sunnah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/sunnah Sat, 05 Nov 2022 06:43:23 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png sunnah Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/sunnah 32 32 5 Sunnah saat Bayi Baru Lahir yang bisa Orang Tua Lakukan https://dalamislam.com/hukum-islam/anak/sunnah-saat-bayi-baru-lahir Mon, 17 Oct 2022 01:57:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=11857 Dalam agama Islam ada banyak aturan dan tata cara yang mempermudah manusia dalam bersikap. Bukan hanya untuk menuntun manusia dalam melakukan berbagai ibadah dan juga pahala, serta menjauhi larangan dan dosa. Salah satunya saat manusia memiliki bayi yang baru lahir. Adanyanya anugerah yang bisa didapatkan orang tua atau sepasang suami istri dengan hadirnya si kecil. […]

The post 5 Sunnah saat Bayi Baru Lahir yang bisa Orang Tua Lakukan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam agama Islam ada banyak aturan dan tata cara yang mempermudah manusia dalam bersikap. Bukan hanya untuk menuntun manusia dalam melakukan berbagai ibadah dan juga pahala, serta menjauhi larangan dan dosa.

Salah satunya saat manusia memiliki bayi yang baru lahir. Adanyanya anugerah yang bisa didapatkan orang tua atau sepasang suami istri dengan hadirnya si kecil. Namun masih banyak yang belum tahu sunnah saat bayi baru lahir. Apa saja?

  1. Mengumandangkan Adzan

Sunnah pertama yang dilakukan oleh orang tua untuk bayi baru lahir yaitu mengumandangkan adzan. Saat bayi lahir, adzan dan iqamah merupakan kegiatan yang dilakukan ayah dari bayi atau umumnya keluarga. Adzan dikumandangkan di telinga kanan, dan iqamah di telinga kiri, hal ini dilakukan agar bayi mendapat manfaat adzan untuk bayi baru lahir.

“Dari Abi Rafi, ia berkata: “Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan Al-Hakim).

Selain itu ada juga inspirasi dari buku dengan judul Inspirasi Nabi dalam Mendidik Anak buku 105 “Khususnya saat anak pertama kali menghirup udara di dunia ini, seperti juga talqin kalimat tauhid yang sangat berguna ketika ia akan keluar dari dunia ini.”

2. Aqiqah

Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah:

Yang artinya: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama.” (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadis ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam kitab Al-Irwa’ no. 1165).

Adanya hadist ini membantu menjelaskan kepada umat muslim bahwa ada kegiatan aqiqah yang disarankan untuk dilakukan kepada orang tua untuk anak bayinya khususnya berusia baru lahir hingga 7 hari.

Sehingga aqiqah dilakukan dan disarankan 2 ekor kambing untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Ketahui juga adab cukur rambut bayi dalam Islam saat proses aqiqah berlangsung agar berkah.

Namun bagaimana jika tidak memungkinkan untuk mengeluarkan dana untuk aqiqah. Maka bisa gunakan 1 ekor kambing untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (٢٤)

Dan hendaknya rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan lalu ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua (orang tua)telah mendidikku waktu kecil”.

رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأوَّابِينَ غَفُورًا (٢٥

Tuhan-Mu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu ; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguh-Nya Dia Tuhan yang Pengampun bagi orang-orang yang mau bertaubat.”

3. Menyusui ASI 2 Tahun

selanjutnya adalah sunnah saat bayi baru lahir disarankan ibu memberikan ASI selama 2 tahun full. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan ibu susu-Nya. Sehingga disarankan bayi baru lahir melakukannya. Lalu bagaimana jika ibu belum bisa melakukannya?

Bisa dilakukan dengan 2 cara, cara pertama untuk bisa menggunakan ASI dari ibu pengganti atau memang mengganti dengan susu formula.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS Al-Baqarah [2]: 233).

Dalam definisi sendiri, menyusui menurut pengertian dalam Islam adalah radha’ah, Hal ini memiliki arti anak menghisap dan/atau menyedot ASI secara langsung. Terutama dengan sisi medis, ASI dianggap sehat dan bagus untuk bayi. Pahami juga ilmu zakat fitrah bayi dalam kandungan.

4. Memberi Nama Baik

Selanjutnya yang bisa dilakukan untuk bayi baru lahir adalah memebrikan nama yang baik ataupun nama yang disukai Allah SWT. Dalam hadist riwayat Al-Bukhari disebut dari Abi Musa, “Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir kurma, lalu mendoakannya agar mendapat barakah, kemudian mengembalikannya kepadaku.”

Ada banyak sekali nama yang bisa dipilih dan memiliki makna mendalam. Orang tua di Indonesia juga sudah ramah dan sering menggunakan nama Islam untuk bisa memberikan harapan dan rahmat kepada bayi yang baru lahir. Kenali hukum potong rambut bayi dalam Islam setelah lahir.

Sesungguhnya kamu sekalian akan diseru/dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapak kamu.Oleh demikian, elokkanlah nama-nama kamu.” (HR. Imam Abu Daud dari Abu Dardak ra.).

5. Mencukur Rambut

Terakhir adalah mencukur rambut. Umumnya kegiatan ini berbarengan dengan aqiqah jika di Indonesia. Tujuannya untuk membersihkan kotoran yang menempel di rambut bayi terutama yang terbawa dari lahir.

Namun, dalam agama Islam hal ini diatur dan dijelaskan. Terdapat sebuah hadist yang menjelaskan mengenai mencukur rambut bayi dan aqiqah.

Setiap anak ada aqiqahnya, sembelihlah aqiqah untuknya dan buanglah kotoran darinya,” (HR. Bukhari).

Dalam dunia medis sendiri mencukur rambut bayi dapat membantu memaksimalkan penumbuhan rambut selanjutnya dan tetap bersih. Sehingga kotoran tidak menempel dan menyebabkan gatal apalagi ada jamur pada bayi. Jadi sunnah diatas telah anda lakukan kepada si kecil bukan?

The post 5 Sunnah saat Bayi Baru Lahir yang bisa Orang Tua Lakukan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/amalan-sunnah-di-hari-assyura Mon, 10 Oct 2022 07:49:00 +0000 https://dalamislam.com/?p=11830 Dalam agama Islam ada dua hal yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pahala 1 adalah melakukan ibadah wajib seperti salat puasa dan beberapa ibadah lainnya serta yang kedua dalam melakukan ibadah sunnah. Kegiatan atau ibadah ini akan mendapatkan pahala jika dilakukan namun tidak berdosa jika tidak dilakukan ada banyak sekali sunnah yang bisa dilakukan dalam […]

The post Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam agama Islam ada dua hal yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pahala 1 adalah melakukan ibadah wajib seperti salat puasa dan beberapa ibadah lainnya serta yang kedua dalam melakukan ibadah sunnah.

Kegiatan atau ibadah ini akan mendapatkan pahala jika dilakukan namun tidak berdosa jika tidak dilakukan ada banyak sekali sunnah yang bisa dilakukan dalam agama Islam salah satunya amalan sunnah di hari Asyura dalam artikel ini akan kita bahas secara lengkap. Ketahui juga sejarah di balik hari Assyura.

Bagi yang belum paham hari Asyura adalah hari yang jatuh pada tanggal 10 Muharram di kalender Hijriyah namun Asyura sendiri memiliki arti ke-10 dalam agama Islam hari Asyura memiliki banyak sekali peristiwa atau momen penting terutama yang dialami oleh Nabi dan Rasul Allah Subhanahu Wa Ta’ala mulai dari turunnya Nabi Adam.

Juga hari pertobatan adanya hari dimana Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus dan ketika Nabi Ibrahim dilahirkan sehingga hari Asyura menjadi hari yang penting dan ditetapkan sebagai hari yang dapat dilakukan untuk beribadah sunah dengan pahala yang sangat banyak Amalan apa saja yang bisa dilakukan oleh umat muslim.

  • Berpuasa

Pertama amalan sunnah yang bisa dilakukan adalah berkuasa hal ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa masyarakat atau umat muslim di Indonesia. Dengan berpuasa hari Asyura kita bisa mendapatkan banyak sekali pahala dan keutamaan puasa Assyura lainnya.

Selain itu diharapkan untuk bisa merasakan keberkahan dan juga syafaat dari hari baik ini.

Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah, istri Nabi Muhammad:

ﷺ : كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الجَاهِلِيَّةِ، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ، فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ، فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

Artinya: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliyyah dan Rasulullah SAW juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika Nabi datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadhan mulai diwajibkan, Nabi meninggalkan puasa Asyura’. Maka barangsiapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan,” (HR Bukhari: 2002).

  • Paket Amalan Sunnah

Selanjutnya poin kedua yang bisa dilakukan sebagai amalan sunnah di hari Asyura adalah paket lengkap atau beberapa ibadah yang dilakukan secara sekaligus mulai dari Mandi besar memotong kuku berpuasa dan juga salat wajib atau salat Sunnah serta menjenguk orang sakit dan menjalin silaturahmi.

Paket amalan sunnah ini mungkin hampir serupa dengan hari Jumat yang biasanya dilakukan oleh umat muslim untuk membersihkan diri dan juga melakukan beberapa ibadah tambahan untuk meningkatkan pahala kita bagi wanita Kita juga bisa menggunakan celak mata yang umumnya disunahkan oleh Rasulullah SAW, pada hari tersebut.

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.” dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad’iyyati Tasyrahus Shudur.

  • Bersedekah

Terakhir amalan sunnah di hari Asyura yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pahala kita dan juga ibadah kita yaitu bersedekah. Baik ke anak yatim piatu atau lebih baik lagi kepada keluarga yang sedang membutuhkan.

Bersedekah tidak harus selalu uang bisa berbagai hal yang mereka butuhkan mulai dari sembako, bahan pangan, pakaian dan lain sebagainya. Ketahui juga keutamaan sedekah di hari Assyura.

Namun untuk kegiatan bersedekah ini sebenarnya kegiatan rutin yang dilakukan oleh umat muslim pada hari Jumat yang dianggap sebagai hari berkah. Tetapi kita juga bisa melakukan khusus pada hari Asyura untuk mendapatkan syafaat dan juga Rahmat dari Allah SWT.

Namun karena adanya amalan sunnah dan kegiatan rutin seperti ini. Sayangnya bisa menjadi Haram atau bahkan berbahaya apabila kita menggunakan ritual tertentu dengan harapan diluar dari rahmat Allah SWT. Misalnya saja beberapa budaya mengawinkan hari Asyura ini dengan sengaja membuat bubur atau makanan khusus, kemudian membakar kemenyan dan beberapa ritual diluar agama Islam lainnya.

Tentu saja hal ini dilarang bahkan haram karena dianggap menyekutukan Allah SWT. Karena kegiatan atau amalan yang sudah ada pada kitab dan juga hadis tanpa mengurangi atau menambahkannya. Dengan begitu kita mengikuti amalan ataupun syariat yang disarankan dengan ikhlas.

As-Subki berkata (ad-Din al-Khalish 8/417):”Adapun pernyataan sebagian orang yang menganjurkan setelah mandi hari ini (10 Muharram) untuk ziarah kepada orang alim, menengok orang sakit, mengusap kepala anak yatim, memotong kuku, membaca al-Fatihah seribu kali dan bersilaturahmi maka tidak ada dalil yg menunjukkan keutamaan amal-amal itu jika dikerjakan pada hari Asyura. Yang benar amalan-amalan ini diperintahkan oleh syariat di setiap saat, adapun mengkhususkan di hari ini (10 Muharram) maka hukumnya adalah bid’ah.”

The post Amalan Sunnah di Hari Assyura yang Penting Diketahui appeared first on DalamIslam.com.

]]>
4 Macam-Macam Sunnah Nabi Muhammad SAW https://dalamislam.com/info-islami/macam-macam-sunnah Fri, 21 Jan 2022 09:53:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=10376 Sunnah adalah sumber syariat islam yang utama setelah al-qur’an. Dalam agama islam sunnah lebih mengacu pada tindakan sikap ucapan serta cara nabi Muhammad Saw menjalani hidupnya. Karena kewajiban ini Nabi Muhammad SAW juga banyak menyebutkan hadits-hadits tentang kewajiban taat kepada pemimpin, di antaranya sebagai berikut: من أطاعني فقد أطاع الله ومن يعصني فقد عصى الله […]

The post 4 Macam-Macam Sunnah Nabi Muhammad SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Sunnah adalah sumber syariat islam yang utama setelah al-qur’an. Dalam agama islam sunnah lebih mengacu pada tindakan sikap ucapan serta cara nabi Muhammad Saw menjalani hidupnya.

Karena kewajiban ini Nabi Muhammad SAW juga banyak menyebutkan hadits-hadits tentang kewajiban taat kepada pemimpin, di antaranya sebagai berikut:

من أطاعني فقد أطاع الله ومن يعصني فقد عصى الله ومن يطع الأمير فقد أطاعني ومن يعص الأمير فقد عصاني

Artinya: “Barang siapa yang mentaati aku sungguh ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang durhaka padaku sungguh ia telah mendurhakai Allah, barang siapa yang taat pada pemimpin sungguh ia telah taat padaku, dan barang siapa yang durhaka pada pemimpin sungguh ia telah durhaka padaku” (HR. Muslim no. 1835).

Dengan kata lain sunnah merupakan sumber pokok ajaran islam sekaligus garis perjuangan yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW. Perlu diketahui sunnah nabi Muhammad SAW memiliki beberapa macam.

دعانا النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ فبايعناه، فقال فيما أخذ علينا : أن بايعنا على السمعِ والطاعةِ، في منشطِنا ومكرهِنا، وعسرِنا ويسرِنا وأثرةٍ علينا، وأن لا ننازعَ الأمرَ أهلَه، إلا أن تروا كُفرًا بَواحًا، عندكم من اللهِ فيه برهانٌ

Artinya: “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pernah memanggil kami, kemudian membaiat kami. Ketika membaiat kami beliau mengucapkan poin-poin baiat yaitu: taat dan patuh kepada pemimpin, baik dalam perkara yang kami sukai ataupun perkara yang tidak kami sukai, baik dalam keadaan sulit maupun keadaan lapang, dan tidak melepaskan ketaatan dari orang yang berhak ditaati (pemimpin). Kecuali ketika kalian melihat kekufuran yang jelas, yang kalian punya buktinya di hadapan Allah.” (HR. Bukhari no. 7056, Muslim no. 1709).

Terdapat penjelasan mengenai macam-macam sunnah Nabi Muhammad SAW, diantaranya:

1. Sunnah Qauliyah

Sunnah qauliyah merupakan bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang berisi berbagai tuntunan dan petunjuk syarak.

Peristiwa-peristiwa atau kisah-kisah baik yang berkenaan dengan aspek akidah syariah maupun akhlak. Dengan kata lain, Sunnah Qauliyah yaitu sunnah Nabi saw yang hanya berupa ucapannya saja baik dalam bentuk pernyataan, anjuran, perintah cegahan maupun larangan.

Yang dimaksud dengan pernyataan Nabi SAW adalah sabda Nabi dalam merespon keadaan yang berlaku pada masa lalu. Masa kininya dan masa depannya Kadang-kadang dalam bentuk dialog dengan para sahabat atau jawaban yang diajukan oleh sahabat atau bentuk-bentuk ain seperti khutbah.

Hadits tentang membaca al-fatihah saat shalat wajib:

“Tidak sah salat seseorang yang tidak membaca surat al Fatihah.” (HR. Bukhari-Muslim)

Hadits tentang makan dan minum:

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” (HR. At-Tirmidzi)

Contoh: 

Terjemahan Hadits tentang doa Nabi Muhammad saw kepada orang yang mendengar, menghafal dan menyampaikan ilmu.

“Dari Zaid bin dabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR. Abu Dawud)

2. Sunnah Fi’liyaha

Pengertian sunnah filiyah merupakan segala perbuatan yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kualitas sunnah filiyah menduduki tingkat kedua setelah sunnah qauliyah.

Filiyah juga dapat dimaknakan sunnah Nabi SAW yang berupa perbuatan Nabi yang diberitakan oleh para sahabat mengenai perihal ibadah dan lain-lain.

Hadits tentang shalat sunnah:

“Nabi SAW melakukan shalat sejumlah sebelas rakaat. Itulah shalat beliau.” dan “Beliau melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas rakaat.”(Hadits riwayat Bukhari)

Seperti melaksanakan shalat manasik Haji dan lain-lain. Untuk mengetahui hadits yang termasuk kategori ini terdapat beberapa jadis mengenai sunnah filiyah diantaranya:

Terjemahan Hadits tentang tata cara shalat di atas kendaraan:

“Dari Jabir bin ‘Abdullah berkata, “Rasulullah saw. shalat diatas tunggangannya menghadap ke mana arah tunggangannya menghadap. Jika Beliau hendak melaksanakan shalat yang fardhu, maka beliau turun lalu shalat menghadap kiblat. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

3. Sunnah Taqririyaha

Pengertian sunnah Taqririyah merupakan sunnah yang berupa ketetatapan Nabi Muhammad SAW terhadap apa yang datang atau dilakukan para sahabatnya. Nabi SAW tidak menegur atau melarangnya.

Bahkan Nabi SAW cenderung mendiamkannya. Beliau membiarkan atau mendiamkan suatu perbuatan yang dilakukan para sahabatnya tanpa memberikan penegasan apakah beliau membenarkan atau menyalahkan.

Contoh- Terjemahan Hadits tentang Tayamum

“Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, ia berkata: “Pernah ada dua orang bepergian dalam sebuah perjalanan jauh dan waktu shalat telah tiba, sedang mereka tidak membawa air. Kemudian, mereka berdua bertayamum dengan debu yang bersih dan melakukan shalat, keduanya mendapati air (dan waktu shalat masih ada), lalu salah seorang dari keduanya kembali mengulanginya.

4. Sunnah Hammiyaha

Pengertian sunnah hammiyah merupakan suatu yang dikehendaki Nabi akan tetapi belum dikerjakan. Sebagai ulama hadits ada yang menambahkan perincian sunnah tersebut dengan sunnah hammiyah.

Hal tersebut di karenakan dalam diri Nabi SAW terdapat sufat-sifat himma hasrat untuk melakukan sesuatu.

Contoh Terjemahan Hadits mengenai puasa sunnah di bulan Muharram tanggal 9 Asyura:

“Saya mendengar Abdullah bin Abbas ra. berkata saat Rasulullah saw. berpuasa pada hari ‘Asyura`dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.” Maka Rasulullah saw. bersabda: “Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram).” Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah saw. wafat..” (HR Muslim)

The post 4 Macam-Macam Sunnah Nabi Muhammad SAW appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mengkafani Jenazah dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-mengkafani-jenazah Sat, 26 Oct 2019 03:36:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=8051 Kematian adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun. Hanya Allah yang memiliki kuasa atas hal itu. Sebagai umat-Nya yang masih diberikan kesempatan hidup, kewajiban kita saat menghadapi kematian orang terdekat kita ialah mengurus jenazahnya. Sebab hukum mengurus jenazah dalam Islam adalah fardhu kifayah. Dalam pengurusan jenazah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya saat […]

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mengkafani Jenazah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kematian adalah hal yang dapat terjadi pada siapa pun. Hanya Allah yang memiliki kuasa atas hal itu. Sebagai umat-Nya yang masih diberikan kesempatan hidup, kewajiban kita saat menghadapi kematian orang terdekat kita ialah mengurus jenazahnya. Sebab hukum mengurus jenazah dalam Islam adalah fardhu kifayah.

Dalam pengurusan jenazah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya saat proses mengkafani jenazah. Di samping ada hal-hal yang diwajibkan, ada pula hal-hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah yang mesti kita ketahui.

Apa sajakah itu? Simak selengkapnya berikut ini!

Sebelum mengkafani, jenazah harus dimandikan terlebih dahulu. Dalam Islam, mengkafani jenazah membutuhkan 2 lapis kain kafan. Sebagaimana dalil di bawah ini.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

اغْسِلوهُ بماءٍ وسِدْرٍ ، وكَفِّنُوهُ في ثَوْبَيْنِ

“Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).

  • Memakai Kain Kafan yang Bagus

Ketika masih hidup, kita memilih pakaian terbaik yang bahkan perlu ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk membelinya. Ketauhilah bagaimana cara berpakaian wanita muslimah dan laki-laki muslim yang seharusnya, agar tidak berlebihan dan sia-sia di hadapan Allah.

Hendaknya saat menghadap-Nya pun kita memakai pakaian yang terbaik. Sangat dianjurkan untuk mengkafani jenazah dengan kain kafan yang bagus. Bagus dalam arti mampu menutupi jenazah dengan baik dan tidak mudah rusak.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحَسِّنْ كَفَنَهُ

Apabila salah seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya” (HR. Muslim no. 943).

Lain halnya dengan orang yang meninggal ketika sedang ihram (pahami syarat wajib haji) dikafani tanpa ditutup kepalanya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ولا تُحَنِّطُوهُ ، ولا تُخَمِّروا رأسَهُ ، فإنَّ اللهَ يبْعَثُهُ يومَ القيامةِ يُلَبِّي

“Jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206).

  • Memakai Kain Kafan Berwarna Putih

Sesungguhnya kain kafan yang digunakan untuk menutupi jenazah tidak harus berwarna putih. Tetapi, sangat dianjurkan menggunakan yang berwarna putih sebab termasuk dalam sebaik-baik pakaian.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

البَسوا مِن ثيابِكم البياضَ وكفِّنوا فيها موتاكم فإنَّها مِن خيرِ ثيابِكم

Pakailah pakaian yang berwarna putih dan kafanilah mayit dengan kain warna putih. Karena itu adalah sebaik-baik pakaian kalian” (HR. Abu Daud no. 3878, Tirmidzi no. 994, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no.1236).

  • Menggunakan Tiga Helai Kain Putih

Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha ia berkata:

كُفِّنَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ في ثلاثِ أثوابٍ بيضٍ سحوليةٍ ، من كُرْسُفَ . ليس فيها قميصٌ ولا عمامةٌ

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dikafankan dengan 3 helai kain putih sahuliyah dari Kursuf, tanpa gamis dan tanpa imamah” (HR. Muslim no. 941).

  • Kafan Untuk Mayit Wanita

Para ulama berpendapat bahwa mayit wanita sebaiknya dipakaikan kain kafan sebanyak 5 helai agar auratnya lebih terjaga dari pandangan orang. Pahamilah keutamaan menutup aurat bagi wanita.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata:

وقد جاء في جعل كفن المرأة خمسة أثواب حديث مرفوع ، إلا أن في إسناده نظراً ؛ لأن فيه راوياً مجهولاً ، ولهذا قال بعض العلماء : إن المرأة تكفن فيما يكفن به الرجل ، أي : في ثلاثة أثواب يلف بعضها على بعض

“Dalam hal ini telah ada hadits marfu’ (kafan seorang wanita adalah lima helai kain, Pen). Akan tetapi, di dalamnya ada seorang rawi yang majhul (tidak dikenal). Oleh karena itu, sebagian ulama berkata: “Seorang wanita dikafani seperti seorang lelaki. Yaitu tiga helai kain, satu kain diikatkan di atas yang lain.” (Asy Syarhul Mumti’, 5/393).

Sangat dianjurkan untuk menambahkan sarung, jilbab dan gamis bagi mayit wanita. Al Lajnah Ad Daimah mengatakan:

والمرأة يبدأ تكفينها بالإزار على العورة وما حولها , ثم قميص على الجسد , ثم القناع على الرأس وما حوله , ثم تلف بلفافتين

“Mayit wanita dimulai pengkafananannya dengan membuatkan sarung yang menutupi auratnya dan sekitar aurat, kemudian gamis yang menutupi badan, kemudian kerudung yang menutupi kepala kemudian ditutup dengan dua lapis” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah. 3/363).

