Sebelum bicara tentang bahaya Islam liberal, kita perlu mengetahui apa liberalisme itu sendiri. Liberalisme merupakan sebuah gerakan politik di mana pandangan modern dan kuno dikombinasikan demi menjamin individual mendapatkan kebebasan sebagai tujuan dari pemerintahan. Biasanya hak yang justru bertentangan dengan ajaran agamalah yang dilindungi oleh kelompok-kelompok liberal. Bisa juga kita menganggap bahwa liberalisme berlawanan dengan konservatisme sebab struktur masyarakat tersebutuk oleh kemampuan individual. Jadi, tidak heran juga bila liberalisme pun tidaklah cocok dengan komunisme yang termasuk di dalam ideologi kolektif dan totaliterisme.
Islam liberal adalah mereka yang dengan sengaja dan terselubung menyebarkan paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Yang disebarkan oleh mereka justru berfokus pada pluralisme, inklusifisme, serta sekulerisme agama. Supaya tidak terkecoh dengan apa yang kelompok ini coba bagikan kepada masyarakat, kita perlu mengerti apa itu ketiga hal yang termasuk pada paham liberalisme.
Islam liberal sendiri diketahui adalah sebuah komunitas atau kelompok yang memiliki anggota yang nyeleneh. Mengapa demikian? Ini dikarenakan kelompok ini sendiri merekrut orang-orang yang kemudian dimanfaatkan serta diperkenalkan ke publik sebagai modernis atau pembaharu. Mungkin beberapa dari kita masih terlalu asing dengan kelompok Islam liberal, namun sebetulnya di Indonesia sudah ada kelompok seperti ini yang menamakan diri mereka Jaringan Islam Liberal alias JIL.
Faktanya, bukan hanya JIL saja yang ada di Indonesia, tapi ada banyak lembaga Islam liberal yang sebelum-sebelumnya sudah ada di Indonesia, bahkan ada puluhan. Sekitar 40 lebih lembaga pernah mendapatkan dukungan dana dari lembaga yang ada di Amerika, yaitu The Asia Foundation atau disingkat TAF. Tidak hanya itu, homoseks pun dihalalkan oleh pentolan-pentolannya, seperti Musdah Mulia, dan kemudian masih juga membela ajaran sesau seperti Ahmadiyah. Hanya saja mereka-mereka itulah yang malah termasuk di dalam buku terbitan Amman Yordan yang berisi tentang daftar 500 tokoh Islam yang memiliki pengaruh besar di dunia.
Untuk memahami Islam, metode sosiologi agama pengaruh Barat-lah yang digunakan daripada menggunakan metode alami yang seharusnya. Maka, jangan heran bila menemukan bahwa agama kemudian hanya dipandang sebagai fenomena sosial dan tidak begitu mendalam akan ajarannya. Setelah adanya paham kesesatan tersebut, ada sejumlah pendapat muncul, seperti misalnya:
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, istilah telah dikacaukan oleh para kaum Islam liberal dan para mahasiswa universitas Islam yang ada di Indonesia tampak berhasil dikelabui. Pengelabuan tersebut diantaranya adalah Rifa’at At-Thahthawi, yakni orang Mesir alumni Paris yang dianggap sebagai salah satu modernis dengan mencampur aduk laki-laki dan perempuan secara halal. Bahkan orang tersebut juga akhirnya dianggap sebagai seseorang yang sudah membuat pintu ijthihad terbuka.
Akibatnya yang paling parah dari pengelabuan tersebut di mana paham Islam diselewengkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab adalah memberi kesan bahwa Muhammad bin Abdul Wahab sejajar dengan Rifa’at At-Thahthawi. Padahal kita sebagian besar sudah tahu bahwa Muhammad bin Abdul Wahab adalah seorang penyebar dan pengajar agama Islam yang murni dan benar di Saudi Arabia. Keduanya pada dasarnya bertentangan dengan prinsip yang sama sekali berbeda; yang satu benar adanya, yang satu lagi sesat adanya. Hanya saja, karena kesalahkaprahan dari awal, keduanya mempunyai tingkat sejajar.
Perlu diketahui bahwa pada hakekatnya Muhammad bin Abdul Wahab adalah seseorang yang berjuang untuk membuat ajaran dan pemahaman Islam murni, sedangkan yang dikenal sebagai Rifa’at Thahthawi adalah seseorang yang telah membuat pemahaman Islam kotor dan tercemar. Dengan cara memutarbalikkan fakta yang ada, buku-buku karya dari Harun Nasution yang berisi tentang istilah-istilah pembaruan tersebut disebarkan secara resmi di berbagai perguruan tinggi Islam yang ada di Indonesia. Salah satu karyanya membahas tentang Sejarah, pemikiran dan gerakan Islam yang mengalami pembaruan dan sudah terbit sejak tahun 1975.
Darmogandul dan Gatoloco, mungkin sebagian dari kita pun tidak asing dengan kedua nama tersebut sebab mereka bisa dibilang penginspirasi Nurcholish Madjid dalam penyelewengan istilah. Istilah dikembalikan kepada bahasa dan akhirnya bahasa tersebut diberi arti menurut pengertiannya sendiri. Dari makna buatan sendiri itulah akhirnya muncul hujjah atau semacam argumentasi yang didesain untuk menolak syariat Islam. Bandingkan saja dengan milik Nurcholish Madjid yang sengaja membuat Islam kembali kepada al-Din dan Islam akhirnya dianggap hanya sebagai agama yang tidak ada urusan serta hubungannya dengan negara dan kehidupan di dunia. Dari pemaknaan tersebutlah penerapan syariat Islam ditolak untuk masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
Keduanya sebetulnya memiliki perbedaan, yaitu:
Walau keduanya memiliki latar belakang yang berbeda, cara menolak syariat Islam tetap dianggap sama dan yang membedakannya hanyalah pada ungkapan-ungkapannya saja.
Paham Mengenai Islam Liberal
Seperti itulah bahaya Islam liberal yang perlu diwaspadai karena Indonesia pun kini tentu memiliki orang-orang semacam itu. Pandangan tersebut dianggap berbahaya sebab kaum pluralis justru memengaruhi supaya orang lain memiliki anggapan bahwa semua agama itu sejalan, sama dan paralel. Jika menemukan ajaran yang seperti itu (pluralisme, sekulerisme, dan inklusifisme) sudah jelas itu merupakan paham dari Islam liberal yang mencoba menghancurkan hadits dan ayat Al-Qur’an serta berlawanan dengan apa yang disabdakan oleh Nabi SAW dan firman dari Allah SWT.
Baca juga artikel tentang islam lainnya
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…