15 Hak Istri dalam Rumah Tangga Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rasulullah yang memiliki cara rasulullah memuliakan istri adalah sosok manusia pilihan Allah yang paling sempurna. Beliau mampu bersikap dan bertindak yang terbaik dalam kondisi apapun. Sebagai hamba yang diberi amanah untuk menyebarkan sumber syariat islam, beliau menjalankannya dengan semangat, kesabaran, dan tekad yang teguh demi agama Allah.

Di medan perang ketika berjuang membela islam dan menjalankan hukum mempertahankan hak dalam islam, beliau menjadi sosok pemimpin yang menguasai strategi dan mampu mengalahkan musuh dengan jalan yang lurus tanpa kecurangan atau cara yang jahat. Di tengah masyarakat beliau menjadi sosok teman, sahabat, guru yang berwibawa.

Dan di rumah pun, Rasulullah menjadi sosok penyayang dan kepala rumah tangga yang adil dan mampu memberikan rasa aman serta kebahagiaan bagi istrinya misalnya apapun sikap aisyah kepada rasulullah selalu mendapat kasih sayang dan kesabaran. Tidak salah jika beliau dijadikan sebagai teladan bagi seluruh islam.

Sebagai umat mukmin yang mengikuti ajaran Rasul dan menjalankan hukum beradab dengan rasulullah, hendaknya kita mengikuti teladan Rasulullah dalam menyayangi istri, bagaimana Rasulullah selalu membahagiakan istrinya dan bagaimana Rasulullah selalu bertutur kata lembut serta memperlakukan istrinya dengan baik. Rasulullah menjadi teladan untuk para suami juga segenap laki laki yang nantinya akan menjadi seorang suami tentang cara memberikan hak sepenuhnya untuk istri dalam keseharian atau rumah tangga.

1. Mendapat Perlakuan Romantis

Cara pertama yang dilakukan Rasulullah untuk menyayangi istrinya ialah beliau selalu memperlakukan istrinya dengan romantis dan penuh kasih sayang sebagai cara rasulullah memanjakan istri. Rasulullah sering mencium istrinya “Rasulullah sering mencium Aisyah dan itu tidak membatalkan puasa”. (HR Nasai). Penjelasan dari hadist tersebut ialah Rasulullah mencium istrinya karena ingin memberikan kesenangan dan kebahagiaan, bukan semata karena hawa nafsu.

2. Mendapat Kata Lembut

Rasulullah mengekspresikankasih sayang dengan cara yang sederhana dan bersahaja. Beliau pernah bersabda “Akudiberi rezeki berupa rasa cinta kepada engkau wahai istriku”. (HR Muslim).Kalimat tersebut sederhana tanpa berisi kalimat pujian yang berlebihan, tetapisangat berkesan mendalam bukan? Seorang istri tentu akan bahagia jika mendengarkalimat tersebut dari suaminya.

3. Dipanggil denganPanggilan yang Indah

Rasulullah selalumemanggil istrinya dengan panggilan indah yang disukai. Aisyah dipanggil denganpanggilan “Ya Humaira” (Wahai wanita yang pipinya kemerah merahan).

4. Dimanjakan

Dari Anas berkata : “Kemudiankami pergi menuju Madinah. Aku lihat Rasulullah menyediakan tempat duduk yangempuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah (salah satu istriRasulullah) kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lututbeliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga ia bisamenaiki unta tersebut”. (HR Bukhari). Hadist tersebut menceritakan bahwaRasulullah memanjakan istri dengan memberi pelayanan dan memberikan kenyamananuntuk istrinya.

5. Diberi Hadiah

Sebagai keinginan untuk membahagiakan istrinya, Rasulullah pernah memberi istrinya hadiah. “Rasulullah memberi kepada masing masing istrinya satu botol minyak kasturi”. (HR Ahmad). Hadiah tersebut bukan sesuatu yang bertujuan untuk berlebihan atau menimbulkan sifat bermewah mewahan, tetapi hal sederhana yang bermanfaat dan disukai oleh istrinya.

6. Mendapat Waktu dariSuami untuk Makan Berdua

Rasulullah sering bersikapmanis dengan makan atau minum berdua bersama istrinya, beliau tidak menampakkanperasaan jijik atau sejenisnya, melainkan dengan sikap bahagia sebab menerimaistrinya apa adanya.

Dari Aisyah r.a “Akubiasa makan bubur bersama Rasulullah dalam wadah yang sama, aku minum airdengan gelas dan beliau meletakkan mulut beliau di gelas tersebut lalu beliauminum”. (HR Abdurrozaq dan Said bin Manshur).

7. Dibujuk denganLembut Ketika Marah

Dalam kehidupan rumah tangga tentu pernah mengalami suatu perselisihan, entah karena masalah kesalahpahaman dalam berkata kata, faktor kesibukan, cemburu, atau diantara satu sama lain merasa kurang diperhatikan.

Ketika istri Rasulullahmarah atau merasa tidak nyaman dalam hatinya, Rasulullah tidak menanggapidengan kalimat yang kasar atau bersikap kaku pada istrinya, melainkanmendinginkan hati istrinya tersebut dengan cara yang manis dan lembut. “Rasulullahmemijit hidung Aisyah jika ia marah dan berkata : Ya Humaira, bacalah doa :Wahai Tuhanku, ampunlah dosa dosa ku, hilangkanlah kekerasan hatiku, danlindunglah aku dari fitnah yang menyesatkan”. (HR Ibnu Sunni)

Hak istri dalam islam tidak boleh dimarahi sebagaimana Rasulullah tidak pernah menanggapi kemarahan istri dengan amarah apalagi dengan memukul istrinya diriwayatkan oleh Aisyah, “Rasulullah tidak pernah memukul istrinya walau sekalipun”. (HR Muslim).

