Sejarah Turunnya Kitab Zabur yang Harus diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kata Zabur berasal dari kata zabaro-yazburu-zabrun yang berarti tulisan. Dengan demikian, Zabur berarti kitab tertulis.

Dalam Islam, Kitab Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud  ‘alaihis salam sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat An Nisaa’ ayat 163 sebagai berikut.

“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud.”

QS. An Nisaa’: 163

Kitab Zabur diturunkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Daud ‘alaihis salam sebagai petunjuk dan bimbingan bagi beliau beserta umatnya yakni kaum Bani Israil.

Lalu bagaimanakah sejarah turunnya Kitab Zabur?

Sejarah turunnya Kitab Zabur tidak dapat dilepaskan dari peristiwa yang terjadi sebelumnya yaitu keberhasilan Nabi Daud ‘alaihis salam membunuh Jalut.

Atas keberhasilannya tersebut, beliau menjadi terkenal dan mencapai puncak kebenaran di tengah-tengah kaumnya.

Namun, keberhasilan ini tidak lantas membuat Nabi Daud’ alaihis salam gembira karena tujuannya membunuh Jalut adalah karena cintanya pada agama dan Allah subhanahu wa ta’ala.

Jalut sendiri merupakan lelaki yang sombong dan tidak beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala.  

Karena itulah, Nabi Daud ‘alaihis salam kemudian memutuskan untuk bersembunyi dan mengasingkan diri serta bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Suatu hari, ketika Daud duduk di masa pengasingannya, beliau bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan memuliakan-Nya. Saat itulah, Allah subhanahu wa ta’ala memilih Daud sebagai Nabi dan memberinya Kitab Zabur.

Dalam surat Saba’ ayat 10-11 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), ‘Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud’, dan Kami telah melunakkan besi untuknya. (Yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amal yang saleh. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

QS. Saba’: 10- 11

Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan karunia pada ayat di atas kenabian dan kitab; ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh; serta nikmat agama dan dunia.

Dalil lainnya, dalam surat Al Israa’ ayat 55 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman sebagai berikut.

“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu di atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”

QS. Al Israa’ : 55

Zabur adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Daud ‘alaihis salam. Beliau membaca kitab tersebut dan bertasbih kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Saat beliau bertasbih, gunung-gunung pun ikut bertasbih dan burung-burung pun berkumpul.

Dalam surat Shaad ayat 17-20 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Bersabarlah atas apa yang mereka katakan; dan ingatlah akan hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sungguh dia sangat taat (kepada Allah). Sungguh, Kamilah yang menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing sangat taat (kepada Allah). Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.”

QS. Shaad: 17-20

Peristiwa ini terjadi pada malam kedua belas di bulan Ramadhan, 482 tahun setelah turunnya Taurat. Kitab yang ditulis dalam bahasa Qibti ini diturunkan di daerah Yerusalem.

Abu Zur’ah ad Dimisyqiy berkata , “ Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepada kami, Mu’awiyah bin Shalih telah menceritakan kepadaku, dari seseorang yang telah menceritakan kepadanya, ia berkata, “Taurat diturunkan kepada Musa pada malam keenam di bulan Ramadhan. Zabur diturunkan kepada Daud pada malam kedua belas di bulan Ramadhan. Hal itu terjadi 482 tahun setelah turunnya Taurat. Injil diturunkan kepada Isa putera Maryam pada malam kedelapan belas di bulan Ramadhan, yaitu 1050 tahun setelah turunnya Zabur. Sedangkan Al Qur’an diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam kedua puluh empat di bulan Ramadhan.”

al Hafizh Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul

Adapun isi Kitab Zabur adalah kumpulan mazmur atau nyanian rohani yang dianggap suci yang berasal dari Nabi Daud ‘alaihis salam. Jumlahnya mencapai 150 nyanyian. 

Nyanyian-nyanyian tersebut menceritakan tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup yang dialami Nabi Daud ‘alaihi salam hingga kemuliaan Mesias yang akan datang.

Kitab Zabur sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat karena Nabi Daud ‘alaihis salam diperintahkan Allah subhanahu wa ta’ala mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa ‘alaihis salam.

Wallahu a’lam.

fbWhatsappTwitterLinkedIn