berdoa Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/berdoa Thu, 11 Feb 2021 05:29:07 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png berdoa Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/berdoa 32 32 Kekuatan Memanjatkan Doa Kepada Allah SWT https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/kekuatan-memanjatkan-doa-kepada-allah-swt Thu, 11 Feb 2021 05:28:03 +0000 https://dalamislam.com/?p=9180 Di antara kita pasti pernah menerima atau memiliki cobaan dan ujian. Di balik doa yang tertunda untuk diijabah, di sanalah Allah mempunyai suatu rencana dan cara. Dia sangat senang mendengar bisikan doa dari kita, apalagi jika doa kita sangat ikhlas. Dan selama kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak akan ada yang namanya […]

The post Kekuatan Memanjatkan Doa Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Di antara kita pasti pernah menerima atau memiliki cobaan dan ujian. Di balik doa yang tertunda untuk diijabah, di sanalah Allah mempunyai suatu rencana dan cara. Dia sangat senang mendengar bisikan doa dari kita, apalagi jika doa kita sangat ikhlas. Dan selama kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak akan ada yang namanya putus asa.

Semua itu ada prosesnya, doa pun ada prosesnya. Kita harus paham bahwa tugas kita adalah berdoa dan tugas Allah adalah menerima doa kita. Maka, kita sebagai seorang hamba, tidak boleh berdoa sambil memikirkan urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, memikirkan apakah doa kita akan dikabulkan Allah atau tidak.

Diterima atau tidaknya doa kita itu bukanlah urusan kita, tapi urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik itu dikabulkan atau tidak, diijabah atau tidak, didengar atau tidak, itu semua urusan Allah. Tapi, penuhilah kewajiban kita yaitu dengan berdoa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan bina dina.” (QS. al-Mu’min: 60)

Berarti kita harus menjalankan doa itu, dari ayat di atas ada perintah dan janji. Allah perintahkan kita untuk berdoa dan Allah berjanji akan mengabulkannya. Sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, maka kita tidak perlu memikirkan janji Allah. Yang perlu kita pikirkan adalah kewajiban kita, yaitu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Amirul Mukminin berkata, “Al-muwaffaq, yaitu orang yang mendapatkan taufik dari Allah, adalah man aktsara minad du’a, mereka yang tidak pernah berhenti berdoa.”

Itulah orang yang mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tanpa memikirkan doanya akan Allah terima atau tidak. Kita semua pasti memiliki masalah, tapi janganlah kita berputus asa, karena kita memiliki senjata yang kuat yaitu sebuah doa. Senjata orang-orang Mukmin adalah dengan berdoa. Kita jangan hanya ikut-ikutan berdoa, “Aamiin… aamiin….” saja tidak paham.

Berdoalah sendiri, saat di rumah setelah shalat malam, angkatlah tangan kita untuk berdoa kepada Allah. Dan indahnya berdoa itu saat kita berdoa, kita tidak langsung berkata, “Ya Allah, saya punya masalah, tolong selesaikan masalah saya…”

Janganlah begitu, usahakan kita sopan saat berdoa atau meminta sesuatu. Bagaimana maksudnya sopan dalam berdoa? Ketika kita berdoa, hal pertama yang kita ucapkan ialah sebuah pujian untuk Allah.

“Ya Allah, Yang Maha Mulia, Yang Maha Segala-galanya. Ya Allah, saya mengakui kebodohan saya, kelemahan saya, kekurangan saya, dosa dan maksiat saya, dan Engkau Maha Mengampuni, Engkau Maha Kasih dan Sayang, Engkau lebih sayang kepada hamba daripada orang tua dan diri hamba sendiri. Ya Allah, Engkau Maha Baik dan Engkau Maha Adil. Ya Rahman ya Rahim. Ya Hayyu ya Qayyum. Ya Awwalu wal Akhir. Ya Dzal Jalali wal Ikram. Ya Maalikal Mulk. Ya Allah, ya Allah, ya Allah…

Saat memuji Allah, kita pun akan menangis di awal sebelum meminta. Doa itu sangat nikmat jika kita bisa mengetahui rahasianya. Jika kita perhatikan surah al-Faatihah, yang di mulai dengan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin. “Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam. Arrahmaanir Rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyya-Ka na’budu wa iyyaa-Ka nasta’iin.

Setelah 4 ayat kita memuji Allah, baru masuk, ihdinash-shiraatal mustaqiim. Saat itu barulah kita meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang langsung, setelah mengucapkan basmallah lalu malah langsung membaca ihdinash-shiraatal mustaqiim. Begitulah prosesnya sistem dalam berdoa.

The post Kekuatan Memanjatkan Doa Kepada Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
9 Cara Berdoa Agar Dikabulkan Allah SWT https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/cara-berdoa-agar-dikabulkan-allah-swt Mon, 08 Feb 2021 06:26:22 +0000 https://dalamislam.com/?p=9009 Tak sedikit di antara kita yang putus asa karena doanya yang tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT. Sudah dibuktikan dengan jelas dalam firman-Nya, bahwa Allah tidak akan pernah menolak setiap permintaan atau doa yang dipanjatkannya. Allah pasti menerima permintaan dari hamba-Nya. Lalu bagaimana dengan doa yang kita panjatkan itu tidak segera terkabul? Ini menunjukkan bahwa […]

The post 9 Cara Berdoa Agar Dikabulkan Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Tak sedikit di antara kita yang putus asa karena doanya yang tidak segera dikabulkan oleh Allah SWT. Sudah dibuktikan dengan jelas dalam firman-Nya, bahwa Allah tidak akan pernah menolak setiap permintaan atau doa yang dipanjatkannya. Allah pasti menerima permintaan dari hamba-Nya.

Lalu bagaimana dengan doa yang kita panjatkan itu tidak segera terkabul? Ini menunjukkan bahwa dalam berdoa ada beberapa etika dan tata cara yang harus dilakukan, yaitu:

1. Luruskan Niat

Niat adalah unsur dasar dari segala aktivitas yang kita lakukan. Maka niat ini menjadikan kualitas doa yang dilakukan memiliki nilai plus di hadapan-Nya.

Niat merupakan suara hati, peranannya sangat besar dan posisinya sangat penting. Terkadang bisa menaikkan derajat kita, dan terkadang dapat menjerumuskan kita ke tingkat yang paling hina.

Dalam doa, lurusnya niat menjadi suatu hal pertama yang perlu diketahui, supaya doa-doanya manjur, karena baiknya niat, baiknya doa, dan baiknya doa bisa menentukan mustabnya suatu doa.

2. Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu kunci agar doa bisa terkabul. Keikhlasan sendiri memiliki power yang cukup kuat dalam membuka pintu langit yang tertutup dan dapat melancarkan doa yang tersumbat. Ikhlas dalam menembus kemungkinan-kemungkinan kecil menjadi besar.

Bersikap ikhlas itu memang sesuatu hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Sebagai manusia biasa, kita harus bisa meng-update ilmu ikhlas ini sehingga bisa diimplementasikan dengan baik. Sebab keikhlasan yaitu cerminan hati dan energi.

3. Yakin Sepenuhnya

Pada dasarnya, sikap yakin saat berdoa adalah penumbuh energi positif. Dan kemudian, energi positif di setiap untaian doa itu akan menarik hal-hal positif lainnya.

Keyakinan memiliki potensi yang cukup besar dalam menembus pintu langit, karena akan mengaktifkan organ-organ tubuh lainnya untuk ikut bergerak selaras dengan apa yang sudah diyakini oleh pendoa.

4. Khusyuk

Seseorang yang sedang berdoa yang mengerti bahwa ia sedang meminta kepada pemilik kehidupan, tentu yang ia diucapkan biasanya dibarengi dan diusahakan untuk dihayati. Jarang sekali orang yang ketika berdoa itu asal-asalan dan semaunya, bahkan cepat-cepat bangun dari duduknya.

5. Bersungguh-sungguh

Kesungguhan dalam berdoa akan menunjukkan bahwa kita serius dengan keinginan kita. Kesungguhan bida ditunjukkan dari sikap dan perkataan. Kesungguhan dalam sikap misalnya, tenang ketika berdoa, sebagaimana firman-Nya,

وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً

“Dan sebutlah (nama) Tuhamnu dalam hatimu dengan merendahkan diri  dan rasa takut….” (Al-A’raf: 205)

Dengan bersikap rendah diri dan rasa takut kepada-Nya, sudah pasti dilakukan dengan tenang.

Ketika kita berdoa kepada Allah SWT, gunakanlah kalimat yang sungguh-sungguh, yang menjadikan kita yakin bahwa doa kita pasti dikabulkan oleh Allah.

6. Jangan Sungkan Menangis

Tangisan yang muncul karena takut kepada Allah, akan menambah rasa khusyuk dan keyakinan bahwa dia akan terbebaskan dari beban yang berat.

Rasululloh bersabda, “Tidak akan masuk neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

7. Melembutkan Suara

Saat berdoa kita harus melembutkan suara sehingga betul-betul hadir di lubuk hati yang akan membuat Allah suka terhadap apa yang kita mohon.

Melembutkan suara ketika berdoa akan membuat jarak kita (doa) lebih dekat kepada Allah, sebab itu membuktikan kehinaan kita dan menunjukkan bahwa betapa butuhnya kita terhadap-Nya.

8. Memilih Waktu yang Tepat

Berdoa juga membutuhkan waktu yang tepat, diantaranya:

  • Sepertiga malam terakhir
  • Waktu antara azan dan iqamah
  • Pada waktu sujud
  • Setelah sholat fardhu
  • Pada hari Jumat
  • Malam Lailatul Qadar

9. Bertawasul dengan Asma Allah

Saat berdoa sudah sepantasnya berdoa dengan menyebut nama-nama Allah dan Nabi. Karena hal ini merupakan bentuk pujian kepada-Nya. Pujian itu pun sudah diatur dalam Islam, seperti memuji Allah dengan Asmaul Husna, dan memuji Rasul dengan shalawat.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ

“Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu…..” (Al-Araf:180)

The post 9 Cara Berdoa Agar Dikabulkan Allah SWT appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Penghambat Doa Tidak Kunjung Dikabulkan https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/penghambat-doa-tidak-kunjung-dikabulkan Wed, 03 Feb 2021 06:18:56 +0000 https://dalamislam.com/?p=8907 Manusia sebagai makhluk yang fana. Tentunya manusia selalu memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa. Salah satu cara manusia memohon pertolongan adalah dengan cara berdoa. Tapi terkadang, manusia merasa sudah sering berdoa tetapi doanya belum juga dikabulkan. Sebenarnya bukan tidak dikabulkan, namun ada beberapa penyebab kemungkinan doa seseorang itu terhambat. Allah SWT memiliki asma Al-Mujiib yang […]

The post 6 Penghambat Doa Tidak Kunjung Dikabulkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Manusia sebagai makhluk yang fana. Tentunya manusia selalu memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa. Salah satu cara manusia memohon pertolongan adalah dengan cara berdoa. Tapi terkadang, manusia merasa sudah sering berdoa tetapi doanya belum juga dikabulkan. Sebenarnya bukan tidak dikabulkan, namun ada beberapa penyebab kemungkinan doa seseorang itu terhambat.

Allah SWT memiliki asma Al-Mujiib yang artinya Maha Mengabulkan. Hal ini berarti Allah SWT akan selalu mengabulkan doa-doa dari setiap hamba-Nya.

Hanya saja, doa itu ada yang dikabulkan secara langsung yaitu di dunia, ada juga ketika Allah SWT akan mengabulkan doa dengan cara lain yaitu menunda doa tersebut sampai Allah mengabulkan doa-doa yang dipanjatkan tersebut dikabulkan di waktu yang tepat.

Sebab Allah SWT Maha Mengetahui mana yang terbaik bagi hamba-Nya. Serta sebagai seorang manusia, sudah sepatutnya untuk selalu berhusnudzon kepada Allah SWT.

Jika kamu merasa bahwa doa yang selama ini dipanjatkan, tidak terkabulkan. Maka jangan khawatir, Allah SWT pasti akan mengabulkan setiap doa dari hamba-Nya. Allah SWT akan mengabulkan do’mu bukan ketika kamu hidup di dunia. Namun, Allah SWT mempunyai rencana lain yaitu mengabulkan doa di akhirat nanti. Berdasarkan firman-Nya,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ  

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Ghofur: 60)

Terkadang, sebagian manusia selalu rajin berdoa ketika mereka ada di masa-masa yang sulit saja. Tetapi, Allah SWT menyuruh kepada manusia agar selalu berdoa di setiap kondisi apa pun, baik ketika sedang dalam kebahagiaan maupun sedang dalam masa-masa yang sulit. Berdoa adalah bukti kerendahan diri sebagai seorang manusia yang fana ini. Sebab Yang Maha Kuasa hanyalah Allah SWT.

Ada beberapa penyebab terhambatnya sebuah do’a untuk dikabulkan, diantaranya ada 6 penyebab, yaitu sebagai berikut:

1. Memutus Tali Silaturahmi

Memutus tali silaturahmi bisa berarti memutus hubungan baik dengan orang lain. Berkaitan dengan berdoa yang tak kunjung dikabulkan akibat seseorang telah memutuskan tali silaturahmi dengan orang lain, karena tali silaturahmi ini memiliki peranan penting.

