15 Syarat-Syarat Taubat Agar Diterima

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap manusia tentu memiliki kesalahan dan dosa masing-masing. Tidak ada satupun manusia yang bisa sempurna dan tanpa melakukan kesalahan. Tentunya bukan berarti setiap kesalahan tidak bernilai dosa, pasti akan ada dosa dan pahala.

Untuk itulah Allah senantiasa memberikan perintah kepada manusia agar manusia senantiasa bertaubat dan memohon ampun secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Tentu Allah mengharapkan manusia bisa hidup sesuai dengan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.

Secara fitrah manusia bukan seperti malaikat yang tanpa ada salah dosa dan tidak memiliki hawa nafsu. Hawa nafsu tentunya adalah penyebab manusia bisa melakukan salah dan dosa.

Hawa nafsu ini adalah hal yang membuat manusia terkadang mengikutinya hingga berbuat dosa, mendengar bisikan syetan dan juga menjauhkan dari ajaran Allah SWT. Untuk itu atas kekhilafan manusia, maka wajib untuk bertaubat. Tidak semua dosa bisa Allah ampuni, akan tetapi kita juga harus selalu berharap bahwa Allah akan mengampuni kita semua.

Perintah Bertaubat dalam Al-Quran

Di dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan mengenai wajibnya manusia bertaubat. Bertaubat bukan hanya saat kita telah melakukan kesalahan akan tetapi bisa kita lakukan setiap waktu, karena kita tidak pernah tau kesalahan atau dosa apa yang telah kita lakukan tanpa disadari.

Berikut adalah ayat-ayat yang berkenaan dengan perintah bertaubat.

  1. QS An Nur : 31

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”

Allah menyampaikan bahwa orang-orang beriman yang bertaubat adalah orang-orang yang beruntung. Artinya, kita akan diampuni oleh Allah dan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Tanpa ampunan dan keridhoan Allah tentu kita termasuk pada orang-orang yang merugi dan tersesat.

baca juga:

  1. QS At Tahrim : 8

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang benar (ikhlas)”

Allah memerintahkan kita utnuk bertaubat kepada-Nya dengan sebenar-benar taubat dan ikhlas. Ikhlas artinya hanya untuk mengharapkan ridho Allah bukan sekedar taubat sebentar lalu diulangi kembali lagi. Tentu taubat yang sungguh-sungguhlah yang Allah terima, disertai dengan ikhtiar dan kesungguhan berubah.

  1. QS Hud : 3

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepadaNya, (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, hingga pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut, kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah memberikan kenikmatan yang banyak jika kita benar-benar bertaubat dan termasuk pada orang-orang yang takut pada Allah. Sedangkan bagi mereka yang tidak benar-benar bertaubat maka sesungguhnya Allah membalas bukan hanya di dunia melainkan juga kelak di akhirat.

baca juga:

  1. QS At Tahrim : 8

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)”

Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diperintahkan oleh Allah agar melaksanakan taubatan nasuha, yaitu taubat yang semurni-murninya atau semaksimal-maksimalnya. Taubatan nasuha benar-benar taubat yang menyesali segala kesalahan dan dosa kita dan berjanji untuk tidak kembali hingga tataran hijrah dari perilaku yang buruk tersebut.

Ayat-ayat diatas menunjukkan kita bahwa sejatinya Allah membuka peluang untuk kita bertaubat dan mengampuni dosa-dosa kita. Asalkan saja bukan dosa-dosa besar seperti syirik yang bisa menghapus pahala dan kebaikan kita.

baca juga:

Syarat atau Cara Untuk Bertaubat

Untuk bisa bertaubat, tentunya terdapat syarat-syarat atau cara yang harus dilakukan. Tentunya segala pertaubatan kita kembali pada Allah lah yang menerima atau tidaknya. Untuk itu kesungguhan dan keikhlasan kita dalam bertaubat tentu sangat dibutuhkan.

Berikut adalah 15 syarat atau cara yang bisa manusia lakukan agar bisa sesuai dengan Cara Taubat Nasuha Menurut Islam:

  1. Menyadari terlebih dahulu apa yang menjadi kesalahan kita atau dosa kita.
  2. Menyadari dampak dari perilaku dosa atau kesalahan yang kita lakukan.
  3. Meminta maaf kepada orang atau pihak yang terkena salah atau akibat perilaku kita (karena Allah pun mengampuni jika kita juga mengakui kesalahan dan meminta maaf pada orang lain).
  4. Bersungguh-sungguh untuk tidak melakukannya atau mengulangi kembali salah dan dosa yaitu dengan istilah Taubatan Nasuha.
  5. Bersujud dan mengakui kesalahan dan dosa pada Allah SWT dalam Sujud atau Shalat kita
  6. Melakukan Shalat Taubat yang bisa dilakukan kapan saja di luar shalat wajib sesuai dengan tata cara shalat taubat.
  7. Mencari hal-hal yang bisa membuat kita kembali pada kesalahan atau dosa yang sama, agar tidak mengulanginya.
  8. Menjauhi segala sebab atau sumber masalah yang membuat kita mengulangi dosa dan khilaf.
  9. Tujuan taubat benar-benar karena Allah SWT bukan karena tujuan lainnya.
  10. Tujuan taubat adalah benar-benar ingin menjauhi dosa bukan akan mengulanginya lagi.
  11. Taubat karena didasari oleh keinginan dan kesadaran sendiri bukan paksaan orang lain apalagi rekayasa karena sesungguhnya Allah Maha Tau.
  12. Merendahkan diri serendah-rendahnya dan setunduk-tunduknya pada Allah SWT  (bisa juga membaca Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT) .
  13. Menyerahkan diri dan memasrahkan diri pada Allah SWT selayaknya seorang hamba atau budak yang mengikuti Tuhan-nya.
  14. Bertaubat didasari oleh keikhlasan hati dan juga kerendahan diri kita pada Allah bukan atas hal-hal yang berkenaan duniawi semata.
  15. Pertaubatan kita berorientasi pada ampunan Allah dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Pada intinya, Allah mensyaratkan taubat kita adalah taubat yang sungguh-sungguh, bukan sekedar taubat yang akan diulangi kembali dan selalu berulang untuk dilakukan. Allah menilai bukan hanya sekedar hasil akhir perubahan kita, melainkan usaha dan proses perubahan kita. Tentunya proses perubahan bukan waktu yang sebentar.

Untuk itu, dalam 15 syarat-syarat dalam bertaubat tersebut, yang paling terpenting adalah melakukan proses perubahan dan juga menyadari atas kesalahan atau dosa apa yang telah kita lakukan. Sampai kapanpun manusia tidak akan ada yang sempurna dan terbebas dari dosa.

baca juga:

Untuk itu, Allah memberikan kita akal dan pikiran agar bisa berpikir mana yang benar dan salah. Tidak hanya itu, diberikan juga petunjuk Al Quran yang bisa dipahami manusia agar tidak tersesat dalam hidupnya. Semuanya agar manusia bisa menjalankan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .

Semoga kita sebagai umat islam bisa menjauhi dosa-dosa yang besar, dan diampuni segala dosa-dosa kecil kita. Sesungguhnya kita adalah manusia yang lemah jjika tanpa ampunan dan ridho dari Allah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn