kehidupan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/kehidupan Thu, 04 Feb 2021 12:28:25 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png kehidupan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/kehidupan 32 32 3 Amalan Agar Hidup Tidak Merugi https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-agar-hidup-tidak-merugi Thu, 04 Feb 2021 12:27:22 +0000 https://dalamislam.com/?p=8937 Keindahan Al-Qur’an tidak akan ada habisnya. Begitu pun dengan keajaiban dan mukjizat dari Al-Qur’an tidak akan pernah habis. Al-Qur’an diturunkan bukan hanya untuk kita baca, tetapi inti dari diturunkannya Al-Qur’an ialah untuk kita tadabburi serta untuk dihayati. Meskipun bacaan kita belum tentu 100 persen bisa ikhlas, belum tentu 100 persen kita bisa merasakan keindahan Al-Qur’an. […]

The post 3 Amalan Agar Hidup Tidak Merugi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keindahan Al-Qur’an tidak akan ada habisnya. Begitu pun dengan keajaiban dan mukjizat dari Al-Qur’an tidak akan pernah habis. Al-Qur’an diturunkan bukan hanya untuk kita baca, tetapi inti dari diturunkannya Al-Qur’an ialah untuk kita tadabburi serta untuk dihayati.

Meskipun bacaan kita belum tentu 100 persen bisa ikhlas, belum tentu 100 persen kita bisa merasakan keindahan Al-Qur’an. Tapi, pasti ada di antara yang akan tersentuh oleh sebuah ayat.

Banyak hal yang dapat membuat kita suka pada surah tertentu, dan dapat membuat kita jauh lebih menikmati ketika membaca maupun mendengar. Apalagi jika dengan bacaan atau tilawah yang baik dan irama yang bagus, hal ini akan lebih membuat hati kita merasakan keindahan dari ayat Al-Qur’an.

Contohnya, Rasulullah pernah membaca satu ayat pada surat al-Maa’idah, lalu ketika beliau shalat malam dan sampai pada ayat itu, Rasulullah mengulang berkali-kali dalam shalat Tahajjud sampai shubuh. Beliau membaca ayat itu dan menangis.

Jadi ada saat ketika kita membaca, pada saat itu hati kita sedang terbuka dan siap menerima cahaya Al-Qur’an, maka hati kita akan tersentuh.

Apalagi jika saat itu kita membaca Al-Qur’an dengan ikhlas dan suara yang indah, sampai malaikat pun akan turun dari langit untuk menyimak bacaan Al-Qur’an kita.

Yang menjadi masalah kita dan menjadi penghalang kita sampai berat untuk menerima cahaya Al-Qur’an serta berat untuk menerima pesan-pesan dari Al-Qur’an, ialah karena dosa-dosa kita, kotoran hati, dan maksiat yang terus dilakukan.

Ada sebuah ayat yang di dalamnya terdapat Asmaul Husna. Tentunya akan ada hikmah yang bisa kita petik dari ayat ini. Yaitu terdapat dalam surah Faathir ayat 29-30,

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 29-30)

Terdapat sifat-sifat yang berhubungan dengan ayat ini, yaitu hubungannya dengan Asmaul Husna yang terdapat pada potongan ayat terakhir, innahuu ghafuurun syakuur. Sifat orang mukmin yang tidak akan merugi yang terdapat pada ayat ini, diantaranya:

1. Mukmin yang Selalu Membaca Al-Qur’an

Orang yang selalu membaca Al-Qur’an itu bukan dinamakan qari atau orang yang suka membaca, tetapi orang yang selalu membaca Al-Qur’an dinamakan dengan tilawatul Qur’an.

Tilawatul Qur’an berarti orang yang benar-benar selalu membaca Al-Qur’an. Dan nanti di hari Kiamat, orang yang suka dan selalu membaca Al-Qur’an akan dipanggil dan dikatakan kepadanya, “Bacalah, naiklah…!” (HR. Abu Dawud)

Karena setiap apa yang kita baca, maka akan menaikkan posisi kita di dalam surga. Bahkan di dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Warattil!” yaitu tartillah sebagaimana kamu membaca dengan tartil di dunia.

2. Mukmin yang Mendirikan Shalat

Ketika membahas shalat, tidak ada kata “kerjakanlah shalat!” tapi yang ada hanyalah “mendirikan shalat.”

Adh-Dhahak meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan “mendirikan shalat berarti mengerjakan dengan menyempurnakan ruku’, sujud, dan bacaannya dengan penuh kekhusyuan dan menghadapkan hati kepada Allah di dalamnya.”

3. Mukmin yang Menginfakkan Sebagian Rezekinya

Allah hanya meminta sebagian saja, hanya sedikit. Tapi apa yang diinginkan dan diharapkan oleh mereka yang bersedia untuk menginfakkan sebagian harta yang telah Allah anugerahkan kepada mereka, baik secara diam-diam atau secara terang-terangan?

Mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Allah menawarkan sebuah usaha yang tidak akan merugi, yaitu dengan 3 hal: selalu membaca Al-Qur’an, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki. Itulah berbisnis dengan Allah, tidak akan rugi dan sangat terjamin.

Ada hubungannya 3 hal ini dengan innahuu ghafuurun syakuur. Lanjutan ayatnya, “… Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka…”

Allah tidak hanya berkata bahwa bisnis ini tidak akan merugi, tapi Dia menambahkan agar kita lebih yakin, janji Allah, “liyuwaffiyahum ujuurahum,” Allah akan menyempurakan pahalanya.

Jadi, jangan khawatir ketika kita beramal, tilawatul Qur’an, meskipun ada kekurangan dan shalat kita masih banyak bocor, belum bisa ikhlas dan khusyu, Allah telah berjanji, Allah akan sempurnakan pahala kita. Tidak hanya itu, Allah juga menjanjikan hal lain agar kita lebih yakin terhadap janji Allah.

Karena manusia saat ini lebih yakin terhadap janji manusia daripada janji Allah, maka Allah menjanjikan, “… Dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

Allah akan menambah karunia-Nya. Allah tidak menyebutkan karunia apa yang akan diberikan. Namun, ada sebuah istilah dalam bahasa tafsir, kata ulama, jika Allah menjanjikan sesuatu tapi Allah sembunyikan, tidak disebutkan seperti dalam ayat ini, Allah menjanjikan pahala yang sempurna dan menambah dengan karunia.

Nah, di sini karunia tersebut tidak dijelaskan. Kata ulama, itu berarti Allah akan memberikan karunia-Nya yang tidak terbatas. Aamiin ya rabbal alamin.

The post 3 Amalan Agar Hidup Tidak Merugi appeared first on DalamIslam.com.

]]>
6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah https://dalamislam.com/info-islami/cara-menghadapi-kesulitan-hidup Thu, 04 Feb 2021 12:09:46 +0000 https://dalamislam.com/?p=8925 Semua manusia menginginkan kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Namun, kebahagiaan yang dialami oleh setiap manusia pasti akan berganti menjadi situasi yang tidak diinginkan, yaitu masa-masa sulit. Karena kita hidup di dunia yang fana. Allah SWT menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan termasuk kebahagiaan juga, maka Allah juga menciptakan kesulitan yang biasanya membuat manusia merasa sedih ketika dalam […]

The post 6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Semua manusia menginginkan kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Namun, kebahagiaan yang dialami oleh setiap manusia pasti akan berganti menjadi situasi yang tidak diinginkan, yaitu masa-masa sulit. Karena kita hidup di dunia yang fana.

Allah SWT menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan termasuk kebahagiaan juga, maka Allah juga menciptakan kesulitan yang biasanya membuat manusia merasa sedih ketika dalam kondisi kesulitan. Dan hampir setiap manusia tidak menginginkan kesulitan.

Namun kesulitan dapat membuat manusia lebih bisa menghargai orang lain, menghargai waktu, serta belajar untuk lebih baik lagi. Dalam firman-Nya Q.S. Al-Mulk ayat 2:

اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ‏

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Ayat tersebut memberitahukan bahwa Allah SWT menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia mana manusia yang paling baik amalnya.

Maka dari itu, sudah sewajarnya jika kita akan menghadapi berbagai kesulitan karena hal itu merupakan ujian dari Allah SWT dan perlu diingat bahwa ujian tersebut bukan untuk membebani kita tetapi untuk mengangkat derajat kita di hadapan-Nya.

Pepatah mengatakan, “Mampu berbahagia di masa senang itu biasa, tapi mampu bahagia di masa yang sulit itu luar biasa.”

Maka supaya kita bisa menyikapi kesulitan-kesulitan yang dialami, kita harus tahu bagaimana caranya menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup. Diantaranya, ada 6 cara yang harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Berpikir Positif

Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” Arti dari peribahasa ini tidak hanya mengenai sifat seorang anak yang tidak jauh berbeda dengan orang tuanya.

Tetapi peribahasa ini juga bisa berarti, orang yang berpikiran positif maka dia akan melakukan hal-hal yang baik pula. Begitu pun sebaliknya, jika orang berpikiran negatif maka perbuatan yang dilakukannya juga cenderung buruk.

Senantiasa optimis juga perlu dilakukan. Pemikiran optimis akan melahirkan kegiatan yang optimis-produktif.

2. Berdamai dengan Nasib

Nasib dalam bahasa Arab sering dipahami sebagai takdir, baik itu takdir baik ataupun takdir buruk. Yang disebut nasib itu tidak hanya datang tanpa sebab, tetapi ada hubungan kausalitasnya. Dan sebagian dari nasib itu adalah akibat dari apa yang manusia lakukan.

Oleh sebab itu, jika mendapatkan nasib yang beruntung dan membahagiakan atau mendapatkan nasib yang buruk dan menyengsarakan, seyogyanya melakukan introspeksi diri.

Pada akhirnya, seseorang akan menerima nasib dari apa yang ditanamnya dan perjuangkan. Kebahagiaan akan didapatkan ketika melalui proses panjang untuk meraih kebahagiaan tersebut. Dan kesulitan akan didapat karena semua itu merupakan cermin diri yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Selalu Menabur Kebaikan

Apabila di waktu sedang bahagia kita selalu membantu orang lain. Maka ketika dalam keadaan sulit akan ada orang-orang yang menolong kita. Sehingga, ketika dalam keadaan sulit kita tidak akan lama terjepit di masa yang sulit.

4. Jangan Mengeluh

Seberat apa pun masalah yang sedang dihadapi, jangan sampai menggerutu apalagi sampai putus asa. Selama kita yakin bahwa semua ini mampu untuk diatasi. Ingatlah bahwa mengeluh itu hanya akan merugikan diri sendiri.

5. Hilangkan Kata ‘Tapi’

Hidup tentunya ingin menjadi lebih baik lagi. Ketika seseorang selalu berkata ‘tapi’ ketika diberi nasihat atu apa pun. Maka itu hanya sibuk mencari-cari alasan sehingga hidup tidak menjadi lebih baik lagi.

6. Sabar

Seperti dalam sebuah cerita, duka akan membawa cerita yang indah. Di sinilah kita  harus bersabar lagi saat kita mengira kesabaran sudah pada ujungnya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)

The post 6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Fungsi Kitab Allah Dalam Kehidupan Sehari-hari Umat Muslim https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/fungsi-kitab-allah-dalam-kehidupan-sehari-hari Fri, 09 Aug 2019 10:22:38 +0000 https://dalamislam.com/?p=7638 Islam merupakan agama yang mulia. Dalam penyebarannya, Islam disebarkan oleh utusan Allah subhanahu wa ta’ala yakni Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga dipercaya untuk menyampaikan risalah Allah yaitu Al Qur’an. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ “Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali […]

The post Fungsi Kitab Allah Dalam Kehidupan Sehari-hari Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam merupakan agama yang mulia. Dalam penyebarannya, Islam disebarkan oleh utusan Allah subhanahu wa ta’ala yakni Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga dipercaya untuk menyampaikan risalah Allah yaitu Al Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran : 19)

Al Qur’an berisi dasar hukum Islam yang wajib diketahui oleh seluruh umat Islam, seperti pengertian aqidah dan tauhid, akhlak, tarikh, fiqih dan sebagainya. Isi di dalam Al Qur’an ialah mutlak tidak dapat berubah, namun isinya bisa mengubah kehidupan Anda. Karena itulah Al Qur’an diturunkan, tidak lain untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat manusia.

Al Qur’an memiliki fungsi tersendiri yang cakupannya sangat luas. Apa sajakah itu? Inilah beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Petunjuk Hidup Manusia

Al Qur’an diturunkan ke dunia ini sebagai petunjuk hidup bagi orang-orang bertakwa yang membaca dan mengamalkannya. Meskipun diturunkan dalam Bahasa Arab, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sesuai dengan kebutuhan. Seperti di Indonesia, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia agar masyarakat mampu memahami isinya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur`ân) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-A’râf [7] : 52).

Berbagai ilmu terkait Islam yang terdapat di dalam Al Qur’an mengajarkan kita tentang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur`ân) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”. (QS. an-Nahl [16] : 89)

Hikmah dan Pelajaran dari Kisah Terdahulu

Kitab Al Qur’an menceritakan kisah-kisah terdahulu yang terjadi pada zaman kenabian. Contohnya, kisah tentang kaum kafir Fir’aun yang telah berbuat keji dan Allah memberikan balasan kepada mereka. Al Qur’an menjelaskan bagaimana sejarah kebinasaan Firaun di Hari Asyura. Melalui kisah tersebut kita belajar bahwa perbuatan buruk hanya akan membawa keburukan, untuk diri sendiri maupun orang lain.

Kisah lain ialah tentang kesabaran Nabi Nuh as. dalam menghadapi kaumnya hingga Allah menyelamatkannya dan kaumnya yang beriman terhadap-Nya saat bencana banjir melanda wilayah mereka. Dari kisah-kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Allah Ta’ala berfirman,

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al Baqarah [2] : 269)

قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ

“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah” (QS Yunus [10] : 101)

Ilmu Pengetahuan

Al Qur’an mengandung ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Seperti sejarah penciptaan bumi dalam Al Quran, proses penciptaan manusia, alasan adanya siang dan malam, dan lain sebagainya. Semua ilmu pengetahuan itu menjadi bekal untuk manusia menggali ilmu pengetahuan yang lebih mendalam untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Itulah beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dapat memberikan manfaat kebaikan untuk pembaca semua. Sekaligus meningkatkan keimanan kita agar lebih istiqomah dalam Islam. Aamiin insya Allah.

The post Fungsi Kitab Allah Dalam Kehidupan Sehari-hari Umat Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Fungsi Aqidah Dalam Kehidupan Sehari-hari Seorang Muslim https://dalamislam.com/info-islami/fungsi-aqidah-dalam-kehidupan-sehari-hari-seorang-muslim Thu, 18 Jul 2019 09:43:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=7492 Hidup setiap orang berbeda-beda. Namun, hampir setiap orang menjalani kehidupan ini dengan perjuangan yang tidak mudah. Hampir tidak ada orang yang hidup bebas tanpa melalui persoalan hidup. Jadi, jika saat ini Anda merasa kesulitan dengan suatu permasalahan hidup, janganlah terus berkeluh kesah! Sebab di luar sana masih ada orang-orang yang memiliki permasalahan hidup lebih berat […]

The post Fungsi Aqidah Dalam Kehidupan Sehari-hari Seorang Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hidup setiap orang berbeda-beda. Namun, hampir setiap orang menjalani kehidupan ini dengan perjuangan yang tidak mudah. Hampir tidak ada orang yang hidup bebas tanpa melalui persoalan hidup.

Jadi, jika saat ini Anda merasa kesulitan dengan suatu permasalahan hidup, janganlah terus berkeluh kesah! Sebab di luar sana masih ada orang-orang yang memiliki permasalahan hidup lebih berat namun tetap semangat berjuang mencari solusi.

Ketika penat memikirkan kehidupan ini, mungkin sudah saatnya Anda menenangkan pikiran dengan mengingat Sang Khalik, Allah subhanahu wa ta’ala. Telah tertulis dalam Al Qur’an bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. ar-Ra’du: 28).

Allah menurunkan kitab Al Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga dipelajari dan dijadikan sebagai pedoman hidup. Dalam Al Qur’an terdapat dasar agama Islam yang disebut dengan aqidah. Apakah aqidah itu?

