Kewajiban suami terhadap istri dalam Islam adalah memperlakukan istri dengan baik sesuai dengan syariat Islam. Pernikahan akan menjadi lebih indah ketika istri pun merasa bahagia dengan perlakuan suami yang begitu manis dan baik sebagaimana yang dikatakan Rasul.
Rasulullah SAW bersabda: “Terimalah wasiat tentang memperlakukan wanita (istri) dengan cara yang baik. Karena sesungguhnya wanita ini diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang melengkung.
Dan sesuatu yang paling melengkung itu adalah sesuatu yang terdapat pada tulang rusuk yang paling atas. Jika hendak meluruskannya tanpa menggunakan perhitungan yang matang, maka kalian akan mematahkannya. Sedang jika kalian membiarkannya, maka ia akan tetap melengkung. Oleh karena itu, terimalah wasiat memperlakukan wanita dengan baik.” (HR. Muslim).
Berikut adalah 13 cara suami memperlakukan istri dalam Islam atau cara Rasulullah menyayangi istri:
1. Membantu pekerjaan istri
Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anhumma pernah ditanya oleh salah seorang sahabat. “Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah bersama istri-nya?” “Dahulu Nabi biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya”. tutur Aisyah Radhiallahu anhaa” (HR Bukhari).
2. Memberikan yang terbaik untuk istri
Dari Anas berkata : “Kemudian kami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istri Rasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisa menaiki unta tersebut”. (HR Bukhari).
Baca juga:
3. Sabar menghadapi istri
Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci sebuah sikap (akhlak) istrinya maka ia akan ridho dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain” (HR Muslim)
4. Tidak pernah bersikap kasar
Aisyah Radhiallahu anhaa pernah bertutur: Suamiku tidak pernah memukul* istrinya meskipun hanya sekali” (HR Nasa’i)
Suatu saat Shafiyah safar bersama Rasulullah, saat itu adalah hari gilirannya. Dia ketinggalan (rombongan) karena untanya berjalan lambat, lalu menangis. Maka Rasulullah datang mengusapkan air mata dengan kedua tangannya kemudian berusaha membuat Shafiyah berhenti menangis” (HR Nasa’i)
5. Mengerti keadaan istri
Rasulullah bersabda “Aku pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku tak tega mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu”. (HR Muslim).
6. Selalu memanjakan istri
Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Wahai Humayr`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah.
Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, Ab al-Qsim (Rasulullah) orang baik. Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”
Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syuaib al-Nas`, Sunan al-Nas` al-Kubr, Beirut: Dr al-Kutub al-Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951)
Baca juga:
7. Memanggil dengan panggilan sayang
Rasulullah memiliki panggilan khusus kepada istrinya sehingga sang istri akan merasa diistimewakan dan bahagia. Misalnya saja pada Aisyah, beliau memberikan panggilan Humayrah yang artinya pipi yang kemerah-merahan. Aisyah akan sangat senang ketika Rasul memanggilnya dengan sebutan tersebut.
8. Sering mencium istri
Dari Aisyah r.a “Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu”. (HR Ahmad).
Aisyah meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciumnya sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. Kemudian beliau bersabda, “sesungguhnya ciuman itu tidak membatlkan wudlu dan tidak membuat buka orang yang berpuasa”.
Dan beliau berkata, “wahai humaira (panggilan untuk Aisyah) sesungguhnya dalam agama kita terdapat kelapangan”. Rasulullah tetap berpuasa, beliau mencium di bagian mana saja bagian wajahku hingga beliau berbuka. (H.R. An Nasai dalam sunan al kubra)
9. Mengajak istri makan di luar
Dari Anas bahwa rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki tetangga berkebangsaan Persia. Dia telah memasak kuah yang enak untuk Rasulullah. Kemudian dia mendatangi Rasulullah dan mengundang makan. Rasulullah berkata : “dengan dia?” sambil menunjuk kepada Aisyah. Dia (orang Persia) berkata : “tidak”. Kemudian Rasulullah berkata : “kalau begitu tidak”. Kemudian tetangga itu datang lagi mengundang Rasulullah . Rasulullah berkata : “dan bagaimana dengan orang ini (Aisyah)?. Orang Persia itu berkata : “tidak”. Rasulullah berkata : “jika begitu tidak”. Kemudian orang itu kembali lagi mengundang Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “dengan dia?”. Orang Persia itu menjawab, “Ya boleh”. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Aisyah pun berjalan berurutan hingga mendatangi rumah tetangga beliau tadi. (HR.Muslim)
10. Berbincang dengan istri di malam hari
Aisyah berkata, “adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak ke luar kota, beliau mengundi diantara istri-istrinya. Maka jatuhlah undian pada Aisyah dan Hafsah. Kemudian keduanya ke luar dengan beliau bersama-sama. Dan Rasulullah apabila datang waktu malam, beliau berjalan bersama Aisyah dan berbincang-bincang dengannya”. (H.R Bukhori)
Baca juga:
11. Selalu menyenangkan istri
Dari Said bin Yazid bahwa ada seorang wanita menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau kemudian berkata, “wahai Aisyah, tahukan engkau siapakan wanita ini ?” Aisyah berkata : “tidak wahai Nabi Allah”. Kemudian Beliau berkata, “Ini adalah budak yang pandai bernyanyi dari Bani Fulan, suka kah engkau bila dia bernyanyi untukmu?” Aisyah menjawab : “Ya”. Kemudian beliau memberi wanita itu sebuah talam, dan dia pun menyanyi. (H.R. Ahmad dan Thabrani)
12. Mampu membaca perasaan istri
Anas bin Malik RA berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan walimah ketika menikah dengan Zaenab binti Jahsy. Maka orang-orang pun kenyang dengan roti dan daging. Kemudian beliau ke luar menuju beberapa bilik ummahatul mukminin (istri-istri beliau) sebagaimana yang biasa beliau lakukan pada pagi hari beliau menikah. Lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka mengucapkan salam kepada beliau, serta beliau mendoakan mereka dan merekapun mendoakan beliau.” (H.R. Muslim).
Baca juga:
13. Mandi berdua
Berkata Aisyah : ”Aku mandi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu bejana, aku mendahuluinya dan ia mendahuluiku (mengambil wadah) sampai-sampai ia berkata: “tinggalkan untukku”, dan aku berkata, “tinggalkan untukku. (H.R. An Nasai)
Itulah 13 cara Rasulullah memuliakan istri atau memperlakukan istri dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…