Jika memutus tali silaturahmi, maka hal itu tidak akan mendatangkan keberkahan dalam hidup. Sesuai dengan pernyataan dari Rasulullah SAW, “Ada beberapa kelompok dari umatku yang do’a nya tidak dikabulkan, di antaranya adalah orang yang berdo’a untuk memutuskan tali silaturahmi.”

2. Mendikte Allah

Ketika berdoa kepada Allah, tidak seharusnya manusia meminta semua hal yang menurut nafsunya diminta. Meskipun memang Allah Maha Mengabulkan, Maha Segalanya.

Namun, dengan cara mendikte Allah merupakan cara yang tidak dibenarkan. Karena Allah SWT lebih mengetahui apa yang dibutuhkan oleh setiap makhluk-Nya dan mungkin itu yang terbaik bagi makhluk-Nya.

3. Hati yang Kotor

Hati yang kotor akan menyebabkan kapasitas ruang menjadi gelap bahkan mati. Sebab kualitas hati itu sangat penting dalam menghantarkan doa kepada Allah SWT. Apabila hatinya kotor dan sampai hatinya mati, tentu doa tersebut tidak akan dikabulkan oleh Allah karena tidak ada getaran kepada Allah SWT.

4. Malas Berdoa

Seseorang yang malas berdoa akan berdoa sesuai kemauannya saja, hanya ketika dia susah lalu berdoa. Jika sedang dalam keadaan yang bahagia maka dia tidak akan berdoa.

Hal ini berarti ibarat ketika doa seseorang sudah dikabulkan oleh Allah, kemudian orang tersebut malah tidak berdoa lagi dan bersyukur pun jarang. Mungkin hal tersebut yang menyebabkan Allah memperlambat doa dari hamba-Nya.

5. Sombong

Allah SWT tidak akan sudi mendengar doa dengan kalimat yang bernada sombong. Seperti dalam hadits Rasulullah SAW, “Apabila kamu berdo’a, janganlah berkata, Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau kehendaki dan berilah aku rezeki kalau Engkau menghendaki.” Maka dapat diketahui bahwa sombong adalah penghalang do’a.

6. Tamak

Serakah atau tamak dalam berdoa tidak diperkenankan. Artinya, berdoa minta ini minta itu, tetapi tidak disertai ikhtiyar bagi kepantasan doa-doanya. Hal ini bisa menyebabkan doa tidak lagi manjur.

The post 6 Penghambat Doa Tidak Kunjung Dikabulkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan dan Keistimewaannya https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/waktu-terkabulnya-doa-di-bulan-ramadhan Mon, 13 May 2019 02:44:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=6886 Berbicara berkah dan keistimewaan bulan ramadhan tentu sangat besar apabila dibanding dengan bulan bulan-biasa. Itulah kenapa umat muslim diharuskan untuk beribadah dengan lebih banyak di bulan tersebut dikarenakan berkah dan pahala yang diberikan akan lebih besar pula. Namun tentu saja, di banyaknya ibadah yang dimaksud pada dasarnya merupakan nikmat yang luar biasa apabila kita menjalaninya […]

The post 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Berbicara berkah dan keistimewaan bulan ramadhan tentu sangat besar apabila dibanding dengan bulan bulan-biasa. Itulah kenapa umat muslim diharuskan untuk beribadah dengan lebih banyak di bulan tersebut dikarenakan berkah dan pahala yang diberikan akan lebih besar pula. Namun tentu saja, di banyaknya ibadah yang dimaksud pada dasarnya merupakan nikmat yang luar biasa apabila kita menjalaninya dengan hati yang senang dan iklhas.

Adapun nikmat bulan puasa sejatinya memang baik digunakan untuk berdo’a dan memohon ampunan kepada Allah. Memang dalam dalil disebutkan bahwa berdo’a dan memohon ampunan itu hukumnya wajib, agar kita tidak menunjukkan kesombongan kepada Allah atas segala rahmat dan nikmat yang telah diberikan.

Allah berfirman dalam surat Ghaafir ayat 60 :

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِين

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina(QS. Ghaafir: 60)

Tentu saja Allah yang maha pengasih dan maha penyayang memang sangat murah hati dalam memberi sesuatu kepada Hambanya. Itulah kenapa semakin banyak kita meminta, maka semakin baik.

Tentu saja apabila segala macam doa dan memohon ampun kita panjatkan di bulan berkah bulan ramadhan, maka akan semakin baik lagi. Lantas kapan waktu Terkabulnya doa di bulan Ramadhan? Dan apa sajakah keistimewaannya? Berikut penjelasannya.

Baca juga:

Waktu Terkabulnya doa di Bulan Ramadhan

Ada beberapa waktu tertentu yang menjadi keistimewaan apabila digunakan untuk berdo’a dan memohon ampunan. Adapun waktu-waktu tersebut diriwayatkan sebagai waktu yang baik untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah. Waktu waktu-tersebut adalah

1. Di Sepertiga Malam Terakhir (Waktu Sahur)

Dikala waktu sahur, ataupun sebelum shalat subuh merupakan waktu yang paling tepat untuk berdoa, bahkan lebih baik lagi apabila didahului dengan salat malam. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadist yang berbunyi :

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘”
(HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Tentu saja kita jangan salah mengartikan bahwa yang dimaksud turun adalah seperti manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Yang penting kita mengimani bahwa Allah turun ke langit dunia, berdasarkan kepada Hadist yang disampaikan Rasulullah.

2. Ketika berpuasa

Yang dimaksud adalah apabila seorang muslim berpuasa, maka setiap doa-doanya tidak akan ditolak oleh Allah. Perkara ini juga dijelaskan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist yang berbunyi :

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.
(HR. Ahmad)

Baca juga:

Bahkan kedudukan doa nya pun dijelaskan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sebagai doa yang setara atau sederajat dengan doa dari pemimpin yang adil. Menunjukan betapa mulianya orang yang tengah melaksanakan ibadah puasa.

Namun tentu saja, terlepas dari dua waktu diatas, memang masih banyak sekali waktu yang baik untuk berdoa. Dan waktu-waktu tersebut memang memiliki keistimewaaannya masing-masing. Dan waktu yang paling baik untuk berdoa dan memohon ampun adalah, pada malam Lailatul Qadr.

3. Malam Lailatul Qadr

Waktu yang paling baik tentu saja di malam Lailatul Qadr. Dikarenakan malam tersebut merupakan puncaknya keberkahan di bulan puasa. Hal ini dikarenakan pada malam Lailatul Qadr, Allah SWT mengkomandokan kepada Malaikat Jibril dan rombongan besar malaikat lain untuk terbang dan turun ke dataran bumi.

Kemudian pada malam itu, Jibril turun dengan membawa panji-panji berwarna hijau yang kemudian akan diletakkan di puncak Ka’abah. Jibril akan mengepakkan 100 sayap di punggungnya. Dua di antara sayap sayap tersebut tidak pernah digunakan untuk terbang kecuali pada Malam Lailatul Qadr.

Kemudian Malaikat Jibril akan memerintahkan para rombongan malaikat yang mengikutinya untuk mengunjungi para umat Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam yang tersebar di selurugh bumi. Malaikat-malaikat itu kemudian akan mengucapkan assalamu’alaikum kepada setiap orang yang tengah beribadah kepada Allah pada malam-malam Lailatul Qadr.

Para Malaikat-Malaikat itu akan duduk, berdiri maupun berbaring, di dekat umat Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang melakukan salat, berzikir, dan berbagai macam ibadah lainnya pada malam Lailatul Qadr tersebut. Para malaikat-malaikat itu kemudian akan mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan mereka hingga waktu terbitnya fajar.

Tentu saja dikarenakan para malaikat ikut mengamini doa-doa kita pada malam tersebut, maka waktu tersebut merupakan waktu yang paling tepat untuk memohon kepada Allah. Pada malam tersebut sangat dianjurkan memperbanyak beribadah dan juga memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha saat bertanya kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam:

Baca juga:

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah”

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku
(HR. Tirmidzi)

Dari penjelasan diatas, dapat kita tau bahwasanya berdoa di waktu-waktu tertentu memang memiliki keberkahan lebih. Tentu saja dibanding waktu-waktu yang lain, doa doa yang dipanjatkan di bulan puasa memang memiliki keistimewaan tersendiri. Hal ini dikareknakan bulan puasa merupakan bulan yang penuh ampunan dan penuh keberkahan.

Demikian penjelasan tentang Waktu Terkabulnya doa di bulan Ramadhan dan keistimewaannya. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam menjalani ibadah dan selalu pula dituntun menuju jalan lurus. Amin. InsyaAllah

Semoga Bermanfaat,

Hamsa,

The post 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan dan Keistimewaannya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Waktu Terkabulnya Doa Saat Ramadhan https://dalamislam.com/info-islami/waktu-terkabulnya-doa-saat-ramadhan Fri, 12 Apr 2019 10:08:57 +0000 https://dalamislam.com/?p=6353 Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair: الله يغضب إن تركت سؤاله  وبني آدم حين يسأل يغضب “Allah murka pada orang yang […]

The post 7 Waktu Terkabulnya Doa Saat Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sungguh berbeda Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan makhluk-Nya. Dia Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Lihatlah manusia, ketika ada orang meminta sesuatu darinya ia merasa kesal dan berat hati. Sedangkan Allah Ta’ala mencintai hamba yang meminta kepada-Nya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:

الله يغضب إن تركت سؤاله  وبني آدم حين يسأل يغضب

Allah murka pada orang yang enggan meminta kepada-Nya, sedangkan manusia ketika diminta ia marah

Ya, Allah mencintai hamba yang berdoa kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya Allah memberi ‘bonus’ berupa ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdoa. Allah Ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك على ما كان منك ولا أبالي

Wahai manusia, selagi engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, aku mengampuni dosamu dan tidak aku pedulikan lagi dosamu” (HR. At Tirmidzi, ia berkata: ‘Hadits hasan shahih’)

Allah Memahami Keadaan Manusia yang Lemah

Sungguh Allah memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar akan terpakai.

Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah Maha Pemurah terhadap hamba-Nya, karena hamba-Nya diperintahkan berdoa secara langsung kepada Allah tanpa melalui perantara dan dijamin akan dikabulkan. Sungguh Engkau Maha Pemurah Ya Rabb…

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut  dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

1. Waktu sahur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tentang doa mustajab di waktu sahur

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

2. Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tips agar puasa lancar saat menyusui bisa anda baca

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)

3. Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tentang sunnah saat berbuka puasa

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

4. Ketika sepertiga malam terakhir

Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya: waktu shalat tahajud yang baik

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون

Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.

Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.

5. Ketika berbuka puasa

Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits: keutamaan saat berbuka puasa

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه

Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)

Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitu doa berbuka puasa. Sebagaimana hadits

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله

/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/

(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)

Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:

اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين

adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.

Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.

Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut, semisal:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim

Dalam Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341), dinukil perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani: “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar.

6. Ketika malam lailatul qadar

Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)

Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:

قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”]”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)

Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.

7. Ketika adzan berkumandang

Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا

Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”).

Yuk perbanyak berdoa saat Ramadhan.. sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

The post 7 Waktu Terkabulnya Doa Saat Ramadhan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Berdoa Setengah Hati Dalam Islam https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/hukum-berdoa-setengah-hati-dalam-islam Fri, 29 Mar 2019 09:03:02 +0000 https://dalamislam.com/?p=6126 Allah SWT telah memerintahkan kepada umat muslim untuk berdoa kepada-Nya, tidak kepada yang lain. Dalam pembahasan berikut juga akan dijelaskan mengenai hukum berdoa setengah hati dalam Islam. Dalam surat Al-Mu’min ayat 60 Allah berfirman yang artinya, “Dan Tuhanmu berfiman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk […]

The post Hukum Berdoa Setengah Hati Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah SWT telah memerintahkan kepada umat muslim untuk berdoa kepada-Nya, tidak kepada yang lain. Dalam pembahasan berikut juga akan dijelaskan mengenai hukum berdoa setengah hati dalam Islam. Dalam surat Al-Mu’min ayat 60 Allah berfirman yang artinya,

“Dan Tuhanmu berfiman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Mu’min : 60)

Allah SWT juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 186 yang artinya,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186)

Baca juga :

Apakah doa itu?

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud dengan doa adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Sedangkan dalam Islam, doa tidak hanya bermakna permohonan melainkan juga bermakna ibadah atau seruan dan dakwah. Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Karena setiap kali seseorang berdoa kepada Allah SWT dengan mengangkat kedua tangannya ke langit seraya mengatakan, “Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku” dan bersungguh-sungguh dalam doanya atau berdoa dengan sepenuh hati, Allah akan memberikan pahala atas doa yang dipanjatkan, terlepas dari dikabulkan atau tidak doa tersebut oleh Allah SWT.

Baca juga:

Berdoa dengan Sepenuh Hati

Dikarenakan doa adalah ibadah maka sudah selayaknya harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan adab-adab berdoa. Salah satu adab berdoa adalah bersungguh-sungguh atau sepenuh hati ketika berdoa dan meyakini bahwa doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Berdoalah kepada Allah dan kamu yakin akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan tidak khusyu’.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim, hasan lighhairihi).

Baca juga :

Bagaimana Hukumnya Jika Tidak Sepenuh Hati Ketika Berdoa?

Tidak sepenuh hati atau tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa merupakan salah satu faktor penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT. Termasuk tidak sepenuh hati dalam berdoa adalah ragu-ragu, tidak khusyu’, lalai, dan dikuasai oleh hawa nafsu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia sungguh-sungguh dalam memohon dan janganlah ia mengucapkan, “Ya Allah, jika Engkau berkenan maka berilah aku.” Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya.” (HR. Bukhari)

Menurut Ibnu Abdil Barr, seorang ahli tafsir, kata-kata seperti “Jika Engkau berkenan” tidak digunakan saat berdoa karena tidak ada yang dapat memaksa Allah untuk melakukan sesuatu. Allah hanya melakukan dan mengabulkan apa yang dikehendaki oleh-Nya. Selain itu, kata-kata “Jika Engkau berkenan” juga menganggap Allah berkemungkinan tidak menyukai dan mengabulkan doa hamba-Nya. Bahkan Ibnu Abdil Barr berpendapat bahwa penggunaan kata-kata tersebut hukumnya haram.

Dengan demikian, hukum berdoa setengah hati dalam Islam adalah dilarang karena merupakan salah satu faktor penghalang dikabulkannya doa oleh Allah SWT.

Baca juga :

Demikianlah ulasan singkat tentang hukum berdoa setengah hati dalam Islam. Semoga bermanfaat.

The post Hukum Berdoa Setengah Hati Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Cara Berdoa yang Benar Dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/cara-berdoa-yang-benar-dalam-islam Sun, 30 Sep 2018 00:50:38 +0000 https://dalamislam.com/?p=4413 Berdoa adalah meminta susuatu yang baik kepada Allah agar keinginannya bisa terpenuhi dan supaya apa yang kita inginkan itu bisa diijabahi oleh Allah. Doa yang benar hendaknya dilakukan dengan niat ikhlas dan bersungguh sungguh. Karena kualitas sikap dan niat seseorang dalam berdo’a akan menentukan cepat atau lambat doanya dikabulkan oleh Allah Yang Maha Esa. Cara […]

The post 6 Cara Berdoa yang Benar Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Berdoa adalah meminta susuatu yang baik kepada Allah agar keinginannya bisa terpenuhi dan supaya apa yang kita inginkan itu bisa diijabahi oleh Allah.

Doa yang benar hendaknya dilakukan dengan niat ikhlas dan bersungguh sungguh. Karena kualitas sikap dan niat seseorang dalam berdo’a akan menentukan cepat atau lambat doanya dikabulkan oleh Allah Yang Maha Esa.

Cara berdoa yang benar  dapat kita lakukan setiap saat yaitu seperti berikut.

  1. Shalawat Nabi

Diwajibkan setiap ingin berdoa terlebih dahulu membaca shalawat nabi, karena doa akan terhalangi apabila orang tersebut tidak membaca shalawat pada nabi.

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”

  1. Berdoa di waktu yang mustajab

“Doa tidak akan tertolak pada 2 waktu yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika turun hujan. Allah akan turun kelangit dunia setip malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, Allah berfirman : Siapa yang berdoa kepadaku maka akan aku kabulkan. Siapa yang meminta maka akan aku beri dan siapa yang memohon ampunan pasti aku ampuni.”

Al-Qur’an maupun hadist menyatakan ada beberapa waktu yang mempercepat diijabahnya suatu doa. Contohnya pada waktu dibulan ramadhan, setelah shalat fardhu dan ketika hujan menjelang berbuka puasa.

  1. Mengangkat tangan sambil menghadap kiblat

Cara berdoa yang benar adalah salah satunya dengan mengangkat tangan sambil menghadap kiblat. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah terhadap seorang hambanya yang mengangkat kedua tangannya untuk berdoa, kemudian tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan.

  1. Berkeyakinan bahwa Allah akan mengabulkan

Rasulullah SAW bersabda: “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakinlah akan dikabulkan. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah dengan doanya.”(HR Tirmidzi).

Ingatlah bahwa keyakinan itu penting dalam beragama dan dalam berdoa pun Allah menyuruh hambanya agar tidak lalai dan lengah.

  1. Tidak tergesa-gesa dalam berdoa

Berdoa itu ibarat kita memohon atau meminta sesuatu kepada orang tua. Ketika kita meminta sesuatu, tentu sikap dan cara kita bicara ketika kepada orang tua tidak akan tergesa-gesa, bahkan bersungguh-sungguh dalam setiap kata yang kita ucapkan. Maka berdoa juga seperti itu untuk tidak tergesa-gesa.

  1. Memulai doa dengan memuji Allah

Agar doa yang dipanjatkan bisa segera dikabulkan oleh Allah, rayulah Allah terlebih dahulu dengan menggunakan namanya yang baik (asmaul husna) Allah pun mengatakan demikian di Al-qur’an:

“Dan bagi Allah itu nama-nama yang baik. Berdoalah dengannya (dengan menyebut nama-nama yang baik itu).”

Karena berdoa mempunyai banyak manfaat yang diantaranya

  1. Dengan berdoa kita mendapat pertolongan dari Allah Yang Maha Esa
  2. Mendapat kemudahan dalam segala urusan
  3. Hati menjadi tenang dan tentram
  4. Terjaga dari tindakan yang tidak baik
  5. Dicukupkan segala kebutuhan

Berdoa mempunyai banyak manfaat, dan berdoa menjadi kebutuhan setiap umat muslim.

The post 6 Cara Berdoa yang Benar Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Berdoa di Makam Wali Menurut Islam https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-berdoa-di-makam-wali Mon, 30 Jul 2018 06:24:24 +0000 https://dalamislam.com/?p=3932 Saat ini melakukan perjalanan ziarah kubur ke makan wali untuk berdoa tengah menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat. Hal seperti ini semakin marak dipromosikan ke desa-desa. Banyak dari kalangan ibu-ibu pengajian yang tertarik untuk melakukannya. Dengan biaya yang tentunya lumayan besar, ibu-ibu maupun bapak-bapak bahkan hingga para pemuda rela berziarah ke berbagai penjuru daerah. Ada […]

The post Hukum Berdoa di Makam Wali Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Saat ini melakukan perjalanan ziarah kubur ke makan wali untuk berdoa tengah menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat. Hal seperti ini semakin marak dipromosikan ke desa-desa. Banyak dari kalangan ibu-ibu pengajian yang tertarik untuk melakukannya.