Aqidah dibentuk dari kata al-‘aqdu ( الْعَقْدُ ) yang artinya ikatan, at-tautsiiqu ( التَّوْثِيْقُ ) yang artinya keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ( اْلإِحْكَامُ ) yang berarti menetapkan, dan ar-rabthu biquw-wah ( الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ ) yang artinya mengikat dengan erat.

Secara istilah, aqidah ialah keimanan dalam hati dan jiwa yang tertanam dengan kuat. Beriman dalam Islam berarti meyakini Allah dengan sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun.

Aqidah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan sehari-hari yang dimana jika Anda mampu mengamalkannya maka berbagai kemudahan hidup akan Anda dapatkan.

Berikut ini diulas mengenai fungsi aqidah dalam kehidupan sehari-hari.

Berpegang Teguh Pada Jalan yang Lurus dan Jauh dari Kesesatan

Beriman kepada Allah dibuktikan tidak hanya melalui ucapan, tetapi juga perbuatan. Dalam hal ini, wajib hukumnya bagi setiap umat Islam menjalani perintah Allah dan manjauhi segala larangan-Nya. Setiap bentuk amalan atau ibadah yang dikerjakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Al Qur’an dan Hadits yang shahih.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ

Sungguh, Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Ali ‘Imraan: 164).

Bagi setiap hamba yang beriman dan bertakwa, maka insya Allah akan terjaga dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala di tengah kehidupan yang berwarna ini.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yuunus : 57).

Menanamkan Akhlak yang Mulia dalam Diri

Aqidah yang dipelajari dengan benar akan memunculkan kesadaran diri dan membentuk akhlak yang mulia. Sebab setiap sikap dan perbuatannya akan berdasar pada Al Qur’an dan As-Sunnah. Pribadi dengan akhlak yang mulia merupakan agen terbaik untuk membawa kehidupan yang lebih baik. Hubungan akhlak dengan iman dan ihsan tertuang dalam dalil berikut ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)

مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat timbangannya dari akhlaq mulia ketika diletakkan di atas mizan (timbangan amal) dan sungguh pemilik akhlaq mulia akan mencapai derajat orang yang mengerjakan puasa dan shalat.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 876)

Itulah beberapa fungsi aqidah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mampu menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi kita semua.

The post Fungsi Aqidah Dalam Kehidupan Sehari-hari Seorang Muslim appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bunuh Diri dalam Islam dan Cara Menghindarinya https://dalamislam.com/akhlaq/bunuh-diri-dalam-islam Fri, 31 Mar 2017 07:42:56 +0000 http://dalamislam.com/?p=1420 Bunuh diri dalam islam tentu adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan tentu saja berdosa atas perbuatan yang telah dilakukannya. Bunuh diri tentu saja mengakhiri hidup di dunia yang bertentangan dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama . […]

The post Bunuh Diri dalam Islam dan Cara Menghindarinya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bunuh diri dalam islam tentu adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan tentu saja berdosa atas perbuatan yang telah dilakukannya. Bunuh diri tentu saja mengakhiri hidup di dunia yang bertentangan dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama . Seharusnya manusia bisa membangun kehidupan yang baik di muka bumi, namun malah mengakhiri hidup. Hal ini seperti menyerah untuk mencapai tujuan atau visi tertinggi manusia.

Bunuh diri tentu bukanlah solusi dari setiap masalah. Tidak berarti ketika meninggal, ia telah mengakhiri masalahnya. Tentu saja konsep memiliki masa depan selanjutnya yang harus dikejar dan dikumpulkan bekalnya untuk hari akhir. Berikut adalah penyebab dan solusi agar orang tidak bunuh diri, dan selamat hingga kelak di akhirat.

Contoh Kasus Bunuh Diri di Dunia

Ada banyak sekali contoh kasus bunuh diri di dunia. Tentu semuanya memiliki masalah masing-masing dan tidak berarti bunuh diri selalu karena masalah kemiskinan. Bunuh diri tidak selalu disebabkan oleh orang yang miskin atau susah secara material, melainkan hal-hal lain yang dianggapnya sulit atau berat, bisa membuat seseorang melakukan bunuh diri.

  • Kasus bunuh diri yang pernah dilakukan Prof Paul Ehrenfest, karena ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya memiliki otak yang tidak sempurna hingga tidak bisa meneruskan jejaknya sebagai ilmuan
  • Seorang Politikus di Jepang bernama Hekichi Ogiwara bunuh diri bersama 9 orang keluarganya karena tidak sanggup menahan derita mental dari Ogiwara
  • Novelis dari Perancis, Henry De Monterlaf melakukan bunuh diri karena ia takut mengalami kebutaan. Padahal matanya telah buta sebelah dan satunya lagi mengalami sakit.

Orang-orang besar tersebut bunuh diri dikarenakan khawatir, tidak kuat, dan tidak bisa menerima kenyataan hidup yang dihadapinya. Melakukan bunuh diri berarti mengakhiri eksistensinya dan menganggap bahwa mati lebih baik daripada harus menanggung derita di dunia.

Tentu saja hal ini bisa terjadi karena ada kesalahan paradigma terhadap Cara Bahagia Menurut Islam dalam Kehidupan Dunia. Hidup di dunia memang tidak ada yang sempurna, dan Allah selalu memberikan ujian terhadap masing-masing orang agar selalu berubah lebih baik dan mampu menyelesaikan permasalahannya. Dunia Menurut Islam bukan sebagai hal utama. Untuk itu Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam adalah yang dituju, bukan hanya dunia saja.

Jenis-Jenis Bunuh Diri

Dalam perkembangannya, Emile Durkheim, seorang Sosiolog Perancis, pada akhir abad yang lalu membagi macam macam bunuh diri dilihat dari aspek sosialnya menjadi 3 kelompok. Kelompok ini adalah orang-orang yang biasanya melakukan bunuh diri dan menjadi sebab ia mengakhir hidupnya. Berikut adalah jenis-jenis bunuh diri.

  1. Bunuh diri Egoistik

Orang itu tidak kuat berintegrasi dalam masyarakat atau. dalam suatu kelompok tertentu. Hal itu merupakan salah satu sebab mengapa angka bunuh diri di kota lebih tinggi daripada di pedesaan.

  1. Bunuh diri Altruistik

Orang itu terlalu kuat berintegrasi dalam masyarakat atau. kelompoknya. sehingga ia mengikuti saja sesuatu tradisi dan norma yang menuntut seseorang melakukan bunuh diri, umpama harakiri pada orang Jepang.

  1. Bunuh diri Anomik

Pada orang itu terdapat gangguan dalam keseimbangan berintegrasi dalam masyarakat sehingga ia kehilangan pegangan pada norma norma, umpamanya orang yang bercerai, yang mengalami kegagalan besar dalam usahanya atau yang hidup tanpa pegangan hidup yang mantap.

3 kelompok tersebut adalah kelompok orang yang rentan untuk bunuh diri. Tentunya kita tidak ingin menjadi bagian dari 3 kelompok tersebut yang berpotensi melakukan bunuh diri.

Cara Mengindari dari Bunuh Diri

Sebagai umat islam tentu saja kita ingin terhindari dari bunuh diri. Bunuh diri bukanlah sesuatu yang baik dan membuat seseorang bebas dari masalah-masalah di kemudian harinya. Untuk itu, berikut adalah cara-cara agar manusia khusunya umat islam bisa terlepas dari tindakan bunuh diri yang merugikan diri sendiri kelak di akhirat.

  1. Menggantungkan Hidup Kepada Allah

Jika manusia beriman dan masih memiliki keyakinan akan Rukun Iman , Rukun Islam,  dan  Fungsi Iman Kepada Allah SWT tentu ia tidak akan merasakan hidupnya sendiri. Orang yang merasa hidupnya bersama Allah tidak akan merasa masalah tersebut berat karena yakin bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang kesulitan. Muslim yang beriman akan meyakini hal tersebut karena tidak ada yang lebih berkuasa dibanding Allah SWT.

  1. Menempatkan Dunia Bukan Sebagai Tujuan Hidup

Di dunia ini tidak ada satupun yang ideal dan bisa sempurna. Termasuk dalam kehidupan kita akan selalu ada masalah-masalah yang menimpa manusia. Hal ini dikarenakan hakikat kehidupan dunia selalu silih berganti antara suka, duka, dan perasaan yang netral.