Itulah beberapa hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah dalam Islam. Semoga mampu memberikan manfaat kepada para pembaca semua, sekaligus dapat meningkatkan rasa cinta dan semangat istiqomah dalam Islam. Aamiin yaa robbal’alamiin.

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mengkafani Jenazah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-Hal Yang Disunnahkan Ketika Menyembelih Hewan Kurban dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-ketika-menyembelih-hewan-kurban Sat, 26 Oct 2019 03:32:36 +0000 https://dalamislam.com/?p=8041 Hari raya Idul Adha adalah hari besar umat Islam di seluruh belahan dunia. Hari raya qurban yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijah Tahun Hijriah ini juga sangat dianjurkan untuk menyambutnya dengan puasa arafah. Sebab ada keutamaan puasa arafah bagi yang menjalankannya. Bagi yang telah mampu untuk berkurban, maka sangat disarankan untuk berkurban. Anda dapat memilih […]

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Ketika Menyembelih Hewan Kurban dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hari raya Idul Adha adalah hari besar umat Islam di seluruh belahan dunia. Hari raya qurban yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijah Tahun Hijriah ini juga sangat dianjurkan untuk menyambutnya dengan puasa arafah. Sebab ada keutamaan puasa arafah bagi yang menjalankannya.

Bagi yang telah mampu untuk berkurban, maka sangat disarankan untuk berkurban. Anda dapat memilih hewan kurban mana yang sesuai dengan kemampuan, yakni kambing atau sapi. Kedua hewan tersebut sangat dominan di Indonesia.

Dalam berkurban, ada hikmah berkurban dalam Islam yang bisa dirasakan oleh kita sendiri maupun orang lain yang menerima daging kurban tersebut.

Sebelum mewujudkan niat untuk berkurban, sangat penting bagi kita untuk mengetahui syarat wajib berkurban. Dan bagi yang bertugas untuk menyembelih hewan kurban, perhatikanlah cara menyembelih hewan qurban sesuai syari‘at Islam. Sangat dianjurkan pula untuk mengerjakan amalan sunnah ketika hendak menyembelih hewan kurban.

  • Hendaknya Penyembelih Hewan Kurban Ialah Pemberi Kurban

Hendaknya mereka yang menyembelih atau memotong hewan kurban ialah orang yang berkurban. Namun, jika tidak mampu, maka boleh dikerjakan oleh orang lain yang lebih paham, dan sangat dianjurkan bagi pemberi kurban untuk ikut menyaksikan prosesnya.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta”. (HR. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521)

  • Menajamkan Pisau dan Menghadap Kiblat

Sebelum dilakukan penyembelihan, hendaknya tajamkanlah pisau atau benda sejenisnya yang akan digunakan untuk menyembelih hewan kurban.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْح وَ ليُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim).

Saat akan menyembelih, maka hadapkanlah hewan kurban ke arah kiblat. Kemudian baringkan dan ikat kaki hewan kurban tersebut jika itu adalah kambing atau sapi. Namun, bila unta maka penyembelihannya dilakukan dalam keadaan berdiri.

Allah berfirman,

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُم مِّن شَعَائِرِ الله لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ الله عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا

Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu bagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah… (QS. Al Haj: 36)

  • Membaca Basmalah dan Dzikir

Saat akan menyembelih hewan kurban, maka ucapkanlah kalimat basmalah. Setelah itu dianjurkan untuk melanjutkannya dengan bacaan dzikir. Ketauhilah bahwa berdzikir juga sebagai amalan dzikir penghapus dosa.

Allah berfirman,

وَ لاَ تَأْكُلُواْ مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ الله عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ..

“Janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al-An’am: 121).

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba bertanduk,…beliau sembelih dengan tangannya, dan baca basmalah serta bertakbir….” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Itulah hal-hal yang disunnahkan ketika menyembelih hewan kurban. Semoga para pembaca semua dapat mengambil manfaat dari artikel ini. Sekaligus mendapatkan hidayah-Nya agar mampu berkurban sebagai cara agar tetap istiqomah di jalan Allah. Aamiin insya Allah.

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Ketika Menyembelih Hewan Kurban dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-puasa Sat, 26 Oct 2019 03:29:24 +0000 https://dalamislam.com/?p=8039 Puasa merupakan suatu amalan yang mulia. Dalam Islam, ada puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib ialah puasa selama Bulan Ramadhan yang berlaku bagi seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib berpuasa. Bagi yang sudah mampu namun belum bisa menjalankan, maka ketauhilah hukum tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Adapun puasa sunnah ialah puasa yang […]

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa merupakan suatu amalan yang mulia. Dalam Islam, ada puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib ialah puasa selama Bulan Ramadhan yang berlaku bagi seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib berpuasa. Bagi yang sudah mampu namun belum bisa menjalankan, maka ketauhilah hukum tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Adapun puasa sunnah ialah puasa yang apabila dijalankan mendapatkan pahala, namun jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa. Dalam puasa wajib maupun sunnah, terdapat hal-hal yang disunnahkan untuk dikerjakan. Apa sajakah itu?

Simak selengkapnya berikut ini!

  • Mengakhirkan Sahur

Sahur merupakan amalan yang mendatangkan keberkahan. Sahur ialah kegiatan makan sebelum datangnya waktu imsak dan memulai puasa. Dengan makan sahur, tubuh menjadi lebih kuat dalam menjalankan ibadah puasa.

Ada keberkahan dalam makan sahur yang menjadi pembeda antara puasa yang dilakukan oleh umat Islam dengan puasanya kaum Yahudi dan Nasrani. Dian

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَىْءٍ

Barangsiapa ingin berpuasa, maka hendaklah dia bersahur.” (HR. Ahmad 3/367. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini derajatnya hasan dilihat dari jalur lainnya, yaitu hasan lighoirih)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)

Sangat dianjurkan untuk mengakhirkan sahur, maksudnya ialah melakukan sahur di waktu akhir, tidak di awal tibanya jam sahur. Tujuannya agar makanan lebih lama tertahan dan menjaga kekuatan tubuh selama waktu menjalankan puasa.

