Segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT tentu mengandung maksud kebaikan di dalamnya. Allah melarang segala sesuatu yang biasanya mengandung kemaslahatan entah didunia maupun di akhirat nantinya. Diantara banyaknya perkara yang dilarang, maka riba menjadi salah satunya. Praktek ribawi merupakan dosa yang merusak. Namun sayangnya, praktek riba telah menjamur di masyarakat bahkan mustahil bagi kita untuk menuntaskan praktek ribawi secara tuntas.
Riba menjadi sebuah kata yang begitu akrab di telinga kita sehari- hari. Terutama bagi orang islam tentu riba merupakan kata yang cukup familiar dan yang pasti berarti buruk. Hingga kini ada banyak sekali jenis riba yang ada dimasyarakat mulai dari dalam bentuk pinjaman modal, jual beli barang, jasa dan lain sebagainya.
Pengertian Riba
Menurut bahasa, pengertian riba memiliki beberapa pengertian yaitu:
- Bertambah – Hal ini dikarenakan salah satu perbuatan riba yakni meminta tambahan atas sesuatu yang dihutangkan sebelumnya
- Berkembang – Hal ini terjadi karena salah satu jenis perbuatan riba adalah membungakan harta yang berupa uang atau mungkin hal lainnya untuk kemudian dipinjamkan kepada orang lain.
- Berlebihan – Berlebihan atau menggelembung merupakan salah satu pengertian riba karena adanya penambahan- penambahan beserta syarat tertentu.
Riba merupakan perbuatan tercela dimana para pelakunya akan diganjar dosa oleh Allah SWT dan sebaiknya kita memiliki cara menghindari riba . Menurut M Quraish Shihab, riba merupakan perbuatan untuk mengambil kelebihan atas modal dari yang butuh dengan mengekploitasi kebutuhannya. Sedangkan menurut Ibu Katsir, riba adalah menolong atau membantu, namun mencari keuntungan di balik pertolongan tersebut bahkan mencekik dan menghisab darah.
Dari 2 pengertian di atas tentu bisa diambil bukan? jika riba merupakan perbuatan tercela yang merugikan banyak orang. Riba juga dibahas dalam alqur’an yaitu pada Albaqarah ayat 275 -279. Tidak hanya Al baqorah, namun pembahasan tentang riba juga bisa ditemukan dalam surat Al- Imran ayat 7, An- nisa dan Ar- rum mengenai bahaya riba sebagai berikut :.
- Pelaku diancam dengan siksa api neraka
Di dalam praktek riba, tidak ada satupun manfaat yang bisa diambil atasnya. Ancaman bagi para pelaku riba adalah neraka. Ancaman yang begitu dashyat ini tidaklah main- main. Allah SWT menegaskan pelarangan riba pada QS. Ali Imran ayat 130 ‘ Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”
Memakan riba merupakan suatu perbuatan dosa karena riba memiliki dampak yang buruk bagi kehidupan dimana salah satunya adalah merugikan atau menyengsarakan orang lain. keberadaan riba akan semakin terasa jika bentuk penambahan atau bunga yang harus dibayarkan, semakin tinggi jumlahnya.
- Allah akan menghapus keberkahan untuk mereka para pelaku riba
Mereka para pelaku riba, merupakan orang- orang yang diancam masuk ke neraka. Tidak hanya itu, namun Allah SWT juga mengancam para pelaku dengan tidak menerima keberkahan. Hal ini dijelaskan pada surat Al- Baqarah ayat 275, 276 dan 278 dengan bunyi “ orang- orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya kemasukan syaitan lantaran (ekana) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual- beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual- beli dan mengharamkan riba. Orang- orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya lalu terus berhentu (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang menguanginya (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (275)
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa (276)
Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang- orang yang beriman (278)
Dalam ayat tersebut diatas, tentu telah jelas sekali jika Allah memerangi Riba dan menganjurkan manusia untuk saling bantu dalam bentuk sedekah.
