bulan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bulan Mon, 22 Feb 2021 08:56:36 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png bulan Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/bulan 32 32 Kenapa Bulan dan Bintang Identik dengan Islam? https://dalamislam.com/info-islami/kenapa-bulan-dan-bintang-identik-dengan-islam Mon, 22 Feb 2021 08:55:33 +0000 https://dalamislam.com/?p=9512 Bulan dan bintang kedua-duanya merupakan makhluk Allah SWT. Jika dikaitkan dengan  aspek yang ada kaitannya dengan kehidupan manusia, maka bintang itu dalam Islam dijadikan sebagai penunjuk jalan. Terutama pada masa sebelum berkembangnya teknologi, pada zaman dulu, orang-orang senantiasa memanfaatkan bintang sebagai penunjuk jalan. Adapun dengan bulan, bulan dalam agama Islam itu dijadikan manusia sebagai alat […]

The post Kenapa Bulan dan Bintang Identik dengan Islam? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan dan bintang kedua-duanya merupakan makhluk Allah SWT. Jika dikaitkan dengan  aspek yang ada kaitannya dengan kehidupan manusia, maka bintang itu dalam Islam dijadikan sebagai penunjuk jalan. Terutama pada masa sebelum berkembangnya teknologi, pada zaman dulu, orang-orang senantiasa memanfaatkan bintang sebagai penunjuk jalan.

Adapun dengan bulan, bulan dalam agama Islam itu dijadikan manusia sebagai alat untuk membantu penunjuk hari. Jika ada perubahan bentuk dari bulan maka itu pertanda perubahan bulan dalam sistem penanggalan. Jadi, kedua makhluk Allah ini, yakni bulan dan bintang ini sebenarnya saling berkaitan.

Adapun di dalam Al-Qur’an mengenai bulan dan bintang yaitu,

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Al-Baqarah: 189)

“Dan Dia menciptakan tanda-tanda penunjuk jalan.Dan dengan bintang-bintang mereka mendapatkan petunjuk.” (An-Nahl: 16)

Akan tetapi, selain digunakan sebagai suatu sarana untuk dijadikan sebagai penunjuk dalam kehidupan  dan bintang? Inilah alasan mengapa bulan dan bintang dijadikan simbol yang identik dengan agama Islam. Di antaranya ada beberapa alasan, yakni sebagai berikut:

1. Sebagai Bentuk Kebanggaan pada Masa Emas Islam

Kita tahu bahwa Islam telah banyak sekali mencapai masa keemasan, seperti halnya pada masa Kekaisaran Turki Utsmani. Dan Kekaisaran ini mencapai masa keemasan Islam yakni dengan dibuktikannya, wilayah kekuasaan dari agama Islam sangat luas pada masa pemerintahan Kekaisaran Turki Utsmani.

2. Sebagai Pembeda dan Pemersatu

Agama Islam bukanlah agama yang tertutup terhadap perkembangan dunia. Bahkan agama Islam itu sendiri sangat terbuka pada perkembangan dunia. Bulan sabit menjadi pembeda diantara semua agama.

Dan bulan sabit ini bukan hanya sebagai pembeda tetapi juga menjadi pemersatu negara negara yang rakyatnya beragama islam, atau menjadi ciri dari ukhuwah Islamiyah.

3. Bukan Syariat namun Banyak Kemaslahatan

Menjadikan bulan dan bintang memang bukan bagian dari syariat Islam dan tidak ada dalil untuk menggunakan simbol tersebut. Bulan dan bintang menjadi simbol yang  melambangkan perjuangan islam selama ini yang menjadi masif dan menjadi simbol resmi saat era Turki Utsmani.

Simbol ini pertama kali digunakan dalam institut politik.  Politik itu merupakan bagian dari muamalah sehingga tidak ada larangan untuk menggunakan simbol bulan bintang tersebut. Selama tidak ada dalil yang melarang. Justru dengan adanya simbol tersebut banyak mendatangkan kemaslahatan di antaranya menjadi pembeda dan identitas agama Islam.

4. Dimaknai dengan Filosofi yang Mendalam

Setelah digunakan sebagai  sesuatu yang menjadi identitas agama Islam, simbol bulan dan bintang memiliki silosofi yang mendalam. Ada banyak yang menafsirkan filosofi  tentang simbol bulan bintang. Namun yang tahu sebenarnya bagaimana filosofi dari simbol bulan bintang adalah pencetusnya.

Pencetusnya adalah Sultan Muhammad II Al-Fatih. Simbol bulan itu menggambarkan 3 benua yang sudah menjadi wilayah Islam. Ujung satu ada di Asia bagian timur, ujung lainnya di Afrika dan di tengah nya Eropa. Sementara simbol bintang menjadi posisi ibu kotanya, yakni Istanbul.

Filosofi lainnya juga ada yang menjelaskan bahwa bulan itu sebagai penunjuk bulan baru, maka hal ini memiliki makna, orang muslim harus selalu memperbarui setiap harinya menjadi hari yang lebih baik lagi dari hari sebelumnya. Sedangkan bintang dengan sudutnya yang lima, menggambarkan rukun Islam yang jumlahnya ada lima.

5. Nama Surat dalam Al-Qur’an

Nama bulan dan bintang dalam bahasa Arab yakni Al-Qamar dan An-Najm yang dijadikan sebagai salah satu dari nama-nama surah dalam Al-Qur’an. Yang artinya, bahwa bulan dan bintang memiliki banyak hikmah yang dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan manusia.

The post Kenapa Bulan dan Bintang Identik dengan Islam? appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa Sunnah di Bulan Muharram yang Bisa Kamu Amalkan https://dalamislam.com/info-islami/puasa-sunnah-di-bulan-muharram Sat, 14 Sep 2019 03:06:27 +0000 https://dalamislam.com/?p=7903 Puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan. Menurut pengertiannya, puasa ialah menahan diri dari lapar dan haus, serta dari segala hal yang mampu membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Manfaat dari puasa ini lebih dari sekadar mengistirahatkan perut. Tetapi lebih dari itu, puasa dapat menjadi saran untuk melatih diri agar lebih sabar […]

The post Puasa Sunnah di Bulan Muharram yang Bisa Kamu Amalkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan. Menurut pengertiannya, puasa ialah menahan diri dari lapar dan haus, serta dari segala hal yang mampu membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Manfaat dari puasa ini lebih dari sekadar mengistirahatkan perut. Tetapi lebih dari itu, puasa dapat menjadi saran untuk melatih diri agar lebih sabar dan sederhana.

Jika puasa wajib dijalankan pada bulan Ramadhan, puasa sunnah ini dapat dijalankan pada hari-hari biasa yang tidak ada larangan untuk berpuasa. Salah satunya ialah bulan Muharram. Puasa sunnah merupakan amalan di bulan Muharram yang istimewa.

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu” (HR. Muslim, no. 1982).

Lantas, apa sajakah macam-macam puasa sunnah di Bulan Muharram?

Simak selengkapnya berikut ini!

Puasa Sunnah Senin Kamis

Puasa sunnah Senin Kamis ialah puasa yang dilakukan pada Hari Senin dan Kamis dalam setiap pekan. Kecuali bila hari tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik yang diharamkan untuk berpuasa.

Keutamaan Puasa Senin Kamis terdapat dalam dalil berikut ini.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Puasa Tasu’a dan Puasa ‘Asyura

Puasa Tasu’a jatuh pada tanggal 9 Muharram dan Puasa ‘Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram. Keduanya merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam. Puasa Tasu’a untuk menyelisihi puasa ahli kitab. Sedangkan Puasa ‘Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikut ini.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916).

Adapun dalil tentang keutamaan Puasa ‘Asyura ialah sebagai berikut.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu” (HR. Muslim no. 1975).

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ؟ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari ‘Asyura, maka beliau bersabda: “Puasa ‘Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).

Itulah beberapa puasa sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram. Semoga kita semua dapat mengamalkannya dengan baik. Sebaiknya pelajarilah syarat dan ketentuan sebelum menjalani puasa sunnah tersebut agar tidak menjadi jenis amal yang sia-sia dalam Islam.

Akan lebih baik lagi jika Anda mengawali bulan Muharram ini dengan membaca doa awal Muharram dan memperbanyak amal-amal baik.

