Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam merupakan panutan seluruh umat Islam dalam beribadah, Pasalnya Rasulullah merupakan seorang Rasul terakhir yang membawakan ajaran Islam secara sempurna dan setiap perbuatan dan perkataannya merupakan sebaik-baiknya muslim.
Di bulan Ramadhan yang suci dan penuh berkah, Rasulullah selalu mengingatkan kepada para sahabatnya tentang betapa mulianya malam Lailatul Qadr. Malam istimewa yang mana Malaikat Jibril akan turun ke bumi bersama rombongan besar Malaikat lain untuk menjenguk seluruh umat Muslim yang tengah beribadah, menungguinya dan mengamini setiap doa yang mereka panjatkan.
Itulah kenapa di malam-malam tersebut, setiap dosa akan diampuni, setiap amalan ibadah akan dilipat gandakan dan setiap keimanan akan dibalas dengan kebaikan. Tentu saja, dalam menyambut malam puncak di bulan Ramadhan tersebut, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam secara pribadi memiliki cara tersendiri. Kita tentu memahami bahwasanya Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selalu berpesan dan mencontohkan yang baik kepada para umatnya.
Hal ini dikarenakan beliau sangat mencintai dan menyayangi setiap muslim yang ada di seluruh dunia, bahkan generasi-generasi mendatang yang hidup di masa setelah Rasulullah wafat. Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selalu meriwayatkan hal yang baik untuk menuntun kita semua menuju jalan yang lurus dan diridhoi Allah. Hal ini juga berlaku untuk upaya menyambut keistimewaan malam Lailatul Qadr.
Baca juga :
Hal yang Dilakukan Rasulullah Dalam Menyambut Malam Lailatul Qadr
Mengamalkan kebaikan di malam tersebut adalah yang paling utama. Itulah kenapa banyak amalan-amalan yang baik dilakukan di malam tersebut. Bahkan saking banyaknya, amalan kecil pun ayalnya bisa dihitung sebagai amalan yang setara dengan amalan yang besar karena pahala-pahalanya dilipat gandakan.
Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sendiri, benar mengisi malam-malam Lailatur Qadr dengan amalan-amalan ibadah, berikut adalah cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr.
1.Berdo’a dan memohon ampunan kepada Allah
Meskipun Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Rasul Allah yang terakhir sudah dipastikan sebagai penghuni Surga, Namun Rasulullah tidak henti-hentinya memohon ampun kepada Allah. Hal tersebut didasari karena Rasulullah sangat paham betul kuasa Allah yang maha besar. Segala hal yang ada di jagad raya adalah milikNya, dan Allah bisa saja memberikan surga kepada penjahat yang paling jahat karena 1 amalnya, juga bisa menjatuhkan neraka kepada orang yang beriman hanya karena 1 dosanya.
Menunjukkan betapa besar kuasa Allah atas segala hal yang ada di alam semesta. Rasulullah juga mencontohkan do’a yang bisa dipanjatkan saat malam Lailatul Qadr tiba. Kala itu Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh salah satu sahabat. Hadist Riwayat At Tirmidzi, dari syaidah ‘Aisyah :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari Sayidah Aisyah, dia berkata, ‘wahai Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau jika aku tahu bahwa malam tertentu adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti saya ucapkan?’ Nabi Saw menjawab, ‘Bacalah doa berikut ini:
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).”
Baca juga :
2. Berdzikir dan Bertasbih
Berdzikir untuk mengingatkan bahwa Allah lah yang maha memiliki dari segala sesuatu, tidak ada yang dapat menandingi kekuasaannya. Mengisi malam lailatu Qadr dengan berdzikir adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Semakin banyak maka kita akan merasakan kebesaran dari Allah SWT. Dan disaat itulah kita akan merasa sangat bersyukur karena sudah diberikan nyawa untuk hidup, seperti Rasulullah yang sering menghabiskan waktu untuk berdzikir.
3. Mengajak Orang Lain dalam beribadah
Dalam Hadist yang diriwayatkan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhu, diriwayatkan bahwa Rasulullah memiliki kebiasaan untuk membangunkannya di waktu tertentu untuk diajak beribadah. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu keutamaan beribadah adalah mengajak orang lain untuk beribadah pula.
Dalam Hadist yang dimaksud. ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ-أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Nabi Saw ketika masuk sepuluh terakhir bulan Ramadan, beliau mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.”
Pada malam tersebut (malam Lailatul Qadr), Rasulullah membangunkan keluarganya yang masih tertidur dikala malam, kemudian diajaknya mereka ikut beribadah dan ikut bersukacita dalam merayakan kemegahan malam Lailatul Qadr. Melakukan amalan-amalan baik agar malam tersebut berisi kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan berguna bagi kebahagiaan dunia dan Akhirat.
4. Menunaikan salat malam
Tentu saja pasca mengajak orang beribadah, maka Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan salat malam 2 rakaat. Dalam Hadist Rasulullah juga meriwayatkan perihal keutamaan salat malam.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.”
Amalan tersebut apabila dilaksanakan di malam Lailatul Qadr, maka keberkahannya akan berlipat ganda dan manfaatnya akan bertambah banyak pula.
Atas Hal-Hal diatas, merupakan beberapa dari sekian banyak cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr. Tentu saja seluruhnya merupakan upaya-upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tentu saja baik hukumnya apabila malam-malam tersebut diisi dengan ibadah sebanyak-banyaknya. Pasalnya malam Lailatul Qadr merupakan malam yang sangat langka karena tidak berlangsung setiap hari.
Baca juga :
Dalam Hadist Riwayat Al Bukhari, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa menghidupkan malam Lailatul Qadr (dengan beribadah) karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Adapun amalan baik yang dapat kita lakukan dalam mengisi malam lailatul Qadr salah satunya dalah Membaca Al-Qur’an.
Sekian kajian perihal cara Rasulullah dalam menyambut malam lailatul Qadr. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi pengingat kepada kita untuk lebih bertakwa kepada Allah. Aamiin.
Hamsa,
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…