- Penyebab krisis ekonomi
Para ahli ekonomi menyatakan jika bunga berbayar yang berlaku atas peminjaman modal atau riba merupakan penyebab utama terjadinya krisis ekonomi. Terlebih jika bunga yang harus dibayarkan terlalu tinggi, maka krisis ekonomi yang terjadi akan semakin besar dampaknya. Tingginya bunga atas Modal yang dipinjam entah perseorangan ataupun para pengusaha besar, membuat mereka mengeluh. Hasil yang mereka terima atas kerja keras yang dilakukan terkadang malah habis digunakan untuk membayar bunga pinjaman yang begitu tinggi.
- Retaknya hubungan persaudaraan
Riba ternyata juga menjadi salah satu pemicu retaknya hubungan persaudaraan. Bukan hanya meretakkan hubungan perorangan, namun riba juga memicu retaknya hubungan antar negara. Sebagai contohnya adalah negara Ingris dan Amerika. Hal ini dikarenakan Amerika menekankan bunga yang begitu tinggi pada negara peminjam. Terutama bagi antar saudara atau teman, saling meminjamkan barang kepada teman tanpa berlakunya syarat akan riba tentu lebih baik. Dibandingkan dengan riba, tentu sedekah jauh lebih baik. Orang yang gemar bersedekah, hidupnya akan dilimpahi keberkahan oleh ALLAH SWT.
- Pemicu kelebihan produksi
Taukah anda jika ternyata riba berhubungan erat dengan kelebihan produksi? Keberadaan riba membuat banyak orang berdaya beli rendah. Alhasil jasa serta persediaan barang yang telah diproduksi akan mengalami penumpukan. Jika terjadi secara terus menerus, maka proksi akan mengalami kemacetan. Jika sudah demikian, maka dampaknya akan kemana- mana. Mulai dari pengurangan tenaga kerja akibat perusaahaan yang tidak lagi berkembang. Akibatnya pengangguran akan bertambah banyak. Banyaknya pengangguran juga memicu terjadinya peningkatan tindak kriminal.
- Harta yang disedekahkan tidak akan berkah
Bahaya riba yang selanjutnya adalah para pelaku yang tidak mendapatkan pahala bahkan ketika mereka berinfaq. Seperti firman Allah pada QS. Ar-Rum ayat 39 yaitu “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”
Jangan sampai niat anda untuk berbuat baik yakni infaq menjadi tidak berkah akibat hasil riba yang anda lakukan.
- Kebiasaan orang Yahudi
Riba ternyata merupakan salah satu kebiasaan buruk kaum Yahudi. Jika kaum Muslimin melakukan Riba maka mereka telah mengikuti atau meniru apa- yang orang Yahudi lakukan. mereka yang demikian, akan mengikuti nasib kaum yahudi yang mendapatkan azab pedih di akhirat dengan siksa yang menyengsarakan di sana.
- Riba diperangi oleh Allah dan Rasul
Allah melaknat siapa saja yang melakukan riba. Bahkan di akhirat nanti, pelaku Riba akan dibangkitkan dalam keadaan gila dan kelak akan kekal di neraka. Ayat mengenai riba banyak di temukan didalam Alqur’an. Hal ini menandakan jika riba merupakan hal buruk yang membawa dampak negatif bagi kehidupan sehari- hari manusia. Meski demikian, riba masih banyak berkembang mengingat ekonomi penduduk yang belum merata serta terjadinya kesenjangan sosial yang begitu antar sesama. Andai sesama manusia mau peduli dengan sesamanya, maka yang namanya riba bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Selagi anda masih diberi waktu, segera bertobat merupakan cara terbaik untuk menghindarkan anda dari murka Alah.
Riba merupakan salah satu perilaku buruk yang dapat menimbulkan banyak sekali dampak buruk bagi kehidupan manusia seperti perilaku ghibah dalam islam. Riba yang dilakukan dalam skala besar, akan mampu membuat sebuah negara tersebut mengalami kebangkrutan akibat krisis sekonomi yang berkepanjangan. Inilah kenapa sistem riba harus segera dihilangkan karena akan menimbulkan bahaya riba bagi .