  • Menyegerakan Berbuka

Berbuka adalah suatu hal yang menggembirakan bagi mereka yang tengah menjalankan puasa. Selain melepas rasa lapar dan haus, keutamaan saat berbuka puasa ialah satu dari dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa. Sebagaimana yang tertuang dalam dalil di bawah ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Bagi orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan: (1) kebahagiaan ketika berbuka, dan (2) kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah.” (HR. Muslim no. 1151)

Anjuran untuk menyegerakan berbuka tanpa harus menunggu selesainya kumandang adzan maghrib atau tibanya waktu malam. Sebab hal ini merupakan suatu kebaikan. Ketahui pula hukum mendahulukan shalat maghrib sebelum berbuka puasa!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098, dari Sahl bin Sa’ad)

Hal ini juga dijelaskan dalam dalil lainnya,

Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

  • Berbuka Dengan Kurma dan Atau Air

Saat berbuka disunnahkan dengan kurma (jika mudah diperoleh) dan air. Bila tidak ditemukan, maka dapat diganti dengan yang manis-manis.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Itulah hal-hal yang disunnahkan dalam puasa yang dapat Anda ketahui. Meskipun suatu amalan sunnah, namun di dalamnya terdapat kebaikan bagi yang menjalankannya. Jadi, ayo kita bersemangat dalam mengerjakan macam-macam amal shaleh baik itu wajib maupun sunnah demi meraih ridho Allah subhanahu wa ta’ala.

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mandi Wajib dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-mandi-wajib Sat, 26 Oct 2019 03:13:53 +0000 https://dalamislam.com/?p=8035 Pada kondisi tertentu, seorang muslim atau muslimah diwajibkan untuk mengerjakan mandi wajib. Kondisi tersebut antara lain, setelah bersetubuh atau berhubungan intim, keluarnya mani, setelah periode haid, masa nifas menurut agama Islam dan setelah melahirkan bagi wanita, serta ketika meninggal dunia. Dalam mandi wajib ada hal-hal wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Seperti niat, membasuhkan air […]

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mandi Wajib dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pada kondisi tertentu, seorang muslim atau muslimah diwajibkan untuk mengerjakan mandi wajib. Kondisi tersebut antara lain, setelah bersetubuh atau berhubungan intim, keluarnya mani, setelah periode haid, masa nifas menurut agama Islam dan setelah melahirkan bagi wanita, serta ketika meninggal dunia.

Dalam mandi wajib ada hal-hal wajib dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan. Seperti niat, membasuhkan air ke anggota tubuh dan lainnya. Di samping kewajiban, ada pula hal-hal yang disunnahkan dalam mandi wajib.

Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini!

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وسننه خمسة أشياء التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والموالاة وتقديم اليمنى على اليسرى.

Dan sunnah-sunnahnya (ketika melaksanakan) mandi besar ada lima perkara. Membaca basmalah, berwudu sebelum mandi, menjalankan tangan ke seluruh tubuh, terus menerus, dan mendahulukan anggota kanan atas anggota kiri.

Membaca Basmalah

Kalimat basmalah bukan hanya menjadi satu hal yang wajib dalam adab tilawatil Quran, tetapi juga kalimat yang mulia dan baik untuk dilafalkan ketika hendak melakukan sesuatu apapun. Termasuk saat akan mandi wajib.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmanirrahim

Kalimat basmalah memiliki arti yang amat baik yaitu, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”, sehingga sangat tepat untuk dibaca saat akan memulai perbuatan yang baik.

Berwudhu Sebelum Mandi Wajib

Sesungguhnya manfaat berwudhu dalam Islam ialah untuk membersihkan diri dari hadas kecil. Berwudhu wajib hukumnya ketika hendak melaksanakan sholat. Namun, dalam tata cara mandi wajib menurut Islam, berwudhu adalah bagian dari sunnahnya.

Meskipun dari caranya tidak ada yang dibedakan, hanya pada saat niat, sertakan di dalamnya bahwa wudhu tersebut menjadi bagian dari mandi wajib.

Membasuh dengan Tangan ke Seluruh Badan

Maksud dari amalan sunnah dalam mandi wajib ini ialah untuk meratakan air ke seluruh tubuh agar bersih seluruhnya. Gerakkanlah tangan untuk membersihkan diri mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Gunakan air yang bersih dan memadai ketersediaannya.

Terus-Menerus

Dalam melakukan mandi wajib mestilah tertib dan terus menerus bermula dari satu tahap ke tahap selanjutnya, tanpa disertai jeda. Misalkan, setelah membasuh kepala maka langsung lanjutkan membasuh anggota tubuh yang lainnya, tidak perlu berhenti atau menunggu sesaat kemudian.

Mendahukuan Bagian Tubuh yang Kanan Daripada yang Kiri

Dalam Islam, memang sangat dianjurkan untuk melakukan berbagai hal dalam kehidupan mulai dari bagian yang kanan kemudian baru yang kiri. Hal ini karena bagian kanan dianggap lebih baik daripada kiri.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika menyisir rambut dan ketika bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 186 dan Muslim no. 268).

Itulah ulasan mengenai hal-hal yang disunnahkan dalam mandi wajib. Meskipun amalan sunnah, semoga kita bisa menjalankannya dengan sebaik mungkin. Tetaplah semangat untuk berjuang meraih ridho-Nya.