The post Puasa Sunnah di Bulan Muharram yang Bisa Kamu Amalkan appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap https://dalamislam.com/landasan-agama/al-quran/ayat-al-quran-tentang-bulan Sat, 07 Apr 2018 17:15:32 +0000 https://dalamislam.com/?p=3249 Bulan selalu menemani kita di malam hari saat beraktivitas menggantikan tugas matahari. Dan bulan merupakan salah satu ciptaan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Bulan memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai cahaya penerang. Dan bulan banyak disebutkan dalam Al – Quran. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran tentang bulan dan bintang, simak selengkapnya dibawah sini, At Taubah […]

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan selalu menemani kita di malam hari saat beraktivitas menggantikan tugas matahari. Dan bulan merupakan salah satu ciptaan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala. Bulan memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai cahaya penerang. Dan bulan banyak disebutkan dalam Al – Quran.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran tentang bulan dan bintang, simak selengkapnya dibawah sini,

  1. At Taubah Ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

  1. Al Baqarah Ayat 189

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Baca juga tentang  kriteria calon suami yang baik menurut islam ataupun kriteria calon istri yang baik menurut islam

  1. Yaasiin Ayat 39

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan(QOMAR) manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua

  1. Al Anbiyaa’ Ayat 33

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

baca juga tentang hal-hal yang menghapus amal ibadah dan hal yang penyebab amal ibadah ditolak

  1. An Nahl Ayat 12

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

  1. Ar Rahmaan Ayat 5

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

  1. Al An’aam Ayat 96

فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

baca juga tentang cara mendidik anak dalam islam dan cara mendidik yang baik menurut islam

  1. Asy Syams Ayat 1

وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,

  1. Asy Syams Ayat 2

وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا

dan bulan apabila mengiringinya,

  1. Asy Syams Ayat 3

وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا

dan siang apabila menampakkannya,

Baca juga tentang ciri-ciri suami durhaka terhadap istri dan ciri-ciri istri durhaka terhadap suami.

  1. Al Muddatstsir Ayat 32

كَلَّا وَالْقَمَرِ

Sekali-kali tidak, demi bulan,

  1. Al Muddatstsir Ayat 33

وَاللَّيْلِ إِذْ أَدْبَرَ

dan malam ketika telah berlalu,

Baca juga tentang  rukun islam rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab AllahFungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.

  1. Al Muddatstsir Ayat 34

وَالصُّبْحِ إِذَا أَسْفَرَ

dan subuh apabila mulai terang.

  1. Al Insyiqaaq Ayat 14

إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ

Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya).

  1. 15Al Insyiqaaq Ayat 15

بَلَىٰ إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا

(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.

  1. Al Insyiqaaq Ayat 16

فَلَا أُقْسِمُ بِالشَّفَقِ

Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 17

وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ

dan dengan malam dan apa yang diselubunginya,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 18

وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ

 dan dengan bulan apabila jadi purnama,

  1. Al Insyiqaaq Ayat 19

لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ

sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)

Baca juga tentang  Tujuan Penciptaan Manusia ,  Hakikat Penciptaan Manusia ,  Proses Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama ,  Sukses Menurut IslamDunia Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam

20. Faathir Ayat 13

يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.

  1. Az Zumar Ayat 5

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

  1. Al Qiyaamah Ayat 8

وَخَسَفَ الْقَمَرُ

dan apabila bulan telah hilang cahayanya,

  1. Al Qiyaamah Ayat 9

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ

dan matahari dan bulan dikumpulkan,

  1. Al Qiyaamah Ayat 10

يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ

pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?”

  1. Al Qiyaamah Ayat 11

كَلَّا لَا وَزَرَ

sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!

  1. ‘Ankabuut Ayat 61

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).

  1. Yaasiin Ayat 40

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

  1. Al Furqaan Ayat 61

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

  1. Al Mulk Ayat 5

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

  1. An Najm Ayat 49

وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ

dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi’ra

  1. Al Buruuj Ayat 1

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ

Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,

  1. At Takwiir Ayat 2

وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ

dan apabila bintang-bintang berjatuhan

  1. 33At Takwiir Ayat 3

وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ

Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

  1. 34At Takwiir Ayat 4

وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ

yang beredar dan terbenam,

  1. Al Hijr Ayat 16

وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

(baca cara menghindari riba dan bahaya riba dunia akhirat)

  1. Ash Shaaffaat Ayat 6

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ

Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,

  1. Al Infithaar Ayat 1

إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ

Apabila langit terbelah,

  1. 39Al Infithaar Ayat 2

وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ

dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,

  1. 40Al Infithaar Ayat 3

وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ

dan apabila lautan menjadikan meluap,

  1. Fushshilat Ayat 12

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

  1. An Nahl Ayat 12

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),

  1. An Nahl Ayat 16

وَعَلَامَاتٍ ۚ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ

dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.

  1. Ath Thuur Ayat 49

وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَإِدْبَارَ النُّجُومِ

dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).

  1. An Najm Ayat 1

وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ

Demi bintang ketika terbenam.

  1. Al An’aam Ayat 97

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.

  1. Al Mursalaat Ayat 8

فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ

Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan(Thumisat),

  1. Al A’raaf 54

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

  1. Al Hajj Ayat 18

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ

Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

  1. Al Furqaan Ayat 61

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

  1. Ath Thaariq Ayat 2

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ

tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

  1. 51Ath Thaariq Ayat 3

لنَّجْمُ الثَّاقِبُ

(yaitu) bintang yang cahayanya menembus,

Demikian penjelasan terkait beberapa ayat AL Quran tentang bulan. Semoga Bermanfaat.

The post Ayat – ayat Al-Quran Tentang Bulan – Penjelasan Lengkap appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Keutamaan Bulan Dzulhijjah https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-bulan-dzulhijjah Sat, 14 Nov 2015 06:29:28 +0000 http://dalamislam.com/?p=374 Bulan Dzulhijjah (ذو الحجة) merupakan salah satu bulan yang disucikan atau diistimewakan bagi umat islam. Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah berikut ini : إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ  وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى  وَشَعْبَانَ Artinya: […]

The post 10 Keutamaan Bulan Dzulhijjah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Bulan Dzulhijjah (ذو الحجة) merupakan salah satu bulan yang disucikan atau diistimewakan bagi umat islam. Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah berikut ini :

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ  وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى  وَشَعْبَانَ

Artinya:

Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” (HR. Bukhari  dan Muslim)

Orang-orang Arab menamai bulan tersebut dengan nama Dzulhijjah adalah karena pada bulan tersebut orang-orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelaksanaan ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam, dan kebiasaan ini sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Dzulhijjah berasal dari dua kata, yaitu Dzul yang artinya pemilik dan Al-Hijjah yang artinya adalah Haji.

Baca juga :

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al- Fajr ayat 1 dan 2 :

وَ الْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinnya:

Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.”

Mayoritas ahli tafsir, para sahabat, serta para ulama menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Inilah yang menunjukkan adanya keutamaan dari bulan tersebut, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk lebih meningkatkan ibadah serta amalan-amalan sholeh di bulan tersebut, terutama di sepuluh hari pertama.(Baca : Bulan Baik Untuk Menikah Menurut Islam)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah berkata:

Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi)

Mengapa bulan dzulhijjah dikatakan sebagai bulan yang istimewa dan kita sebagai umat muslim harus bersungguh-sungguh dalam beribadah pada bulan itu? Karena bulan dzulhijjah merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai macam keutamaan.(Baca : Keutamaan Puasa di Bulan Syawal)

Berikut beberapa keutamaan bulan dzulhijjah yang patut anda ketahui :

1. Allah sangat mencintai amalan-amalan sholeh yang dikerjakan hambanya pada bulan dzulhijjah, terutama disepuluh hari pertamanya.

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ – يَعْنِى أَيَّامُ الْعَشْرِ – قِيْلَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ شَيْئٌ

Artinya:

Tidaklah ada hari-hari di mana amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah dibanding hari-hari ini (yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah)’. Lalu para sahabat berkata, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya kemudian semuanya itu tidak kembali lagi (yakni mati syahid).” (HR. Bukhari)

2. Dzulhijjah merupakan bulan berkumpulnya ibadah-ibadah yang utama

dalam Fath al-Bar, Ibnu Hajar al-Asqalani pernah menyampaikan bahwa ““Sebab yang jelas tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”

Baca juga :

3. Dzulhijjah merupakan bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, dan bahkan dilipat gandakan

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya “Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).(Baca : Keistimewaan Ramadhan bagi Umat Muslim)

4. Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki hari-hari yang khusus

  • Hari Tarwiyah (التروية) yang jatuh pada tanggal 8 dzulhijjah. Beberapa pendapat menyatakan bahwa Tarwiyah berasal dari kata ar-rawiyah yang artinya berfikir atau merenung. 8 dzulhijjah disebut sebagai hari tarwiyah dikarenakan pada hari itu, Nabi Ibrahim Alaihissalam berfikir dan merenungkan isi dari mimpinya.(Baca : Puasa Sunah Idul Adha)

