Kekuatan Memanjatkan Doa Kepada Allah SWT

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di antara kita pasti pernah menerima atau memiliki cobaan dan ujian. Di balik doa yang tertunda untuk diijabah, di sanalah Allah mempunyai suatu rencana dan cara. Dia sangat senang mendengar bisikan doa dari kita, apalagi jika doa kita sangat ikhlas. Dan selama kita berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak akan ada yang namanya putus asa.

Semua itu ada prosesnya, doa pun ada prosesnya. Kita harus paham bahwa tugas kita adalah berdoa dan tugas Allah adalah menerima doa kita. Maka, kita sebagai seorang hamba, tidak boleh berdoa sambil memikirkan urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala, memikirkan apakah doa kita akan dikabulkan Allah atau tidak.

Diterima atau tidaknya doa kita itu bukanlah urusan kita, tapi urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Baik itu dikabulkan atau tidak, diijabah atau tidak, didengar atau tidak, itu semua urusan Allah. Tapi, penuhilah kewajiban kita yaitu dengan berdoa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan bina dina.” (QS. al-Mu’min: 60)

Berarti kita harus menjalankan doa itu, dari ayat di atas ada perintah dan janji. Allah perintahkan kita untuk berdoa dan Allah berjanji akan mengabulkannya. Sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, maka kita tidak perlu memikirkan janji Allah. Yang perlu kita pikirkan adalah kewajiban kita, yaitu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Amirul Mukminin berkata, “Al-muwaffaq, yaitu orang yang mendapatkan taufik dari Allah, adalah man aktsara minad du’a, mereka yang tidak pernah berhenti berdoa.”

Itulah orang yang mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tanpa memikirkan doanya akan Allah terima atau tidak. Kita semua pasti memiliki masalah, tapi janganlah kita berputus asa, karena kita memiliki senjata yang kuat yaitu sebuah doa. Senjata orang-orang Mukmin adalah dengan berdoa. Kita jangan hanya ikut-ikutan berdoa, “Aamiin… aamiin….” saja tidak paham.

Berdoalah sendiri, saat di rumah setelah shalat malam, angkatlah tangan kita untuk berdoa kepada Allah. Dan indahnya berdoa itu saat kita berdoa, kita tidak langsung berkata, “Ya Allah, saya punya masalah, tolong selesaikan masalah saya…”

Janganlah begitu, usahakan kita sopan saat berdoa atau meminta sesuatu. Bagaimana maksudnya sopan dalam berdoa? Ketika kita berdoa, hal pertama yang kita ucapkan ialah sebuah pujian untuk Allah.

“Ya Allah, Yang Maha Mulia, Yang Maha Segala-galanya. Ya Allah, saya mengakui kebodohan saya, kelemahan saya, kekurangan saya, dosa dan maksiat saya, dan Engkau Maha Mengampuni, Engkau Maha Kasih dan Sayang, Engkau lebih sayang kepada hamba daripada orang tua dan diri hamba sendiri. Ya Allah, Engkau Maha Baik dan Engkau Maha Adil. Ya Rahman ya Rahim. Ya Hayyu ya Qayyum. Ya Awwalu wal Akhir. Ya Dzal Jalali wal Ikram. Ya Maalikal Mulk. Ya Allah, ya Allah, ya Allah…

Saat memuji Allah, kita pun akan menangis di awal sebelum meminta. Doa itu sangat nikmat jika kita bisa mengetahui rahasianya. Jika kita perhatikan surah al-Faatihah, yang di mulai dengan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin. “Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam. Arrahmaanir Rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyya-Ka na’budu wa iyyaa-Ka nasta’iin.

Setelah 4 ayat kita memuji Allah, baru masuk, ihdinash-shiraatal mustaqiim. Saat itu barulah kita meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang langsung, setelah mengucapkan basmallah lalu malah langsung membaca ihdinash-shiraatal mustaqiim. Begitulah prosesnya sistem dalam berdoa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn