Sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa puasa Ramadhan diwajibkan atas setiap muslim yang telah baligh atau dewasa, berakal, dan mampu untuk menjalankan puasa. Khusus bagi wanita, menurut syarat sah puasa Ramadhan, tidak wajib berpuasa ketika haid dan nifas. Namun, mereka wajib mengganti puasanya di lain waktu.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
“Jika kami mengalami haid, maka diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat.”
(HR. Muslim)
Para ulama bersepakat bahwa ada beberapa larangan saat haid dan nifas bagi wanita di antaranya adalah meninggalkan puasa (puasa wajib dan macam-macam puasa sunnah) dan shalat (shalat wajib atau shalat fardhu dan shalat sunnah). Dikutip dari Shahih Bukhari,
Baca juga :
“Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada saya Zaid dari ‘Iyadh dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu berkata : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila (seorang wanita) sedang mengalami haid, maka dia tidak shalat dan tidak puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya agamanya.”
(HR. Bukhari)
Jika seorang wanita mendapati telah suci dari haid, maka ia diwajibkan berpuasa Ramadhan dan mengqadha puasa sebanyak hari yang ditinggalkan di lain waktu. Lantas, bagaimana dengan hukum suci haid di siang hari bulan Ramadhan? Dinyatakan dalam Ensiklopedi Islam,
“Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa ketika darah haid telah berhenti setelah terbit fajar, maka puasanya di hari itu batal dan ia wajib mengqadhanya. Kemudian ia wajib menghindari makan dan minum menurut mahdzab Hanafiyah dan Hamblai. Sementara itu menurut Malikiyah, dia boleh melakukan semua pembatal puasa, dan tidak ada anjuran untuk menghindari makan dan minum. Sedangkan menurut Syafi’iyah, tidak wajib baginya menghindari makan dan minum.”
(al-Mausu’ah al Fiqhiyah, 18/318)
Dari ulasan di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan menurut pendapat para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut.
Baca juga :
Hukum Suci Haid di Siang Hari Bulan Ramadhan
Ada beberapa pendapat terkait dengan hal ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
Dari ulasan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa hukum suci haid di siang hari bulan Ramadhan bagi wanita adalah dibolehkan untuk tidak berpuasa, makan dan minum, serta melayani suaminya jika sang suami tidak berpuasa karena udzur syar’i.
Demikianlah ulasan singkat tentang hukum suci haid di siang hari bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…