Pada hari ini, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa, sebagaimana ucapan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam:

“Barang siapa yang tidak melakukan ibadah haji, maka ia di sunnahkan baginya untuk berpuasa pada hari tarwiyah yaitu hari ke-8 bulan dzulhijjah dimana ia akan memperoleh kebaikan dari Allah berupa pengampunan dosa 1 tahun yang telah lalu” (HR. Bukhori)

  • Hari Arafah (عرفة) yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Dinamakan hari arafah karena pada tanggal 9 Dzulhijjah para jama’ah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah. Dan pada hari tersebut, Umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji juga dianjurkan untuk berpuasa.(Baca : Rukun Islam)

Hari Arafah merupakan hari yang penuh dengan keberkahan, dimana Allah memberikan kebebasan bagi banyak orang dari api neraka serta membangga-banggakan para jama’ah haji di hadapan para Malaikat-Nya.(Baca : Siksa Neraka Bagi Pezina)

Dari Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda yang artinya:

Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada hari ‘Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian menbangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) dihadapan para Malaikat.” Lalu Dia bertanya,”Apa yang diinginkan oleh para jama’ah Haji itu?” (HR. Muslim)

  • Hari An-Nahr (النحر) yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. An-Nahr artinya adalah menyembelih. Jadi tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari dimana banyak orang yang melakukan penyembelihan hewan qurban. Pada hari tersebut umat muslim merayakan hari raya Idhul Adha dan melaksanakan sholat sunnah Id, serta menyembelih hewan qurban. Dan pada hari itu, umat muslim dilarang untuk berpuasa, sebagaimana sabda Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam :

أَيَّامُ مِنَى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya:

Hari-hari Mina (hari nahr dan tasyriq) adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Baca juga :

Dengan begitu banyaknya keutamaan yang dimiliki oleh bulan Dzulhijjah, maka sepatutnyalah jika kita sebagai umat muslim melakukan amalan-amalan sholeh seperti Amal Jariyah yang nantinya akan dapat mendatangkan pahala serta pertolongan dari Allah SWT. Adapun amalan-amalan tersebut diantaranya adalah :

  1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imron ayat 97 :

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

Artinya:

Kewajiban bagi manusia kepada Allah, berhaji ke baitullah, bagi siapa saja yang memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan”

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :

العمرة الى العمرة كفارة لمابينهما, والحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة

Artinya:

Satu umrah ke umrah yang lain menghapuskan (dosa) yang dilakukan di antara kedua-duanya dan haji yang baik (mabrur) tiada baginya balasan melainkan syurga.”

  1. Berpuasa

Kaum muslimin sangat dianjurkan untuk memanfaatkan sepuluh hari pertama di bulan dzulhijjah dengan melakukan berbagai macam amalan yang disyariatkan dalam islam, salah satunya adalah dengan melakukan Macam – Macam Puasa Sunnah di sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 9 dzulhijjah. Kenapa ?

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda yang artinya:

Tidak ada hari-hari lain yang lebih disukai Allah SWT daripada 10 hari pertama di bulan Zulhijah.” Puasa di siang harinya adalah sama dengan puasa setahun penuh, dan ibadah di malam harinya setara dengan ibadah di malam Laylat al-Qadar. (Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Rasulullah pun pernah berkata:

Siapapun yang berpuasa pada tanggal 1 Zulhijah seolah-olah ia ikut dalam Jihad di jalan Allah SWT selama 2.000 tahun tanpa istirahat sedikit pun. Bagi yang berpuasa di hari kedua seolah-olah ia telah beribadah kepada Allah SWT selama 2.000 tahun dan puasa di hari ketiga seolah-olah ia telah memerdekakan 3.000 budak di masa Nabi Ismail AS. Untuk puasa di hari keempat ia menerima ganjaran sama dengan 400 tahun ibadah. Untuk hari kelima ganjarannya setara dengan memberikan pakaian kepada 5.000 orang yang telanjang, puasa di hari ke-6 setara dengan ganjaran bagi 6.000 syuhada dan puasa di hari ketujuh, semua pintu di ketujuh neraka menjadi haram baginya dan untuk puasa di hari kedelapan, seluruh pintu surga akan dibuka baginya.”

Dan sabda Rasulullah terkait tentang puasa di tanggal 9 dzulhijjah atau yang dikenal dengan puasa Arafah :

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْـمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Artinya:

(Puasa Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim)

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya:

Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada di hari Arafah.” (HR. Muslim)

Baca juga :

  1. Memperbanyak dzikir

Allah SWT telah berfirman :

وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ

Artinya:

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.” (Al-Baqarah ayat 203)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ، فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ – رواه الطبراني فى المعجم الكبير

Artinya:

Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan Sanadnya dishahihkan Syekh Ahmad Syakir)

Dalam Al-Lajnah Ad-Da`imah para ulama’ menyebutkan fatwa sebagai berikut :

Disyariatkan pada Idul Adha takbir mutlak dan takbir muqayyad. Adapun takbir mutlak maka (disyariatkan untuk dilakukan) pada seluruh waktu dari mulai awal masuknya bulan Dzulhijah sampai hari yang terakhir dari hari-hari tasyriq. Sedangkan takbir muqayyad (disyariatkan untuk dilakukan) pada setiap selesai shalat wajib mulai dari setelah selesai shalat subuh pada hari Arafah sampai setelah shalat ‘Ashr pada akhir hari tasyriq. Dan pensyariatkan hal tersebut ditunjukkan oleh ijma’ dan perbuatan para sahabat shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

Baca juga :

  1. Melaksanakan Sholat Ied

Hari raya Idhul adha dalam islam juga dikenal dengan sebutan An-Nahr yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Dan untuk merayakan hari tersebut, maka umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan sholat Ied dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan qurban. Dan pada hari tersebut, umat muslim diharamkan untuk berpuasa.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kautsar ayat 2 :

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya:

Laksanakanlah shalat untuk Rabmu dan sembelih-lah qurban.”

  1. Menyembelih hewan qurban

Sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :

من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلانا

Artinya:

Siapa yang memililki kelapangan namun dia tidak berqurban maka jangan mendekat ke masjid kami.” (HR. Ahmad & Ibn Majah dan dihasankan Al Albani)

مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

Artinya:

Barangsiapa yang memiliki hewan yang hendak dia sembelih (di hari raya), jika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah maka janganlah dia memotong rambutnya dan kukunya sedikitpun, sampai dia menyembelih qurbannya.” (HR. Muslim)

Baca juga :

  1. Memperbanyak amalan sholeh, melakukan taubat, serta meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat

Sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :

لو لم تذنبوا لذهب الله بكم و لجآء بقوم يذنبون ثم يستغفرون فيغفرلهم

Artinya:

Seandainya kamu tidak pernah berbuat dosa, pastilah Allah membinasakan kamu dan akan didatangkannya suatu kaum yang melakukan dosa, lalu mereka beristighfar dan Allah pun mengampuni mereka.” (HR. dari Abu Ayyub Al-Ansari)

 

The post 10 Keutamaan Bulan Dzulhijjah appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Keutamaan Bulan Muharram dalam Agama Islam https://dalamislam.com/info-islami/keutamaan-bulan-muharram Sat, 14 Nov 2015 05:07:11 +0000 http://dalamislam.com/?p=373 Dalam Sumber Syariat Islam, jumlah bulan dalam satu tahun ada 12 bulan, dimana diantara bulan-bulan tersebut terdapat empat keutamaan bulan yang dianggap istimewa atau bulan yang disucikan, yakni Zulqaidah, Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Bulan Muharram dan Keutamaan Puasa Rajab. Mengapa demikian? Lalu bagaimana dengan bulan-bulan yang lain seperti ramadhan yang dianggap sebagai bulan yang paling suci?(Baca : Fadhilah […]

The post Keutamaan Bulan Muharram dalam Agama Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam Sumber Syariat Islam, jumlah bulan dalam satu tahun ada 12 bulan, dimana diantara bulan-bulan tersebut terdapat empat keutamaan bulan yang dianggap istimewa atau bulan yang disucikan, yakni Zulqaidah, Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Bulan Muharram dan Keutamaan Puasa Rajab. Mengapa demikian? Lalu bagaimana dengan bulan-bulan yang lain seperti ramadhan yang dianggap sebagai bulan yang paling suci?(Baca : Fadhilah di Bulan Suci Muharram)