Selain itu dunia pun bukanlah sebagai tujuan hidup yang utama. Dunia dalam pandangan islam adalah tempat sementara, tempat mampir, dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. Untuk itu, dunia bukan sebagai hal yang utama. Andaipun ada hal-hal yang tidak ideal dan sempurna, memang hakikat dunia adalah seperti itu.

Orang yang bunuh diri biasanya menempatkan dunia diatas segala-galanya. Ketika ada permasalahan yang menurutnya penting dia lebih baik bunuh diri. Padahal, sesudah kesulitan ada kemudahan, dan setelah dunia masih ada kehidupan akhirat yang kekal sepanjang masa.

  1. Melihat Pada Orang-Orang yang Kesusahan

Jika kita mengalami kesusahan atau kesulitan dalam hal apapun, maka lihatlah kepada orang-orang yang berada dibawah kita yang lebih mengalami kesulitan. Dengan melihat kebawah kita akan lebih banyak merasa bersyukur dan merasa beruntung bahwa masih ada nikmat lain yang bisa kita syukuri dan rasakan.  Hal ini merupakan salah satu Tips Hidup Bahagia Menurut Islam.

“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). “ (QS Ar-Rad : 26 )

  1. Selalu Bersyukur dan Mengotimalkan Nikmat Allah

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim : 7)

Bersyukur adalah hal yang paling mujarab atas segala masalah dan ketidakidealan dalam hidup. Orang-orang yang bersyukur akan semakin Allah tambahkan nikmatnya karena ia selalu mencari celah nikmat lainnya yang Allah berikan. Ia tidak akan bermasalah dengan segala kesulitan karena dibalik kesulitan ada nikmat-nikmat lain yang masih bisa dirasakan.

Contoh kecilnya adalah adanya fenomena alam yang bisa kita syukuri. Contohnya adalah mensyukuri dan menikmati Hujan menurut Islam.

  1. Berkumpul Bersama orang-orang yang Shaleh

Orang-orang yang shaleh akan mengkondisikan diri kita agar hidup dengan nilai-nilai islam dan Allah. Untuk itu, bersama dengan orang-orang yang shaleh sekaligus akan membuat kita jauh dari bunuh diri, saling mengingatkan, dan menyabarkan diri atas segala masalah yang terjadi. Bersama mereka pula kita akan mendapatkan pencerahan dan bisa membuat diri kita jauh dari perilaku atau tindakan yang merugikan kita dunia-akhirat serta menciptakan Jiwa Tenang Dalam Islam.

Demikian ulasan singkat bagaimana islam memandang aktivitas bunuh diri, berdasarkan Alqur’an dan tafsirnya.

The post Bunuh Diri dalam Islam dan Cara Menghindarinya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hidup Bahagia Menurut Islam – Penjelasan dan Dalil-nya https://dalamislam.com/dasar-islam/hidup-bahagia-menurut-islam Wed, 28 Dec 2016 07:48:18 +0000 http://dalamislam.com/?p=1253 Fitrah manusia selalu menginginkan kehidupannya mengarah kepada kebahagiaan. Bagi orang-orang yang tidak beriman, mereka menganggap bahwa dunia adalah tempat satu-satunya untuk hidup dan harus menghabiskan waktu untuk tinggal di dunia dan mencari kebahagiaan yang sebanyak-banyaknya. Seakan-akan tidak akan pernah tinggal dan hidup lagi di dunia. Hal ini tentu akan berbeda jika dengan orang yang beriman. […]

The post Hidup Bahagia Menurut Islam – Penjelasan dan Dalil-nya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Fitrah manusia selalu menginginkan kehidupannya mengarah kepada kebahagiaan. Bagi orang-orang yang tidak beriman, mereka menganggap bahwa dunia adalah tempat satu-satunya untuk hidup dan harus menghabiskan waktu untuk tinggal di dunia dan mencari kebahagiaan yang sebanyak-banyaknya. Seakan-akan tidak akan pernah tinggal dan hidup lagi di dunia.

Hal ini tentu akan berbeda jika dengan orang yang beriman. Manfaat Beriman Kepada Allah SWT, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman selalu menjadi dasar dalam kehidupannya. Orang yang beriman akan meyakini bahwa setelah kehidupan dunia akan ada kehidupan akhirat yang kekal abadi dan menjadi balasan atas apa yang telah dilakukan di dunia.

Untuk itu, orang beriman selalu mengarahkan hidupnya dan menjalankan aktivitasnya agar mendapatkan keselamatan tidak hanya di dunia, melainkan di akhirat. Berikut adalah konsep hidup bahagia menurut islam, dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Kebahagiaan Dunia Menurut Al-Quran

Di dalam Al-quran ditunjukkan berbagai ayat yang memberikan informasi bahwa dunia ini hakiaktnya adalah kebahagiaan yang semu dan sementara. Kebahagiaan dan kehidupan di dunia hakikatnya akan sering berganti antara suka, duka dan perasaan netral atau biasa saja. Hal ini menunjukkan bahwa apapun yang kita miliki hakikatnya akan mengalami siklus duniawi. Berikut adalah ayat-ayat Allah mengenai kebahagiaan hidup di dunia, dan umat islam hendaknya tidak menjadikan dunia sebagai tujuan akhir melainkan hanya sebagai kendaraan untuk dapat mencapai kebahagiaan akhirat.

  1. Kebahagiaan Dunia Tidak Kekal

Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS : An-Nahl : 96)

Dunia dalam hidup ini tentu tidak kekal, sedangkan yang kekal adalah Allah. Balasan bagi mereka yang megusahakan dunia untuk kebaikan adalah akhirat. Sedangkan di dunia tentu penuh ujian, silih berganti dengan kedukaan, dan berbagai masalah.

Kita bisa melihat bahwa setiap hari ada saja yang meninggal, mengalami kebangkrutan, penipuan, sakit, dan lain sebagainya. Hari ini manusia bisa saja mengalami posisi yang kaya, tinggi jabatannya, namun sekali waktu hal tersebut mudah saja bagi Allah hilang dan tidak kembali kepada manusia. Untuk itu, pantaslah jika Allah tidak memperkenankan manusia menjadikan kehidupan dunia di atas segala-galanya.

  1. Kebahagiaan Dunia Adalah Ujian

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang paling baik perbuatannya” (QS : Al Kahfi : 7)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan dunia sesungguhya hanyalah ujian dan tidak kekal. Manusia yang membanggakan dirinya atas harta, jabatan, dan keturunan tidak akan berguna semua hal tersebut di akhirat jika hal tersbut dalam kehidupan di dunia tidak pernah dipotensikan untuk mencari pahala dan kebaikan.

Di akhirat kelak hanya akan dimintai pertanggungjawaban mengenai seberapa besar apa yang kita miliki tersebut memberikan kebaikan dan manfaat kepada orang lain. Bukan dari seberapa besar kekayaan atau harta yang telah dimiliki. Pahala orang miskin dan kaya bisa saja lebih besar orang miskin jika dalam hidupnya penuh kesyukuran, suka membantu sesama, dan berbuat baik atas apa yang ia miliki. Sedangkan kekayaan tidak berarti ia akan selamat di akhirat dengan kekayaan yang dimilikinya.

  1. Kebahagiaan Dunia Silih Berganti dengan Kedukaan

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Al Hadid : 20)

Kebahagiaan di dunia sebagaimana ayat di atas adalah seperti analogi musim panen dan kekeringan. Sewaktu-waktu manusia bisa saja mendapatkan kebahagiaan yang banyak, dan suatu waktu lagi, manusia bisa saja mendapat kedukaan atau kesedihan. Untuk itu, kebahagiaan dunia silih berganti setiap waktu. Tidak kekal dan terus menerus ada.

  1. Kehidupan Dunia Tidak Sebanding Dengan Akhirat

Kehidupan di dunia jika dibandingkan dengan akhirat tentu saja tidak akan sama dan sebanding. Untuk itu Allah menghukum mereka yang dalam hidupnya hanya mengejar kebahagiaan dunia sesaat saja. Neraka Jahannam ditetapkan bagi mereka yang hanya mengejar kebahagiaan dunia, sedangkan tidak mengejar akhirat.  Untuk itu, cara menyelematkan kebahagiaan akhirat adalah dengan mendulang sebanyak-banyaknya amalan di dunia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam ayat di Al-Quran,

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir“.  (QS Al-Isra : 18)

Kehidupan Bahagia adalah Akhirat

Jikalau manusia mengingkan kebahagiaan yang kekal (menurut perhitungan dan kehendak Allah) tentu saja dunia bukanlah tempatnya, melainkan akhirat, yaitu di surga. Berkali-kali dalam ayat Al-Quran Allah menyebutkan bahwa kelak akhirat adalah tempat persinggahan terakhir manusia. Untuk itu manusia harus mempersiapkan diri dan menyiapkan amalan terbaik.

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah : 25)

Di ayat di atas dijelaskan bahwa sesungguhnya di dalam surga terdapat banyak kebahagiaan yang disampaikan kepada manusia, sebagai orang-orang yang bertaqwa. Tentu saja hal ini akan berbeda dengan kondisi di dunia, yang serba terbatas, serba realtif, dan tidak ada kebahagiaan yang diperoleh dengan pengorbanan.

Jika dilihat dari ayat-ayat tersebut, sudah jelas bahwa kehidupan bahagia menurut islam bukanlah di dunia melainkan di akhirat. Untuk itu, bagaimanapun caranya umat islam harus mengoptimalkan kehidupannya di dunia untuk mengejar akhirat. Sesungguhnya Allah sudah memberikan potensi, rezeki, dan nikmat yang sangat besar untuk manusia optimalkan menuju kehidupan akhirat. Tinggal bagaimana umat islam mengoptimalkannya dengan sekuat tenaga dan keikhlasan berjuang menggapainya.

Untuk itu, untuk mencapai akhirat, hendaknya manusia menjalankan hidupnya berdasarkan kepada Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam .

The post Hidup Bahagia Menurut Islam – Penjelasan dan Dalil-nya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam https://dalamislam.com/dasar-islam/sukses-dunia-akhirat-menurut-islam Wed, 02 Nov 2016 08:40:51 +0000 http://dalamislam.com/?p=1065 Dalam menjalankan kehidupan di dunia, manusia terutama umat muslim tentunya ingin hidup sukses baik didunia maupun diakhirat (baca dunia menurut islam). Sukses sendiri terkadang disalah artikan oleh sebagian orang dan mereka menganggap kesuksesan dalam hidup adalah ketika mereka memiliki harta yang berlimpah dan kedudukan atau jabatan yang tinggi (baca harta dalam islam). Padahal kata sukses bagi […]

The post Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam menjalankan kehidupan di dunia, manusia terutama umat muslim tentunya ingin hidup sukses baik didunia maupun diakhirat (baca dunia menurut islam). Sukses sendiri terkadang disalah artikan oleh sebagian orang dan mereka menganggap kesuksesan dalam hidup adalah ketika mereka memiliki harta yang berlimpah dan kedudukan atau jabatan yang tinggi (baca harta dalam islam).

Padahal kata sukses bagi manusia tidaklah selalu bisa diukur lewat harta maupun jabatan. Lalu bagaimanakah sebenarnya arti kesuksesan dalam islam dan bagaimana cara seorang muslim berusaha agar ia bisa mendapatkan kesuksesan baik didunia maupun diakhirat. (baca juga hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam).

Berikut adalah sukses dunia akhirat menurut islam :

Definisi Sukses Menurut Islam

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa sukses bagi manusia terkadang diartikan sebagai kesuksesan dalam karir maupun dalam mengumpulkan harta benda. Padahal menurut agama islam, seorang manusia yang sukses adalah ia yang selalu istiqomah berada di jalan Allah SWT dan memiliki bekal yang baik untuk hidup diakhirat kelak (baca cara agar tetap istiqomah di jalan Allah) Manusia yang sukses dalam islam adalah mereka yang memiliki kemuliaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam sebuah ayat berikut

لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (Qs Al Anbiya : 10)

Dari ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa alam Alqur;an terkandung segala hal yang dapat memberikan kemuliaan kepada manusia atau dengan kata lain bahwa kemuliah atau kesuksesan seorang manusia tidaklah diukur dari berapa banyak harta yang ia miliki atau seberapa tinggi jabatannya melainkan seberaba bisa ia mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang terkandung dalam Alqur’an. (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil)

Sukses Datang Setelah Ujian

Untuk meraih sukses baik didunia maupun diakhirat, seorang muslim harus berusaha sebisa mungkin dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan ridhanya. Terkadang sukses yang diperoleh oleh manusia tidak datang secara tiba-tiba melainkan dibutuhkan usaha didalamnya. Untuk mendapatkan kesuksesan terutama diakhirat maka Allah SWT menguji umatnya untuk bertahan dalam suatu cobaan dan apabila ia bersabar maka ia akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Allah SWT berfiman dalam suatu ayat

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS Al Baqarah : 214)

Dari ayat tersebut kita bisa mengetahui bahwa sukses adalah karena usaha seorang manusia dan doa yang dipanjatkannya. Kesabaran yang dimiliki seorang muslim mampu membawanya ke surga dan sebaliknya perilaku buruk akan berakibat buruk juga dan menjauhkan seseorang dari surga Allah SWT.

Cara menggapai Sukses Dunia Akhirat

Jika kita ingin menjadi orang sukses didunia dan diakhirat maka kita harus bisa bersabar dan menjalani segala ujian yang diberikan Allah SWT. Kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit adalah beberapa kondisi yang merupakan ujian dari Allah SWT dan manusia harus bisa menyikapinya dengan baik pula. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin berhasil atau sukses dunia akhirat, maka simak kunci sukses menurut islam berikut ini.

  1. Istiqamah

Sukses tidak datang dengan tiba-tiba dan dibutuhkan usaha untuk mendapatkannya. Salah satu kunci sukses dalam islam adalah dengan istiqomah. Istiqomah adalah suatu perilaku menjaga amalan dan segala perilaku terutama dalam melaksanakan ibadah. Seseorang yang istiqomah di jalan Allah akan senantiasa diberi kebahagiaan dan kesenangan sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fussilat : 30)

  1. Shalat wajib diawal waktu

Shalat adalah tiang agama dan mendirikan shalat wajib diawal waktu adalah salah satu kunci meraih kesuksesan didunia dan akhirat. Allah SWT akan senantiasa mengabulkan doa hambanya yang melaksanakan dan menjaga shalatnya.

  1. Melakukan ibadah sunnah

Agar pahala dan keutamaan yang didapat seseorang berlimpah, maka tidak ada salahnya jika ia juga melakukan ibadah sunnah yang bisa menjadikan dirinya merasa tenang dan damai. Ada banyak ibadah sunnah yang bisa dilakukan oleh seorang muslim diantaranya melakukan shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah, shalat dhuha, shalat tahajud, witir, maupun rajin membaca Alqur’an dan melaksanakan puasa sunnah.

  1. Menyambung silaturahmi

Allah menyukai muslim yang senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan kerabatnya dan barangsiapa yang menyambung tali silaturahmi ia mendapatkan banyak keutamaan diantaranya yakni dipanjangkan umur dan diluaskan rizkinya. Bukankah jika seseorang bertambah umur dan rizqinya, ia bisa berbuat baik dan beribadah lebih lama? (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi)

  1. Doa dan zikir

Berusaha untuk meraih sukses dunia dan akhirat saja tidak cukup, seseorang terutama muslim yang ingin meraih sukses haruslah berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Doa dan zikir adalah perantara manusia dengan Allah SWT, jadi jika ingin meraih kesuksesan banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT. (baca keutamaan berzikir kepada Allah dan zikir sebelum tidur)

6. Bersedekah

Salah satu pintu pembuka rizki dan kesuksesan di dunia dan di akhirat adalah bersedekah atau memberikan sebagian harta kita kepada orang lain yang membutuhkan. Sedekah memiliki banyak keutamaan dan hal itu disebutkan dalam firman Allah berikut ini (baca keutamaan bersedekah)

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰوَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰفَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰوَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ

Adapun orang yang memberikan sebagian (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (QS Al Lail :  5-8)

  1. Berbakti Pada Orangtua

Ridha Allah SWT adalah terletak pada ridha orangtua dan orang yang sukses dunia dan akhirat biasanya adalah mereka yang berbakti kepada orangtuanya. Seorang muslim wajib berbuat baik kepada orangtuanya dan ia tidak bisa masuk surga jika durhaka kepada keduanya. Oleh sebab itu seorang muslim haruslah senantiasa memperlakukan orangtuanya dengan baik dan tidak menyakiti hati mereka. (baca keutamaan berbakti pada orangtua)

Semoga kita bisa melaksanakan dan berusaha memenuhi kunci-kunci dalam meraih kesuksesan dunia dan akhirat tersebut dan senantiasa bisa beristiqomah dijalan Allah SWT dengan kita mengamalkan sukses dunia akhirat menurut islam.

The post Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dunia Menurut Islam https://dalamislam.com/dasar-islam/dunia-menurut-islam Wed, 02 Nov 2016 08:18:55 +0000 http://dalamislam.com/?p=1063 Allah SWT menciptakan dunia beserta isinya dan terlepas dari itu semua, Allah menciptakan dunia untuk tujuan tertentu. Kehidupan dunia seringkali membuat manusia terlena dan tidak mengingat bahwa kehidupan tersebut tidaklah abadi. Dalam kehidupan dunia, manusia melewati fase-fase tertentu dan dalam setiap fase kehidupan tersebut manusia mengalami berbagai macam hal. Manusia sendiri tidak bisa mengatur apakah […]

The post Dunia Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah SWT menciptakan dunia beserta isinya dan terlepas dari itu semua, Allah menciptakan dunia untuk tujuan tertentu. Kehidupan dunia seringkali membuat manusia terlena dan tidak mengingat bahwa kehidupan tersebut tidaklah abadi. Dalam kehidupan dunia, manusia melewati fase-fase tertentu dan dalam setiap fase kehidupan tersebut manusia mengalami berbagai macam hal.

Manusia sendiri tidak bisa mengatur apakah dirinya akan lahir didunia dan dimana ia akan dilahirkan, semuanya sudah diatur oleh Allah SWT (baca hakikat penciptaan manusia dan tujuan hidup menurut islam). Suka ataupun tidak, setiap manusia yang terlahir didunia harus menjalani kehidupan dan berusaha untuk bertahan hidup dengan segala kemampuannya (baca tujuan penciptaan manusia dan proses penciptaan manusia dalam islam) Tapi, apakah kita benar-benar mengerti apakah sebenarnya dunia itu dan bagaimana pandangan islam tentang dunia? Untuk mengetahuinya dengan lebih jelas, simak penjelasan berikut ini mengenai dunia menurut islam :

Hakikat Dunia Dalam Islam

Dunia menurut islam hakikatnya hanyalah permainan dan sifatnya fana atau tidak abadi. Dunia adalah tempat dimana manusia hidup dan beraktifitas serta menjalankan segala urusannya terutama untuk beribadah kepada Allah SWT (baca konsep manusia dalam islam). Dunia diciptakan oleh Allah beserta isinya untuk mendukung kehidupan manusia dan memenuhi segala kebutuhannya, meskipun demikian keindahan dunia dan segala yang ada didalamnya justru membuat manusia lupa atas tujuan penciptaannya dan melupakan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Al hadid ayat 20 bahwa dunia ini sebenarnya hanya permainan belaka, sebagaimana yang disebutkan berikut ini

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Qs Al Hadid ; 20)

Tipu daya Dunia

Sungguh dunia ini penuh dengan tipu daya dan muslihat dan membuat manusia terlena dibuatnya. Bahkan Rasulullah SAW juga merasa khawatir apabila umatnya terpedaya oleh dunia dan melupakan kehidupan akhirat sebagai tujuan hidupnya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut (baca kisah teladan Nabi Muhammad SAW dan cara makan Rasulullah )

إِنَّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ من بعدي ما يفتح عليكم من زهرة الدنيا و زينتها

“Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan pada diri kalian setelah peninggalanku ialah dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya untuk kalian

Keutamaan Akhirat Dibandingkan Dunia

Saat ini manusia berlomba-lomba mengejar dunia dan berusaha untuk mencari kesenangan dunia dengan berbagai cara termasuk dengan cara-cara yang diharamkan (baca makanan haram menurut islam . dan minuman haram dalam islam) Banyak manusia yang terperdaya dunia dan tidak menganggap bahwa dunia sebenarnya hanya tempat singgah saja dan akhirat adalah sesuatu yang seharusnya dikejar.

Terlalu larut dalam dunia justru akan membuat manusia lupa dengan akhirat dan akhirnya melupakan kewajibannya kepada Allah SWT termasuk meninggalkan shalat wajib dan ibadah lainnya.. Dibandingkan dengan dunia, akhirat adalah tempat yang kekal dan abadi jadi sudah selayaknya manusia lebih mendahulukan kepentingan akhirat dibandingkan dengan kepentingan duniawi. Allah SWT berfirman

مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا* وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS Al-Isra’: 18-19).

Balasan Bagi Mereka Yang Mementingkan Dunia

Seringkali manusia tidak sadar bahwa ia lebih mengutamakan dunia dibandingkat akhirat dan manusia tersebut akhirnya melalaikan kewajiban kepada Allah SWT sebagaimana orang-orang kafir. Orang-orang kafir didunia gemar berfoya-foya dan bersenang-senang dengan harta yang mereka miliki (baca harta dalam islam) dan terkadang mereka juga menertawakan mereka yang berbuat amal shaleh dan bersabar atas segala ujian yang diberikan Allah SWT.

Allah sendiri menjamin bahwa orang-orang mukmin yang bersabar didunia untuk kehidupan diakhirat, mereka akan mendapat balasannya diakhirat kelak demikian juga para kaum kafir. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dalam ayat berikut

إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ * وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ * وَإِذَا انقَلَبُوا إِلَىٰ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا فَكِهِينَ * وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَٰؤُلَاءِ لَضَالُّونَ * وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ * فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ * عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ * هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Al-Muthaffifin: 29-36)

Berlomba-lomba Dalam kebaikan

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan dunia beserta isinya untuk manusia dan dengan tujuan agar manusia beribadah kepada Allah SWT. Oleh sebab itu selama hidup di dunia selayaknya manusia berlomba-lomba dalam kebaikan dan selalu menjalankan kewajiban dan menjauhi larangannya sebagai bentuk rasa iman dan taqwa kepada Allah SWT (baca fungsi iman kepada Allah dan manfaat beriman kepada Allah). Allah SWT berfirman

سَابِقُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(QS Al Hadid 21)

Dunia ini memang nampak sangat menarik dan menggoda. Semoga kita senantiasa bisa istiqomah untuk menjalankan kewajiban kita kepada Allah SWT.(baca juga cara agar tetap istiqomah di jalan Allah)

The post Dunia Menurut Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sejarah Yahudi dalam Islam https://dalamislam.com/sejarah-islam/sejarah-yahudi Sun, 14 Aug 2016 12:54:36 +0000 http://dalamislam.com/?p=789 Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. Allah tidak menerima agama selain itu. Berbagai agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat saat ini tidak menjadikan islam sebagai agama yang lemah termasuk keberadaan agama yahudi (baca fungsi agama dalam kehidupan manusia). Dalam Alqur’an disebutkan bahwa yahudi adalah agama yang paling sesat ajarannya dan Allah menjelaskan kekurangan […]

The post Sejarah Yahudi dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. Allah tidak menerima agama selain itu. Berbagai agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat saat ini tidak menjadikan islam sebagai agama yang lemah termasuk keberadaan agama yahudi (baca fungsi agama dalam kehidupan manusia). Dalam Alqur’an disebutkan bahwa yahudi adalah agama yang paling sesat ajarannya dan Allah menjelaskan kekurangan dan kesalahan mereka dalam ayat Alqur’an sebagai berikut (baca manfaat membaca Alqur’an dalam kehidupan dan manfaat membaca Alqur’an bagi ibu hamil)

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (QS. al-Maidah:82)

Sejarah Yahudi dari Masa ke Masa

Untuk mengetahui apa itu agama yahudi maka kita perlu mengetahui lebih dahulu sejarahnya terutama yang menyangkut sejarah agama islam. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui sejarah yahudi dalam islam :

  • Masa Nabi Ibrahim As

Sejarah kaum yahudi atau yang dikenal dengan Bani Israil, dimulai pada masa Nabi Ibrahim as (baca 25 nama-nama nabi dan rasul). Nabi ibrahim As dilahirkan dan tumbuh di suatu negeri yaitu Babilonia, suatu negeri yang penduduknya melakukan berbagai bentuk perbuatan syirik seperti menyembah berhala, batu, matahari dan bintang pada saat itu. Semua penduduk Babilonia pada saat itu mengingkari Allah swt kecuali nabi Ibrahim, istrinya dan keponakannya yakni nabi Luth. (baca syirik dalam islam)

Berbagai upaya dilakukan nabi Ibrahim dalam dakwah agar penduduk negeri tersebut menyembah Allah swt termasuk pada ayahnya sendiri yang merupakan pematung berhala. Dakwah nabi Ibrahim tidak disambut dengan baik dan akhirnya beliau dan istrinya berpindah ke suatu negeri yakni Syam atau yang kini dikenal dengan nama Palestina. Beliau menetap di daerah Nablus dan saat negeri itu tertimpa musibah, beliau berpindah lagi ke negara Mesir.

Saat di negara Mesir, Ibrahim dihadiahi seorang istri bernama Sarah dan kemudian ia kembali ke Palestina nabi Ibrahim kemudian mendapatkan seorang anak dari Hajar dan diberi nama Ismail, yang kemudian ia bawa ke lembah Makkah untuk membangun ka’bah. Sedangkan dari istrinya Sarah, beliau mendapat seorang putra bernama Ishaq. Kemudian Nabi ishaq menikah dengan Rifqo binti Batwail pada usia 40 tahun dan beliau mendapatkan anak kembar bernama Aishu dan Ya’qub. (baca cara mendidik anak dalam islam dan pendidikan anak dalam islam)

  • Masa Nabi Ya’qub dan Yunus As

Nabi Ya’qub dikaruniai oleh Allah 2 orang anak, yakni Ruwaibil, Syam’un, Luwa, Yahudza, Isakhar, Zailun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naftli, Had dan Asyir. Diantara kedua belas anaknya ia paling mencintai Yusuf. Hal tersebut membuat para saudaranya cemburu dan berusaha untuk membuang Yusuf ke dalam sumur. Kemudian ia ditemukan oleh musafir dan dijual ke seorang penguasa Mesir pada saat itu. Di Mesir, nabi Yusuf sukses menjadi bendaharawan negara dan ia pun mengajak ayah serta saudara-saudaranya untuk berpindah ke Mesir.

  • Masa Nabi Musa dan Harun As

Pada masa ini, Fir’aun pada saat itu berlaku sangat dzalim kepada masyarakatnya. Ia memerintahkan orang-orang Bani Israil untuk menyembelih anak-anak lakinya dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kemudian Allah swt mengutus nabi Musa as dan Harun untuk memberikan dakwah kepada Fir’aun kala itu. (baca wanita dalam islam dan peran wanita dalam islam)

Upaya dakwah Musa dan Harun mendapat perlawanan yang luar biasa dari Fir’aun dan para tukang sihirnya sehingga Musa dan pengikutnya melarikan diri hingga ke laut merah dan nabi Musa membelah laut tersebut yang selanjutnya menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya (baca 25 macam-macam mukjizat nabi) Setelah itu, nabi Musa dan pengikutnya pergi menuju Baitul maqdis atau Palestina.

Namun Musa bertemu dengan suatu kaum yang kuat yang berasal dari keturunan al Haitsaniyin, al Fazariyin dan al Kan’aniyin dan lainnya dan memerintahkan pengikutnya untuk memerangi mereka. Akan tetapi pengikut nabi Musa tidak mau mengikutinya dan Allah menyesatkan mereka selama 40 tahun. Dalam 40 tahun tersebut nabi Musa dan Harun meninggal dunia dan selanjutnya kepemimpinan bani israil dipegang oleh Yusa’ bin Nuun yang kemudian berhasil menaklukkan Baitul Maqdis.

  • Masa Nabi Daud dan Sulaiman As

Setelah kaum Bani Israil menetap di Palestina, mereka mengalami tiga masa yakni masa kehakiman, masa kerajaan dan masa perselisihan. Masa kehakiman adalah masa dimana seorang hakim menentukan segala keputusan yang ada pada kaum tersebut.  Masa kerajaan yakni masa dimana Nabi Daud mengalahkan Thalut dan kemudian menjadi raja di negeri tersebut dan selanjutnya diteruskan oleh putranya Nabi Sulaiman. Dan masa perselisihan terjadi setelah nabi Sulaiman meninggal dunia.

Setelah nabi Sulaiman meninggal, terjadi perselisihan antara Rahbi’an bin Sulaiman dengan Yarbi’an bin Nabat. Dan kemudian Rahbi’an dan keturunan Yahudza serta Benyamin yang merupakan putra nabi ya’qub, mendirikan negara yang bernama Negara Yahudza dan beribukota di Baitul Maqdis. Disebutkan juga bahwa penduduk negeri ini adalah keturunan daud dan Sulaiman.

Sedangkan Yarbi’an bin Nabath bersama dengan 10 keturunan yang tersisa mendirikan suatu negara yang kini dikenal dengan negara Israil di sebelah Palestina bagian utara dengan ibu kotanya adalah Nablus. Merekalah yang kemudian dinamakan dengan orang-orang Syamir sesuai dengan nama gunung yang berdiri disana.

  • Masa Penjajahan Babilonia

Pada kira-kira tahun 586 SM Raja Babilonia, Nebukat Nashar, berhasil menduduki Palestina dan mengusir penduduknya serta menghancurkan negara Yahudza dan mereka memenjarakan orang-orang Yahudi dan membawanya sebagai tawanan dan budak ke Babilonia. Pada tahun 538 SM, raja Parsia, Kursy berhasil menaklukan Babilonia dan membebaskan para tawanan Yahudi yang kemudian sebagian dari mereka kembali Palestina.

  • Masa Nabi Isa As

Sekitar tahun 135 SM, bangsa Romawi pada masa kepemimpinan Adryan berhasil mengalahkan revolusi yang dilakukan oleh Yahudi dan mengusir mereka dari Palestina dan akhirnya mereka terpecah belah di berbagai tempat di bumi. Sebagaimana firman Allah swt,

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa Sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksa-Nya, dan Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al A’raf : 167)

Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al A’raf : 168)

  • Masa Pendudukan Bangsa Romawi

Saat Palestina ada dalam kekuasan Romawi ini, Allah swt mengutus Isa as sebagai Rasul kepada Bani Israil, sebagaimana firman Allah swt

“Seorang rasul kepada Bani Israil” yang akan mengajak mereka untuk beriman (baca fungsi iman kepada Allah SWT) dan memperbaiki kerusakan yang ada. Dan seruan ini disambut oleh sebagian bangsa Yahudi dan membagi mereka menjadi dua yakni golongan pertama yang mengikuti nabi Isa yakni nasrani dan yang kedua adalah Yahudi yang tidak mau mengikuti ajaran nabi Isa as. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut

“lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir.” (QS. Ash Shaff : 14)

Tentara Romawi daat itu beserta ulama Yahudi kemudian mencari nabi Isa As dan berusaha untuk menyalibnya. Padahal Allah telah mengangkat nabi Isa as ke langit dan menjadikan seorang pengikutnya yang ingkar yakni Yudas, memiliki rupa yang sama dan kemudian ia dihukum salib karena disangkakan sebagai nabi Isa AS.

Demikianlah kisah sejarah kaum yahudi yang berasal dari keturunan bani israil dan mereka tidak mengimani Allah SWT meskipun sejarah mereka sama dengan sejarah para nabi dan rasul. Islam adalah satu-satunya agama yang mengajarkan kebenaran dan kemulian untuk menggapai tujuan hidup menurut islam serta mengetahui hakikat penciptaan manusia yang sebenar-benarnya. (baca kisah teladan nabi muhammad dan keutamaan cinta kepada Rasulullah bagi umat muslim)

The post Sejarah Yahudi dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW https://dalamislam.com/sejarah-islam/kisah-teladan-nabi-muhammad Sun, 14 Aug 2016 12:25:36 +0000 http://dalamislam.com/?p=788 Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai seorang rasul sekaligus pemimpin bagi umat muslim (baca 25 nama-nama nabi dan rasul). Allah menganugrahi Rasulullah berbagai rahmat dan segala keistimewaan. Rasulullah SAW diutus Allah SWT dengan segala kebaikan dan akhlak yang mulia dimana ada keteladan padanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Surat Al Ahzab ayat 21 […]

The post Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai seorang rasul sekaligus pemimpin bagi umat muslim (baca 25 nama-nama nabi dan rasul). Allah menganugrahi Rasulullah berbagai rahmat dan segala keistimewaan. Rasulullah SAW diutus Allah SWT dengan segala kebaikan dan akhlak yang mulia dimana ada keteladan padanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab : 21)

Maka dari itu seseorang yang sangat mencintai Allah SWT tentunya memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT dan Rasulnya (baca keutamaan cinta kepada rasulullah bagi umat muslim) . Seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

Barangsiapa mentaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka. (An-Nisa’: 80)

Kisah Keteladanan Rasulullah

Ada banyak kisah keteladanan dalam diri Rasulullullah SAW berikut ini adalah diantara kisah-kisah tersebut yang dapat diketahui dan diambil pelajarannya mengenai kisah teladan nabi Muhammad :

  • Kewaspadaan yang tinggi

Rasullullah selalu berhati-hati atas apa yang beliau makan dan minum. Hal ini dikisahkan dalam kisah berikut ini :

Pada suatu malam Aisyah RA mendapati Rasulullah SAW tidak bisa tidur dan hanyamembolak-balik tubuhnya diatas ranjang penuh dengan gelisah. Ia pun bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak tidur semalaman?” Rasulullah lalu menjawab, “Hari ini aku menemukan sebuah kurma di tengah jalan, kemudian aku ambil buah itu dan memakannya karena aku pikir lebih baik dimakan daripada busuk dan terbuang sia-sia, sekarang aku merasa gelisah karena siapa tahu jika kurma yang kumakan itu termasuk harta sedekah.”(baca keutamaan bersedekah)

Dari kisah tersebut kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah SAW memiliki sifat yang hati-hati dan waspada akan sesuatu yang bukan menjadi miliknya.

  • Memotong lidah seseorang

Rasulullah SAW tidak pernah berkata maupun berlaku kasar kepada mereka yang menghinanya. Adapun suatu kisah menceritakan tentang bagaimana Rasulullah memotong lidah seseorang

Diceritakan dalam sejarah agama islam, saat Perang Hunain berkecamuk. Rasulullah mengangkat senjata melawan Suku Hawazin dan Quraisy yang dipimpin oleh Alabak dan kedua pasukan tersebut bertempur di medan Hunain, yang jaraknya sekitar tiga mil dari Mekah. Rasulullah Saw dan pasukannya berhasil mengalahkan kaum Quraisy dan mendapatkan banyak harta rampasan perang. (baca harta dalam islam)

Seperti biasanya, Rasulullah sedang membagi-bagikan empat perlima dari harta rampasan perang yang diperoleh kepada orang-orang ikut berperang. Sedangkan seperlimanya untuk Rasulullah sendiri dan dibagikannya kepada anggota keluarga yang beliau kehendaki. Dari salah seorang penerima, Abbas seorang penyair merasa tidak puas atas apa yang ia peroleh dan ia mengumpat Rasulullah SAW dengan cara membacakan syair yang tidak mengenakkan. Rasulullah mendengar syair tersebut kemudian tersenyum dan berkata“Bawa orang itu pergi dari sini dan potong saja lidahnya!” (baca juga hukum waris islam dan pembagian harta warisan menurut islam)

Umar yang saat itu sedang marah melihat perbuatan Abbas hampir saja melaksanakan perintah Rasulullah untuk memotong lidahnya namun Ali tiba-tiba menyeret Abbas dan membawanya ke lapangandimana binatang ternak rampasan dikumpulkan. “Ambillah sebanyak yang kau mau” “Apa?” Tanya Abbas kepada Ali dengan rasa tak percaya. “Beginikah cara Nabi memotong lidahku? Demi Allah, aku tidak akan mengambil sedikitpun harta ini“kata Abbassambil menahan malu. Sejak saat itu ia pernah menyusun dan membacakan syair kecuali yang berisi pujian kepada Rasulullah SAW.

  • Sikap Rasul terhadap hamba sahaya

Sebelum masuk Islam, seorang hamba sahaya Zaid dilahirkan sebagai seorang Nasrani. Saat ia masih kecil, ia ikut bepergian dengan ibunya dalam suatu kafilah namun segerombolan perampok menghadang mereka dan menculik Zaid. Ia kemudian di jaul dan jatuh ditangan Hakim dan ia menghadiahkan Zaid kepada Khadijah, isteri nabi Muhammad SAW. Setelah menikah dengan Rasul, Khadijah menghadiahkan Zaid kepada beliau. (baca hukum pernikahan dalam islam dan syarat pernikahan dalam islam)

Suatu hari beberapa orang dari salah satu rombongan haji (baca syarat wajib haji) melihat Zaid berada di Mekah dan mengenalinya, kemudian mereka memberitahukan hal tersebut kepada ayah Zaid. Sang ayah yang sudah mencari anaknya kemana mana dan hampir putus asa kemudian pergi ke Mekah untuk melihat menjemput anaknya Zaid untuk pulang meskipun ia harus menebusnya. Saat tiba di Mekah, Rasul bertemu dengan ayah Zaid dan di mata sang ayah yang terlihat berduka menyentuh hati Rasulullah dan kemudian ia memerdekan Zaid tanpa syarat apapun. Meskipun demikian. Zaid menolak pergi dan ia berkata, “Aku tidak akan pergi, aku lebih mencintain engkau daripada ayah dan ibu kandungku sendiri.

  • Perilaku Rasul terhadap orang lain

Kita semua tahu bahwa Rasulullah memiliki pribadi dan tutur kata yang mulia bahkan kepada orang yang membenci maupun berkata kasar kepadanya. Sebagaimana yang dikisahkan berikut ini

Pada suatu hari seorang lelaki meminta ijin untuk berbicara kepada Nabi Muhammad. Kemudian beliau berkata pada Aisyah Ra untuk mengizinkannya masuk. Beliau juga menyampaikan “Biarkan dia masuk, orang ini dikenal orang yang paling buruk dikabilahnya,” kata Rasulullah. Kemudian Aisyah mengizinkannya masuk dan pria itu langsung duduk di depan Rasulullah SAW. Saat berbicara dengannya, Rasul bertutur kata ramah dan penuh perhatian. Hal ini membuat istri Rasul, Aisyah heran dan bertanya kepada beliau saat pria tersebut telah pergi.

Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Engkau menganggap orang itu kasar dan buruk namun mengapa engkau berbicara dengannya dengan ramah dan lemah-lembut serta rasa hormat?”Rasulullah menjawab, “Aisyah, pria itu adalah orang yang paling buruk di dunia ini karena ia tidak mau bergaul dengan orang lain karena ia mengaggap orang lain lebih buruk darinya.” (baca cara meningkatkan akhlak terpuji)

  • Tidak suka menyimpan harta dalam rumahnya

Saat kondisi kesehatan Rasulullah semakin memburuk karena sakit yang beliau derita. Beliau bertanya pada Aisyah Ra tentang uang yang ia titipkan padanya sebelum ia sakit. Beliau lupa pernah menitipkan uang dan teringat saat sakit. Rasul bertanya dengan suara parau, “Aisyah, dimana uang yang pernah kutitipkan padamu sebelum sakit?” tolong kau bagikan uang itu di jalan Allah. Karena aku akan malu bertemu Allah SWT yang dicintai,sedangkan dirumahnya masih ada timbunan dan simpanan uang” (baca zakat dalam islam, penerima zakat dan syarat penerima zakat)

Demikian kisah-kisah teladan Rasulullah pada saat ia hidup, masih banyak kisah lainnya yang menceritakan kemuliaan budi pekerti dan keteladannya. Semoga kita dapat menarik hikmah dari kisah-kisah Rasulullah ketika hidup dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

The post Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>