Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban semua umat muslim. Bahkan, zakat ini termasuk dalam rukun Islam sehingga tidak boleh seseorang yang mengaku Islam meninggalkan kewajiban membayar zakat fitrah ini. Setiap muslim yang sudah memenuhi syarat wajib zakat haruslah membayarkan zakat dengan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. (Baca juga: Zakat Dalam Islam)
Perintah untuk membayar zakat ini telah jelas ada di banyak surat dalam al Quran. Salah satunya adalah pada surat al Baqarah ayat 43 yang berbunyi, “dan kerjakanlah sholat, tunaikanlah (membayar) zakat dan ruku’ lah Bersama orang-orang yang ruku’”. Selain itu, dalam surat at Taubah ayat 103 disebutkan “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka karena dengan zakat itu kamu dapat membersihkan dan menyucikan mereka”.
Dalam agama Islam, zakat tidak hanya berupa zakat fitrah saja, namun juga ada zakat mal. Perbedaannya terletak pada bentuk zat yang dibayarkan dan waktu permbayarannya. Jika zakat fitrah, maka wajib dibayar oleh orang yang masuk ke dalam golongan wajib membayar zakat fitrah untuk orang yang berhak menerima zakat fitrah di bulan Ramadhan, berupa berat 3.5 liter atau 2.7 kg beras atau makanan pokok lain yang berlaku di wilayah tersebut. Sementara itu, zakat mal merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim terhadap harta mereka yang telah memenuhi nishab dan kurun waktu satu tahun. Harta yang harus dibayarkan untuk zakat mal ini bermacam-macam, bisa harta berupa uang, emas, hasil pertanian, hasil tambang dan lain-lain, dimana untuk setiap jenis harta memiliki perhitungannya sendiri.
Baca juga:
Setiap hal yang diperintahkan atau dilarang oleh Allah pastilah memiliki hikmah tersendiri. Begitu pula dengan kewajiban membayar zakat fitrah, juga memiliki hikmah dan manfaat yang bisa dipetik oleh manusia. Berikut ini akan dibahas beberapa manfaat zakat fitrak, baik untuk pembayar zakat maupun penerima zakat, yang bisa kita ambil hikmahnya:
Hal ini sudah dibahas secara singkat di atas, berdasarkan surat at Taubah ayat 103, bahwa zakat akan membersihkan dan menyucikan harta. Harus kita ketahui, bahwa harta yang kita miliki ini bukanlah sepenuhnya milik kita. Oleh karena itu, dengan menunaikan zakat, kita akan membersihkan harta yang kita miliki dari hak-hak orang lain yang ada. (Baca juga: Harta dalam Islam)
Berdasarkan hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad saw telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang shaum (berpuasa Ramadhan) dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan yang keji untuk memberi makan orang miskin.
Membayar zakat fitrah haruslah pada bulan Ramadhan dan paling telat adalah sebelum sholat idul fitri. Maka, dengan membayar zakat fitrah, kita telah membantu saudara kita yang kurang beruntung memenuhi kebutuhannya sehingga kita bisa bergembira bersama merayakan hari raya idul fitri.
Baca juga:
Sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan menerima zakat fitrah, para fakir miskin akan tetap bisa merayakan hari raya idul fitri dengan keluarganya. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa iri atau cemburu ketika melihat orang yang lebih mampu merayakan idul fitri karena mereka pun bisa merayakannya.
Bagi para wajib zakat, dengan membayar zakat fitrah, mereka akan bisa menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama. Saat mereka menunaikan kewajiban zakat fitrah, mereka belajar untuk juga memikirkan orang lain untuk berbagi kebahagiaan. Hal ini akan melatih rasa toleransi dengan memahami bahwa tidak semua orang memiliki rezeki dan kemudahan seperti yang kita miliki.
Ketika seorang wajib zakat memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin, tentunya mereka orang yang mampu akan belajar untuk menumbuhkan rasa saling tolong menolong. Mereka tidak lagi hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri, melainkan juga berusaha untuk meringankan kesulitan orang lain.
baca juga:
Dengan adanya kewajiban zakat fitrah, maka ada interaksi positif antara si kaya dan si miskin, yaitu saling tolong menolong. Hal ini akan mendobrak batas antara orang kaya dan miskin, membuat mereka saling mengenal dan saling menghormati. Pada akhirnya, solidaritas dan kesatuan antara umat muslim akan semakin terbentuk kokoh.
Telah kita ketahui bahwa membayar zakat berarti kita membersihkan harta kita. Dengan demikian, rezeki maupun harta yang kita miliki akan lebih berkah dan diridhoi oleh Allah. Hal ini juga akan membantu melancarkan rezeki kita ke depannya. (Baca juga: Cara Cepat Kaya Menurut Islam)
Saat seseorang membayarkan zakat fitrah, maka dia seolah mengorbankan sebagian makanan atau hartanya untuk orang lain. Tentunya hal ini akan mengajarkannya bahwa memberi kepada orang lain adalah bentuk rasa syukur atas semua rezeki yang diberi Allah untuknya.
Baca juga:
Setelah kita sudah menunaikan kewajiban kita untuk membayar zakat fitrah, maka otomatis kita akan merasakan ketenangan. Jika kita menunda, apalagi tidak membayar zakat fitrah, kita akan merasakan ketidaktenangan akibat adanya kewajiban yang kita ingkari. Namun, dengan membayar zakat fitrah tepat waktu, kita tidak lagi merasakan beban adanya kewajiban yang belum terbayar atau tanggung jawab yang belum dipenuhi sehingga ketenangan lah yang akan kita rasakan.
Zakat fitrah merupakan zakat pribadi. Menunaikan zakat fitrah berarti juga kita menjalin silaturahmi dengan orang lain, terutama orang-orang yang kurang beruntung dan berhak menerima zakat. Maka, dari silaturahmi yang kita jalin ini Allah akan memberi umur panjang untuknya sehingga dia akan bisa menikmati nikmat yang diberikan Allah untuknya. Tidak hanya umur panjang, umur yang berkah akan juga didapatkan oleh orang yang membayar zakat. Dengan memiliki umur yang berkah, maka dia akan menjadi manusia yang lebih bermanfaat di sepanjang umurnya dan bisa menikmati hidupnya dengan hati yang tenang. (Baca juga: Keutamaan Menyambung Tali Silaturahmi)
Saat kita menunaikan kewajiban zakat kita, kita akan memberikan sebagian harta kita kepada orang lain yang membutuhkan. Hal ini akan membuat kita terbiasa berbuat baik dengan orang lain dan terhindar dari sikap kufur nikmat. Tentu dengan begitu zakat fitrah akan menghindarkan kita dari sifat sombong, kikir dan pelit.
Baca juga:
Ketika orang kaya memberikan bantuan kepada orang miskin, maka hal ini akan menjadi pilar amal bersama, dimana orang-orang kaya akan menghimpun zakat fitrah untuk kemudian disalurkan kepada orang-orang miskin yang membutuhkan. Maka, dengan adanya zakat fitrah akan terbentuk landasan untuk beramal bersama-sama dan saling menolong antar sesama muslim. (Baca juga: Amal Jariyah)
Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu. Jika seorang muslim beriman, maka tentu saja dia akan menjalankan perintah Allah secara patuh. Oleh karena itu, membayar zakat akan membuat keislamannya akan lebih sempurna.
Baca juga:
Berdasarkan hadis Rasulullah saw, “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan” (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadis Rasulullah saw disebutkan, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat dapat terlihat dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui yang berdiri dan bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat), rajin berpuasa, sholat karena Allah di malam hari di saat manusia sedang lelap tidur.” (HR. Tirmidzi).
Untuk membayar zakat fitrah terdapat kurun waktu tertentu yang membuatnya sah dipandang sebagai zakat fitrah. Zakat fitrah dibayarkan hanya pada bulan Ramadhan dan batas akhirnya adalah pagi hari sebelum sholat idul fitri. Jika kita membayar di luar waktu tersebut, maka makanan pokok yang kita bayarkan akan bernilai sedekah, bukan zakat fitrah. Oleh karena itu, kita akan lebih terlatih untuk lebih disiplin.
baca juga:
Ternyata ada banyak, ya, manfaat dari zakat fitrah! Semoga setelah membaca artikel ini, bertambah pula keimanan dan semangat kita untuk menunaikan kewajiban kita membayar zakat. Semoga bermanfaat!
Wassalam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…