Pada dasarnya setiap bulan memiliki kesamaan dan tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Dan tentunya ada alasan-alasan khusus mengapa ke empat bulan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan bulan Rajab dianggap sebagai bulan yang disucikan atau istimewa dalam islam.(Baca : Menikah di Bulan Ramadhan)

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At- Taubah ayat 36 :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah bersabda :

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ  وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى  وَشَعْبَانَ

Artinya:

Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” (HR. Bukhari  dan Muslim)

Asal Usul Bulan Muharram atau yang kita kenal dengan Asyura merupakan salah satu dari keempat bulan yang diistimewakan dalam islam, dimana itu adalah bulan yang pertama dalam penanggalan hijriah. Nama muharram secara bahasa artinya adalah diharamkan. Menurut Abu ‘Amr ibn Al ‘Alaa, dinamakan muharram karena  pada bulan tersebut diharamkan terjadinya peperangan (jihad).(Baca : Bulan Baik Untuk Menikah Menurut Islam)

Sementara dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir menyatakan bahwa

Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun berikutnya menyebut bulan biasa (halal).

Jadi bisa dikatakan bahwa Keutamaan Bulan Muharram adalah bulan yang diberkahi dan diagungkan. Selain itu, sangat bagus untuk melaksanakan puasa sunnah pada bulan muharram. (baca juga: macam-macam puasa sunnah) Lalu apa saja keistimewaan dan keutamaan bulan muharram tersebut?(Baca : Amalan Bulan Syawal)

Baca juga :

1. Salah satu bulan yang disucikan

Muharam merupakan salah satu bulan yang disucikan bagi umat islam, dimana dalam bulan tersebut Allah mengharamkan bagi umat islam untuk melakukan kedzaliman atau perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT seperti membunuh atau berperang.(Baca : Keutamaan Bulan Shafar)

Seorang ahli tafsir bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rahimahulloh pernah berkata,

Amal sholeh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram sebagaimana kezholiman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezholiman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezholiman adalah dosa yang besar”.

Perkataan tersebut mengartikan bahwa apabila pada bulan-bulan haram seperti bulan muharram manusia melakukan kedzaliman seperti berperang atau membunuh, maka ia akan mendapatkan dosa yang berlipat ganda dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalah Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 36 di atas.(Baca : Keutamaan Bulan Maulid)

2. Terjadi berbagai peristiwa penting dalam bulan tersebut

  • Tanggal 1 Muharram merupakan hari dimana Khalifah Umar Bin Khatab membuat penetapan kiraan bulan dalam hijrah untuk pertama kalinya.(Baca : Puasa 1 Muharram)
  • Pada tanggal 10 Muharram, terjadi berbagai peristiwa penting (bersejarah) dalam islam, seperti :
  1. Muharram merupakan bulan dimana terjadinya penyelamatan Nabi Musa Alaihissalam dan kaum Bani Israil dari kejaran raja Firaun, dimana dalam peristiwa tersebut, Firaun dan keluarganya mati tenggelam di laut Merah.(Baca : Keutamaan Puasa Muharam)
  2. Hari dimana Allah menjadikan langit dan bumi
  3. Hari dimana Allah menciptakan Adam Alaihissalam dan Siti Hawa.(Baca : Proses Penciptaan Manusia)
  4. Hari di mana Allah SWT menjadikan syurga
  5. Hari dimana Allah menerima taubat nabi Adam Alaihissalam dan memasukkannya ke surga
  6. Hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Nuh Alaihissalam diselamatkan dari bahtera setelah bumi tenggelam selama enam bulan dan merupakan hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api yang sengaja digunakan untuk membakar dirinya oleh raja Namrud.
  7. Hari di mana Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT berupa kitab Taurat
  8. Hari di mana Allah telah membebaskan Nabi Yusuf Alaihissalam dari penjara
  9. Hari di mana Allah memulihkan Nabi Ayyub Alaihissalam dari penyakit kulit yang dideritanya
  10. Hari di mana Allah SWT telah memulihkan penglihatan Nabi Yakub Alaihissalam dari kebutaan
  11. Hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Yunus Alaihissalam dari dalam perut ikan setelah terkurung selama 40 hari 40 malam
  12. Hari di mana Allah SWT mengaruniakan kerajaan yang besar bagi Nabi Sulaiman Alaihissalam.(Baca : Macam – Macam Mukjizat Nabi)
  13. Hari dimana Allah SWT menciptakan alam dan pertama kali menurunkan hujan.(Baca : Hakikat Penciptaan Manusia)

3. Muharram telah disifatkan sebagai syahrullah (bulan Allah)

Muharam juga memiliki kedudukan istimewa dalam islam, dimana bulan tersebut merupakan satu-satunya bulan yang disebut sebagai syahrullah (bulan Allah). Mengapa demikian? Terdapat beberapa pendapat mengenai hal itu, seperti :

  • Para ulama menerangkan bahwa pada saat suatu makhluk mendapatkan gelar atau disandarkan padanya lafzhul Jalallah, maka itu berarti makhluk tersebut mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Misalnya saja pada kejadian pemberian nama pada ka’bah yaitu Baitullah (rumah Allah) yang merupakan Peninggalan Sejarah Islam di Dunia, maupun pada Unta yang dimiliki nabi Sholeh Alaihissalam yang mendapat julukan naqatallah (unta Allah)
  • As Suyuthi menyatakan bahwa pemberian nama Syahrullah pada bulan Muharram adalah dikarenakan nama Al-Muharram merupakan nama-nama islami, sedangkan nama-nama bulan yang lain telah ada sejak zaman jahiliyah. Dulu, sebelum kedatangan islam, bulan muharram bernama syafar awal.(Baca : Nama – Nama Nabi Dan Rasul)
  • Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iraqy rahimahulloh menerangkan bahwa pemberian nama syahrullah kemungkinan dikarenakan pada bulan tersebut Allah telah mengharamkan terjadinya peperangan. Selain itu, muharram merupakan bulan yang pertama dalam penanggalan islam, oleh karena itulah disandarkan padanya lafadz Allah sebagai bentuk pengkhususan. Dan hanya pada bulan muharramlah Rasulullah Sholallahu Alaihi wassalam menyandarkan lafadz Allah.(Baca : Keutamaan Bulan Rabiul Akhir)

Baca juga :

Selain Syahrullah, Muharram juga sering disebut sebagai Syahrullah Al Asham (Bulan Allah yang Sunyi) karena bulan ini dianggap sebagai bulan yang sangat dihormati sehingga tidak diperbolehkan terjadi konflik maupun riak di bulan tersebut.(Baca : Hukum Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan)

Begitulah keutamaan-keutamaan bulan Muharram, dan karena hal tersebut maka umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan di bulan haram tersebut. Seperti yang dikutip dari perkataan Qatadah bahwasannya Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang melaksanakan amalan-amalan sholeh di bulan muharram, sehingga Segala macam bentuk kebaikan maupun amalan sholeh sangat dianjurkan untuk ditingkatkan di bulan tersebut. Dan salah satu bentuk amal  sholeh tersebut adalah dengan melakukan puasa.(Baca : Keutamaan I’tikaf di Bulan Ramadhan)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ  بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Artinya:

Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram dan shalat yang paling utama setelah puasa wajib adalah sholat lail.” (HR. Muslim)

Dari Aisyah Radiallahu Anhu berkata :

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Artinya:

Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallohu alaihi wasallam, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa setiap tanggal 10 Muharam (asyura) sebagai tanda syukur atas pertolongan dari Allah SWT yang untuk selanjutnya dikenal dengan sebutan puasa Asyura’(Baca : Kegiatan di Bulan Ramadhan)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ  هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya:

Ibnu Abbas radhiyallohu anhuma berkata : Ketika Rasulullah shallallohu alaihi wasallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa di tahun yang akan datang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan ketika Rasulullah Sholallahu Alaihi wassalam sedang melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram, para sahabat bertanya kepada beliau “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”.

Maka Rasulullah shallallohu alaihi wasallam pun bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

Artinya:

Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).“ (HR. Muslim)

Hal tersebut dilakukan sebagai pembeda antara puasanya orang Yahudi dengan umat islam. Sebagaimana sabda Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam :

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً

Artinya:

Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“[HR Ahmad, al-Baihaqi, dll)

Salah satu keutamaan melakukan puasa Asyura adalah Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya di tahun yang lalu.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya:

Dari Abu Qatadah radhiyallohu anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda, Puasa hari ‘Asyuro aku berharap kepada Allah akan menghapuskan dosa tahun lalu” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Artikel lainnya :

The post Keutamaan Bulan Muharram dalam Agama Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>