Jilbab paris adalah jenis jilbab yang tipis dan menerawang karena terbuat dari bahan katun tipis berbentuk persegi. Jilbab ini mudah untuk digunakan dengan memakai satu jarum pentul atau peniti di bawah dagu, lalu diikat ke belakang leher di kedua ujungnya. Ukuran yang tidak terlalu lebar dan tipis tentu membuat para hijabers sulit menerapkan cara jilbab syar’i yang menutup dada dan tidak tembus pandang. Bagaimana cara membuat jilbab paris menjadi syar’i? Simak caranya sebagai berikut beserta tutorial hijab modern.
1. Dobelkan Jilbab Paris
Jilbab paris yang tipis harus disiasati dengan menumpuk dua (didobelkan) sehingga bisa menutupi dada. Kedua kerudung bisa ditumpuk sehingga kerudung menjadi dobel, lalu letakkan di atas kepala dan dibentuk sesuai selera. Jilbab paris yang didobel tidak praktis karena karakter kain paris itu lengket sehingga saat ditumpuk susah ditata dan ukuran kain paris yang bermacam-macam. Kain yang berfungsi sebagai pendobel harus diletakkan di dalam dengan luas yang lebih kecil daripada kain yang di luar. Kalau tidak demikian pasti terlihat jelek karena kedua kain akan balapan. Cara lainnya adalah mengubah salah satu kerudung menjadi scarf leher. Kita bisa memakai dua kerudung yang berbeda jenisnya. Misalnya, satu bermotif jilbab terbaru dan satu lagi polos. Gunakan kerudung menjadi syal leher yang melebar sampai dada.
Cara berjilbab dengan ciri ciri hijab syar’i dengan kerudung paris yang didobel, tetapi tetap terlihat rapi (tidak kelihatan dobelannya) sebenarnya butuh sedikit usaha. Bagaimana caranya? Tumpuk kerudung lalu digunting sama lebar, dijahit, dan disatukan dengan neci sehingga tumpukan jilbab tidak akan melenceng. Jika pandai menjahit bisa melakukannya sendiri, tetapi jika tidak bisa menjahit harus menyerahkannya ke penjahit langganan.
Cara menumpuk atau mendobelkan kerudung paris sebagai berikut. Siapkan bahan-bahan antara lain kerudung paris polos, bros, jarum pentul, peniti, ciput, kerudung motif yang agak tebal. Kalau kerudung sudah didobelkan tentu akan membuat pemakainya tidak khawatir tentang urusan pakai-memakai kerudung. Salah satu keuntungan dari mendobel kerudung adalah bentuk kerudung yang lebih stabil dan mudah diatur.
2. Tidak Diikat ke Belakang
Jika ingin tampil lebih syar’i saat menggunakan kerudung paris sebaiknya kerudung tidak diikat ke belakang. Variasi yang bisa dilakukan adalah sisi kanan ditekuk ke pundak kiri dan sematkan dengan bros. Jangan ikat kedua ujungnya ke belakang leher karena bisa membuat kerudung tampak pendek.
3. Pakai Cape
Cape? Bukan capek yang artinya lelah. Mungkin masih banyak orang yang tidak tahu apa itu cape yang fungsinya mirip dengan macam macam ciput. Ini adalah salah satu dari jenis aksesoris hijab yang bisa membuat lekuk dada tidak terekspos saat memakai jilbab paris. Cape yang berpotongan lebar bisa memberikan kesan dinamis pada penampilan dan terlihat lebih sopan. Sesuaikan cape dengan warna kerudung dan busana yang digunakan agar warnanya tidak terlalu ramai atau bertabrakan. Penampilan akan lebih harmonis jika pilihan warnanya bernuansa netral sehingga cocok dipadankan dengan berbagai jenis busana.
4. Pakai Syal atau Scarf
Syal atau scarf bisa menutupi lekuk dada sehingga penampilan lebih syar’i. Dengan memakai syal, penampilan akan lebih terlihat sopan terutama jika dikreasikan dengan jilbab paris. Pilih syal yang tidak terlalu panjang, tetapi cukup lebar sehingga bisa menutupi bagian dada dengan melilitkannya di leher. Syal cocok dipakai saat musim dingin atau hujan sehingga tubuh menjadi lebih hangat. Syal yang dipakai tidak harus tebal terutama bagi penduduk negara tropis seperti Indonesia agar penampilan terlihat lebih ringan dan tetap kasual. (baca: tutorial hijab syar’i segi empat) [AdSense-C]
5. Busana dan Kerudung Harus Satu Warna
Pilih busana dan kerudung paris yang satu warna sehingga terkesan menyatu dan tidak mencolok. Pilihlah kerudung yang berwarna gelap untuk memberikan ilusi pada bagian dada sehingga tidak terekspos lekuknya. Lalu gunakan blouse yang longgar sehingga kerudung dan busana yang tampak senada akan menyamarkan panjang kerudung sehingga lekuk tubuh terutama dada tidak terlihat jelas.
Pada awalnya memang terasa lebih sumuk alias gerah atau panas khususnya bagi muslimah yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia saat memakai kerudung syar’i yang tebal dan panjang. Perintah berhijab dalam Alquran dan hadist tentang berhijab yang nemar memang menghimbau para muslimah untuk menutup auratnya secara kaffah. Seiring berjalannya waktu, setiap orang yang sudah berniat berjilbab syar’i akan bisa beradaptasi. Hikmah berjilbab itu sangat banyak. Bahkan menurut penelitian, tubuh yang tertutup busana secara keseluruhan bisa terhindar dari penyakit kanker kulit karena tubuh tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Itulah cara membuat jilbab paris menjadi syar’i agar memperoleh manfaat menutup aurat sehingga tidak usah lagi khawatir untuk berjilbab panjang dan tebal. Segala sesuatu memang bisa terlihat rumit kalau belum dicoba. Namun, setelah dicoba pasti akan merasa senang karena sebenarnya tidak serumit atau seburuk yang dibayangkan. Berjilbab syar’i memang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi pasti bisa dilakukan dengan niat dan kemauan yang kuat. Tidak mudah tergoda dengan lingkungan yang mungkin kurang islami adalah kunci dari keberhasilan dan ketahanan dalam menerapkan cara berjilbab menurut islam. Berjilbab biasa yang tidak syar’i saja sulit, apalagi berjilbab syar’i. Selamat mencoba dan semoga istiqamah!