Dengan biaya yang tentunya lumayan besar, ibu-ibu maupun bapak-bapak bahkan hingga para pemuda rela berziarah ke berbagai penjuru daerah. Ada anggapan bahwa dengan berziarah ke makam wali akan mendapatkan keberkahan.

Namun, sebelum mempercayai hal ini sebaiknya Anda pahami dulu dalil-dalil yang menjadi dasarnya.

Simaklah penjelasan mengenai hukum berdoa di makam wali berikut ini.

Ziarah kubur yang diperbolehkan ialah yang bertujuan untuk mengingatkan pada kematian. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ

Lakukanlah ziarah kubur karena hal itu lebih mengingatkan kalian pada akhirat (kematian).” (HR. Muslim no. 976)

Pahamilah adab ziarah kubur yang sesuai dengan sunah sebelum Anda memutuskan untuk pergi berziarah baik ke makam kerabat maupun makam wali.

Luruskan niat bahwa ziarah tersebut ditujukan untuk mengharapkan ridho Allah swt. serta agar lebih banyak mengingat kematian dan meraih kebaikan-Nya.

Do’a ketika ziarah kubur sesuai ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ (وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ) وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Assalamu ‘alaikum ahlad diyaar minal mu’minin wal muslimin –wa yarhamullahul mustaqdimiin minna wal musta’khiriin- wa innaa insya Allah bikum laahiquun. As-alullaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, (semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan). Kami insya Allah akan bergabung bersama kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim no. 975)

Apabila berdoa ke makam wali dengan tujuan untuk meminta berkah darinya bahkan sampai rela mencium nisannya hingga mengambil tanahnya, maka hal tersebut sudah termasuk perbuatan syirik karena berharap dan menyembah kepada selain Allah SWT.

Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ – صلى الله عليه وسلم – وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

Tidaklah pelana itu diikat –yaitu tidak boleh bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah ke suatu tempat)- kecuali ke tiga masjid: masjidil haram, masjid Rasul – shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan masjidil aqsho” (HR. Bukhari 1189 dan Muslim no. 1397).

Hadits tersebut menjelaskan bahwa bersengaja bepergian ke suatu tempat dalam rangka ibadah ke tempat itu merupakan suatu hal terlarang.

Kecuali ke tiga masjid yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsho. Apabila Anda bepergian dengan tujuan yang baik, seperti bersilaturahmi, mencari nafkah, menuntut ilmu, rekreasi dan sebagainya maka itu diperbolehkan.

Jika memiliki suatu keinginan, maka mintalah kepada Allah swt dengan cara berdo’a kepada-Nya. Jangan meminta kepada selain-Nya! Apalagi pada orang-orang yang telah tiada. Sedangkan Allah lah yang berkuasa atasnya dan seluruh makhluk yang ada di dunia ini. Jauhilah syirik agar mendapat ridho Allah swt.! Sebagaimana firman-Nya di bawah ini.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghafir. 40: 60)

Itulah penjelasan mengenai hukum berdoa di makam wali yang semoga bermanfaat untuk kehidupan Anda. Aamiin.

The post Hukum Berdoa di Makam Wali Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
13 Keutamaan Doa di Sujud Terakhir Shalat dan Dalilnya https://dalamislam.com/shalat/keutamaan-doa-di-sujud-terakhir-shalat Sat, 14 Jul 2018 04:39:05 +0000 https://dalamislam.com/?p=3834 Shalat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang beriman. Shalat wajib atau shalat fardhu maupun shalat sunnat menjadi tanda bahwa ia adalah seorang Muslim. Dalam shalat, kita juga dianjurkan untuk berdoa. Doa menjadi salah satu tanda lemahnya dan cintanya kita kepada Allah SWT. Adapun hukum berdoa ketika sujud terakhir shalat […]

The post 13 Keutamaan Doa di Sujud Terakhir Shalat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Shalat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang beriman. Shalat wajib atau shalat fardhu maupun shalat sunnat menjadi tanda bahwa ia adalah seorang Muslim.

Dalam shalat, kita juga dianjurkan untuk berdoa. Doa menjadi salah satu tanda lemahnya dan cintanya kita kepada Allah SWT. Adapun hukum berdoa ketika sujud terakhir shalat mempunyai banyak keutamaan. Berikut adalah 13 keutamaan berdoa dalam Islam di sujud terakhir shalat:

1. Waktu paling dekat dengan Allah

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa” (HSR. Muslim, no. 482)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, “Ketika salah seorang dari kalian sedang mengerjakan shalat maka sesungguhnya (saat itu) dia sedang bermunajat (berkomuni-kasi/ berbisik-bisik) dengan Rabbnya (Allâh Azza wa Jalla )” (HSR. Al-Bukhâri, 1/406 dan Muslim, no. 551)

2. Waktu terkabulnya doa

Allah berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).

Dari ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdo’a padanya, karena pantas untuk dikabulkan doamu (pada waktu itu)” (HSR. Muslim, no. 479)

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 479].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya berdo’a di dalam shalat lebih dekat dengan pengabulan (dari Allâh Azza wa Jalla ) daripada (berdo’a) di waktu lain.”(Kitab ar-Raddu ‘alal Bakri, 2/520)

Baca juga:

3. Disukai Allah

Allah berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” [Al-Mu’min/40:60]

4. Menghindari murka Allah

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

“Sesungguhnya barang siapa enggan untuk memohon kepada Allâh maka Dia akan murka kepadanya” (HR. At-Tirmidzi, no. 3373 dan al-Hakim, 1/667. Hadits ini dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani)

5. Anjuran Rasul

Dari Abu Umamah Radhiyallahu anhuma bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya:

أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ

Do’a apakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla )? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Do’a) di tengah malam (akhir malam) dan di ujung (akhir) shalat-shalat (lima waktu) yang wajib (HR. At-Tirmidzi, no. 9936 dan an-Nasa-i , 6/32. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Imam at-Tirmidzi dan Syaikh al-Albani.)

6. Waktu paling khusyu

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Allâh menjadikan qurratul ‘ain (penyejuk hati/penghibur jiwa) bagiku pada (waktu aku melaksanakan) shalat” (HR. Ahmad, 3/128 dan an-Nasa-i , 7/61. Hadits ini  dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani.)

