makanan halal Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/makanan-halal Mon, 10 Apr 2023 07:35:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png makanan halal Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/makanan-halal 32 32 3 Binatang Air yang Halal Dimakan https://dalamislam.com/info-islami/binatang-air-yang-halal-dimakan Mon, 10 Apr 2023 07:35:33 +0000 https://dalamislam.com/?p=12360 Sebagai agama yang sempurna, dan memperhatikan setiap aspek yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan bagi umatnya. Islam mengajarkan tentang sisi kehidupan manusia, salah satunya makanan. Dalam islam, turut diatur beberapa makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan di makan. Kategori makanan dalam islam yaitu Jenis Bangkai Hewan yang Tetap Halal Jika di Makan dan Dalilnya. Halal berarti […]

The post 3 Binatang Air yang Halal Dimakan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sebagai agama yang sempurna, dan memperhatikan setiap aspek yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan bagi umatnya. Islam mengajarkan tentang sisi kehidupan manusia, salah satunya makanan. Dalam islam, turut diatur beberapa makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan di makan.

Kategori makanan dalam islam yaitu Jenis Bangkai Hewan yang Tetap Halal Jika di Makan dan Dalilnya. Halal berarti diperbolehkan di konsumsi secara zat, proses pengolahan, dan diperoleh dengan cara yang benar. Sebaliknya, makanan haram adalah tidak diperkenankan untuk di konsumsi.

Salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang adalah Seafood. Makanan yang berasal dari laut ini banyak digemari. Kelezatan akan santapan khas laut ini begitu memanjakan lidah. Tidak heran, jika banyak orang yang terus mencoba Seafood dengan berbagai variannya.

Karena seafood ini bermacam macam hewan, siapa sangka jika tak semua hewan tersebut halal untuk di konsumsi. Maka dari itu, ada baiknya kita harus lebih selektif Hukum Makan Tanpa Tahu Halal dan Haram Makanan Tersebut dalam memilih santapan sesuai dengan syariat islam.

Seperti pada pembahasan berikut, apa saja binatang air yang halal untuk dimakan? Dengan pembahasan kali ini, akan membantu Anda memilih hewan laut apa yang boleh Anda konsumsi, sehingga dalam mengkonsumsi makanan juga sesuai dengan syariat islam.

Udang

Binatang laut pertama yang diperbolehkan di konsumsi adalah Krustasea atau udang udangan. Hewan Halal Menurut Islam merupakan binatang air dengan permukaan tubuhnya yang keras. Jenis Krustasea lainnya yaitu lobster, kepiting, udang karang, dan jenis udang lainnya.

Umat islam diperbolehkan mengkonsumsi Krustasea, karena makanan laut ini dapat dikupas, sehingga masuk dalam kategori makanan yang halal. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala berikut:

أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۖ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.” (QS Al Maidah: 96)

Tiga mazhab menyatakan bahwa udang termasuk makanan yang halal dan banyak restoran yang menjualnya. Mazhab Hambali, Syafii, dan Maliki menyatakan bahwa semua makanan jenis ini sehat dan halal dikonsumsi. Hanya Hanafi yang menentang pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa udang-udangan makruh hukumnya dikonsumsi manusia.

2. Gurita

Sebagaimana dikatakan oleh beberapa cendekiawan Islam dari mazhab Hambali, Maliki, dan Syafii bahwa gurita hukumnya halal untuk di konsumsi. Hanya sebagian ulama dari mazhab Hanafi yang mengatakan bahwa hewan laut ini adalah makruh.

Namun pada dasarnya gurita adalah hewan laut yang Allah SWT tetapkan bahwa binatang laut adalah makhluk yang tidak berbahaya untuk dimakan. Sama hal nya dengan ikan. Proses makan gurita ini tidak perlu di sembelih terlebih dahulu.

3. Cumi Cumi

Cumi Cumi diperbolehkan untuk dimakan, Sebagaimana dikatakan oleh beberapa cendekiawan Islam dari mazhab Hambali, Maliki, dan Syafii bahwa cumi cumi hukumnya halal untuk di konsumsi. Sama dengan gurita, proses dalam makan cumi cumi tidak perlu di sembelih terlebih dahulu. Cumi cumi juga termasuk binatang laut yang tidak berbahaya untuk dimakan.

Jika disimpulkan, maka dapat dikatakan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala telah membagikan kategori makanan secara selektif untuk umat muslim sehingga dibedakan makanan yang baik untuk di konsumsi dan Binatang Haram dalam Islam.

Karena dibalik itu semua, banyak para ahli yang sudah melakukan penelitian, bahwa hewan yang dilarang di konsumsi dalam islam itu memanglah tidak baik jika di konsumsi. Untuk itu, Masya Allah, Allah telah mengatur semua yang diperbolehkan dan 4 Hewan yang Dilarang Dimakan Dalam Islam tidak diperbolehkan untuk dimakan umatnya.

Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat-Nya karena telah menganugerahi makanan laut yang enak dan bergizi.

Dalil Tentang Hewan Air

Allah Ta’ala berfirman,

أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut.” (QS. Al Maidah: 96)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,

سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَرْكَبُ الْبَحْرَ وَنَحْمِلُ مَعَنَا الْقَلِيلَ مِنَ الْمَاءِ فَإِنْ تَوَضَّأْنَا بِهِ عَطِشْنَا أَفَنَتَوَضَّأُ بِمَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ ».

“Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Air laut itu suci dan bangkainya pun halal.” (HR. Abu Daud no. 83, An Nasai no. 59, At Tirmidzi no. 69. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ فَأَمَّا الْمَيْتَتَانِ فَالْحُوتُ وَالْجَرَادُ وَأَمَّا الدَّمَانِ فَالْكَبِدُ وَالطِّحَالُ

“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (HR. Ibnu Majah no. 3314. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

The post 3 Binatang Air yang Halal Dimakan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Makan Keong dalam Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-makan-keong-dalam-islam Tue, 18 Jun 2019 09:29:17 +0000 https://dalamislam.com/?p=7151 Dalam ilmu biologi, keong adalah sejenis hewan lunak bercangkang yang termasuk dalam kelas Gastropoda. Hewan Moluska ini ada yang hidup di darat, laut, dan air tawar. Ada banyak jenis keong namun keong yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa dan Sumatra adalah keong air tawar atau keong tutut yang hidup di berbagai jenis […]

The post Hukum Makan Keong dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam ilmu biologi, keong adalah sejenis hewan lunak bercangkang yang termasuk dalam kelas Gastropoda. Hewan Moluska ini ada yang hidup di darat, laut, dan air tawar. Ada banyak jenis keong namun keong yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa dan Sumatra adalah keong air tawar atau keong tutut yang hidup di berbagai jenis habitat seperti sungai, sawah, danau, kolam, rawa yang berair tenang maupun deras.

Dalam bahasa Arab, keong disebut juga dengan Halzun. Ada dua jenis Halzun yaitu halzun darat atau biasa disebut dengan bekicot dan halzun air atau halzun laut. Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum memakan bekicot atau halzun darat adalah haram karena termasuk hasyarat yang memang haram untuk dimakan.

Sedangkan menurut Imam Malik, mengonsumsi bekicot adalah halal hukumnya karena bekicot dipandang seperti belalang (jarrad) sehingga halal dimakan. Sementara itu, Syaikh Sholeh Al Munajjid hafizhohullah berkata,

“Boleh saja memakan dua jenis bekicot yaitu bekicot darat dan bekicot air. Sekalipun dimasak hidup-hidup, tidaklah masalah. Karena bekicot darat itu tidak memiliki darah yang mengalir. Lantas bagaimana mungkin dikatakan wajib disembelih. Sedangkan bekicot air termasuk dalam keumuman ayat “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut.”
(Fatawa Al Islam)

Baca juga :

Bagaimana Hukum Makan Keong dalam Islam?

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa keong yang banyak dikonsumsi manusia adalah keong yang hidup di berbagai jenis habitat seperti sungai, sawah, danau, kolam, rawa yang berair tenang maupun deras. Dan hukum mengonsumsi keong jenis ini adalah halal karena hukum terhadap binatang jenis ini termasuk hukum keumuman binatang buruan laut yang halal untuk dimakan. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan orang-orang yang dalam perjalanan, dan diharamkan atasmu (menangkap) hewan buruan darat, selama kamu sedang ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan (kembali).”
(QS. Al Maidah : 96)

Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan hewan buruan laut adalah hewan yang tidak hidup kecuali di air seperti ikan, berbeda dengan hewan yang hidup di air dan di darat seperti kepiting. Maksud ayat ini adalah hewan buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti mengail, memukat dan sebagainya adalah halal. Termasuk dalam pengertian laut di sini adalah sungai, danau, kolam, dan sebagainya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,

“Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut?”. Rasulullah hslallallahu ‘alaihi wasallam lantas menjawab, “Air laut itu suci dan bangkainya pun halal.”
(HR. Abu Daud, An Nasai, dan At Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.”
(HR. Ibnu Majah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadtis ini shahih)

Baca juga:

Sementara itu, seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Syuraih berkata,

“Segala sesuatu yang hidup di air telah disembelih (artinya : halal).”
(Disebutkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari)

Dari ulasan di atas, disimpulkan bahwa hukum makan keong dalam Islam adalah halal karena keong termasuk hewan yang dapat hidup di air sehingga halal untuk dimakan. Bagi yang telah terbiasa makan keong tutut maka hal ini tidak menjadi masalah.

Namun perlu diperhatikan pula bahwa selain keong merupakan hewan berprotein tinggi, keong juga memiliki potensi menjadi inang atau tempat hidup bagi cacing Trematoda yang dapat menyebabkan penyakit echinostomiasis.

Di samping itu, racun yang dikandungnya juga berpotensi mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, sepanjang belum ada dalil yang mengharamkan mengonsumsi keong maka keong halal untuk dimakan. Demikianlah ulasan singkat tentang hukum makan keong dalam Islam. Semoga bermanfaat.

The post Hukum Makan Keong dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hewan Halal Menurut Islam https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/hewan-halal-menurut-islam Tue, 20 Dec 2016 02:05:11 +0000 http://dalamislam.com/?p=1218 Hewan adalah salah satu sumber makanan pada manusia selain tumbuhan. Islam dalam hal ini memberikan informasi mengenai suatu jenis hewan yang halal dan haram untuk dikonsumsi. Halal dan haramnya hewan sangat banyak sekali faktor yang Allah sampaikan. Tidak hanya aspek kesehatan manusia, namun juga ada yang haram dibunuh karena dapat mengancam habitat atau keseimbangan di […]

The post Hewan Halal Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hewan adalah salah satu sumber makanan pada manusia selain tumbuhan. Islam dalam hal ini memberikan informasi mengenai suatu jenis hewan yang halal dan haram untuk dikonsumsi. Halal dan haramnya hewan sangat banyak sekali faktor yang Allah sampaikan. Tidak hanya aspek kesehatan manusia, namun juga ada yang haram dibunuh karena dapat mengancam habitat atau keseimbangan di alam. Untuk itu, manusia hanya boleh mengkonsumsi dan menyembelih hewan yang memang sudah Allah tetapkan kehalal-annya.

Makanan adalah alat atau sarana untuk menunjang kehidupan manusia mencapai Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam. Untuk itu, perlu juga mengetahui apa saja hewan yang halal untuk dimakan beserta aturan islam yang menyertainya.

Aturan Islam Mengenai Makanan yang Halal

Islam memerintahkan umat islam agar memilih makanan yang halal dan sehat (toyib) . Makanan yang halal adalah sumber keberkahan dan tentunya juga menunjang kesehatan manusia. Jika tidak tentu saja manusia akan diliputi oleh kemurkaan Allah dan juga ketidakberkahan dari makanan yang dimakannya.

Hal ini sebagiamana disampaikan Allah dalam QS An-Nahl ayuat 114, bahwasanya, “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.“

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah telah menurunkan berbagai makanan yang baik dan halal untuk manusia. Untuk itu manusia harus mencari hal tersebut dan rezeki itu tentunya adalah hal yang patut untuk disyukuri oleh manusia. Oleh karena itu, memilih makanan adalah salah satu bentuk ketaqwaan dan ketaatan manusia pada aturan Allah.

Hal ini juga disampaikan dalam QS Al Baqarah ayat 168,  “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.“.

Terkadang manusia sering kali melalaikan pilihannya dalam memilih makanan yang halal atau tidak berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang halal dan haram tentu saja Allah berikan perintah agar manusia selamat, mendapatkan kesehatan, dan keberkahan. Makanan yang haram tentu saja berdampak kepada kesehatan jiwa dan raga manusia.

Jenis Hewan Yang di Halalkan Islam

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.“ (QS Al Maidah : 3)

Ayat di atas menunjukkan mengenai makanan yang Allah haramkan. Untuk itu, adanya ayat tersebut akan dibahas leih rinci mengenai apa saja dan bagaimana bentuk hewan yang tidak boleh untuk dimakan.  Ada beberapa jenis hewan yang dihalalkan oleh islam. Artinya jenis hewan ini diperbolehkan untuk dimakan dan dinikmati. Untuk itu berikut adalah jenis-jenis hewan yang diperbolehkan berdasarkan informasi dalam Al-Quran dan juga Hadist.

  1. Hewan Ternak

“Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS Al An’am : 142)

Hewan ternak merupakan binatang peliharaan yang dapat di ternak atau dipelihara di sekitar rumah atau daerah tempat tinggal. Contoh hewan ini adalah seperti sapi, kerbai, kambing, ayam, unta, bebek, dsb. Allah bukan hanya menghalalkan dagingnya, tapi susunya, menggunakan kulitunya, dan boleh juga apabila akan digunakan sebagai kendaraan atau alat yang bermanfaat bagi manusia.

“dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS An-Nahl :8)

  1. Hewan Laut/Air

“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.“ (QS Al-Maidah:  96)

Dari ayat di atas ada beberapa hal yang menjadi catatan. Binatang yang ada di laut atau ada di air seperti di danau, sungai. Tambak, dsb adalah hewan yang halal. Bangkainya pun halal jika dikonsumsi, karena laut adalah air yang suci dan sangat mempengaruhi semua hewan yang ada di sana.

Hal ini juga disampaikan kembali dalam ayat berikut,

Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS An-Nahl : 14)

  1. Hewan Berdasarkan Dalil Khusus

Dalil khusus merupakan dalil yang menyebut spesifik hewan tertentu dan ke-halal-annya. Hewan-hewan tersebut seperti kuda, biawak, keledai liar, ayam, kelinci, dan belalang.

Penyembelihan Hewan Agar Halal

Suatu hewan dapat dimakan secara halal apabila ia sudah disembelih dan diolah sesuai dengan kesehatan manusia. Untuk itu, jenis hewan yang halal pun harus diperhatikan cara penyembelihannya.  Islam mengajarkan bagaimana penyembelihan hewan agar menjadi halal dimakan. Salah satu syaratnya adalah memotong leher dan urat nadi leher agar keluar darah, dan mudah untuk segera mati. Cara penyembelihan hewan tersebut, adalah sebagai berikut:

  1. Proses Tradisional

Cara tradisional untuk penyembelihan yaitu dengan menggunakan alat biasa yang sederhanan, seperti misalnya pisau, golok, dsb. Hewan tersebut disembelih dengan tenaga manusia dan memang membutuhkan waktu dan tenaga, terutama bagi hewan yang besar dan berat-nya melebihi manusia. Cara ini tetap haraus menyembelih hewan, di bagian urat leher terlebih dahulu sebagaimana ajaran islam.

  1. Proses Mekanis

Penggunaan alat tentu saja memudahkan manusia dan cepat untuk bisa dikonsumsi. Hanya saja biaya yang dikeluarkan cukup besar. Walaupun menggunakan mesin, tentu harus juga di cek oleh manusia bagaimana prosesnya agar tetap terjaga proses yang halalnya.

  1. Hewan Disembelih dengan Menyebut Nama Alllah

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nahl : 115)

Hewan yang halal selain jenisnya halal, maka ketika penyembelihan ia harus menyebut nama Allah. Bukan hanya sekedar menyebut tetapi juga memastikan apakah hewan tersebut didapatkan dengan cara yang halal dan baik atau sesuai dengan aturan/syariah yang telah ditetapkan Allah. Apalagi jika hewan tersebut disembelih untuk disembahkan kepada berhala atau sesajian yang menyebabkan kesyirikan. Tentu saja menjadi haram.

Untuk itu, Minuman Halal Dalam Islam, Makanan Halal, Makanan Haram Menurut Islam, Makanan Haram Dalam Islam, Cara Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Syari, adalah hal-hal yang juga perlu diketahui umat islam agar dapat mengkonsumsi segala yang halal saja bukan yang haram.

 

The post Hewan Halal Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Binatang Haram dalam Islam https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/binatang-haram-dalam-islam Tue, 20 Dec 2016 01:58:47 +0000 http://dalamislam.com/?p=1217 Masalah halal dan haram dalam islam bukanlah hal yang sepele. Sesuatu yang diharamkan oleh Allah berarti memiliki arti bahwa hal tersebut memiliki kemudharatan yang sangat besar bagi manusia itu sendiri. Sedangkan sesuatu yang halal berarti baik dan tidak memiliki dampak mudharat bagi manusia. Perhitungan halal dan haram dalam islam selalu kembali efeknya kepada manusia, bukan […]

The post Binatang Haram dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Masalah halal dan haram dalam islam bukanlah hal yang sepele. Sesuatu yang diharamkan oleh Allah berarti memiliki arti bahwa hal tersebut memiliki kemudharatan yang sangat besar bagi manusia itu sendiri. Sedangkan sesuatu yang halal berarti baik dan tidak memiliki dampak mudharat bagi manusia. Perhitungan halal dan haram dalam islam selalu kembali efeknya kepada manusia, bukan untuk siapapun selain untuk kehidupan yang seimbang di muka bumi.

Salah satu hal yang diatur dalam islam mengenai halal-haramnya adalah makanan. Makanan yang bersumber dari hewani tentu juga harus diketahui halal atau haramnya. Halal haram ini berarti bahwa makanan tersebut bagaimana efeknya jika dikonsumsi oleh manusia. Sebagaimana Allah mengharamkan khamr berarti bahwa hal tersebut memiliki efek yang negatif terhadap manusia secara besar. Untuk itu, mendekatinya saja dilarang maka haram hukumnya.

Untuk itu, termasuk mengenai makanan hewani yang dikonsumi perlu kita ketahui halal dan haramnya. Berikut adalah penjelasan mengenai binatang yang haram untuk dikonsumsi oleh umat muslim.

Perintah Islam terhadap Makanan Halal

Islam memerintahkan untuk memilih makanan yang halal dan thoyiban. Makanan yang halal ini adalah sumber dari energi yang positif dan tentu saja mengandung keberkahan bagi konsumennya. Maemilih makanan yang halal adalah bentuk ketaqwaan terhadap Allah. Untuk itu, dapat kita lihat perintah Allah mengenai pemilihan makanan yang hal terdapat dalam ayat-ayat yang ada berikut ini.

  1. Dalam QS An-Nahl: 114

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.“

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menyuruh untuk memakan makanan yang halal dari yang Allah telah berikan. Selain itu, bentuk kehalalan makanan ini adalah rezeki dan manusia patut untuk mensyukurinya.

  1. Dalam QS Al Baqarah : 168

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.“.

Dalam ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah memberikan makanan yang halal yang ada di muka bumi sedangkan langkah-langkah syetan selalu mengarahkan manusia untuk menari yang haram dan menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat.

  1. Dalam QS Al Maidah 87-88

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”

Makanan yang halal adalah bentuk rezeki dari Alah dan tentunya bagian dari ketaqwaan terhadap aturan Allah ketika memilihnya sesua dengan aturan islam. Bagaimanapun makanan adalah sumber energi dan kehidupan untuk manusia. Jika manusia tidak taat kepada Allah untuk memakannya, maka tentunya dampak mudharat itu akan dirasakan sendiri oleh manusia.

Binatang yang di Haramkan Islam Untuk di Makan

Makanan dan hewan yang diharamkan oleh islam diantaranya dibahas dalam Al-Quran dan juga ijtihad oleh para ulama. Aturan islam dalam Al-Quran, memuat apa saja ciri-ciri yang membuat hewan tidak boleh dimakan atau diharamkan. Tentunya tanpa petunjuk dari Allah secara langsung, maka manusia akan kesulitan untuk memahaminya.

  1. Dalam Al-Quran

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.“ (QS Al Maidah : 3)

Di dalam islam, makanan yang haram dari hewan adalah berbentuk bangkai dan darah. Untuk itu, dilarang untuk memakan bangkai dan darah yang ada pada hewan. Selain itu daging babi adalah hewan yang jelas diharamkan oleh Allah. Begitupun dengan hewan yang disembelih tanpa nama Allah dan juga selain dari aturan Allah maka tentu diharamkan oleh islam.

Hewan yang juga diharamkan adalah yang mati dalam keadaan:

  • Tercekik
  • Terpukul
  • Jatuh
  • Ditanduk
  • Diterkam Binatang Buas,
  • Disembelih untuk Berhala

Untuk itu, hewan-hewan tersebut haram hukumnya untuk dimakan. Jika dimakan tentu saja akan berakibat yang buruk bagi manusia itu sendiri. Sebab ilmiahnya bisa karena ketidaksehatan hewan tersebut.

  1. Menurut Pendapat Ulama

Dalam pandangan ulama ada beberapa hal yang diharamkan untuk juga dimakan. Temasuk hewan yang ketika diolah oleh manusia mengandung hal-hal berikut ini.

  • Dapat berbahaya kepada manusia jika dikonsumsi. Misalnya mengandung racun atau zat lain yang merusak tubuh manusia. Sesuatu yang halal bisa jadi haram ketika hal tersebut mengandung zat berbahaya.
  • Dapat berakibat pada memabukkan. Memabukkan memiliki dampak pada hilangnya kesadaran pada manusia. Untuk itu, mabuk dapat menyebabkan manusia tidak dapat berpikir jernih dan rasional.
  • Mengandung Najis, artinya terdapat najis yang tidak dibersihkan atau masih menempel ketika akan dimasak. Najis tentunya kotoran yang jika dikonsumsi tidak baik bagi kesehatan. Bisa berpotensi untuk virus atau pun bakteri.
  • Dianggap Jorok. Jorok dalam hal ini dikhawatirkan juga mengandung bakteri atau kotoran yang berakibat buruk pada tubuh manusia.
  • Mendapatkannya bukan dengan cara Syariah atau dengan cara yang haram, seperti mencuri atau korupsi.

Binatang yang diharamkan Menurut Sunnah Rasul

Rasulullah meninggalkan petunjuk mengenai larangan atau pengharaman hewan. Berikut adaah beberapa hewan yang diharamkan Rasulullah diantaranya adalah,

  1. Keledai yang Jinak

“Bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang mengkonsumsi daging keledai jinak” (Muttafaqun ‘Alaih).

  1. Hewan yang Bertaring

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang melarang memakan setiap hewan bertaring yang buas” (Muttafaqun ‘Alaih).

  1. Jenis Burung yang Bercakar Tajam

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang melarang memakan setiap hewan bertaring yang buas dan burung yang bercakar tajam” (HR. Muslim)

  1. Hewan Pemakan Najis

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang (memakan)daging jalalah dan (meminum) susunya” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Begitulah binatang-binatang yang haram menurut islam yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah. Untuk itu, sebagai umat islam kita harus senantiasa memilah milih makanan yang berasal dari hewan yang halal bukan yang haram. Semua ini tentu saja agar manusia sehat jiwa dan raga, agar mencapai  Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

Selain hal di atas bisa juga kita mempelajari soal Minuman Halal Dalam Islam, Makanan Halal, Makanan Haram Menurut Islam, Makanan Haram Dalam Islam, Cara Menyembelih Hewan Qurban Sesuai Syari,  sebagai pengetahuan kita untuk memilih makanan dan minumam yang sudah Allah tentukan. Tentu saja hal ini bagian dari ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.

The post Binatang Haram dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Makanan Halal Menurut Islam https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/makanan-halal/makanan-halal Thu, 08 Sep 2016 03:09:29 +0000 http://dalamislam.com/?p=857 Islam adalah agama yang sangat peduli pada segala aktivitas umatnya dan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan manusia diatur sedemikian rupa( baca fungsi agama dalam kehidupan manusia). Segala jenis aspek kehidupan dipertimbangkan dari segi manfaat dan mudharatnya dan Islam telah memberikan petunjuk yang jelas bahwa segala sesuatu yang memberikan manfaat diperbolehkan hukumnya sementara segala sesuatu yang […]

The post Makanan Halal Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam adalah agama yang sangat peduli pada segala aktivitas umatnya dan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan manusia diatur sedemikian rupa( baca fungsi agama dalam kehidupan manusia). Segala jenis aspek kehidupan dipertimbangkan dari segi manfaat dan mudharatnya dan Islam telah memberikan petunjuk yang jelas bahwa segala sesuatu yang memberikan manfaat diperbolehkan hukumnya sementara segala sesuatu yang justru membawa mudhorot daripada membawa manfaat maka Islam melarangnya. Salah satu hal yang diatur dalam Islam adalah menyangkut makanan. Sebagaimana yang kita tahu bahwa makanan adalah salah satu hal yang sangat penting yang dibutuhkan oleh manusia setiap harinya. Makanan memberi energi bagi manusia dan juga berfungsi dalam menjaga kesehatan seseorang.

Pepatah menyebutkan bahwa “Kamu adalah apa yang kamu makan”, tersebut benar adanya karena makanan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang baik secara fisik maupun mental(baca akibat makan makanan haram). Adapun dalam Islam seorang umat muslim atau manusia hanya diperbolehkan mengkonsumsi makanan halal saja dan harus menjauhi makanan yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala(baca makanan haram dalam islam). Untuk mengetahui lebih lanjut tentang makanan halal dan Bagaimana ketentuan dalam Islam maka simak perhatikanlah penjelasan di bawah ini

Definisi Makanan Halal

Untuk mengetahui definisi makanan halal maka kita perlu meninjau arti dari makanan dan kata halal itu sendiri. Kata makanan berasal dari kata makan dalam bahasa Arab disebut dengan kata at ta’am atau Al atimah yang artinya makan makanan. Sedangkan yang disebut dengan kata makan sendiri diartikan sebagai suatu aktivitas memasukkan makanan kedalam tubuh untuk menjaga kondisi dan kesehatan. Kata makanan yang berasal dari kata makan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan atau dikonsumsi oleh manusia baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan yang dapat menghilangkan rasa lapar dan memberikan tenaga bagi tubuh manusia memakannya.(baca makanan yang cocok saat berbuka puasa)

  • Menurut Istilah

Kata halal berasal dari bahasa Arab membolehkan, memecahkan, membebaskan dan lainnya. Secara terminologi atau istilah kata halal diartikan sebagai segala sesuatu yang apabila dilakukan tidak mendapat hukuman atau dosa dengan kata lain apa halal dapat diartikan sebagai perbuatan atau segala sesuatu yang diperbolehkan dalam syariah agama Islam.

Makanan halal diartikan sebagai segala sesuatu makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan diperbolehkan dalam syariat Islam serta makanan tersebut bukanlah makanan haram yang disebutkan oleh Allah dalam Al Quran. Di dalam al-quran sendiri Allah memberikan petunjuk tentang makanan halal dan syarat-syarat makanan halal. Kata makan disebutkan dalam Al Quran oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebanyak 109 kali sedangkan kata makanlah yang merupakan kata perintah didebutkan dalam al-qur’an sebanyak 27 kali.(baca manfaat membaca Alquran dalam kehidupan)

  • Menurut Departemen Agama

Menurut buku petunjuk teknis yang mengatur sistem produksi makanan halal dan diterbitkan oleh Departemen Agama Islam negara Indonesia menyebutkan bahwa makanan halal adalah barang yang dimaksudkan untuk dimakan atau diminum manusia dan serta bahan yang digunakannya adalah halal.
Dasar hukum makanan halal. Hal tersebutlah yang menandai bahwa Allah dengan jelas mengatur apa yang dapat dikonsumsi oleh manusia berdasarkan manfaatnya dan mengharamkan segala sesuatu yang mendatangkan mudhorot atau akibat buruk bagi yang memakannya.(baca juga ilmu pendidikan Islam)

Dasar Hukum Makanan Halal

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi manusia adalah mubah atau dibolehkan. Dengan kata lain bahwa semua makanan pada dasarnya adalah halal sampai ada dalil yang menyebutkan bahwa makanan tersebut haram hukumnya untuk dikonsumsi.

