munafik Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/munafik Tue, 30 Jun 2020 02:45:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.1 https://dalamislam.com/wp-content/uploads/2020/01/cropped-dalamislam-co-32x32.png munafik Archives - DalamIslam.com https://dalamislam.com/tag/munafik 32 32 3 Bahaya Orang Munafik yang Harus dihindari https://dalamislam.com/landasan-agama/aqidah/bahaya-orang-munafik Mon, 29 Jun 2020 14:51:31 +0000 https://dalamislam.com/?p=8706 Yang dimaksud dengan munafik adalah orang yang melakukan perbuatan nifaq yaitu menampakakan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa orang munafik kerapkali tidak sejalan antara ucapan dan perbuatan. Karena itu, kita wajib menjauh dan waspada karena perilaku dan perbuatan mereka sangat berbahaya. Adapun bahaya orang munafik sebagaimana […]

The post 3 Bahaya Orang Munafik yang Harus dihindari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Yang dimaksud dengan munafik adalah orang yang melakukan perbuatan nifaq yaitu menampakakan Islam dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa orang munafik kerapkali tidak sejalan antara ucapan dan perbuatan. Karena itu, kita wajib menjauh dan waspada karena perilaku dan perbuatan mereka sangat berbahaya.

Adapun bahaya orang munafik sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an di antaranya sebagai berikut.

1. Bertujuan Membuat Kekacauan

Ciri-ciri orang munafik diantaranya kerap berkhianat, berdusta, dan melakukan adu domba. Tujuannya adalah untuk membuat kekacauan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfiman dalam surat At Taubah ayat 47 sebagai berikut.

Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.

QS. At Taubah : 47

2. Menyuruh Kepada Kemungkaran

Orang munafik kerapkali menyuruh pada kemunkaran dan melarang orang lain untuk berbuat yang ma’ruf. Dalam surat At Taubah ayat 67 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.

QS. At Taubah : 67

3. Memecah Belah Umat

Telah disebutkan sebelumnya bahwa orang-orang munafik sangat berbahaya bahkan lebih berbahaya dari orang kafir karena mereka kerap mempermainkan agama.

Sifat orang munafik dalam Islam seperti ini dapat berujung pada terpecah belahnya umat, hancurnya agama Islam dari dalam, dan menghancurkan sebuah negara.

Allah subhanahu wa ta’ala befirman dalam surat Al Hujurat ayat 6 sebagai berikut.

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

QS. Al Hujurat : 6

Orang-orang munafik sangat dibenci Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena itu kita diperintahkan untuk tidak mengikuti mereka, menjauhi dan waspada terhadap perbuatan mereka.

Dalam surat Al Qalam ayat 10-11 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.

QS. Al Qalam : 10-11

Adapun balasan bagi orang-orang munafik adalah neraka jahanam. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 206 sebagai berikut.

Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang terburuk.

QS. Al Baqarah : 206

Wallahu a’lam.

The post 3 Bahaya Orang Munafik yang Harus dihindari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
7 Cara Menghadapi Orang Munafik dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/cara-menghadapi-orang-munafik Thu, 22 Aug 2019 02:50:51 +0000 https://dalamislam.com/?p=7728 Munafik dalam Islam sama berbahayanya dengan orang kafir. Terkadang mereka bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan orang kafir. Berkedok Islam namun jauh dari kata mukmin sejati. Kaum munafik tak hanya ada di jaman Rasul, bahkan di jaman sekarang orang munafik jauh lebih banyak dan lebih terang-terangan. Sering kali kita menghadapi orang munafik dalam kehidupan sehari-hari. Lalu […]

The post 7 Cara Menghadapi Orang Munafik dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Munafik dalam Islam sama berbahayanya dengan orang kafir. Terkadang mereka bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan orang kafir. Berkedok Islam namun jauh dari kata mukmin sejati. Kaum munafik tak hanya ada di jaman Rasul, bahkan di jaman sekarang orang munafik jauh lebih banyak dan lebih terang-terangan.

Sering kali kita menghadapi orang munafik dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara kita berhadapan dengan orang yang seperti ini? Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang menghadapi orang munafik:

1. Nasehati dengan lembut

Mulailah dengan bersikap lembut pada mereka. Jika ingin memberikan nasehat, maka nasehati dengan baik dan penuh ketulusan. Dengan begini, kita juga menunjukkan betapa Islam itu penuh dengan kasih sayang dalam saling mengingatkan. Hal ini sesuai dengan surah Al A’raf ayat 199,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

2. Gunakan ayat Al Quran

Untuk menasehati orang munafik, sebaiknya gunakan ayat Allah. Jangan menghadapi orang munafik hanya berdasarkan logika saja karena hati mereka sudah sangat keras.

{ بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (138) الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا} [النساء: 138، 139]

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah [An Nisa”,138-139]

Baca juga:

3. Bicara sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka

Beberapa orang mungkin tidak mendapatkan pendidikan atau ilmu yang baik sehingga sulit untuk menerima kebenaran. Maka dekatilah dengan tingkatan yang sesuai dengan pengetahuan mereka. Gunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh mereka. Rasul bersabda, “Kami diperintah supaya berbicara kepada manusia menurut kadar akal mereka masing-masing”. (HR. Muslim).

4. Tetap bersikap adil

Jika berhadapan dengan orang munafik yang mengadukan masalahnya pada kita, hendaklah tetap berlaku adil sebagaimana memperlakukan mukmin lainnya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda,

“Sesungguhnya, kalian mengadukan perkara kepadaku, yang mungkin saja sebagian di antara kalian lebih pandai ber-hujjah daripada yang lain sehingga aku memutuskan perkaranya berdasarkan apa yang aku dengar. Karenanya, siapa yang mendapatkan keputusan dariku dengan kuberikan sesuatu yang sebenarnya menjadi hak saudaranya, hendaklah ia mengambilnya, karena hal itu hanyalah segenggam dari api neraka.”

5. Sabar

Hal yang paling penting dalam menghadapi orang munafik adalah bersabar. Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dalam hati selain sabar. Allah berfirman,

وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]

Baca juga:

نَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]

6. Menahan diri

Orang munafik adalah orang yang selalu berusaha mengajak kita mengikuti kemunafikan mereka dengan tetap bertopengkan ‘Islam’. Mereka akan terlihat begitu indah di mata kita, sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Al Quran,

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ –

Dan apabila engkau melihat mereka, penampilan mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau (terpukau dan suka untuk) mendengarkan tutur katanya. [Qs. Al Munaafiquun : 4]

Hal inilah yang harus bisa kita hindari. Kekaguman pada mereka harus bisa kita tahan. Sadari bahwa mereka hanya orang munafik yang telah dijanjikan tempatnya di neraka oleh Allah SWT. Keindahan yang mereka tunjukkan hanya kebohongan belakan, sama seperti setiap perkataan yang mereka katakan.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya), dia mendapat azab yang besar (pula). [Qs. An Nuur : 11]

Baca juga:

7. Keras

Jika orang munafik tersebut telah membuat kerusakan dan sangat sulit dinasehati dengan baik, maka nasehatilah dengan keras. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ‌ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ‌

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (QS. al-Taubah [9]: 73).

Mengapa akhirnya harus bersikap keras? Hal ini dikarenakan munafik jauh lebih berbahaya dibandingkan kafir. Menghadapi musuh yang nyata jauh lebih mudah dibandingkan dengan musuh dalam selimut. Allah berfirman, “Orang-orang munafik laki-Iaki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang Iain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangannya. Mereka telah Iupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah: 67)

Baca juga:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُودٍ، أَن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ ، وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ ، يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ، وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإِيمَانِ ، حَبَّةُ خَرْدَلٍ

Abdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah kepada suatu umat sebelumku melainkan dari umatnya itu terdapat orang-orang yang menjadi pengikut setia (hawariyyun) dan sahabatnya yang mereka mengambil sunnahnya dan mentaati perintahnya. kemudian datang setelah mereka orang-orang yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan tangannya, maka ia seorang mukmin. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan lisannya maka ia seorang mukmin. Dan barangsiapa yang memerangi mereka dengan hatinya, ia juga seorang mukmin. Selain itu, maka tidak ada keimanan sebesar biji sawipun”. (HR. Muslim).

Itulah beberapa cara menghadapi orang munafik. Islam memperbolehkan kita untuk memerangi orang munafik sebagai bagian dari jihad. Semoga kita dijauhkan dari golongan orang munafik dan berada dalam barisan orang sholeh. Aamiin.

The post 7 Cara Menghadapi Orang Munafik dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
10 Sifat Orang Munafik Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/akhlaq/sifat-orang-munafik-dalam-islam Thu, 22 Aug 2019 02:44:06 +0000 https://dalamislam.com/?p=7718 Munafik berasal dari kata nafaqa-yunafiqu-nifaqan wa munafaqan atau dari ”an-nafaqa” (nafaq) yaitu ‘lubang tempat bersembunyi’. (Lihat An-Nihayah, V:98, oleh Ibnu Katsir). Dalam Islam, orang yang munafik adalah orang yang menampakkan keIslamannya namun sesungguhnya menyembunyikan kekufuran. Inilah yang membuatnya sulit untuk mengenalinya diantara muslim lainnya. Namun orang munafik memiliki sifat yang dapat kita ketahui. Dengan mengetahui sifat-sifat […]

The post 10 Sifat Orang Munafik Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Munafik berasal dari kata nafaqa-yunafiqu-nifaqan wa munafaqan atau dari ”an-nafaqa” (nafaq) yaitu ‘lubang tempat bersembunyi’. (Lihat An-Nihayah, V:98, oleh Ibnu Katsir). Dalam Islam, orang yang munafik adalah orang yang menampakkan keIslamannya namun sesungguhnya menyembunyikan kekufuran.

Inilah yang membuatnya sulit untuk mengenalinya diantara muslim lainnya. Namun orang munafik memiliki sifat yang dapat kita ketahui. Dengan mengetahui sifat-sifat ini, maka kita dapat mengenali orang munafik tersebut. Berikut ini adalah beberapa sifat orang munafik dalam Islam:

1. Bohong

Orang yang munafik adalah orang yang suka berbohong. Ia akan berkata baik kepada kita, namun jika tidak ada kita maka ia justru akan berkata sebaliknya. Inilah ciri utama pada seorang munafik.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 14:

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

Dan apabila mereka berjmpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka apabila mereka kembali pada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata “Sesungguhnya kami bersamamu, kami hanya berolok-olok.”

Baca juga:

2. Suka mempermainkan agama

Orang munafik adalah seorang muslim yang sangat suka bermain dengan ajaran Islam. Ia tidak akan segan untuk melakukan candaan yang berhubungan dengan ajaran Islam. Namun jika ia diberi peringatan, ia justru hanya mengatakan bahwa ia hanya bercanda. Allah berfirman,

يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ

“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.”(At Taubah : 64-66) 

3. Dengki

Dengki atau hasad adalah sifat orang munafik yang tidak senang melihat kebahagiaan orang lain. Di depan orang lain ia akan merasa senang, namun di belakangnya justru menyusun keburukan untuk orang tersebut. Allah berfirman,

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ

“Atau apakah orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?” (Muhammad : 29)

4. Khianat

Jika seorang munafik diberikan amanah, ia akan berkhianat. Ini adalah salah satu sifat munafik yang sangat mencolok. Seorang munafik yang diberi jabatan tentu tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin yang baik. Allah berfirman,

وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِأَمَٰنَٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٰعُونَ ٨

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (Q.S al-Mu’minun : 8)

Baca juga:

5. Ingkar janji

Jika sudah tidak amanah, tentu ia juga tidak akan bisa menepati janjinya. Meskipun ia telah berjanji atau bahkan bersumpah, ia akan merasa berat menepati janjinya. Allah berfirman,

وَأَوۡفُواْ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمۡ وَلَا تَنقُضُواْ ٱلۡأَيۡمَٰنَ بَعۡدَ تَوۡكِيدِهَا وَقَدۡ جَعَلۡتُمُ ٱللَّهَ عَلَيۡكُمۡ كَفِيلًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ ٩١

Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an-Nahl:91)

6. Malas beribadah

Orang munafik sebenarnya hanya beribadah jika dilihat orang lain saja. Mereka sebenarnya sangat malas dalam beribadah, terutama sholat. Allah berfirman dalam  surat an-Nisa’ ayat 142,

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا ١٤٢

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

7. Berprasangka buruk pada Allah

Orang munafik tidak memiliki keyakinan pada Allah SWT. Mereka selalu berprasangka buruk pada Allah dan rasulNya. Allah berfirman,

وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ

dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allâh. [Al-Fath /48:6]

8. Lebih dekat pada musuh Allah

Orang munafik biasanya tidak bergaul dengan orang sholeh. Mereka lebih banyak mendekatkan diri pada musuh Allah. Mereka mengira akan mendapatkan perlindungan dan keuntungan padahal tidak sama sekali. Allah berfirman,

فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰ أَنْ تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ ۚ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا أَسَرُّوا فِي أَنْفُسِهِمْ نَادِمِينَ

Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allâh akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasûl-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. [Al-Mâ’idah /5:52]

Baca juga:

9. Pelit

Sifat orang munafik selanjutnya adalah tidak mau mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Mereka sangat perhitungan pada Allah. Allah berfirman,

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan; sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (bakhil, tidak mau menginfakkan harta di jalan-Nya). Mereka telah lupa kepada Allâh, maka Allâh melupakan mereka. [At-Taubah /9 : 67]

10. Mengejek Rasul

Munafik juga dapat dilihat dari sifat mereka yang suka mengejek Rasul. Mereka mungkin tidak melakukan ejekan secara langsung, namun beberapa sunnah Rasul tidak diikuti bahkan dihina. Allah berfirman,

وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ ۚ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ ۚ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Di antara mereka (orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allâh, mempercayai orang-orang Mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasûlullâh itu, bagi mereka azab yang pedih. [At-Taubah /9:61]

The post 10 Sifat Orang Munafik Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
8 Ciri-Ciri Wanita Munafik Dalam Islam yang Wajib Dihindari https://dalamislam.com/akhlaq/ciri-ciri-wanita-munafik-dalam-islam Wed, 14 Aug 2019 08:38:33 +0000 https://dalamislam.com/?p=7550 Dalam Islam, kedudukan wanita begitu mulia hingga terdapat sebuah surat yang diberi nama dengan An Nisa. Namun ternyata tidak semua wanita memiliki sifat yang mulia, bahkan sebagian besar dari wanita justru memiliki sifat yang sangat buruk, yakni munafik. Untuk lebih mudah membedakan wanita bersifat mulia dengan yang munafik, berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang ciri-ciri […]

The post 8 Ciri-Ciri Wanita Munafik Dalam Islam yang Wajib Dihindari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Dalam Islam, kedudukan wanita begitu mulia hingga terdapat sebuah surat yang diberi nama dengan An Nisa. Namun ternyata tidak semua wanita memiliki sifat yang mulia, bahkan sebagian besar dari wanita justru memiliki sifat yang sangat buruk, yakni munafik. Untuk lebih mudah membedakan wanita bersifat mulia dengan yang munafik, berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang ciri-ciri wanita munafik:

1. Menolak menutupi aurat

Wanita munafik adalah mereka yang mengetahui bahwa Allah telah memerintahkan para wanita untuk menutup aurat namun justru tetap membuka auratnya. Keberaniannya menentang perintah Allah membuatnya termasuk dalam golongan kaum munafik. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Ahzâb/33:59]

Baca juga:

2. Beribadah jika dilihat saja

Ciri wanita munafik selanjutnya adalah ia hanya beribadah jika sedang dilihat orang saja. Ia berusaha menipu orang dengan menjadi sholehah, namun jika tidak ada orang maka ia kembali berbuat semena-mena. Allah telah menyebutkan sifat seperti ini dalam Al Quran,

يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Mereka hendak menipu Allâh dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. [Al-Baqarah /2: 9]

3. Dengki

Wanita yang gampang dengki atau iri pada orang lain juga termasuk ke dalam golongan orang munafik. Mereka biasanya tidak akan pernah senang melihat salah satu temannya sukses. Setan akan dengan mudah masuk ke dalam hatinya dan membisikkan kedengkian. Allah berfirman,

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ أَنْ لَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ أَضْغَانَهُمْ

“Atau apakah orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?” (Muhammad : 29)

Baca juga:

4. Ingkar janji

Wanita yang munafik adalah wanita yang sangat suka ingkar janji. Mereka dapat dengan mudah berjanji namun dengan mudah pula mengingkarinya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari, Kitab Iman, Bab Tanda-tanda Orang Munafik, no. 33 dan Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang Munafik, no. 59).

5. Sholatnya rusak

Tak hanya ingkar janji, wanita yang munafik juga tidak memiliki perhatian khusus pada sholatnya. Mereka sangat malas untuk melakukan sholat kecuali di hadapan orang lain. Allah berfirman,

وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [At-Taubah/9:54]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ الْعِشَاءُ وَالْفَجْرُ

Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Shubuh

Baca juga:

6. Khianat

Wanita yang suka berkhianat adalah wanita yang munafik. Ia akan menunjukkan kesenangan di depan kita, namun di belakang justru menjelek-jelekkan kita. Ciri orang munafik ini kini sangat banyak kita lihat pada wanita jaman sekarang.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقاً خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا، إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ.

“Ada empat hal yang jika terdapat pada diri seseorang, maka ia menjadi seorang munafiq sejati, dan jika terdapat padanya salah satu dari sifat tersebut, maka ia memiliki satu karakter kemunafikan hingga ia meninggalkannya: 1) jika dipercaya ia berkhianat, 2) jika berbicara ia berdusta, 3) jika berjanji ia memungkiri, dan 4) jika bertengkar ia melewati batas.”  [HR. Bukhori]

7. Pelit

Wanita mumafik sangat enggan mengeluarkan uangnya untuk sedekah atau infak. Ia lebih memilih mengumpulkan uangnya untuk dirinya sendiri. Allah berfirman,

وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ

dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. [At-Taubah/9:54]

Baca juga:

8. Mengajak dalam keburukan

Wanita munafik juga sangat suka mengajak orang di sekitarnya untuk ikut berbuat kerusakan atau keburukan. Mereka justru melarang dan menghalang-halangi seorang muslim untuk berbuat hal yang baik. Allah berfirman,

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allâh, maka Allâh melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik [At-Taubah/9:67]

Hal ini tentu bertentangan dengan perintah Allah SWT. Cara mereka dalam mengajak untuk berbuat jahat sangatlah lihai dan terlihat begitu menarik sehingga banyak orang yang tertipu dan termakan bujuk rayu.

Itulah beberapa ciri-ciri wanita munafik dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini mampu menambah wawasan dan kita selalu dijauhkan dari orang-orang munafik yang menjerumuskan. Aamiin.

The post 8 Ciri-Ciri Wanita Munafik Dalam Islam yang Wajib Dihindari appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Hukum Melanggar Amanat Dalam Islam dan Dalilnya https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-melanggar-amanat-dalam-islam Tue, 19 Jun 2018 06:21:54 +0000 https://dalamislam.com/?p=3666 Amanat atau amanah dalam Islam adalah sebuah kepercayaan yamg diberikan untuk dijalankan sesuai dengan yang diminta. Islam mengajarkan untuk menjalankan amanat. Allah Ta’ala dalam menunaikan amanat, إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya” (QS. An Nisa’: 58) Begitu pula dengan perintah Rasulullah tentang menunaikan amanat. أَدِّ الأَمَانَةَ […]

The post Hukum Melanggar Amanat Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Amanat atau amanah dalam Islam adalah sebuah kepercayaan yamg diberikan untuk dijalankan sesuai dengan yang diminta. Islam mengajarkan untuk menjalankan amanat.

Allah Ta’ala dalam menunaikan amanat,

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya” (QS. An Nisa’: 58)

Begitu pula dengan perintah Rasulullah tentang menunaikan amanat.

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ

“Tunaikanlah amanat kepada orang yang menitipkan amanat padamu.” (HR. Abu Daud no. 3535 dan At Tirmidzi no. 1624, hasan shahih)

Melanggar amanat sama seperti hukum melanggar janji dalam Islam atau ingkar janji dalam Islam. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika diberi amanat, maka ia ingkar” (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59).

Baca juga:

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

“Menunaikan amanat yang dimaksudkan adalah umum mencakup segala yang diwajibkan pada seorang hamba, baik hak Allah atau hak sesama manusia” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 4: 124).

Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Amanat adalah segala sesuatu yang diemban oleh seseorang yang diperintahkan untuk ditunaikan. …. Para fuqoha menyebutkan bahwa orang yang dibebankan amanat, hendaklah ia benar-benar menjaganya.

Mereka berkata bahwa seseorang tidak disebut menunaikan amanat melainkan dengan menjaganya, dan hukumnya adalah wajib.” (Taisir Al Karimir Rahman, 183).

Dari Abu Dzarr pula, ia berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?” Lalu beliau memegang pundakku dengan tangannya, kemudian bersabda,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْىٌ وَنَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيهَا

Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah.

Kekuasaan itu adalah amanah, dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.” (HR. Muslim no. 1825).

Baca juga:

Salah satu akibat tidak amanah dalam Islam adalah kehilangan iman. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak Amanah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak memegang janji.” (HR. Ahmad)

Bahkan orang yang melanggar amanat akan mendapat siksa di hari akhir nanti.

Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, ujungnya hanya penyesalan pada hari kiamat.

Di dunia ia mendapatkan kesenangan, namun setelah kematian sungguh penuh derita” (HR. Bukhari Rasulullah SAW bersabda:no. 7148)

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap kepemimpinannya. Seorang lelaki menjadi pemimpin dalam keluarganya, seorang wanita menjadi pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya.

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap pengkhianat akan mendapatkan bendera di belakang (bokong). Panjang dan pendek bendera tersebut sesuai dengan kadar pengkhianatannya. Ketahuilah bahwa pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan seorang pemimpin terhadap rakyatnya.” (HR. Bukhari)

Baca juga:

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pengkhianatan akan mendapat bendera di hari kiamat, disebutkan ini pengkhianatan si fulan dan ini pengkhianatan si fulan.” (HR. Bukhari Muslim)

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَٰقَهُمْ لَعَنَّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَٰسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu.

Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”(Q.S. Al Maidah: 13)

Sungguh begitu banyak ancaman bagi mereka yang melanggar amanat dalam Islam. Apalagi jika ia adalah seorang pemimpin, maka ia wajib mengemban tugasnya dalam memimpin rakyatnya dengan sungguh-sungguh karena ia memikul tanggung jawab dan amanat yang besar.