Baca:

7. Mengubah takdir

Dari Tsauban RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada yang dapat mencegah takdir, kecuali doa. Tidak ada yang dapat menambah umur, kecuali kebaikan. Dan seseorang benar-benar akan dihalangi dari rezeki, disebabkan oleh dosa yang diperbuatnya.” (HR. Al-Hakim)

8. Ibadah yang mulia

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa”. [Sunan At-Timidzi, bab Do’a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do’a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362].

9. Menghindari musibah

Diriwayatkan dari Abu Sa’id: “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”

Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad).

10. Mendapat rahmat Allah

Allah berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf : 55-56)

11. Memudahkan usaha

Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu“. (QS. Al-Mu’min: 60)

Allah juga berfirman,“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim’. Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”  (QS. Al-Anbiya: 87-88).

12. Mendapat ampunan

Rasulullah bersabda, Allah berfirman

Hai anak Adam, sesungguhnya selama kamu berdoa kepada-Ku dan kamu mengharapkan kepada-Ku, Aku ampuni kamu bagaimanapun keadaanmu sebelumnya, Aku tidak perduli. Hai anak Adam, sekiranya dosa-dosamu mencapai awan dilangit, kemudian kamu minta ampun kepada-Ku, Aku ampuni kamu dan Aku tidak perduli. Hai anak Adam, sekiranya kamu mendatangi Aku dengan membawa kesalahan-kesalahan yang hampir memenuhi bumi, kalau kamu bertemu Aku nanti dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, pasti Aku mendatangi kamu dengan membawa ampunan yang hampir memenuhi bumi pula.” (HR. Tirmidzi).

Baca:

13. Mendapat derajat yang tinggi

Allah berfirman dalam hadits Qudsi:

Barangsiapa berdo’a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do’anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya.”

Demikian penjelasan terkait apa saja keutamaan doa di sujud terakhir shalat dan dalilnya. Semoga bermanfaat.

The post 13 Keutamaan Doa di Sujud Terakhir Shalat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Berdoa dalam Hati Ketika Sujud https://dalamislam.com/doa-dan-dzikir/hukum-berdoa-dalam-hati-ketika-sujud Wed, 11 Apr 2018 23:32:14 +0000 https://dalamislam.com/?p=3307 Shalat adalah waktu terbaik dimana seorang hamba menenangkan diri dan mendekat kepada penciptanya. Shalat diakukan karena kewajiban sebagai seorang muslim sekaligus sebagai jalan untuk ketenangan jiwa dan untuk memanjatkan doa kepada Allah. Diantara kita tentu pernah mengalami atau memahami tentang cara berdoa dalam hati yang dilakukan ketika sujud dengan harapan akan didengar secara langsung oleh […]

The post Hukum Berdoa dalam Hati Ketika Sujud appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Shalat adalah waktu terbaik dimana seorang hamba menenangkan diri dan mendekat kepada penciptanya. Shalat diakukan karena kewajiban sebagai seorang muslim sekaligus sebagai jalan untuk ketenangan jiwa dan untuk memanjatkan doa kepada Allah. Diantara kita tentu pernah mengalami atau memahami tentang cara berdoa dalam hati yang dilakukan ketika sujud dengan harapan akan didengar secara langsung oleh Allah dan menjadi wujud kepasrahan kepada Allah.

Bagaimana pandangan islam mengenai hal tersebut? bolehkah? Apakah memang ada syariat yang menjelaskannya? Dalam kesempatan kali ini penulis akan menguraikan secara lengkap mengenai hukum berdoa dalam hati ketika sujud yang tentunya penulis rangkum dengan menyertakan berbagai sumber yang shahih dari ayat ayat Al Qur’an dan dari hadist Rasulullah. yuk simak artikel berikut hingga selesai.

Hukum Berdoa dalam Hati Ketika Sujud

Di waktu sujud, diperbolehkan bagi setiap umat muslim untuk berdoa dengan menyebut dalam hati sebab di masa tersebut ialah waktu dimana seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya yang dkuatkan dalam berbagai hadist dan ayat Al Qur’an berikut.

1. Waktu Paling Dekat dengan Allah

Posisi paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa.” (HR. Muslim No. 482). Dari hadist tersebut jelas diuraikan bahwa pada saat sujud hamba yang menjalankan shalat berada dalam posisi paling dekat dengan Rabbnya dimana waktu tersebut diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk banyak berdoa serta tidak dijelaskan harus berdoa dengan diucap atau disebut dalam hati sehingga untuk cara berdoa sesuai kenyamanan dan niat hamba yang berdoa tersebut seperti berdoa ketika sujud terakhir.

2. Tidak Tercatat Sebagai Dosa Maupun Pahala

Sesungguhnya Allah memaafkan apa yang terlintas dalam batin umatku selama belum diucapkan atau belum dilakukan. (Muttafaq ‘Alaihi). Hadist tersebut menjelaskan bahwa tidak ada salahnya berdoa dalam hati ketika sujud karena apa yang merupakan pembicaraan hati tidaklah dianggap sebagai perbuatan dosa ataupun sebagai sesuatu yang berpahala. Intinya ialah berdoa dalam hati tidak mendapat sanksi atau pahala apapun sebab hanya berkaitan dengan cara mengungkapkan sesuatu kepada Allah tetapi manfaat doa dalam islam baik dalam hati ataupun lisan sama sama memberikan ketenangan.

Sebagaimana diketahui bahwa berdoa boleh dilakukan dengan cara bagaimanapun asal tidak berlebihan, tidak mengganggu orang lain atau orang di sekitarnya, serta tidak disertai dengan berandai andai seperti memohon sesuatu terlalu mendalam dan menganggap kehidupan tidak berarti jika doa yang dipanatkan tersebut tidak tercapai sebab yang berhak untuk mengabulkan atau menunda doa hanyalah pada kekuasaan Allah semata sehingga Allah mengetahui yang terbaik.

3. Bukan Sebuah Larangan

Para ulama menyatakan, “Dalam membaca Alquran seorang harus menggerakkan lidah dan kedua bibirnya. Tanpa melakukan itu maka tidak teranggap sebagai bacaan, namun terhitung sebagai tadabbur atau tafakkur. Oleh karenanya seorang yang sedang junub tidak dilarang membaca Alquran dalam hatinya atau orang yang sedang buang hajat tidak dilarang untuk berdzikir dalam hati.  Khusus untuk doa dalam hati; tanpa pengucapan di lisan, kami tidak menemukan dalil terkait hal itu. Akan tetapi terdapat dalil yang menerangkan bahwa berdzikir dalam hati adalah amalan berpahala. Dan tidak berlebihan apabila hal ini diqiyaskan dengan doa”.