Melihat Makna tersebut maka sebenarnya jangkauan halal dalam hal makanan adalah sangat luas karena bumi ini diciptakan oleh Allah dengan segala sesuatunya termasuk hewan dan tumbuhan yang merupakan sumber makanan bagi manusia. Beberapa ayat dalam al-quran menyebutkan tentang Ketentuan makanan halal dan perintah untuk mengkonsumsi makanan halal dan menjauhi makanan haram, diantaranya adalah ayat-ayat berikut ini

  • Al Baqarah 29

Dalam surat Al Baqarah ayat 29 Allah SWT menyebutkan bahwa segala sesuatu yang diciptakan di muka bumi adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

  • Al Maidah 88

Allah berfirman dalam surat Al maidah ayat 88 bahwa Allah telah memerintahkan pada manusia untuk makan makanan halal saja.

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْبِهِ مُؤْمِنُونَ

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya.” 

  • An Nahl 114

Dalam surat An Nahl ayat 114 Allah memerintahkan kaumnya untuk memakan makanan halal sebagai bentuk rasa iman kepada Allah SWT.

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”

  • Al-Baqarah 173

Allah menyebutkan beberapa jenis makanan haram dalam surat Al Baqarah dan melarang umatnya untuk mengkonsumsi makanan tersebut.

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّاللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Dengan melihat dalil-dalil tersebut maka kita dapat mengetahui Bahwasanya Allah menghalalkan segala makanan yang baik dan mengharamkan sesuatu yang dapat mendatangkan keburukan bagi umat manusia apabila dikonsumsi.

Pengecualian Makanan Halal

Sebenarnya segala sesuatu harus dapat dipertimbangkan halal dan haramnya dan makanan halal yang ada di dunia ini lebih banyak jenisnya dibanding dengan makanan haram. Dan makanan halal adalah makanan yang selain diharamkan dan tidak mengandung zat yang sifatnya haram seperti yang disebutkan berikut ini

  1. Bangkai

Bangkai yang dimaksud adalah potongan tubuh atau hewan yang mati karena sebab tertentu dan bukan mati karena disembelih dengan nama Allah. Bangkai hewan yang tidak boleh dikonsumsi antara lain bangkai hewan yang mati tercekik,jatuh dari ketinggian, tertabrak kendaraan dibunuh oleh hewan lain tenggelam maupun hal-hal lain yang menyebabkan hewan tersebut mati serta hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah.

2. Darah

Darah adalah salah satu zat yang dianggap sebagai najis dan haram hukumnya apabila diminum atau dikonsumsi oleh manusia khususnya umat Islam. Dewasa ini kita sering mendengar orang meminum darah binatang misalnya darah ular dalam rangka menyembuhkan penyakit. Selain itu kita juga mungkin familiar dengan Marus atau istilah darah yang dibekukan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Bahkan di negara-negara Eropa masyarakatnya biasa mengkonsumsi darah misalnya dalam bentuk sosis. Meskipun darah diharamkan ada pengecualian bagi darah yang menempel pada hewan yang disembelih dengan nama Allah dan darah itu menempel pada daging atau kulit hewan tersebut.

3. Daging babi

Sudah jelas Allah melarang umatnya untuk mengkonsumsi daging babi karena seperti yang kita ketahui bahwa babi adalah binatang yang hidup di lingkungan yang kotor dan bahkan memakan kotorannya sendiri. Tidak hanya itu di dalam perut babi terdapat cacing pita yang dapat menyebabkan masalah bagi manusia apabila dikonsumsi. Alasan lain yang mungkin menjadi dasar diharamkannya babi adalah karena DNA babi hampir sama dengan DNA manusia.

4. Binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah

Telah ditentukan bahwa setiap hewan termasuk hewan yang saatnya halal sekalipun akan menjadi haram apabila tidak di sembelih dengan nama Allah misalnya penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir atau Nasrani dan penyembelihan yang ditujukan untuk tujuan menyekutukan Allah seperti untuk sesajen yang merupakan perbuatan syirik.(baca syirik dalam Islam)

Kategori Makanan Halal

Adapun makanan halal dalam Islam dikenal dalam beberapa kategori dan seluruh kategori tersebut harus dipenuhi agar makanan layak dikatakan sebagai makanan halal Adapun kategori dan hal-hal tersebut antara lain

  1. Halal zatnya

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam penentuan kehalalan suatu makanan adalah zat nya atau bahan dasar makanan tersebut misalnya makanan yang berasal dari binatang maupun tumbuhan yang tidak diharamkan oleh Allah. Adapun jika dalam makanan disebut terkandung zat atau makanan yang tidak halal maka status makanan yang tercampur tersebut adalah haram dan tidak boleh dikonsumsi oleh umat Islam.

2. Halal cara memperolehnya

Pada dasarnya semua makanan adalah halal dan apabila zatnya halal maka makanan dapat menjadi haram tergantung bagaimana cara memperolehnya. Makanan halal dapat menjadi haram apabila diperoleh melalui hasil mencuri, melalukan perbuatan zina (baca cara bertaubat dari zina dan amalan penghapus dosa zina), menipu, hasil riba (baca hukum riba dalam islam dan bahaya riba dunia akhirat) dan maupun korupsi dan lain sebagainya.

3. Halal cara memprosesnya

Kategori halal yang harus dipenuhi selanjutnya adalah cara memproses makanan tersebut. Apabila makanan sudah diperoleh dengan cara halal, dengan bahan baku yang halal pula, jika makanan tersebut diproses dengan menggunakan sesuatu yang haram misalnya alat masak yang bekas digunakan untuk memasak makanan haram atau bahan-bahan lain yang tidak diperbolehkan atau diharamkan untuk dikonsumsi maka makanan tersebut bisa menjadi haram.

4.Halal cara menyajikan, mengantarkan serta menyimpannya

Kategori halal yang terakhir adalah bagaimana makanan tersebut disimpan, diangkut dan disajikan sebelum akhirnya dikonsumsi. Ketiga proses tersebut dapat mengubah status makanan dari halal menjadi haram misalnya jika makanan disajikan dalam piring yang terbuat dari emas maupun disimpan bersamaan dengan makanan dan diantar untuk tujuan yang tidak baik.

Dengan kata lain makanan halal adalah makanan yang memenuhi persyaratan Syariah dan Meskipun demikian bukan berarti Islam mempersulit umatnya untuk mendapatkan makanan hari ini sebenarnya bertujuan agar umat Islam dapat menjaga diri dan keluarganya dari api neraka karena makanan yang haram bisa menjadi daging dan membawa kita masuk neraka

Syarat Makanan Halal

Suatu makanan dikatakan sebagai makanan halal adalah jika memenuhi syarat berikut ini

1. Tidak mengandung zat atau makanan yang diharamkan

Makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung zat yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala misalnya dengan mencampur makanan halal dengan daging babi, alkohol maupun bahan bahan lain yang sifatnya haram. (Baca minuman keras dan minuman haram dalam islam)

2. Tidak mengandung najis atau kotoran

Syarat yang dimaksud adalah makanan tersebut tidak terkontaminasi dengan beberapa zat yang dianggap sebagai najis misalnya darah kotoran manusia urine dan sebagainya. Dengan kata lain seorang yang meminum atau mengkonsumsi urine atau air seni misalnya dalam tujuan pengobatan hal ini tetap tidak diperbolehkan dan urine yang merupakan najis haram hukumnya untuk dikonsumsi

Dalam pemrosesan dan penyimpanan makanan halal harus diperhatikan karena makanan halal tidak boleh terkontaminasi dan bercampur dengan makanan haram atau zatnya biarpun hanya sedikit. Allah menghalalkan hampir seluruh tumbuhan yang ada di bumi kecuali tumbuhan yang beracun atau yang dapat merugikan manusia serta jenis hewan jinak baik yang diternakkan maupun tidak, Seperti ayam, sapi,kambing,kerbau,rusa, hewan air dan lain sebagainya. Semoga sebagai umat Islam kita senantiasa mengkonsumsi makanan halal dan menjauhi segala makanan yang diharamkan.

The post Makanan Halal Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Menu Berbuka Puasa yang Sehat https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/menu-berbuka-puasa Sun, 24 Jul 2016 00:49:42 +0000 http://dalamislam.com/?p=730 Puasa adalah salah satu rukun islam yang wajib dijalankan oleh seluruh muslim. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan sedangkan masih ada macam-macam puasa sunnah yang bisa dilakukan oleh umat muslim. Misalnya saja puasa senin kamis yang memiliki banyak keutamaan puasan senin kamis. Ada lagi puasa arafah dengan berbagai keutamaan puasa arafah. Ada juga puasa rajab […]

The post 10 Menu Berbuka Puasa yang Sehat appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa adalah salah satu rukun islam yang wajib dijalankan oleh seluruh muslim. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan sedangkan masih ada macam-macam puasa sunnah yang bisa dilakukan oleh umat muslim. Misalnya saja puasa senin kamis yang memiliki banyak keutamaan puasan senin kamis. Ada lagi puasa arafah dengan berbagai keutamaan puasa arafah. Ada juga puasa rajab di bulan rajab dengan berbagai keutamaan pusa rajab. Bisa juga dengan puasa daud yang dilakukan selang-seling 1 hari dengan berbagai keutamaan puasa daud.

Selama tidak batal dalam puasa dan memperhatikan syarat sah puasa ramadhan maka puasa tersebut sah. Tidak lupa juga harus memperhatikan rukun puasa ramadhan yang telah disampaikan dalam ajaran islam. Puasa ramadhan dan cara pelaksanaannya sudah dijelaskan oleh ajaran islam melalui Al-Quran dan Sunnah Rasul.Bagi yang batal puasa ramadhannya maka harus niat puasa ganti ramadhan. Tips agar lancar berpuasa salah satunya adalah menjaga asupan gizi yang dikonsumsi tubuh.

Salah satu hal yang ditunggu saat ibadah puasa adalah waktu berbuka puasa. Waktu berbuka puasa yang dilakukan saat masuk adzan magrib pastinya salah satu hal yang spesial bagi yang melaksanakannya. Saat menunggu berbuka puasa bisa anda lakukan dengan ngabuburit sambil menyiapkan menu berbuka puasa yang anda siapkan untuk keluarga.

Saat berbuka puasa sangat disarankan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis. Hal ini bertujuan agar energi yang mungkin berkurang atau hilang saat berpuasa bisa kembali lagi dengan konsumsi gula yang cukup.

Apa saja menu berbuka puasa yang baik, enak, dan sehat untuk konsumsi tubuh kita? Tentunya perlu anda siapkan dan sajikan untuk bersama keluarga menemani buka puasa anda. Berikut menu yang bisa anda sajikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Sajian Menu Berbuka Puasa

Untuk mempersiapkan menu sajian berbuka puasa ada baiknya jika Anda tidak hanya memperhatikan rasa tau kelezatannya saja, namun juga memperhatikan bagaimana sajian menu berbuka puasa yang baik untuk dikonsumsi. Tidak jarang, orang-orang yang berpuasa karena telah menahan rasa lapar tidak begitu memperdulikan makanan apa yang akan dikonsumsinya. Ketika mereka lapar, makanan apapun bisa masuk padahal dalam pertimbangan kesehatan kurang baik. Berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika akan membuat sajian menu berbuka puasa.

  1. Energi atau Kalori

Energi atau kalori ini juga harus diperhatikan karena sangat berhubungan erat dengan kembalinya energi dalam tubuh. Makanan yang manis sangat diutamakan karena mengandung gula yang bisa memulihkan kembali energi. Hal ini penting, karena setelah bebruka puasa harus melaksanakan ibadah lainnya seperti shalat magrib, isya, dan tarawih (saat puasa di bulan Ramadhan). Jumlah energi tidak perlu terlalu banyak, disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

  1. Menu yang ringan terlebih dahulu

Sebaiknya tidak langsung memakan yang berat-berat terlebih dahulu seperti nasi, gorengan, lauk pauk yang sulit dicerna tubuh. Tubuh selama berpuasa kosong dari makanan sehingga butuh waktu metabolisme tubuh dan proses mencerna dengan baik kembali. Jika langsung memakan-makanan yang berat maka akan malah sulit dicerna dan tubuh kelelahan yang mengakibatkan mudah mengantuk dan lemas.

  1. Tidak langsung banyak melainkan dicicil

Alangkah baiknya pula jika memakan makanan yang dicicil tidak langsung banyak. Hal ini membuah tubuh kita kembali energi perlahan tidak langsung naik dan kaget. Untuk itu bisa anda siasati dengan memakan sajian yang ringan terlebih dahulu baru makan-makanan yang berat setelah selesai shalat magrib atau isya.

Berikut adalah beberapa menu berbuka puasa :

Sajian Buah-Buahan

Untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan juga energi yang ilang saat puasa, maka sebaiknya konsumsi buah-buahan menjadi alternatif yang baik. Buah-buahan sangat baik untuk tubuh dan merupakan makanan yang konsumsinya sangat alami. Terkadang buah-buahan mejadi alternati sampingan karena merasa rasanya kurang menggiurkan. Untuk bisa menyelesaikannya kita tinggal mengkreaikan saja sajian buah-buahan ini menjadi lebih kreatif namun tetap terjaga kesegaran alaminya.

  1. Kurma

Buah yang berasal bangam dari wilayah Arab dan Timur Tengah ini sangat disarankan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. Bahkan, Rasulullah SAW mencontohkan buka puasa dengan kurma. Kandungan kurma sangat baik untuk mengembalikan energi dalam tubuh. Sunnah Rasul menganjurkan untuk memakan kurma sebanyak 3 buah.

  1. Buah-Buahan yang Banyak Mengandung Air

Buah-buahan yang mengandung air banyak sangat baik untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang saat berpuasa. Selain itu juga bisa mengembalikan kesegaran tubuh.

Buah-buahan yang mengandung air banyak seperti misalnya semangka, melon, kiwi, buah naga, dsb. Hanya saja perlu diperhatikan untuk tidak mengkonsumsi buah-buahan yang terlalu asam karena bisa menyebabkan sakit perut atau maag kambuh bagi yang memilikinya.

  1. Es Buah

Buah-buahan yang segar bisa saja menjadi sajian yang lebih segar dan menarik dengan menjadikannya es buah. Es buah bisa anda buat sebagai es krim yang menarik untuk anak-anak. Buah-buahan anda jadikan dan jus kemudian di cetak dengan stick. Atau bisa juga anda jus dan langsung diminum dengan tambahan es batu. Jika ingin sajian yang lebih menarik anda pun bisa mencampurkannya dengan berbagai buah-buahan yang lain dan dicampur susu dan sirup. Jadilah es buah yang menarik.

  1. Puding

Sajian yang menarik lainnya dan menyegarkan adalah puding. Puding yang  anda sajikan bisa dengan campuran buah-buahan atau topping krim dan biskuit.

Sajian Minuman Lainnya

Selain buah-buahan ada juga sajian minuman lainnya yang bisa Anda buat untuk keluarga. Tentunya cukup segar, cukup kalori, dan menyehatkan tubuh. Apa saja minuman tersebut, berikut daftar sajiannya :

  1. Sirup Dingin

Anda bisa menjadikan sirup dingin untuk menu berbuka puasa anda. Namun perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak mengkonsumsinya, karena terkadang kandungan gula yang ada dalam sirup terlalu berlebih dan mengandung pemanis buatan.

  1. Es jelly

Buat saja jelly warna warni yang unik dan campurkan dengan susu atau sirup. Anda bisa menikmatinya bersama keluarga sambil merasakan kesegaran es jelly warna warni.

  1. Kolak

Sajian kolak bisa juga untuk menu berbuka puasa. Kolak biasanya disajikan hangat hangat dengan jenis kolak pisang, kolak candil, atau kolak terbuat dari singkong atau ubi-ubi an.

  1. Bandrek/Bajigur

Bandrek atau bajigur ini minuman yang disajikan hangat bersama pisang bakar atau pisang rebus dan gorengan. Bandrek atau bajigur terbuat dari jahe yang dikombinasikan dengan kencur dan gula merah. Minuman ini bisa menghangatkan tubuh juga membuat tubuh lebih berenergi.

  1. Kacang Hijau

Kacang hijau juga bisa menjadi sajian buka puasa. Kacang hijau bisa disajikan dingin atau hangat. Tergantung selera Anda. Kacang hijau mengandung banyak protein nabati dan juga memiliki tigkat kalsium yang cukup sehingga baik untuk kesehatan tubuh sekaligus pemeliharaan sel-sel dan tulang dalam tubuh.

  1. Bubur Sum Sum

Bubur sum sum terbuat dari tepung yang dikombinasikan dengan santan dan gula merah. Bisa dimakan dengan hangat atau dingin.

Itulah menu berbuka puasa yang bisa anda sajikan untuk keluarga. Carilah makanan yang halal sesuai tuntunan agama, agar bukan hanya lezat di lidah namun juga halalan wa thoyibah. Hal ini menjadi fungsi agama, dimana selalu mengajak pada kesehatan dan kebaikan seseorang bukan malah sebaliknya. Untuk itu perhatikan pula jangan sampai memasukkan makanan dan minuman haram dalam islam, karena tentunya merusak ibadah puasa kita. Tips berpuasa sambil bekerja juga bisa Anda memperhatikan dengan sajian menu untuk sahur Anda sebagaimana makan berbuka puasa.

The post 10 Menu Berbuka Puasa yang Sehat appeared first on DalamIslam.com.

]]>