The post Hal-Hal Yang Disunnahkan Dalam Mandi Wajib dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-hal Yang Disunnahkan Pada Hari Jumat dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-pada-hari-jumat Sat, 26 Oct 2019 02:44:55 +0000 https://dalamislam.com/?p=8078 Hari jum’at merupakan hari yang istimewa bagi seluruh umat Islam di dunia. Pada hari ini kita dianjurkan untuk mengerjakan amalan sunnah demi meraih keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala. Dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang […]

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Pada Hari Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hari jum’at merupakan hari yang istimewa bagi seluruh umat Islam di dunia. Pada hari ini kita dianjurkan untuk mengerjakan amalan sunnah demi meraih keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata Rasulullah shallallohu alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri shalat Jumat hendaknya mandi, jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah” (HR. Ibnu Majah dan haditsnya dinyatakan hasan oleh Al Albani)

“Hari terbaik di mana matahari terbit di hari itu adalah hari Jum’at. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan juga dikeluarkan dari surga. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jum’at” (HR. Muslim)

Apa sajakah amalan sunnah di hari jumat? Simak selengkapnya di bawah ini.

  • Membaca Surat Al-Kahfi

Membaca Surat Al Kahfi pada hari jumat merupakan amalan yang luar biasa manfaatnya. Adapun waktu yang baik untuk membaca Surat Al-Kahfi pada hari jumat bisa dimulai dari malam di hari kamis, tepatnya setelah memasuki waktu shalat maghrib.

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).

Bukan sekedar membacanya saja, lebih utama jika kita mampu memahami dan menghafalkan ayat Surat Al-Kahfi dengan niat karena Allah.

  • Banyak Berdoa

Saat tiba hari jumat, disunnahkan untuk banyak berdoa. Tentunya doa doa yang baik. Ada keistimewaan mengulang doa dalam Islam di hari jumat sebagaimana yang tertuang dalam riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud dengan sedikit waktu dalam pada hadits di atas yaitu detik terakhir pada hari Jum’at atau saat mejelang maghrib, ketika matahari akan terbenam di hari Jum’at.

  • Banyak Bershalawat

Banyak bershalawat juga termasuk hal yang disunnahkan di hari jumat. Ibadah yang satu ini sangat fleksibel, bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Boleh di pagi, siang, sore atau malam hari. Kita dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Karena ada keutamaan shalawat di hari jumat sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil berikut ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?” Nabi bersabda,“Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i).

Itulah beberapa hal yang disunnahkan untuk dikerjakan pada hari jumat. Semoga mampu mendorong semangat kita untuk mengerjakannya sebagai cara agar tetap istiqomah dalam Islam.

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Pada Hari Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Shalat Jumat dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-shalat-jumat Sat, 26 Oct 2019 02:43:14 +0000 https://dalamislam.com/?p=8072 Kaum adam atau lelaki memiliki kewajiban melaksanakan shalat jumat secara berjamaah tepat di hari Jum’at. Pada hari yang istimewa tersebut, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh. Selain berusaha meraih keutamaan sedekah di hari jumat dalam Islam, ada hal-hal yang disunnahkan dalam shalat jumat yang sangat dianjurkan untuk diamalkan. Terutama bagi kaum laki-laki. Perintah untuk mengerjakan […]

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Shalat Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Kaum adam atau lelaki memiliki kewajiban melaksanakan shalat jumat secara berjamaah tepat di hari Jum’at. Pada hari yang istimewa tersebut, sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh. Selain berusaha meraih keutamaan sedekah di hari jumat dalam Islam, ada hal-hal yang disunnahkan dalam shalat jumat yang sangat dianjurkan untuk diamalkan. Terutama bagi kaum laki-laki.

Perintah untuk mengerjakan shalat jum’at ini tertuan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرُُ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al Jum’ah : 9).

Adapun hal-hal yang disunnahkan telah terangkum di bawah ini.

  • Mandi

Sebelum berangkat ke masjid untuk shalat jumat, persiapkanlah diri dengan sebaik mungkin. Sebab kita bukan hanya akan bertemu dengan orang banyak, tetapi lebih dari itu kita akan beribadah pada Allah.

Maka, mandilah hingga bersih dari segala macam kotoran. Ketahuilah bahwasanya mandi sebelum shalat jumat termasuk jenis mandi yang disunnahkan.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الجُمُعَةَ فَبِها ونِعْمَتْ، وَمَنِ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ. رواه الترمذي.

“Siapa yang wudu di hari Jumat, maka dengannya (cukup) dan sebaik-baiknya. Siapa yang yang mandi, maka mandi itu lebih utama.” (H.R. At-Tirmidzi).

Hadis di atas menerangkan bahwa meski berwudhu saja ketika hendak salat Jumat dianggap cukup. Tetapi hal yang lebih utama dan sangat dianjurkan ialah mandi.

  • Memakai Minyak Wangi Atau Parfum

Selain mandi, seorang laki-laki juga dianjurkan untuk memakai minyak wangi atau parfum sebelum pergi menuju shalat jum’at. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bau badan dan mencegah diri dari mengganggu orang lain.

Dari Salman Al-Farisi r.a., Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

لَا يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى. رواه البخاري.

“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jumat, membersihkan diri semampunya, memakai minyak rambut, atau memakai minyak wangi kemudian keluar menuju salat Jumat dengan tidak memisahkan antara dua orang (di tempat duduk mereka di dalam masjid), lalu salat semampunya dan diam ketika imam (khatib) berbicara/berkhutbah kecuali diampuni baginya dosa di antara Jumat itu dengan Jumat lainnya.” (H.R. Al-Bukhari).

Akan lebih baik jika laki-laki memahami hukum memakai parfum bagi laki-laki dalam Islam.

  • Mengenakan Pakaian Terbaik

Pakaian terbaik yang dimaksud bukanlah pakaian yang baru dibeli. Tetapi, pakaian yang baik dalam sudut pandang Islam. Ialah pakaian yang bersih, mampu menutup aurat, tidak menerawang, tidak ketat dan didapatkan dengan cara yang halal dan baik. Ketahuilah cara berpakaian pria menurut Islam.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

“من اغتسل يوم الجمعة، ثم لبس أحسن ثيابه، ومس طيباً إن كان عنده، ثم مشى إلى الجمعة وعليه السكينة، ولم يتخط أحداً ولم يؤذه، ثم ركع ما قضي له، ثم انتظر حتى ينصرف الإمام، غفر له ما بين الجمعتين” ؟. رواه احمد.

