Hukum Membuang Sisa Makanan dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Membuang sisa makanan seolah menjadi hal yang lumrah dimana-mana. Bukan hanya karena makanan tersebut sudah basi atau tidak layak makan, malah justru sebagian orang membuang makanan yang masih layak dimakan hanya karena kenyang atau tidak suka. Bahkan sering pula kita lihat kesengajaan dalam membuang-buang makanan pada acara tertentu, misalnya saja acara ulang tahun.

Ketika seseorang berulang tahun, beberapa orang sengaja membawakan sebuah kue tart hanya untuk dapat dilemparkan ke wajah yang berulang tahun. Jelas itu merupakan hal yang sia-sia, siapa juga yang akan bersedia memakan kue yang sudah bekas lemparan ke wajah orang atau jatuh ke lantai? Bukankah ini menjadi suatu perbuatan yang mubazir? Salah satu perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT.

Membuang makanan termasuk teman setan

Sebagaimana hadist Rasul:

“Sesungguhnya Allah membenci kalian karena 3 hal: “kata-katanya” (berita dusta), menyia-nyiakan harta, dan banyak meminta.” (HR.Bukhari)

Membuang sisa makanan termasuk perbuatan menyia-nyiakan harta, sehingga Allah membencinya. Membuang sisa makanan berarti menjadi teman setan pula. Sebagaimana Allah berfirman:

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Baca juga:

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim)

Baca juga:

Hargailah makanan

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Janganlah kalian beristinjak dengan menggunakan kotoran atau tulang, karena tulang adalah bahan makanan saudara kalian dari golongan jin.” (HR. Turmudzi)

Baginda Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menghargai makanan jin muslim. Makanan jin muslim saja harus kita hargai, apalagi makanan kita sendiri.

Bukan hanya Rasul yang menyuruh kita untuk menghargai makanan, tapi juga para cendekiawan muslim.

  1. Yahya bin Said bercerita bahwa Sufyan at-Tsauri membeci orang meletakkan roti di bawah piring (HR. Bukhari)
  2. Hasan al Bashri menceritakan hukuman Allah yang ditujukan pada masyarakat yang tidak pernah menghargai makanan: “ Ada sebuah penduduk desa yang Allah beri kelapangan dalam masalah rezeki. Sampai mereka melakukan istinjak dengan roti. Akhirnya Allah kirimkan penyakit lapar hingga mereka makan makanan yang mereka duduki.” (Ibnu Abi Syaibah)
  3. Dikatakan dalam sebuah riwayat dari Ja’far bin Muhammad, dari ayahnya, Muhammad al-Baqir (Abu Ja’far), beliau mengatakan, Dulu, Bani Israil pernah beristinjak dengan roti. Hingga Allah kirimkan rasa lapar kepada mereka, hingga mereka mencari-cari di toilet mereka untuk dimakan. (Ibnu Abid Dunya – Islah Mal – no. 344)
  4. al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani pernah bercerita Saya tidak mengetahui ada seorangpun ulama yang mengatakan, “Boleh menghinakan roti.” Seperti diinjak, atau membuang roti sisa di tempat sampah atau semacamnya. Dan tidak ada satupun ulama yang menyarankan untuk berlebihan dalam memuliakan roti, seperti mencium roti. Bahkan Imam Ahmad radhiyallahu ‘anhu menegaskan dibencinnya mencium roti (dalam rangka memuliakan).

Baca juga:

Bukan hanya karena dilarang dalam agama Islam, tapi juga tentang masalah moralitas. Bagaimana bisa kita dengan gampangnya membuang makanan sedangkan di luar sana masih terdapat 920 juta orang yang mengalami kelaparan?

Saat ini, masalah kelaparan di dunia bukan hanya karena jumlah produksi tapi lebih kepada masalah distribusi makanan yang tidak merata. Sehingga banyak Negara atau daerah miskin tidak mendapat pasokan makanan karena adanya permintaan makanan yang berlebihan dari Negara atau daerah yang lebih kaya.

Berdasarkan catatan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), setidaknya ada 1,3 miliar ton makanan yang terbuang dalam setahun. Menurut World Resources Institute, lembaga penelitian lingkungan, dibalik 1,3 miliyar ton makanan yang terbuang setiap tahun diseluruh dunia, terdapat 45 triliun galon air yang juga terbuang.

Angka tersebut mewakili 24 persen air yang digunakan untuk agrikultur. Sektor tersebut menggunakan 70 persen air bersih di seluruh dunia. Begitu besar pemborosan yang dilakukan hanya dari kegiatan membuang sisa makanan, bukan?

Padahal Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan, sebagaimana firmannya:

 “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raaf : 31)

Tips Mengontrol Ketersediaan Makanan

Lalu bagaimana jika saat kita makan memang ada sisa makanan yang tidak mungkin kita makan kembali? Kita bisa mendaur ulang dengan menjadikan sisa makanan sebagai pupuk kompos atau memberikan sisa makanan itu ke hewan piaraan atau hewan ternak kita. Anda juga bisa melakukan beberapa tips di bawah ini agar bisa mengontrol jumlah makanan dalam rumah tangga Anda.

  1. Perencanaan

Saat  Anda akan berbelanja, sebaiknya buatlah  daftar makanan yang harus dibeli untuk seminggu ke depan, ini akan membuat Anda lebih menghemat uang dan waktu. Seandainya, Anda tidak membeli makanan secara berlebih maka sangat mungkin bagi Anda untuk bisa membuatnya makanan tetap segar dan dapat digunakan semuanya tanpa ada yang terbuang.

  1. Persiapan

Segera pisahkan makanan yang mudah basi dengan yang lebih awet begitu Anda selesai berbelanja sehingga Anda akan tahu mana bahan makanan yang harus dimasak terlebih dahulu dan mana yang tidak. Memilah bahan makanan ini penting untuk mempermudah Anda dalam mengurangi makanan terbuang.

  1. Penyimpanan

Simpan sayuran ke dalam kulkas dengan membungkusnya menggunakan kertas Koran sehingga lebih awet. Sedangkan untuk buah cukup disimpan dalam wadah yang berbeda dari sayuran. Mereka akan tetap segar sehingga Anda dapat memakan buah dan sayur tanpa ada yang terbuang karena sudah busuk.

Jika Anda hendak makan direstoran, pilihlah restoran yang menyajikan makanan sesuai dengan porsi makan Anda. Pesanlah hanya makanan yang diperkirakan benar-benar akan dimakan dan habis. Jika Anda ingin mengadakan sebuah acara jamuan makan atau pesta perkirakan jumlah tamu yang akan datang dan sesuaikan dengan banyaknya makanan yang akan dihidangkan. Sisa hidangan pesta yang masih memungkinkan bisa simpan di lemari pendingin. Sehingga nanti bisa dimasak kembali dengan resep yang berbeda sehingga tidak bosan. Berhematlah dalam berbelanja sehingga Anda terhindar dari pemborosan.

Baca juga:

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menyadarkan kita semua arti pentingnya makanan. Segera sadarkan pula orang-orang di sekitar Anda tentang kebiasaan membuang sisa makanan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn