Bagi umat Islam, adzan merupakan tanda seruan atau penanda masuknya waktu shalat wajib. Hukum adzan adalah fardhu kifayah untuk suatu penduduk baik di desa maupun di kota, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya; “Jika datang (waktu) shalat, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan orang tertua dari kalian mengimami kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adzan dikumandangkan dengan kalimat khusus dan yang mengumandangkan adzan disebut muadzin atau bilal. Seorang muadzin ini memiliki banyak kemuliaan, diantaranya:
Adzan Subuh
Dibadingkan dengan shalat wajib lainnya (waktu dzuhur, ashar, maghrib, dan ‘isya), adzan sebagai penanda masuknya waktu shalat subuh memang sedikit berbeda terutama dari lafal adzannya. Oleh karena itu, adzan subuh memiliki keutamaan tersendiri yang berbeda dibandingkan dengan adzan pada waktu shalat wajib yang lain.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, “Janganlah adzan Bilal menghalangi sahur salah seorang dari kalian. Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari supaya yang bangun (shalat malam) dari kalian kembali (tidak tidur lagi) dan yang tidur menjadi sadar.” (HR. Bukhari).
Berikut adalah beberapa Keutamaan Adzan Subuh yang perlu anda ketahui :
Dalam salah satu kalimat adzan subuh terdapat kalimat tatswib yakni; “Ash-shalatu khairun minan naum” yang artinya “shalat lebih baik daripada tidur”. Kalimat ini sunnah dibaca setelah kalimat adzan “hayya ‘alal falah”. Dalilnya ialah pelajaran adzan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Mahdzurah RA; “Apabila mengumandangkan adzan pertama saat Subuh bacalah: ash-shalatu khairun minan naum (2 kali).” (Al-Fath Ar-Rabbani, 3/21. Juga terdapat dalam shahih An-Nasa’i nomor 614).
Maka, kalimat tatswib ini hanya ada pada saat adzan subuh. Untuk menegaskan bahwa mengerjakan shalat subuh adalah jauh lebih baik daripada terus tidur.
Kalimat tatswib “Ash-shalatu khairun minan naum” yang artinya “shalat lebih baik daripada tidur” hanya dikumandangkan pada saat waktu subuh. Selain daripada itu maka hukumnya bid’ah yakni mengerjakan sesuatu yang tidak ada syariatnya. Keutamaan daripada seruan ini ialah karena memang adzan subuh dikumandangkan pada waktu dimana orang-orang masih banyak tertidur sehingga tatswib ini memang dibutuhkan.
Kemudian ulama menyebutkan bahwa kalimat tatswib ini dikumandangkan hanya pada salah satu adzan subuh saja. Yakni apabila muadzin telah mengumandangkan tatswib pada saat adzan subuh, maka pada adzan fajar tidak perlu lagi dilakukan. Begitu pula sebaliknya. Penulis At-Tahdzib menuliskan; “Jika (muadzin) ber-tatswib di adzan yang pertama, hendaknya tidak bertatswib di adzan yang kedua. Jika ber-tatswib di adzan yang kedua, hendaknya tidak ber-tatswib di adzan yang pertama.” (Al-Majmu’ Syarth Al-Muhadzdzab 3/101).
Perintah bahwa shalat lebih baik daripada tidur hanya ada pada saat kumandang adzan subuh. Hal ini berhubungan dengan waktu adzan subuh yakni pada saat kebanyakan orang masih tertidur.
Dalam hubungannya dengan kesehatan, bangun tidur lebih awal yakni pada waktu subuh memberikan dampak yang baik bagi tubuh terutama untuk mencegah gangguan kardiovaskular. Termasuk exercise yang kita lakukan dengan gerakan-gerakan pada saat shalat subuh memberikan peregangan pada seluruh bagian tubuh sehingga produksi nitrit oksida (NO) yang berguna untuk mencegah pembekuan darah akibat perubahan suhu. Inilah yang mencegah kita dari terkena penyakit kardovaskular seperti serangan jantung pada pagi hari. Sebab, diketahui bahwa pada umumnya puncak daripada serangan penyakit jantung ialah pada sekitar jam 06.00 sampai 12.00.
4. Melebarkan pintu rezeki
Secara logika saja, kita tahu bahwa manfaat bangun pagi sangat banyak terutama ketika kita berbicara masalah bekerja. Dengan bangun lebih pagi, insya Allah pintu rezeki akan terbuka lebih lebar pada orang yang mau berusaha. Bahkan di zaman ini, bangun pagi sangat penting untuk menghindari kemacetan di jalan saat berangkat bekerja. Maka, dengan demikian terbukti bahwa kumandang adzan subuh, selain mengingatkan kita pada kewajiban untuk mengerjakan shalat, juga membuat tubuh menjadi lebih segar dan mengurangi penyebab hati gelisah, serta semangat bekerja menjadi lebih baik.
Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dengan islam
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…