“Siapa yang mandi di hari Jumat, lalu memakai pakaian terbaiknya, memakai parfum miliknya, kemudian berjalan menuju salat Jumat dengan tenang, tidak melangkahi pundak seseorang dan tidak menyakitinya. Lalu ia ruku’sampai ia menyelesaikannya, menunggu hingga imam selesai, maka diampuni baginya (dosa) antara dua Jumat.” (H.R. Ahmad).

Akan lebih afdal bila ia mengenakan pakaian berwarna putih. Hal ini sebagaimana riwayat Ibnu Abbas r.a., Rasulullah saw. bersabda:

البَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ البَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ. رواه الترمذي.

“Pakailah pakaian-pakaian (berwarna) putih kalian, karena sungguh pakaian putih itu sebaik-baik pakaian kalian dan kafanilah orang-orang yang meninggal (di antara) kalian dengan itu (kain putih).” (H.R. At-Tirmidzi).

Itulah beberapa hal yang disunnahkan dalam shalat jumat. Sangat penting untuk diketahui oleh lelaki agar dapat mengamalkan amalan sunnah tersebut yang termasuk dalam macam-macam amal shaleh untuk mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ala.

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Shalat Jumat dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Aqiqah dan Dalilnya https://dalamislam.com/info-islami/hal-hal-yang-disunnahkan-dalam-aqiqah-dan-dalilnya Sat, 26 Oct 2019 02:41:23 +0000 https://dalamislam.com/?p=8061 Pasangan suami istri yang bahagia tentu mendambakan kehadiran seorang anak. Ada yang langsung mendapatkannya setelah menikah, tetapi ada pula yang butuh usaha keras untuk mendapatkan seorang anak. Saat sang buah hati telah lahir ke dunia, maka sebagai rasa syukur diadakanlah aqiqah menurut Islam. Perintah Aqiqah Adapun hukum aqiqah dalam Islam ialah antara wajib dan sunnah, […]

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Aqiqah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Pasangan suami istri yang bahagia tentu mendambakan kehadiran seorang anak. Ada yang langsung mendapatkannya setelah menikah, tetapi ada pula yang butuh usaha keras untuk mendapatkan seorang anak. Saat sang buah hati telah lahir ke dunia, maka sebagai rasa syukur diadakanlah aqiqah menurut Islam.

  • Perintah Aqiqah

Adapun hukum aqiqah dalam Islam ialah antara wajib dan sunnah, dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, bagi yang mampu. Namun, jika belum mampu pada hari itu maka bisa ditunda hingga telah mampu melakukannya.

عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِيّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَعَ اْلغُلاَمِ عَقِيْقَةٌ فَاَهْرِيْقُوْا عَنْهُ دَمًا وَ اَمِيْطُوْا عَنْهُ اْلاَذَى

Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, dia berkata : Rasulullah bersabda : “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” [Shahih Hadits Riwayat Bukhari (5472), untuk lebih lengkapnya lihat Fathul Bari (9/590-592), dan Irwaul Ghalil (1171), Syaikh Albani]

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya]

  • Sunnah Dalam Aqiqah

Selain hal yang wajib, ada hal hal yang disunnahkan dalam aqiqah. Meskipun bersifat sunnah, sangat dianjurkan untuk menjalankannya bagi yang mampu dengan tujuan mencari ridha Allah subhanahu wa ta’ala.

Memasak Daging Sembelihan Aqiqah dalam Keadaan Matang

Dalam kitab “Tuhfathul Maudud” hal. 43-44, Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata,

“Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya….Dan pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk menunjukkan rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain.”

Pada saat akan membeli kambing untuk aqiqah, perhatikanlah syarat kambing untuk aqiqah menurut Islam. Jangan sampai karena tergiur dengan harga murah lantas Anda mau saja membeli kambing yang tidak layak untuk aqiqah! Hal itu bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga Anda sendiri.

Jumlah Kambing untuk Aqiqah

Dalam hadits, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menerangkan bahwa jumlah kambing untuk aqiqah anak laki-laki sebanyak 2 ekor, sedangkan untuk anak perempuan cukup 1 ekor saja. Pada dasarnya hal tersebut termasuk sunnah dalam aqiqah, sebagaimana yang tertuang dalam dalil berikut ini.

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah menerangkan, “Hadits-hadits ini (semacam hadits Ummu Kurz, -pen) menjadi argumen yang kuat bagi jumhur (mayoritas) ulama dalam membedakan akikah untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Namun Imam Malik berpendapat bahwa akikah pada keduanya itu sama. Imam Malik beralasan dengan hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakikahi Al Hasan dan Al Husain masing-masing dengan satu ekor kambing. Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Daud, namun tidak bisa dijadikan argumen. Ada pula riwayat yang dikeluarkan oleh Abusy Syaikh dari jalur lain dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas dengan lafazh “masing-masing dua ekor kambing”. Dikeluarkan pula dari jalan ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya riwayat yang semisalnya.  Berdasarkan riwayat Abu Daud tadi, hadits tersebut bukanlah menafikan hadits-hadits mutawatir yang menjelaskan dengan tegas bahwa akikah bagi anak laki-laki adalah dengan dua ekor kambing. Akan tetapi riwayat tersebut menunjukkan bolehnya akikah kurang dari dua ekor kambing. Itulah maksudnya. Sehingga dari sini, jumlah kambing (yaitu dua ekor kambing bagi laki-laki, pen) bukanlah syarat dalam akikah, namun hanya sekedar disunnahkan (dianjurkan) saja.” (Fathul Bari, 9: 592).

Biasanya prosesi aqiqah dibarengi dengan mencukur rambut anak. Jadi, pahamilah pula adab cukur rambut bayi dalam Islam yang dianjurkan agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dari-Nya.

Itulah beberapa hal yang disunnahkan dalam aqiqah yang perlu kita ketahui. Semoga mampu memberikan manfaat sekaligus membuka jalan untuk memperbanyak macam-macam amal shaleh selama di dunia.

The post Hal-hal Yang Disunnahkan Dalam Aqiqah dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>