8. DiciumKetika Hendak Bepergianatau Baru Pulang

Dari Aisyah r.a “Rasulullahselalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikanshalat tanpa berwudhu dahulu”. (HR Ahmad). Hal tersebut merupakan hal yangsangat berarti untuk istri, Rasulullah berusaha memberikan ketenangan padaistrinya selama beliau bepergian dengan cara mencium nya terlebih dahulu agartidak timbul prasangka buruk pada hati istri sebab suami telah meminta ijin danberpamitan dengan baik.

9. Mendapat Kelembutan

Hal ini bertujuan untukmenunjukkan bahwa istri nya tersebut aat dibutuhkan dan disayangi olehRasulullah, beliau bersandar pada pangkuan istrinya dengan tujuan salingberkasih sayang. “Beliau (Rasulullah mendekat kepadanya (Aisyah) dan ia adadi kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid”. (HR Muslim).

10. Melakukan AktfitasRumah Tangga Bersama

Dalam sebuah riwayatRasulullah mandi bersama Aisyah dalam satu kamar mandi dengan bak yang sama “Aku(Aisyah) pernah mandi dari jinabat bersama Rasulullah dengan satu tempat air,tangan kami selalu bergantian mengambil air, dan tangan kami bersentuhan”. (HRMutafaqun ‘Alaih).

Mandi bersama istribukanlah tindakan tercela atau sesuatu yang dilarang dalam islam, sepasangsuami istri memiliki hak sepenuhnya dalam kasih sayang dan pelayanan untuk satusama lain. Rasulullah melakukan hal tersebut untuk melayani dan memberikankegembiraan bagi istrinya.

11. DidengarkanKeluhannya

Ketika mendengar keluhandari istrinya, Rasulullah mendengar keluh kesahnya istrinya tersebut dengansabar dan memberi tanggapan dengan baik. beliau melakukan hal tersebut untukmemberikan hak pada istrinya bahwa salah satu tugas seorang suami ialah menjadipemimpin dan pemberi keputusan ketika istrinya dilanda kebingungan. Dari Aisyahr.a “Rasulullah adalah orang paling lembut dan banyak menemani istrinya yangsedang mengadu atau sakit”. (HR Bukhari).

12. Diajak Bepergian

Aisyah r.a berkata : “Rasulullahjika hendak melakukan perjalanan, beliau melakukan undian diantara para istri,barang siapa yang keluar namanya, maka dialah yang ikut pergi bersama beliau”.(HR Bukhari).

13. Dibantu dalamPekerjaan Rumah Tangga

Hal ini pernah diutarakanoleh Aisyah ketika ada yang bertanya padanya mengenai urusan apa saja yangbiasa dilakukan oleh Rasulullah ketika beliau berada di rumah, Aisyah menjawab: “Rasulullah membantu melaksanakan pekerjaan keluarga”. (HR Bukhari)

Ketika ditanya oleh Aisyah“Ya Rasulullah bukankah engkau telah dijamin surga? Mengapa engkau masihbersusah payah begini?. Beliau menjawab “Ya Humaira, apakah aku takboleh menjadi hamba Nya yang bersyukur?”. (HR Bukhari).

Hadist tersebutmenjalaskan bahwa Rasulullah bersedia membantu pekerjaan rumah tangga walaupunlelah atau berat untuk dilakukan sebagai wujud syukur kepada Allah telah diberiseorang istri dan wujud nyata dalam mensyukuri nikmat tersebut dengan caramemperlakukan istrinya dengan sangat baik.

14. Dibelai

Rasulullah memberi kasihsayang pada istrinya dengan rutin membelai dan memenuhi nafkah batin yangmerupakan hak istrinya, “Setiap hari Rasulullah membelai semua istrinyaseorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai dengan tidak mencampurihingga beliau singgah ke tempat istri yang beliau gilir waktunya lalu beliaubermalam di tempatnya”. (HR Ahmad).

15. Tidak Dibebani

Dalam sebuah kisahdiriwayatkan bahwa Aisyah menunggu Rasulullah karena belum pulang hingga tengahmalam, Aisyah menunggu beliau pulang hingga tertidur di dekat pintu rumah.Ketika Rasulullh sampai rumah dan menyadari hari sudah larut malam, beliauingin mengetuk pintu tetapi khawatir akan mengganggu Aisyah yang barangkalitelah terlelap tidur.

Beliau lalu menggelar sorban di depan pintu dan tidur di atasnya. Walaupun dalam keadaan lelah beliau tidak ingin mengganggu atau membebani istrinya. Dan malam itu tanpa saling mengetahui mereka tertidur di depan pintu.

Pagi hari ketika Aisyahmembuka pintu ia kaget karena melihat Raulullan tidur di luar dan Rasulullahberkata “Aku pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku taktega mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu”. (HR Muslim).Kisah tersebut terjadi karena tingginya rasa ksih sayang diantara keduanya.

Demikian artikel mengenai15 cara Rasulullah menyayangi istri, perlu dipahami bahwa Rasulullah melakukanhal tersebut bukan karena untuk merayu tetapi melakukannya dengan niatmembahagiakan istri dan ibadah kepada Allah.

Memang sebagai manusiabiasa kita tidak akan mungkin sepenuhnya mampu meniru Rasulullah sebab beliaumemang sosok yang paling sempurna diantara semua manusia, tetapi ada baiknyakita selalu melakukan dan meniru teladan dari Rasulullah dengan sebaik dansemampu kita, agar timbul kasih sayang dan kehidupan rumah tangga yang lebihindah.

Sampai disini dulu yasobat pembahasan kali ini. Semoga bisa membawa manfaat bagi sobat semua. Sampaijumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir.Salam hangat dari penulis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn