Dalam pernikahan, ketika hubungan suami dan istri jelas pasti dari pihak suami akan mengalami ejakulasi yakni keluarnya sperma dari dalam tubuh ketika sudah mencapai klimaks. Sperma sendiri adalah air mani, yakni cairan tubuh yang keluar dari zakar lelaki hasil ejakulasi.
Agama Islam telah mengatur mana baik dan buruk bagi umatnya, begitu pun dalam rumah tangga. Salah satunya bgimana berhubungan badan secara halal dan dibolehkan dalam agama. Jika melakukannya sesuai dengan syariat malah akan mendapatkan pahala yang besar.
Bagaimana jika seorang istri saat hubungan senggama menelan sperma suaminya? Dan bagaimana Islam menjawab persoalan ini? Kita akan membahas permasalahan tersebut di bawah ini.
Menelan sperma baik disengaja atau pun tidak sengaja hukumnya adalah haram karena merupakan tindakan yang tidak dianjurkan. Diharamkan bagi kaum muslim hal-hal yang buruk, sebagaimana dalam firman Allah SWT menjelaskan bahwa,
وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ
Artinya : “Dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (Q. Al-A’raf : 157).
Menelan sperma suami adalah perbuatan yang bertentangan dengan fitrah dan hukunya haram. Alasannya yakni mengenai jika sperma masuk ke dalam tubuh istri maka dikatakan najis sebab, tidak bisa menjamin ketika sperma keluar bercampur dengan madzi atau sisa air kencing.
Meskipun sperma itu suci dan bukan kotoran tetap jika tertelan maka akan menjadi najis dan dosa, sebagaimana dalam surah di atas bahwa Allah telah mengharakan segala yang buruk. Dalam penelitian oleh seorang dokter menyebutkan bahwa jika sperma tertelan dan masuk ke dalam area lambung akan mengakibatkan pendarahan lambung.
Selain itu menelan sperma suami juga bisa dikatakan sebagai orang kafir maupun pelaku zina yang hanya mengedepankan kelezatan syahwat semata.
