Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa dan memiliki banyak keutamaan dalam islam. Pada bulan Dzulhijjah ini, umat muslim menjalankan ibadah haji yang termasuk rukum islam kelima. Selain itu, segala amalan yang dilakukan di bulan Dzulhijjah juga dilipatgandakan pahalanya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam Al-Quran Surat Al- Fajr :
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Menurut tafsir dari mayoritas ulama, ayat diatas menyinggung tentang 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala bersumpah atas bulan Dzulhijjah. Hal ini menunjukkan bahwa bulan Dzulhijjah memang memiliki kelebihan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Baca juga:
Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih disukai-Nya untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana 10 hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Karenanya perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR.Ahmad)
“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?Beliau bersabda, ‘Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati 3 bulan berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).
“Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi)
“Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.” (Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bar)
Baca juga:
Mengingat banyaknya keutamaan pada bulan Dzuhijjah, maka di bulan ini juga terdapat berbagai macam amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan. Apa saja itu? Berikut 15 amalan di bulan Dzulhijjah.
Amalan di bulan Dzuhijjah yang pertama yakni puasa arafah. Puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 Dzuhijjah.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Para ulama menganjurkan agar umat islam memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid pada bulan Dzulhijjah. Takbir juga diucapkan setiap selesai sholat fardhu di masjid, pada hari raya idul Adha sampai hari tasyrik di sore hari (saat sholat Ashar). Selain itu, ketika hendak perjalanan ke lapangan atau masjid untuk sholat ied disunnahkan mengucapakan “Allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha ilallah, walllahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamdu.”
“Tidaklah ada hari-hari yang lebih mulia di sisi Allah dan amal-amal shalih di dalamnya lebih dicintai-Nya dibanding amal-amal shalih pada 10 hari-hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu perbanyaklah mengucap tahlil, takbir, dan tahmid’ (HR.At-Thabrani).
Sholat idul Adha juga merupakan amalan di bulan Dzulhijjah yang diutamakan. Sekalipun bagi wanita disarankan untuk ikut menyaksikan seruan kaum muslimin (takbiran dan sholat ied).
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam mengirim surat kepada Amr bin Hazm ketika ia di Najran agar ia menyegerakan shalat Idul Adha dan mengakhirkan shalat Idul Fitri dan mengingatkan manusia”(HR. Al Baihaqi).
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan wanita yang dipingit (juga wanita yang haid) pada hari Ied, untuk menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin. Kemudian seorang wanita berkata: ‘Wahai Rasulullah jika diantara kami ada yang tidak memiliki pakaian, lalu bagaimana?’. Rasulullah bersabda: ‘Hendaknya temannya memakaikan sebagian pakaiannya.” (HR. Abu Daud).
Amalan di bulan Dzulhijjah selanjutnya adalah berkurban. Kegiatan kurban ini biasanya dilakukan pada hari raya idul adha atau tanggal 10 Dzuhijjah. Untuk jenis binatang yang dikurban harus sehat. Boleh kambing ataupun sapi.
“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Al-Hakim).
Baca juga:
“Seorang lelaki bertanya kepada Ali radhiallahu’anhu tentang mandi, ia menjawab: ‘Mandilah setiap hari jika engkau mau’. Lelaki tadi berkata: ‘bukan itu, tapi mandi yang benar-benar mandi’. Ali menjawab: ‘Mandi di hari Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah’” (HR. Al Baihaqi)
“Nabi Shallallahu’alahi Wasallam biasanya tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga makan terlebi dahulu, dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau kembali dari shalat” (HR. Ibnu Majah)
Melaksanakan haji merupakan amalan utama di bulan Dzuhijjah, diwajibkan bagi mereka yang memiliki kemampuan harta. Berhaji termasuk dalam rukun islam. Dan pahala dari berhaji sangatlah besar di sisi Allah Ta’ala.
“Mengerjakan haji adalah kewajiban menusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (Ali-Imran : 97)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Jika memang belum sanggup melaksanakan haji (baik karena biaya atau waktu antrian) maka boleh juga melakukan ibadah umrah. Walaupun umrah bukanlah ibadah wajib. Namun umrah juga memiliki banyak keutamaan.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam bersabda:“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Baca juga:
Berdizikir termasuk amalan shaleh yang berarti mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Dzikir hendaknya diucapkan sesering mungkin. Dan apabila kita memperbanyak dzikir di bulan Dzulhijjah maka pahalanya akan dilipatgandakan.
“Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah? ” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya namun tidak ada satupun yang kembali.” (HR. Bukhari)
Amalan di bulan Dzhuhijjah berikutnya adalah bertaubat. Akan lebih baik jika kita memperbanyak taubat di bulan suci Dzuhijjah. Allah Ta’ala mencintai hamba-hamba yang bertaubat dan juga mengampuni segala dosa. Maka itu, kita harus sesering mungkin bertaubat sebelum terlambat.
Baca juga:
“Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah)…” (HR. Bukhari).
Cakupan amal shalih sangatlah luas. Salah satunya adalah berbuat baik terhadap sesama. Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia adalah perintah Allah Ta’ala. Selain itu juga dapat meningkatkan silaturahmi dan toleransi.
Sholat sunnah juga termasuk amalan shalih. Di bulan suci Dzulhijjah alangkah baiknya jika kita memperbanyak sholat sunnah. Namun demikian, jangan sehabis bulan Dzulhijjah lantas kita melupakan sholat sunnah. Ingat, ibadah yang dicintai Allah adalah ibadan yang dilakukan secara rutin dan istiqamah.
Sempatkan waktu untuk membaca Al-Quran setiap hari, walaupun hanya 3 ayat. Begitupun dengan bulan Dzulhijjah jangan meninggalkan Al-Quran. Ketahuilah bahwa Al-Quran bisa menjadi penolong atau penerang kuburan kita kelak.
Bersedakah tidak perlu menunggu kaya. Sebagai umat muslim sebaiknya kita memperbanyak bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Tidak perlu bersedakah dalam jumlah banyak. Tidak apa-apa sedikit asalkan ikhlas.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195).
Mengikuti majelis ilmu, seperi kajian-kajian agama juga termasuk ibadah atau amalan shalih. Kegiatan ini dapat meningkatkan iman dan ilmu kita. Sekaligus juga mempererat ukhuwah islamiyah.
Baca juga:
Demikianlah beberapa amalan di bulan Dzulhijjah yang dapat dilakukan. Semoga bermanfaat dan dapat membantu.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…