Rasulullah SAW bersabda:

“Pertolongan Allah tetap berada pada dua orang yang bersekutu selama keduanya tidak saling mengkhianati. Bila sudah saling mengkhianati maka Allah mencabut pertolongan terhadap keduanya.” 

Allah berfirman,

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan  apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q. S. An-Nisaa’: 58)

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata:

Oleh karena itu wahai ikhwan kuatkanlah keimanan dan ruhiyah kalian, kuatkanlah ilmu dan tsaqafah kalian serta kuatkanlah fisik dan segala sarana yang dapat digunakan untuk memikul amanah.

Dan Allah memerintahkan kepada kita untuk mempersiapkan segala bentuk kekuatan”.

Bahkan Rasul mengungkapkan bahwa salah satu tanda kiamat adalah disia-siakannya amanah.

Dari Jabir RA berkata, tatkala Nabi SAW berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata: “Kapan terjadi Kiamat?

Rasulullah SAW terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata: Rasulullah SAW mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.

Berkata sebagian yang lain: Rasul SAW tidak mendengar”. Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya: ”Mana yang bertanya tentang Kiamat?”

Berkata orang Badui itu: ”Saya wahai Rasulullah saw. Rasul SAW berkata: ”Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat”. Bertanya:”Bagaimana menyia-nyiakannya?”. Rasul SAW menjawab: ”Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari)

Sungguh menyia-nyiakan amanah adalah hal yang tercela dan dibenci Allah, maka hendaklah kita selalu menunaikan amanah baik amanah secara fitrah manusia maupun amanah yang didapat dari kedudukan.

Demikianlah artikel tentang hukum melanggar amanah dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan kita dijauhkan dari sifat khianat terhadap amanah.  Aaamiin.

The post Hukum Melanggar Amanat Dalam Islam dan Dalilnya appeared first on DalamIslam.com.

]]>
35 Ciri-ciri Orang Munafik Dalam Islam https://dalamislam.com/akhlaq/ciri-ciri-orang-munafik Mon, 24 Jul 2017 08:25:32 +0000 http://dalamislam.com/?p=1791 Lain di bibir lain di hati adalah salah satu ungkapan yang menunjuk pada sifat munafik pada manusia. Yakni ketika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia ketahui untuk mencapai tujuan tertentu yang menguntungkan dirinya tanpa melihat kerugian pada orang lain. Namun selama ini kita mengetahui sifat munafik hanya sebatas pada istilah tersebut […]

The post 35 Ciri-ciri Orang Munafik Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>
Lain di bibir lain di hati adalah salah satu ungkapan yang menunjuk pada sifat munafik pada manusia. Yakni ketika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ia ketahui untuk mencapai tujuan tertentu yang menguntungkan dirinya tanpa melihat kerugian pada orang lain.

Namun selama ini kita mengetahui sifat munafik hanya sebatas pada istilah tersebut saja padahal ada banyak ciri-ciri sifat yang menunjukkan sifat munafik pada manusia seperti, dusta, khianat, dan masih banyak lainnya. (Baca juga: Cara Menghilangkan Dendam dalam Islam)

Untuk itu artikel kali ini akan membahas mengenai beberapa ciri-ciri orang yang munafik beserta penjelasannya dari al-Quran untuk kita ketahui bersama dan menghindari serta menyikapi dengan bijak

Ciri-Ciri Orang Munafik

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai 35 ciri-ciri orang munafik.

  1. Dusta

Ciri pertama dari orang munafik adalah dusta atau berbohong. Berdusta atau berbohong adalah suatu tindakan tercela yang tak hanya dibenci oleh manusia yang dibohongi tapi juga oleh agama. Agama melarang keras bagi umatnya untuk berdusta karena tindakan ini jelas akan memberi kerugian dan lebih banyak mudorotnya.

Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menerangkan bahwa Allâh Azza wa Jalla telah membagi manusia ke dalam dua bagian, yakni orang yang jujur dan orang yang munafik. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Qur’an Surat al-Ahzab ayat 24 yang berbunyi:

لِّيَجۡزِيَ ٱللَّهُ ٱلصَّٰدِقِينَ بِصِدۡقِهِمۡ وَيُعَذِّبَ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ إِن شَآءَ أَوۡ يَتُوبَ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٢٤

Artinya:

Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Ahzâb/33:24] (Baca juga: Jenis Ghibah yang Diperbolehkan dalam Islam)

  1. Khianat

Khianat adalah ciri berikutnya dari sifat munafik. Yakni saat seseorang yang tidak komitmen dengan apa yang dijalaninya dan tidak pernah menepati perkataannya tanpa ada kejelasan apapun. Islam secara tegas melarang tindakan khianat ini karena seseorang akan merasa sangat tersakiti jika dikhianati kepercayaannya.

Tindakan khianat ini dijelaskan dalam al-Qur’an Surat al-Mu’minun Ayat 8 dan al-Anfaal ayat 27

وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِأَمَٰنَٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٰعُونَ ٨

Artinya:

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (Q.S al-Mu’minun : 8)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٢٧

Artinya:

Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Baca juga: Cara Mensyukuri Nikmat Allah SWT)

  1. Fujur

Fujur adalah sebuah sifat tercela dimana seseorang yang emosinya berlebihan bahkan melampaui batas saat terjadi pertikaian dengan orang lain. Orang dengan ciri ini akan terus ingin menang dan tidak terima dengan kesalahannya sehingga menunjukkan sikap yang melampaui batas untuk menekan lawan tengkarnya. (Baca juga: Cara Mendidik Anak Perempuan Menurut Islam)

  1. Ingkar Janji

Ingkar janji adalah salah satu ciri munafik lainnya karena seseorang yang ingkar janji tidak bisa memegang perkataannya sendiri dan tidak pernah menepati janji yang sudah ia tebarkan ke banyak orang. Menepati janji hukumnya adalah wajib, artinya ketika seseorang membuat janji maka harus menepati janji yang telah ia ucapkan tersebut.

Dalam Alquranpun telah dijelaskan mengenai janji yang harus ditepati dan tidak boleh diingkari.

Seperti yang tertuang dalam Surat an-Nahl ayat 91 yang berbunyi:

وَأَوۡفُواْ بِعَهۡدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمۡ وَلَا تَنقُضُواْ ٱلۡأَيۡمَٰنَ بَعۡدَ تَوۡكِيدِهَا وَقَدۡ جَعَلۡتُمُ ٱللَّهَ عَلَيۡكُمۡ كَفِيلًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ ٩١

Artinya:

Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an-Nahl:91)

Kemudian dalam surat al-Isra’ ayat 34 yang berbunyi:

وَلَا تَقۡرَبُواْ مَالَ ٱلۡيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ يَبۡلُغَ أَشُدَّهُۥۚ وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡ‍ُٔولٗا ٣٤

Artinya:

Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Baca juga: Cara Bersyukur Menurut Islam)

  1. Malas Beribadah

Malas beribadah juga masuk dalam kategori ciri-ciri sifat munafik, hal ini dikatakan secara jelas dalam al-Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 142 yang berbunyi:

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا ١٤٢

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Ayat ini menceritakan tentang bagaimana seseorang munafik yang pergi ke masjid atau surau, dengan berat hati ia seret kedua kakinya seakan-akan berat dan sangat sulit untuk berjalan karena terbelenggu rantai. Kemudian ketika ia sampai di dalam masjid atau surau dia malah memilih untuk duduk di shaf yang paling akhir tanpa mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya. (baca juga: Pamer dalam Islam )

  1. Riya

Riya adalah termasuk sifat sombong yang sangat tercela dan dibenci oleh Allah. Contoh sederhaa dari sifat Riya’ ini adalah ketika seseorang yang sengaja menampakkan sholat dengan rajin dan khusyuk tetapi ketika seorang diri dia mempercepat sholatnya atau bahkan tidak sholat sama sekali. Apabila di depan banyak orang dia berbuat baik dan rendah hati tapi ketika sendirian dia berbuat jahat dan tinggi hati. Apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia menampakkan sikap zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

Perkara tentang Riya telah difirmankan oleh Allah dalam Qur’an Surat al-Maa’un ayat 4-7 yang berbunyi:

فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥  ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ ٦  وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ ٧

Artinya:

(4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (5) (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (6) orang-orang yang berbuat riya (7) dan enggan (menolong dengan) barang berguna (7) Sedikit Berzikir. (Baca juga: Cara Menghindari Riya)

  1. Mempercepat Sholat

Orang-orang yang tidak khusyuk sholatnya, malah mempercepat gerak dan bacaan sholatnya adalah ciri lain dari munafik. Yakni orang-orang yang fikiran dan hatinya tidak menyatu bahkan tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah SWT dalam sholatnya.

Perkara ini juga telah diriwayatkan dalam sebuah hadis Nabi SAW yang pernah bersabda bahwa:

“Itulah sholat orang munafik, … lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)”

  1. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh

Orang-orang dengan sifat munafik biasanya tidak bercermin pada diri sendiri dan malah memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan sindiran atau bahkan kasar yang tidak enak didengar seperti cemohan ataupun celaan.

Sepanjang hidupnya ia sibuk mencemooh orang-orang sholeh yang dianggapnya selalu jelek dan berlebihan.

  1. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW

Orang-orang munafik seringnya tidak sadar dengan ucapan dan tindakannya yang melewati batas. Selain mengolok-olok orang soleh ia juga bahkan tidak segan untuk mengolok-olok Qur’an maupun hadis yang merupakan dasar pedoman bagi agama Islam beserta dengan amalan-amalan lainnya.

Walaupun mereka menganggapnya hanya sebagai candaan saja namun hal tersebut sudah termasuk kafir. Seperti firman Allah dalam Qur’an Surat at-Taubah ayat 65-66 yang berbunyi:

وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ ٦٦

Artinya:

(65) Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? (66) Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (Q.S. At-Taubah: 65-66)

  1. Bersumpah Palsu

Ciri berikutnya dari sifat munafik adalah dengan bersumpah palsu. Yakni orang-orang yang jika ia sedang bersaksi maka ia memberikan sumpah palsu dengan tanpa memperdulikan dosa maupun akibat negative dari sumpah palsunya tersebut.

Ia bahkan berani mengucap sumpah dengan menyertakan Demi Allah yang dilakukan semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dan jika ia ditegur atau dinasehati ia malah mengumpat, mengelak atau bahkan memfitnah orang lain supaya ia terbebas dari sangkaan atau dugaan terhadapnya.

Perkara tentang sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an Surat Al-Munafiqun ayat 2 dan Al-Mujadilah ayat 16 yang berbunyi:

ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢

Artinya:

Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-Munafiqun:2)

ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ فَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّهِينٞ ١٦

Artinya:

Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan. (Al-Mujadilah:16). (Baca juga: Cara Menghindari Syirik)

  1. Enggan Berinfak

Selain bersikap merugikan orang lain, orang-orang munafik juga sangat pelit dan tidak mau  melakukan hal-hal yang bersifat berkorban untuk membantu orang lain apalagi yang sekiranya merugikan diri. ia hanya ingin untung sendiri dan tidak peduli dengan kerugian orang lain. Dan ia juga sangat hitung-hitungan bahkan menghindari terhadap hal-hal yang akan mengurangi kekayaan hartanya yang sebenarnya juga merupakan hak dari orang lain yang lebih membutuhkan. Jikapun mereka berinfak, maka hanya untuk kepentingan tertentu yang menjurus kepada riya’ maupun sum’ah.

Padahal infak sangat di anjurkan dan diperintahkan dengan jelas dalam alqur’an maupun dalam hadis. Seperti firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 254 ini yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٞ لَّا بَيۡعٞ فِيهِ وَلَا خُلَّةٞ وَلَا شَفَٰعَةٞۗ وَٱلۡكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ٢٥٤

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa´at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

Kemudian dalam surat al-Hajj ayat 22 yang berbunyi:

كُلَّمَآ أَرَادُوٓاْ أَن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا مِنۡ غَمٍّ أُعِيدُواْ فِيهَا وَذُوقُواْ عَذَابَ ٱلۡحَرِيقِ ٢٢

Artinya:

Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang membakar ini”

  1. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin

Orang-orang munafik tidak memiliki rasa kepedulian terhadap orang lain walaupun terhadap sesama kaum muslim lainnya dan hanya peduli terhadap kemakmuran dirinya sendiri saja.

Hal inilah yang membuat barisan kekuatan para muslim menjadi lemah karena menjadi terpecah-belah akibat ketidak pedulian kepada sesame muslimnya.

  1. Sering menyebarkan dan melebih-lebihkan

Ciri lain dari sifat munafik adalah dengan melebih-lebihkan kejadian apalagi kesalahan orang lain. Ketika ia melihat sedikit kesalahan dari orang lain maka ia akan langsung menyebarkannya secara berlebihan dan terus mengulanginya hingga ia merasa bosan sendiri sehingga semua orang mengetahui bahkan menjadi salah paham terhadap orang yang terus dijadikan bahan omongan. (Baca juga: Cara Mengatasi Galau dalam Islam)

  1. Mengingkari Takdir

Orang munafik selalu berpikiran pendek tentang apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi padanya, tidak menyadari bahwa semua apa yang terjadi dalam hidup ini adalah atas ijin dari Allah SWT. Ketika ia tertimpa musibah ia akan menyalahkan orang lain atau langkah yang diambilnya, bukan menerima apalagi mengakui hikmah dari musibah yang ia alami.

  1. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh

Menjelek-jelekkan orang lain di belakang adalah salah satu kebiasaan seorang munafik. Ia akan  dengan santainya mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat dan menjatuhkan kehormatan mereka tanpa berkaca pada dirinya sendiri.

أَشِحَّةً عَلَيۡكُمۡۖ فَإِذَا جَآءَ ٱلۡخَوۡفُ رَأَيۡتَهُمۡ يَنظُرُونَ إِلَيۡكَ تَدُورُ أَعۡيُنُهُمۡ كَٱلَّذِي يُغۡشَىٰ عَلَيۡهِ مِنَ ٱلۡمَوۡتِۖ فَإِذَا ذَهَبَ ٱلۡخَوۡفُ سَلَقُوكُم بِأَلۡسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى ٱلۡخَيۡرِۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَمۡ يُؤۡمِنُواْ فَأَحۡبَطَ ٱللَّهُ أَعۡمَٰلَهُمۡۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٗا ١٩

Artinya:

Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Q.S. al-Ahzab:9)

  1. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah

Seseorang yang munafik akan cenderung malas dan bahkan meninggalkan sholat berjamaah walaupun keadaannya sehat wal’afiat. Ia enggan mendatangi masjid walaupun panggilan adzan telah berkumandang dan memiliki waktu luang tanpa hambatan apapun. Ia akan hanya diam seperti tidak mendengar panggilan adzan karena hatinya tertutup oleh kemunafikan.

  1. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan

Orang munafik selalu memutar otaknya untuk mendapatkan banyak keuntungan walaupun keuntungan itu harus dengan cara merugikan orang lain. Dan ia sangat pandai untuk memutar balikkan fakta dan menipu orang-orang seakan-akan sedang mengusahakan perbaikan pada dunia padahal ia hanya mengarah keuntungan walaupun dengan mengorbankan dan membuat kerusakan di bumi.

Hal ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 11-12 yang berbunyi:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ لَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ قَالُوٓاْ إِنَّمَا نَحۡنُ مُصۡلِحُونَ ١١ أَلَآ إِنَّهُمۡ هُمُ ٱلۡمُفۡسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشۡعُرُونَ ١٢

(11) Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan” (12) Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Al-Baqarah: 11-12) (Baca Juga: Pernikahan Beda Agama)

  1. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin

Orang-orang munafik sebenarnya secara zahir telah menyadari dan mengakui tentang adanya Nabi Muhammad sebagai Rasul utusan Allah, namun secara Bathinnya ia masih mendustakan kesaksian tersebut dan memiliki perasaan terselubung yang busuk dan menghancurkan. Penampilan luarnya terlihat beriman namun dalam hatinya hanya main-main.

  1. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja

Orang-orang munafik selalu memiliki siasat jahat sehingga ia selalu merasa takut jika orang lain juga memiliki siasat jahat terhadapnya. Jiwanya tidak tenang dengan pikiran-pikiran negative yang selalu menggerogoti hatinya dan terlalu sibuk dengan persoalan duniawi. Sehingga ia berharap bahwa hidupnya tetap seperti ini dan tidak diganggu oleh siapapun padahal kehidupan manusia adalah layaknya seperti roda yang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. (Baca juga: Murtad Dalam Islam)

  1. Beruzur Dengan Dalih Dusta

Orang munafik selalu punya alasan untuk menghindari tanggung jawab apalagi yang bersifat mengorbankan diri seperti berperang atau membantu sesama umat muslim.

وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ ٱئۡذَن لِّي وَلَا تَفۡتِنِّيٓۚ أَلَا فِي ٱلۡفِتۡنَةِ سَقَطُواْۗ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةُۢ بِٱلۡكَٰفِرِينَ ٤٩

Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah”. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. (At-Taubah: 49)

  1. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan

Orang-orang munafik secara diam-diam akan terus merusak bumi dan seisinya terlebih dengan akhlak masyarakatnya dengan berbagai cara seperti menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba.

Ia terus mengajak orang-orang untuk menikmati hidup yang singkat dan Cuma sekali. Ia mengajak supaya orang-orang tidak terlalu larut dengan ibadah dan keagamaan yang menurutnya semu.

  1. Pelit

Orang-orang munafik biasanya sangat gila harta dan sangat pelit walau hanya untuk membagi sedikit kekayaannya untuk keluarganya sendiri sekalipun apalagi untuk orang lain yang bukan keluarganya seperti bersedekah atau infak. (Baca juga: Hukum Menyakiti Hati Orang Lain dalam Islam)

  1. Lupa Kepada Allah SWT

Allah sang pencipta seluruh alam dan isinya adalah dzat yang sudah sepatutnya kita ingat dan kita sembah. Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi para munafik. Mereka hanya mengingat kekayaan dan kesenangan duniawi tanpa mengingat Allah SWT.

  1. Mendustakan Janji Allah SWT Dan Rasul-Nya

Allah adalah maha benar dan Rasul adalah utusan Allah yang membawa kebenaran dan keselamatan bagi umat manusia. Namun mereka (orang munafik) tidak mengakuinya dan malah menyebarkan bahwa hal itu adalah dusta semata.

Hal ini dijelaskan dalam Qur’an surat al-Ahzab ayat 12 yang berbunyi:

وَإِذۡ يَقُولُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ مَّا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ إِلَّا غُرُورٗا ١٢

Artinya:

Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya” (Al-Ahzab: 12) (Baca juga: Doa Menghadapi Orang Yang Membenci Kita)

  1. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin

Orang munafik selalu sibuk memperbaiki penampilan mereka namun tidak pernah memperhatikan penampilan batin mereka di hadapan Allah SWT. Mereka hanya sibuk berbelanja duniawi tanpa menerapkan sholat, dzikir, dan lainnya.

  1. Sombong Dalam Berbicara

Orang munafik tidak memiliki ilmu apapun namun ia selalu bersikap dan berbicara seolah-olah ia adalah orang berilmu dan berpendidikan. Bicaranya selalu wah dan angkuh supaya terlihat terhormat dan berwibawa.

  1. Tidak Memahami Ad Din

Orang munafik hanya tertarik pada urusan duniawi dan mendalami segala hal untuk memperkaya harta serta derajat di mata manusia lain seperti mengendarai mobil dan mendalami ilmu-ilmu untuk terlihat keren namun ia enggan untuk mempelajari agama sehingga pengetahuan tentang keagamaannya sangat nihil.

  1. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa

Orang munafik berbaur dan bersama-sama melakukan kebaikan dengan orang taat, namun sesungguhnya ia selalu menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah SWT bahkan menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi.

يَسۡتَخۡفُونَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَلَا يَسۡتَخۡفُونَ مِنَ ٱللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمۡ إِذۡ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرۡضَىٰ مِنَ ٱلۡقَوۡلِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا يَعۡمَلُونَ مُحِيطًا ١٠٨

Artinya:

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. (An-Nisa’: 108) (Baca juga: Cara Menjauhi Zina dalam Islam)

  1. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang

Orang munafik merasa senang melihat orang lain susah, namun sebaliknya ia merasa susah bila melihat orang lain senang. Ia senantiasa mengikuti perkembangan berita dan menyebarluaskan berita-berita duka dengan memasang caption ikut prihatin padahal hatinya senang dan terhibur karena berita duka tersebut.

  1. Melalaikan sholat fardu

Orang munafik tidak hanya menipu dan merugikan orang lain tapi juga dengan sengaja melalaikan sholat fardhu tanpa merasa bersalah sedikitpun.

  1. Dengki

Orang munafik selalu merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain dan selalu menghasut orang-orang untuk juga merasakan iri seperti yang ia rasakan.

  1. Ghasab

Orang munafik memiliki sifat pelit namun selalu menganggap apa yang milik orang lain itu bisa ia pinjam atau pinta tanpa harus ia meminta ijin terhadap si pemilik, dan jika ia tidak dibolehkan untuk meminjam maka ia marah dan menyebarluaskan ke orang-orang lain bahwa orang tersebut pelit.

  1. Memakan Harta Anak Yatim

Orang munafik tidak pernah puas dengan kekayaan harta yang dimilikinya sehingga ia tidak segan-segan untuk memakan harta anak yatim. (Baca juga: Hukum Mendengarkan Musik Dalam Islam)

  1. Tidak Membayar Hutang

Orang munafik selalu gila harta dan enggan membagi hartanya walaupun dalam bentuk pinjaman kepada sesama umat muslim yang membutuhkan. Namun ketika ia membutuhkan bantuan berupa pinjaman uang maka ia akan sulit dan tidak rela untuk membayar hutangnya tersebut.

  1. Memutus Silaturahmi

Orang munafik tidak memperdulikan hal lain selain kesenangan dirinya dalam hal duniawi walaupun harus memutus silaturahmi.

Demikianlah pembahasan mengenai sifat-sifat munafik yang harus kita hindari. Semoga artikel ini memberi manfaat positif bagi para pembaca sekalian.

The post 35 Ciri-ciri Orang Munafik Dalam Islam appeared first on DalamIslam.com.

]]>