Zubair bin awwam adalah salah satu sahabat nabi. Zubair termasuk orang-orang yang masuk islam di masa-masa awal. Ia termasuk 7 orang pertama yang masuk islam. ia juga sebagai perintis perjuangan di rumah arqam. Usianya waktu itu baru 15 tahun. Ia telah di beri petunjuk cahaya dan kebaikan saat remaja.
Sewaktu rasulullah SAW mempersaudarakan thalhah dengan zubair. Sudah sejak lama Nabi saw bersabda tentang keduanya secara bersamaan, seperti sabda beliau “Thalhah dan zubair adalah tetanggaku di surga “, keduanya masih kerabat rasulullah.
Sifat-sifat zubair
- Ia seorang yang berudi tinggi dan berakhlak mulia. Keberaniannya dan kepemurahannya bagai dua kuda yang di gadaikan.
- Ia seorang pebisnis yang sangat sukses. Harta dan kekayaannya melimpah ruah. Semuanya ia dermakan untuk kepentingan islam hingga saat mati tidam mempunyai hutang.
- Ia sangat dermawan, sampai-sampai ia rela mendermakan nyawanya untuk islam.
- Ia ahli menunggang kuda dan memiliki keberanian yang cukup tangguh sejak kecil. Bahkan ahli sejarah menyebutkan bahwa pedang pertama yang di hunuskan untuk membela islam adalah pedang zubair bin awwam.
Di masa-masa awal saat jumlah kaum muslimin masih sangat sedikit dan masih bermarkas di rumah arqam, terdengar berita bahwa rasulullah terbunuh. Zubair langsung menghunuskan pedang lalu berkeliling kota makkah laksana tiupan angin kencang padahal usianya masih muda.
Yang pertama kali di lakukakannya adalah mengecek kebenaran berita tersebut. Seandainya berita itu benar ia bertekar ingin menggunakan pedangnya untuk memenggal semua kepala orang-orang kafir quraisy atau ia sendiri yang akan gugur.
Beliau berdoa agar zubair selalu di beri kebaikan dan pedangnya selalu di beri kemenangan.
Mendapat siksaan dari pamannya sendiri
Meskipun zubair seorang bangsawan terpandang, namun ia juga merasakan penyiksaan dari quraisy. Orang yang disuruh menyiksanya adalah pamannya sendiri.
Ia pernah di ikat di bungkus tikar lalu di asapai hingga kesulitan bernapas saat sang paman memintanya untuk keluar dari keislamannya namun ia menolak dan tidak akan kembali pada kekafirannya untuk selama-lamanya.
Zubair dalam beberapa pertempuran
Zubair ikut dalan perjalanan hijrah ke habasyah dua kali. Kemudia ia kembali untuk mengikuti semua peperangan bersama rasulullah, sehingga tidak satu pun peperangan yang tidak ia ikuti.
Banyaknya bekas luka pedang dan tombak di tubuhnya adalah bukti keberanian dan kepahlawanannya. Sesuai perang uhud dan pasukan quraisy sedang dalam perjalanan pulang ke mekkah, zubair dan abu bakar di perintahkan rasulullah memimpin kaum muslimin mengejar mereka agar mereka menganggap kaum muslimin masib mempunyai kekuatan.
Hingga mereka tidak berfikir untuk menyerbu madinah. Abu bakar dan zubair membawa 70 tentara muslim.
Sekalipum Abu bakar dan zubair sebenarnya sedang mengikuti satu pasukan. Pasukan tersebut yang menang perang berjumlah jauh lebih sangat besar.
Namun kecerdikan dan siasat yang di pergunakan keduanya berhasil mengecoh mereka. Mereka menyangka bahwa pasukan yang dipimpin Abu bakar adalah pasukan perintis dan di belakang pasukan ini masih ada pasukan yang lebih besar, tentu saja hal ini membuat mereka takut.
Mereka pun mempercepat langkah maju menuju ke mekkah. Di perang yarmuk zubair memerankan satu pasukan tersendiri.
Ketika banyak prajuritnya yang lari ketakutan melihat jumlah pasukan romawi yang begitu banyak. Ia berteriak allahu akbar.
Ia lalu menyerbu pasukan romawi sendirian dengan pedangnya. Ia sangat rindu untuk syahid. Ia berkata “thalhah bin ubaidillah memberi nama anak-anaknya dengan nama nabi nabi padahal tidak ada nabi setelah nabi Muhammad saw. Karena itu Aku memberi nama anakku dengan nama para syuhada dengan harapan mereka syahid.
Ada yang di beri nama Abdullah dari nama abdullah bin jashsy. Ada yang di beri nama mundzir dari nama mundzir bin amru. Ada yang di beri nama hamza bin abdul muthalib. Ada yang diberi nama jafar bin abi thalib. Ada yang di beri nama mushab bin umair. Ada yang di beri nama khalid bin said.
Seperti itulah semua anaknua di beri nama dengan nama-nama para syuhada dengan harapan syahid seperti mereka. Ia sangat percaya dengan kemampuannya di medan perang dan itulah kelebihannya. Meskipun pasukan berjumlah 100 ribu prajurit. Namun seakan-akan sendiri di arena pertempuran.
Seakan akan ia sendiri yang mempunyai tanggung jawab perang. Keteguhan hati di medan perang kecerdasannya dalam mengatur siasat perang adalah ke istimewaan dari zubair. Ketika pengepungan terhadap bani quraidzah sudah berjalan lama tanpa membawa hasil. Rasulullah menugaskan zubair dan ali bin abi thalib. Keduanya berdiri di depan benteng musuh yang kuat berkata “Demi allah mari kita rasakan apa yang dirasakan hamzah. Atau akan kita buka benteng mereka”.
Dengan kecerdasannya ia berhasil membuat orang-orang yang berada di dalam benteng berhasil membuka pintu benteng. Sehingga dengan mudah pasukan islam berhamburan menyerbu ke dalam benteng.
Di perang hunain suku hawazin di pimpin oleh malik bin auf menderita kekalahan yang memalukan. Tidak bisa menerima kekalahan yang di derita.
Malik dan prajurit bersembunyi di sebuah tempat. Mengintai pasukan islam dan bermaksud membunuh para panglima.
Ketika Zubair mengetahui kelicikan malik, ia langsung menyerang mereka seorang diri. Kemudian mengobrak abrik mereka, rasulullah sangat sayang kepada zubair.
Wafatnya zubair
Wafatnya zubair sebelym meninggal zubair berpesan kepada anaknya untuk melunasi hutang-hutangnya. “Jika kamu tidak melunasinya mintalah kepada pelindungku”.
Zubair menjawab “allah dialah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Di kemudian hari sang anak bercerita demi alah setiap kali kesulitan membayar utangnya aku berkataw” wahai pelindung zubair lunasilah utangnya “.