Uzur atau berhalangan sudah tidak dianggap sebagai hal yang tabu lagi, karena semua tahu (tidak hanya muslimah) bahwa ketika wanita sedang uzur diharamkan untuk melakukan sejumlah ibadah seperti salat, puasa, berhaji, dan membaca al-quran. Sehingga cara mendekatkan diri kepada Allah sedikit terbatasi karena sedang berada di dalam keadaan tidak suci atau hadast besar.
Sangat disayangkan ketika melewati hari dengan lalai mengingat-Nya dikarenakan seorang muslimah dalam keadaan uzur. Ternyata banyak cara agar muslimah yang sedang uzur tetap bisa mendekatkan diri kepada Allah dan agar tidak terlena dengan keadaan yang memang melenakan bagi kaum hawa.
Meskipun intensitas mendekatkan diri kepada-Nya dalam ibadah-ibadah penting tersebut berkurang, seorang muslimah masih dapat melakukan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah saat tamu bulanan datang.
Cara mendekatkan diri kepada Allah saat uzur adalah dengan melakukan amalan-amalan yang disunahkan. Dengan melakukan amalan-amalan sunah, insyaAllah keberkahan dan pahala tetap mengalir selama melakukannya semata-mata hanya untuk memperoleh ridho-Nya.
Banyak dalil yang menyebutkan, muslimah yang sedang uzur walaupun tidak dapat melaksanakan amalan wajib, tetap diperbolehkan melakukan amalan-amalan yang bisa mendatangkan pahala baginya. Seperti, berikut ini:
1. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Amalan yang dapat dilakukan saat muslimah sedang uzur adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa. Para ahli fiqih sepakat bahwa tiga poin ibadah yaitu istighfar, dzikir, dan doa yang tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadast besar maupun hadast kecil.
Artinya seorang muslimah yang sedang uzur, meskipun dia berhadast besar tidak ada larangan baginya beristigfar, dzikir, dan berdoa setiap waktu. Sebab berdzikir dan berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan kapanpun.
2. Bersedekah
“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)
Bersedekah tidak perlu menunggu kaya, sebesar atau sedikit harta yang kita punya terdapat bagian untuk seseorang yang memerlukan uluran tangan kita. Sedekah tidak harus banyak asalkan harta yang kita keluarkan itu benar-benar ikhlas karena-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita yang sedang uzur atau sedang tidak berpuasa tidak melakukan amalan ini. Sedekah dihadapan Allah tidak dinilai dari seberapa besar atau kecilnya tapi seberapa pengorbanan dan keikhlasan terhadap harta yang disedekahkan.
3. Mendengarkan Ayat Suci Al-Quran dan Tausiyah
Ada beberapa riwayat yang tidak membolehkan muslimah yang sedang uzur untuk membaca kitab suci Al-quran. Akan tetapi, mempelajari (mentadaburi) atau sekadar mendengarkan lantunan ayat suci adalah sesuatu yang diperbolehkan.
Kemudian agar imannya senantiasa terjaga dan tidak sampai berada di titik terbawah, mendengarkan tausiyah bisa sebagai salah satu alternatif agar senantiasa membuat kita bermuhasabah diri dan mengingat Allah.
4. Berbuat Baik Kepada Sesama
Diriwayatkan At-Tirmizi mengenai pahala orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (H.R. At-Tirmidzi)
Berbuat baik kepada sesama adalah sebuah keharusan jadi tidak harus menunggu waktu uzur untuk berbuat baik kepada sesama. Semua kembali kepada niat untuk berbuat baik kepada sesama sekadar untuk memperoleh pujian dari makhluk-Nya atau memang murni hanya sekadar untuk memperoleh ridho-Nya.
Jadi, jangan jadikan uzur sebagai alasan untuk melalaikan diri dari mengingat-Nya. Selama amalan yang kita pilih adalah amalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, maka lakukanlah dan tidak perlu berpikir apakah ada hadist shahih yang menjelaskan perkara tersebut, karena Allah melihat apa yang dilakukan oleh hamba-Nya bersimpangan dengan perintah-Nya atau tidak.
Wallahu A’lam