Jelas dari ungkapan ulama tersebut tentang doa agar keinginan tercapai bahwa membaca doa dalam hati ialah diperbolehkan seperti ketika berada pada tepat dimana tidak diperbolehkan menyebut nama Allah seperti ketika berada di kamar mandi atau seorang wanita haid yang tidak diperbolehkan membaca Al Qur’an namun tetap diperbolehkan berdzikir dalam hati sedangkan dzikir itu sendiri ialah bagian dari doa sehingga tidak masalah jika seseorang berdoa dalam sujudnya denga doa dalam hati.

4. Asalnya Doa Muncul dari Hati

“Asalnya doa itu muncul dari hati. Adapun ucapan lisan adalah sebagai pengikut hati. Siapa yang menjadikan konsentrasinya saat berdoa pada pembenahan lisan saja, maka akan melemah munajat hatinya. Oleh karena itu seorang yang berada dalam kondisi genting, berdoa dengan hatinya. Sebuah doa yang membuka pintu kesulitan yang ia alami, yang sebelumnya tidak pernah terbetik dalam benaknya”. (Majmu’ Al Fatawa 2/287).

Penjelasan dari fatwa ulama tersebut ialah tentang cara meningkatkan iman dan taqwa menyatakan bahwa semua doa memang sesungguhnya berasal dari hati. Diantara kita tentu juga merasakannya bukan? ketika mengiginkan atau mengharap akan sesuatu pada awalnya yang pertama kali terlintas ialah berada dalam hati dan pikiran kita dan saat itu pula disampaikan kepada Allah apa harapannya dari dalam hati pula. Sebab itu berdoa dalam hati ketika sujud diperbolehkan karena memang dasarnya berasal dari hati.

5. Doa Dalam Hati Berlaku Sesuai Prasangka

“Allah ta’ala berfirman, ” Aku adalah sebagaimana praduga/prasangka hamba-Ku kepada-Ku, Aku senantiasa menyertainya selama dia mengingat-Ku, maka apabila dia mengingat aku dalam hatinya, Akupun mengingatnya dalam hati, dan bila dia mengingat-Ku dalam keadaan ramai, Akupun mengingatnya dalam keadaan ramai, bahkan lebih baik dari pada pengingatannya”. (HR. Bukhori dan Muslim).

Jelas dari firman tersebut bahwa semua doa ialah sesuai prasangka hambaNya atau sesuai prasangka orang tersebut yang berdoa sesuai dengan keutamaan istiqomah dalam beribadah. Doa yang diucapan secara batin atau di dalam hati jika memang ia berkeyakinan Allah maha baik dan akan memberikan yang terbaik berkaitan dengan doanya maka itu pula yang akan ia dapatkan, ia akan mendapat kebaikan dari Allah beru dikabulkannya doa atau ditunda dalam waktu yang paling tepat atau bahkan diganti oleh Allah dalam urusan yang jauh lebih baik dari doa yang ia panjatkan karena keyakinan mulianya tersebut.

Begitu pula sebaliknya, doa dengan cara apapun dengan dalam hati dan dalam sujud pula tetapi ia merasa tidak yakin akan kekuasaan Allah dan tidak percaya atau ragu bahwa Allah yang maha baik akan mengabulkan doanya maka itu pula yang akan diterima olehnya, intinya semua doa itu baik walaupun diucapkan secara lisan maupun di dalam hati, yang terpenting ialah doa tersebut diyakini akan dikabulkan.

6. Berdoa dengan Hati dan Lisan Lebih Baik

Memang tidak ada yang melarang dilakukannya doa dalam hati ketika sujud, namun sebagaimana aspek kehidupan islami yang lainnya tentu ada cara yang terbaik untuk berdoa yakni diucapkan dengan hati dan diungkapkan dengan secara lisan secara langsung kepada Allah sebab manusia diberikan mulut dan kemampuan berbicara oleh Allah tentunya untuk mengucapkan segala sesuatu yang baik yang bisa membawa kepada surga dan untuk berdoa hal hal yang baik.

Sebagaimana doa dalam Al Qur’an berikut, Dan (ngatlah ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah diriku beserta anak keturunanku dari menyembah berhala-berhala”. (QS. Ibrahim 355). Dalam doa tersebut tentu pada awalnya diucapkan dalam hati dan dilanjutkan dengan berdoa secara langsung kepada Allah melalui lisan sehingga dapat disimpulkan bahwa doa dalam hati di waktu sujud diperbolehkan tetapi jauh lebih baik jika doa dilakukan secara hati dan lisan langsung.

7. Perkataan Merupakan Makna yang Lebih Dalam

Sebagaimana dijelaskan bahwa doa yang terbaik ialah yang diucapkan dalam hati dan diucapkan secara langsung dengan lisan karena memang perkataan ialah makna yang terbaik yang mengungkapkan kemauan atau harapan secara jelas dan nyata serta wujud usaha berdoa yang sungguh sungguh. Seperti doa doa yang dilakukan oleh orang orang shaleh terdahulu yang diucapkan melalui dalam hatinya juga diungkapkan langsung dengan lisan.

Doa Nabi Nuh AS, Maka dia mengadu kepada Tuhannya: “bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)”. (QS. Al Qomar : 10). Doa Nabi Zakariya AS, Ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (QS. Maryam : 3). Doa Maryam, Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. (QS. Maryam : 18).

Jelas dari contoh contoh doa yang terdapat dalam Al Qur’an tersebut doa doa mulia sebelumnya diucapkan dalam hatinya sebagai bentuk harapan kepada Allah dan diungkapkan secara lansgung melalui lisan sehingga lebih mulia dan lebih mendalam, sebab doa yang diucapkan secara lisan tentu menjadi sesuatu yang terasa menguatkan karena telah mengungkapkan secara langsung apa yang diinginkan kepada Allah dengan penuh harpaan dan kepasarahan.

Serta wujud bahwa seseorang tersebut secara terang terangan penuh kerendahan hati memohon kepada Allah untuk diberikan kepadanya apa yang diharapkannya atau untuk diberikan kepadanya jalan keluar yang dibutuhkannya. Sebagai umat islam tentu kita wajib mencontohnya yakni berdoa dengan sungguh sunguh dalam hati dan diungkapkan langsung dengan lisan sehingga jelas bahwa doa boleh dilakukan dalam hati ketika sujud namun lebih baik jika diucapkan langsung juga secara lisan.

Demikian artikel mengenai hukum berdoa dalam hati ketika sujud, semoga bermanfaat untuk anda dan menjadi wawasan islami yang bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu melakukan urusan keseharian dengan sungguh sungguh berdasarkan pada syariat islam. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.

The post Hukum Berdoa dalam Hati Ketika Sujud appeared first on DalamIslam.com.

]]>