan hukum menikah saat hamil) .

Anak juga merupakan keturunan atau nasab orangtuanya (baca arti nasab) dan ia yang akan mewarisi harta orangtuanya (baca hak waris anak tiri) Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia anak diartikan sebagai individu yang belum dewasa dan sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Saat masa kanak-kanak anak akan mengalami beberapa perkembangan, termasuk diantaranya adalah perkembangan yang mencakup

  • Perkembangan intelektual,  anak yang sedang berkembang terutama usia 6-12 tahun sedang mengalami peningkatan intelektual dan ia dapat menyerap proses pembelajaran dengan mudah. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan sang anak untuk menanggapi atau memecahkan masalah yang sederhana
  • Perkembangan bahasa, dalam masa pertymbuhan, anak juga mengalami perkembangan bahasa dimana ia mulai bisa berbicara, menulis, dan menyampaikan kalimat baik dengan lisan, tulisan ataupun dengan bahasa isyarat.
  • Perkembangan sosial, perkembangan ini ditandai dengan kemampuan anak untuk berbaur atau bergaul dengan keluarganya atau orang lain serta dapat bekerja sama maupun memiliki keinginan untuk bergaul serta bermain dengan teman sebayanya.
  • Perkembangan emosi, saat mulai beranjak dari usia balita menuju masa sekolah anak mulai mengerti bahwa sikap kasar tidaklah baik dan tidak dapat diterima di masyarakat oleh karena itu ia akan belajar mengontrol emosinya baik perasaan marah ataupun kesal. Hal ini akan dipelajari dari orangtuanya dengan pembiasaan dan pembelajaran lainnya
  • Perkembangan moral, dalam usia pertumbuhan dan perkembangan anak juga akan mengalami perkembangan moral dimana ia akan mulai mengetahui mana hal yang baik dan mana hal yang buruk serta hal-hal yang bermanfaat maupun yang merugikan. Konsep moral ini seharusnya ditanamkan oleh orangtua sejak dini untuk membentuk moral dan karakter anak yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan sesuai dengan agama islam.

Pendidikan Islam Bagi Anak

Pendidikan anak dalam islam sangatlah penting karena hal ini akan membentuk karakter anak di kemudian hari. Orangtua berkewajiban untuk menanamkan nilai-nilai islam dalam diri seorang anak. Pendidikan itu sendiri artinya adalah cara untuk mendidik atau mengajar. Sehingga pendidikan islam berarti cara mendidik yang sesuai dengan tuntunan atau syariat agama islam.

Tuntunan atau syariat islam yang dimaksud disini adalah yang sesuai dengan ajaran di dalam Alqur’an serta dalam hadits. Dalam hal ini keluarga memiliki tanggung jawab penuh untuk mendidik dan mengasuh sang anak dengan berlandaskan kaidah dalam agama islam. Anak dapat dididik dengan mengatur pola pembiasaan, dengan menggunakan nasihat, contoh, serta dengan memberikan wawasan kepada anak.

Bentuk-bentuk pendidikan Islam untuk anak

Dalam pendidikan islam terutama bagi anak usia dini terdapat beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah menegtahui bentuk-bentuk pendidikan agama islam yang nantinya akan diajarkan kepada anak. Adapun bentuk-bentuk pendidikan yang semestinya diajarkan sejak dini mencakup hal-hal berikut ini

1. Pendidikan Aqidah

Hal yang pertama kali diajarakan kepada anak adalah tentang akidah atau keesaan Allah SWt diimana anak diberikan pengertian bahwa tuhan yang pantas di sembah hanyalah Allah SWT hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Luqman ayat 13 yang berbunyi

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَيَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar”. (Luqman :13)

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa hal pertama yang ditanamkan Luqman kepada anaknya dalah soal ketauhidan dan ia melarang anaknya untuk tidak menyekutukan Allah SWT karena menyekutukan Allah atau Syirik merupakan dosa besar yang termasuk dalam dosa yang tidak diampuni. Selain itu anak perlu diajari untuk menghormati ayah dan ibunya, menghargai keduanya serta senantiasa berbuat baik kepada keduanya karena berkat orangtuanya lah ia dapat terlahir ke dunia ini sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Luqman ayat 14 yang bunyinya

وَوَصَّيْنَاالإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَي وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ المَصِيْرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Luqman :14)

2. Pendidikan ibadah

Sejak usia dini anak sudah harus diajarkan tentang bagaimana menjalankan ibadah wajib seperti shalat wajib, puasa (baca tips mengajar anak berpuasa), dan lainnya. Pendiidkan ibadah pada anak dapat dilakukan dengan metode pembiasaan serta mencontohkan. Mengajari anak gerakan shalat (baca cara mengajari anak sholat) dan mengajak anak shalat berjamaah di masjid serta berdiri di shaf adalah salah satu usaha orangtua untuk menanamkan pendidikan ibadah bagi anaknya.

Acara keagamaan seperti halnya di bulan ramadhan dapat menjadi ajang orangtua untuk lebih mengajarkan anaknya untuk berpuasa (baca puasa ramadhan dan puasa ramadhan dan fadhilahnya). Jika anak belum kuat berpuasa maka biarkan ia berpuasa setengah hari lalu berbuka disiang hari kemudian melanjutkan lagi berpuasa hingga adzan maghrib. Anak-anak yang tumbuh dengan beribadah adalah anak-anak yang dicintai dan dijanjikan oleh Allah pahala yang melimpah sebagaimana hadits berikut ini

Tidaklah seorang anak tumbuh dalam ibadah sampai ajal menjemput dirinya, melainkan Allah akan memberi dia pahala setara dengan 99 pahala shiddiq (orang-orang yang benar dan jujur).”

3. Pendidikan Akhlak

Selain pendidikan aqidah, dan ibadah, pendidikan akhlak tidak kalah penting untuk ditanamkan kepada anak (baca cara meningkatkan akhlak terpuji). Pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia juga disebutkan dalam hadits bahwasanya Rasulullah SAW diutus ke dunia ini adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Akhlak yang baik pada anak dapat ditanamkan melalui berbagai pendekatan diantaranya adalah dengan mengajarkannya sopan santun, memberikan contoh serta suri tauladan yang baik pada anak.

Hal ini bisa juga dilakukan dengn membacakan kisah-kisah suri tauladan Rasulullah ataupun kisah-kisah nabi dan sahabat yang memiliki akhlak mulia. Adapaun tujuan pendidikan akhlak pada anak adalah untuk membentuk orang-orang yang berakhlak mulia, memiliki moral yang baik, tingkah laku yang sopan, sifat yang bijaksana,ikhlas, jujur, suci serta beradab.

Demikian definisi dan bentuk-bentuk pendidikan anak dalam islam yang dapat diajarkan pada anak. Mendidik anak sejak dini akan membaqa dampak yang positif bagi anak di kemudian hari. meskipun mendidik anak bukan perkara yang mudah akan tetapi orangtua tetap harus sabar dan konsisten dalam melaksanakannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn